You are on page 1of 28

PENGERTIAN dan DEFINISI AMDAL

AMDAL
adalah:

Kajian mengenai dampak penting suatu


usaha
dan/atau
kegiatan
yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan. ( UU. No. 32/2009)
AMDAL Terdiri Atas 3 Dokumen:
1. KA-ANDAL

(Kerangka Acuan-ANDAL)

2. ANDAL

(Analisis Dampak Lingkungan)

3. RKL
(Rencana Pengelolaan
Lingkungan)/
RPL
(Rencana Pemantauan
Lingkungan

KA - ANDAL adalah:

ruang lingkup kajian analisis mengenai dampak lingkungan


hidup yang merupakan hasil pelingkupan;

PROSES PEMUSATAN STUDI PADA HAL-HAL PENTING YANG


BERKAITAN DENGAN DAMPAK PENTING. KERANGKA ACUAN
TERUTAMA MEMUAT KOMPONEN-KOMPONEN ASPEK USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN YANG MENIMBULKAN DAMPAK
PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP SERTA
KOMPONEN-KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP YANG AKAN
TERKENA DAMPAK PENTING

KA - ANDAL
Dokumen pertama yang akan
dijadikan sebagai pedoman dalam
menyusun studi ANDAL.
KA -ANDAL adalah Pedoman yang disepakati
bersama antara Pemrakarsa dan Komisi Penilai
AMDAL tentang dampak penting yang perlu dikaji
dalam dokumen ANDAL , dan kesepaktan tentang
metoda apa yang akan digunakan dalam
mengkajinya.

MATERI KA - ANDAL

PENDAHULUAN
Latar Belakang, Tujuan & Kegunaan,

PELINGKUPAN / RUANG LINGKUP STUDI


Lingkup Rencana Kegiatan & alternatif, Rona awal, Pelingkupan

METODA STUDI
Pengumpulan&analisa data, Prakiraan dan Evaluasi dampak penting

PELAKSANAAN STUDI
Identitas Pemarakasa & Penyusun, Biaya Studi, Waktu Studi.

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG KEGIATAN/PROYEK

TUJUAN & KEGUNAAN KEGIATAN/PROYEK


TUJUAN & KEGUNAANTUDI AMDAL

PELAKSANAAN STUDI

KEGUNAAN STUDI AMDAL


a. Bagi Pemrakarsa
Sebagai masukan bagi penyempurnaan desain
teknis rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh
perusahaan
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
Sebagai salah satu persyaratan bagi
diterbitkannya surat perijinan yang diperlukan.
Sebagai bukti kesadaran, ketaatan, dan kepedulian
pemrakarsa (perusahaan) terhadap ketentuan
hukum yang berlaku.
Untuk memenuhi amanat dari izin lokasi yang
telah diperoleh ( Izin Lokasi No. ,,, tahun ,,,,,,)

b. Bagi Pemerintah :

Membantu proses pengambilan keputusan

tentang kelayakan lingkungan bagi rencana


kegiatan (proyek)

Menjadi bahan acuan dalam pengawasan


terutama dalam pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan.

Menyediakan informasi bagi perencanaan


pembangunan wilayah .

c. Bagi Masyarakat :
Mengetahui informasi lebih dini tentang adanya
rencana kegiatan tersebut, sehingga dapat
mengantisipasi resiko negatip yang akan
dihadapi dengan adanya proyek tsb dan
memanfaatkan peluang-peluang yang ada
sehubungan dengan adanya kegiatan tersebut,
seperti : kesempatan kerja, peluang berusaha

Turut berperan serta dalam mencegah dan


menanggulangi dampak negatif yang
diprakirakan terjadi

II. PELINGKUPAN
2.1. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Dikaji

2.1.1.
2.1.2.

Status Studi Amdal


Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
dengan Rencana Tata Ruang Sesuai Ketentuan
Peraturan Perundangan
2.1.3. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
2.1.3.1. Tahap Pra-Konstruksi
2.1.3.2. Tahap Konstruksi
2.1.3.3. Tahap Operasional
2.1.3.4. Tahap Pasca-Operasi
2.2. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
2.2.1. Komponen Rona Lingkungan yang akan Terkena Dampak
2.2.2. Usaha dan/atau Kegiatan Lain yang Ada di Sekitar Lokasi
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

2.3.

2.4.

Hasil Pelibatan Masyarakat


Penentuan Dampak Penting
2.4.1. Identifikasi
2.4.2. Evaluasi

Dampak
Dampak

Hipotetik
Potensial

Potensial

2.5.

Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

2.6.

2.5.1. Batas Wilayah Studi


2.5.2. Batas Waktu Kajian
Ringkasan Proses Pelingkupan

BAB III METODE STUDI


Metode Studi untuk Komponen Fisik-Kimia
Metode Studi untuk Komponen Biologi
Metode Studi untuk Komponen SosialEkonomi-Budaya
Metode Studi untuk Komponen Lalu Lintas

Lingkup Rencana Kegiatan

. Status Kajian :
Kesesuaian Tata Ruang :
1. Setelah FS
Masuk Kawasan yang diperuktu
2. Bersamaan dg Perencanaansebagai
Teknis
Kawasan Pengembangan
Kegiatan disekitar rencana
. Tahapan Kegiatan :
lokasi proyek:
1. Tahap pra konstruksi
2. Tahap Konstruksi
3 Tahap Operasi
4. Tahap Pasca Oprerasi
Kajian alternatif
(kalau ada)

PELINGKUPAN (SCOPING)

Pelingkupan
merupakan
suatu
proses
berkesinambungan untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi dampak
potensial dan dampak penting hipotetik yang
terkait dengan rencana kegiatan.

Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam


penyusunan KA-ANDAL karena melalui proses ini
dapat dihasilkan:
Dampak penting terhadap lingkungan hidup yang
dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam
studi
ANDAL dengan meniadakan hal-hal atau
komponen lingkungan hidup yang dipandang kurang
penting ditelaah;
Lingkup wilayah studi ANDAL
berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek, batas
ekologis, batas sosial, dan batas administratif;
Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metoda
yang digunakan, jumlah sampel yang diukur, dan tenaga
ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang
tersedia (dana dan waktu).

PELINGKUPAN (SCOPING)

DAMPAK PENTING HIPOTETIK

A. Identifikasi dampak potensial; adalah tahapan dalam proses


pelingkupan yang bertujuan menentukan dampak yang
berpotensi terjadi pada komponen lingkungan akibat
dilaksanakannya kegiatan
B. Evaluasi dampak potensial; adalah tahapan dalam proses
pelingkupan yang bertujuan menghilangkan/meniadakan
dampak-dampak potensial yang tidak penting atau tidak
relevan dengan adanya pelaksanaan kegiatan, sehingga
diperoleh berbagai dampak penting yang masih bersifat
C.hipotetik.
klarifikasi dan prioritas dampak penting

hipotetik

D. Pelingkupan wilayah studi dan kedalaman studi; adalah


tahapan untuk membatasi wilayah studi dan menetukan
metode pengumpulan serta analisis data yang akan dilakukan

Deskripsi Rencana Kegiatan

A. Tahap Pra Konstruksi


1.
2.
3.

pengurusan perizinan/dokumen,
pembebasan lahan
sosialisasi dan konsultasi publik

Deskripsi Rencana Kegiatan

B. Tahap
Konstruksi

Kegiatan pembuatan pagar atau penutupan lahan


Pembuatan jembatan.
Pembenahan/pembersihan lahan.
Pembangunan bangunan ruang produksi, gudang
dan kantor (pemancangan tiang beton + 144
titik, pondasi, dinding dan atap serta bagianbagian gedung).
Tahap awal sebanyak satu bangunan selama + 7 bulan.
Pengembangan selanjutnya akan disesuaikan dengan
keperluan PT Nutrifood Indonesia

o Pembuatan jalan dan drainase


o Pembuatan under pass (jalan tembus).

Deskripsi Rencana Kegiatan


C.

Tahap Operasi

Penyimpanan bahan baku dan produk jadi.


Pengeluaran bahan baku dan produk jadi
Kegiatan administrasi pergudangan
Kegiatan perkantoran
Perawatan/pemeliharaan gedung/ jalan dan sarana
lainnya

DAMPAK PENTING HIPOTETIK


1.IDENTIFIKASI DAMPAK
POTENSIAL
2. Evaluasi Dampak Potensial
Berdasarkan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012, kriteria penapisan yang akan
digunakan mengacu pada dua point utama, sebagai berikut :
1. Apakah pihak pemrakarsa telah berencana untuk mengelola dampak
tersebut dengan cara-cara yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur
(SOP) tertentu?
2. Apakah pengelolaan terhadap dampak menjadi bagian dari rencana
kegiatan?
Setiap dampak potensial diuji dengan dua pertanyaan diatas, apabila salah
satu terjawab Ya maka dampak potensial tidak menjadi dampak penting
hipotetik dan tidak perlu dikaji dalam ANDAL. Namun apabila kedua
pertanyaan diatas terjawab Tidak maka setiap dampak potensial dapat
dilanjutkan penapisannya dengan menggunakan panduan teknis dengan
merujuk pada Panduan Pelingkupan dalam AMDAL yang sudah ada (KLH,
2007).

3. klarifikasi dan prioritas dampak penting hipotetik,


4 penetapan batas wilayah studi.

metode evaluasi dampak potensial yang digunakan adalah metode checklist


dengan menggunakan 4 (empat) kriteria penilaian berdasarkan Panduan
Pelingkupan dalam Amdal (KLH, 2007), yaitu:
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi?
2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam:
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan
terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)?
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen
lingkungan tersebut?
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui
oleh dampak tersebut?
Selain 4 kriteria di atas, juga ditambahkan 1 kriteria lagi, yaitu:
5. Apakah sudah ada rencana pengelolaan dampak oleh pemrakarsa sejak
awal?

LINGKUP WILAYAH STUDI


1. Batas proyek.
Ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan
kegiatan pra-konstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana usaha
dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di
sekitarnya, termasuk dalam hal ini alternatif lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan juga dalam koordinat

2. Batas ekologis.
Ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut
media transportasi limbah (air, udara), dimana proses alami yang berlangsung di
dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.
Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau
kegaitan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha
dan/atau kegiatan.

3. Batas sosial.

Ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat


berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu
yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial),
Batas sosial ditetapkan dengan membatasi batas-batas terluar dengan
memperhatikan hasil identifikasi komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas
proyek, ekologis serta komunitas masyarakat yang berada diluar batas proyek dan
ekologis namun berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha
dan/atau kegiatan

4. Batas administratif.

Ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi
dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
dalam ruang tersebut..

5. Batasan ruang lingkup wilayah studi ANDAL.

Ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun


penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki
keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, tehnik, dan metode
telaahan.

METODA studi
3.1. Pengumpulan dan analisa
data Data studi yang diperlukan berupa data primer dan data
sekunder
.

Data Primer
Data Kualitatif:
Data Kuantitatif:
Data sekunder
Data Fisik-Kimia
Data Biologi
Data Sosial

METODA studi
3.2. Prakiraan & Evaluasi Dampak Penting

Metode
Identifikasi
Dampak

Mengidentifikasi komponen lingkungan yg


berpotensi terkena dampak penting
terutama digunakan disaat proses pelingkupan
untuk penyusunan KA

Metode
Prakiraan
Dampak

Memprakirakan arah dan besar dampak lingkungan


yang akan timbul
Mengevaluasi sifat penting dari dampak
Terutama digunakan disaat penyusunan ANDAL

Metode
Evaluasi
Dampak

Evaluasi secara holistik untuk pengambilan


keputusan kelayakan proyek dr segi lingkungan
Digunakan sebagai arahan utk RKL dan RPL
Terutama digunakan disaat penyusunan ANDAL

METODA studi
Jenis Metode

Macam/Contoh Metode
Metode Daftar uji

Identifikasi
Dampak

Daftar uji sederhana


Daftar uji kusioner
Daftar Uji deskriptif

Metode matrik interaksi sederhana


Metode bagan alir dampak
Metode Formal

Prakiraan
Dampak

Metode Fisik
Metode Eksperimen
Metode Matematik/Modeling

Metode Non Formal

Metode Penampalan
Evaluasi Dampak Metode Daftar Uji dengan skala/bobot
Metode Matrik (Leopold, Adkin & Burke, dsb)
Metode Bagan Alir (Sorenson, Adiwibowo)

You might also like