Professional Documents
Culture Documents
FERMENTASI ALKOHOL
A. Tujuan
Tujuan praktikum acara IV Fermentasi Alkohol ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan wine.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mikroba yang berperan dalam pembuatan
wine.
3. Mahasiswa dapat mengetahui berat jenis yang terdapat pada wine yang
berasal dari beberapa bahan yang berbeda.
B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Teori
Asam organik adalah komponen esensial untuk rasa di dalam
minuman beralkohol seperti wine dan sake. Ketika khamir S. cerevisiae
melakukan fermentasi, antara lain asam malat, suksinat, dan piruvat,
Saccharomyces cerevisiae dapat memanfaatkan asam monokarboksilat
rantai-pendek sebagai sumber karbon dan energi. Tahap pertama untuk
katabolisme karbon tersebut adalah transpor melalui membran. Piruvat
adalah senyawa kunci dalam glikolisis dan fermentasi alkohol pada S.
cerevisiae. Transpor piruvat secara efisien pada S.cerevisiae hanya dapat
dilakukan oleh monokarboksilat permease. Fermentasi alkohol adalah
suatu proses feedback inhibition. Sel-sel khamir dibatasi oleh toleransi
terhadap etanol, suhu dan tekanan osmotik dalam medium, maka
pertumbuhan sel khamir akan terhambat, sehingga akhirnya sel mati.
Meningkatnya konsentrasi etanol di dalam medium juga menyebabkan
struktur membrane sel berubah (Gandjar, 2006).
Fermentasi dapat dikaitkan dengan kadar gula, pH, jumlah nitrogen,
pertumbuhan yeast dalam ragi, dan biomassa menghasilkan sel. Hal
penting dalam semua kegiatan fermentasi yang optimal adalah gula
(glukosa), nitrogen dan vitamin yang sangat berpengaruh terhadap hasil
fermentasi. Fermentasi mampu mengurangi konsentrasi gula yang tinggi
adalah
konsentrasi
awal
gula,
temperatur
fermentasi,
sebelum
mencapai
tujuannya..Salah
satu
cara
untuk
7. Handrefraktometer
8. Selang plastik
b. Bahan
1. Air
2. Air kelapa
3. Nira tebu encer
4. Ragi (Saccharomyces cerevisiae)
5. Sari buah Anggur
6. Sari buah naga
7. Sari buah pisang
8. Sari tebu
c. Cara kerja
Sari Buah/Nira Tebu/Air Kelapa
Kel
.
table 4.1 dapat diketahui bahwa kelompok 1 dengan menggunakan sampel sari
Penghitnungan berat jenis
buah naga diperoleh berat jenis sebesar 0 dan kadar alcohol yang sangat
sedikit. Pada kelompok 2 dengan menggunakan sampel sari buah pisang
diperoleh berat jenis sebesar 0,998 gr/ml dan kadar alcohol sangat sedikit. Pada
kelompok 3 dengan menggunakan sampel sari buah anggur diperoleh berat
jenis sebesar 1,02 gr/ml dan kadar alkohol sangat sedikit. Pada kelompok 4
dengan menggunakan sari tebu diperoleh berat jenis sebesar 1,03 gr/ml dan
kadar alkohol sebesar 10%. Pada kelompok 5 dengan menggunakan sampel
nira tebu pekat diperoleh berat jenis sebesar 1,443 gr/ml dan kadar alkohol
sangat sedikit. Pada kelompok 6 dengan sampel air kelapa diperoleh berat jenis
sebesar 1,024 gr/ml dan kadar alkohol sangat sedikit.
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Fermentasi Alkohol Sift 2
Jumlah
Berat
Berat jenis Kadar Alkohol
Substrat Fermipan
(gr/ml)
(%)
(ml)
(gr)
1
Sari Buah Naga
500
2,5
0,903
Sangat ssedikit
2
Sari Buah Pisang
500
2,5
1,019
Sangat ssedikit
3
Sari Buah Anggur
500
2,5
1,019
Sangat ssedikit
4
Sari Tebu
500
2,5
1,029
10%
5
Nira Tebu Encer
500
2,5
1,026
6%
6
Air Kelapa
500
2,5
1,015
0,5%
Sumber : Laporan Sementara
Berdasarkan data table 4.2 dapat diketahui bahwa kelompok 1 dengan
Kel
.
Jenis sampel
menggunakan sampel sari buah naga diperoleh berat jenis sebesar 0,903 gr/ml
dan kadar alkohol yang sangat sedikit. Pada kelompok 2 dengan menggunakan
sampel sari buah pisang diperoleh berat jenis sebesar 1,019 gr/ml dan kadar
alkohol sangat sedikit. Pada kelompok 3 dengan menggunakan sampel sari
buah anggur diperoleh berat jenis sebesar 1,019 gr/ml dan kadar alkohol sangat
sedikit. Pada kelompok 4 dengan menggunakan sari tebu diperoleh berat jenis
sebesar 1,029 gr/ml dan kadar alkohol sebesar 10%. Pada kelompok 5 dengan
menggunakan sampel nira tebu pekat diperoleh berat jenis sebesar 1,026 gr/ml
dan kadar alkohol sebesar 6%. Pada kelompok 6 dengan sampel air kelapa
diperoleh berat jenis sebesar 1,015 gr/ml dan kadar alkohol sebesar 0,5%.
. Menurut Trisanti Anindyawati (2009) fungsi dair pemnggunakan sampel
sari buah naga, sari buah pisang, sari buahanggur, sari tebu, air kelapa, dan nira
tebu karena sampel tersebut mengandung gula, pati, dan selulosa. Menurut
Endah (2007) proses pembentukan alkohol adalah pati yang terkandung dalam
garut diubah menjadi alkohol, melalui proses biologi dan kimia (biokimia).
Tahapan terjadinya alkohol pertama pati diubah menjadi glukosa kemudian
glukosa diubah menjadi alkohol. Jadi penggunaan media atau bahan yang di
gunakan menentukan kadar alkohol yang dihasilkan. Dalam table diatas terjadi
perbedaan jumlah alkohol dikarenakan komposisi jumlah pati dan glukosa tiap
sampel berbeda beda.
Menurut Endah (2007) proses produksi etanol adalah pertama pati di
ubah menjadi glukosa kemudian glukosa akan diubah menjadi alkohol dengan
bantuan yeast. Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar alkohol
adalah waktu fermentasi. Menurut Santi (2008) semakin lama waktu yang
digunakan akan semakin tinggi kadar alkohol yang akan dihasilkan. Yang
kedua adalah kadar gula yang terdapat pada sampel. Menurut Ariyanto (2013)
semakin tinggi kadar gula maka semakin tinggi kadar etanol yang dihasilkan,
namun kadar gula yang tinggi dapat menurunkan atau memperlambat laju
proses fermentasi.
Menurut Ferdinan (2007) alkohol mapun fermentasi asam laktat diawali
dengan proses glikolisis. Pada glikolisis diperoleh 2 NADH + H- + 2 ATP asam
piruvat. Pada reaksi aerob, hydrogen dari NADH adakan bereaksi dengan O 2
pada transfer electron. Pada reaksi anaerob ada aseptor hydrogen permanen
berupa asetaldehida atau asam piruvat. Pada fermentasi alkohol, asam piruvat
diubah menjadi etanol atau etil alkohol melauli dua langkah reaksi. Langkah
pertama adalah pembebasan CO2 dari asam piruvat yang kemudian diubah
menjadi asetaldehida. Langkah ke dua adalah reaksi reduksi asetaldehida oleh
NADH menjadi etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan untuk glikolisis.
Menurut Endah (2007) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
fermentasi adalah :
1. Keasaman (pH)
Fermentasi dilkakukan dalam tangki fermentasi, pH diatur antara 4-5.
Untuk terjadinya fermentasi alkohol, maka dibutuhkan kondisi anaerob
hingga diharapkan sel-sel ragi dapat melakukan fermentasi yang akan
C6 H 12 O6 2 CH 3 CH 2 OH +CO2
Konversi berat jenis menjadi kadar etanol (v/v) disajikan pada tabel I di bawah
ini:
Tabel 4.3 Konversi berat jenis menjadi kadar etanol
Berat jenis
larutan
etanol
1,000
0,9999
0,9998
0,9997
0,9996
0,9995
0,9994
0,9993
0,9992
0,9991
0,9990
0,9989
0,9988
0,9987
0,9986
0,9985
0,9984
0,9983
0,9982
0,9981
0,9980
0,9979
Kadar
etanol
(% v/v)
0,00
0,07
0,13
0,20
0,26
0,33
0,40
0,46
0,53
0,60
0,66
0,73
0,80
0,87
0,93
1,00
1,07
1,14
1,20
1,27
1,34
1,41
Berat jenis
larutan
etanol
0,9978
0,9977
0,9976
0,9975
0,9974
0,9973
0,9972
0,9971
0,9970
0,9969
0,9968
0,9967
0,9966
0,9965
0,9964
0,9963
0,9962
0,9961
0,9960
0,9959
0,9958
0,9957
Kadar
etanol
(% v/v)
1,48
1,54
1,61
1,68
1,75
1,81
1,88
1,95
2,02
2,09
2,15
2,22
2,29
2,37
2,43
2,50
2,57
2,64
2,70
2,77
2,84
2,91
Berat jenis
larutan
etanol
0,9956
0,9955
0,9954
0,9953
0,9952
0,9951
0,9950
0,9949
0,9948
0,9947
0,9946
0,9945
0,9944
0,9943
0,9942
0,9941
0,9940
0,9939
0,9938
0,9937
0,9936
0,9935
Kadar
etanol
(% v/v)
2,98
3,05
3,12
3,19
3,26
3,33
3,40
3,47
3,54
3,61
3,68
3,76
3,83
3,90
3,97
4,04
4,11
4,18
4,26
4,33
4,40
4,48
(Lees, 1975)
Kesimpulan
Dari hasil praktikum acara IV Fermentasi Alkohol dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara pembuatan wine terdiri dari pembuatan sari buah kemudian
difermentasi menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae kemudian di
inkubasi..
2. Mikroba yang berperan dalam pembuatan wine adalah yeast yaitu
Saccharomyces cerevisiae.
3. Berat jenis sampel sari buah naga pada sift 1 dan 2 adalah 0 gr/ ml dan
0,903 gr/ml serta kadar etanol yang dihasilkan adalah sangat sedikit.
4. Berat jenis sampel sari buah pisang pada sift 1 dan 2 adalah 0,998 gr/ml
dan1,019 gr/ml serta kadar etanol yang dihasilkan adalah sangat sedikit.
5. Berat jenis sampel sari buah anggur pada sift 1 dan 2 adalah 1,02 gr/ml
serta kadar etanol yang dihasilkan sangat sedikit dan sangat sedikit.
6. Berat jenis sampel sari tebu pada sift 1 dan 2 adalah 1,03 gr/ml dan 1,029
gr/ml serta kadar etanol yang dihasilkan 10% dan 11%.
7. Berat jenis sampel nira tebu pada sift 1 dan 2 adalah 1,443 gr/ml dan
1,026 gr/ml serta kadar etanol yang dihasilkan sangat sedikit dan 6%.
8. Berat jenis sampel air kelapa pada sift 1 dan 2 adalah 1,024 gr/ml dan
1,015 gr/ml serta kadar etanol yang dihasilkan sangat sedikit dan 0,5%.
9. Faktor yang mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan adalah jumlah
kadar gula pada sampel, dan waktu fermentasi.
10. Faktor yang mempengaruhi fermentasi adalah pH, mikroba, suhu, dan
waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2006. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan.
Grafindo Media Pratama. Jakarta.
Ariyanto, Hermawan Dwi., Furqon Hidayatulloh., Joko Murwono. 2013.
Pengaruh Penambahan Gula terhadap Produktivitas Alkohol dalam
Pembuatan Wine Berbahan Apel Buang (Reject) dengan Menggunakan
Nopkor Mz.11. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4
Azizah N., A. N. Al-Baarri,. S. Mulyani. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi
terhadap Kadar Alkohol, Ph, dan Produksi Gas pada Proses Fermentasi
Bioetanol dari Whey dengan Substitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan Vol. 1 No. 2.
Endah, R. D., Sperisa D., Adrian Nur., Paryanto. 2007. Pengaruh Kondisi
Fermentasi terhadap Yield Etanol pada Pembuatan Bioetanol dari Pati
Garut. Gema Teknik. Jurusan Teknik Kimia, Univeristas Sebelas Maret.
Surakarta.
Fatimah., Febrina Lia G., Lina Rahmasari G. 2013. Kinetika Reaksi Fermentasi
Alkohol dari Buah Salak. Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 2, No. 2
Fleet. Graham H. 2003. Yeast Interactions and Wine Flavor. International Journal
of Food Microbiology 86
Gandjar, Indrawati. 2006. Mikologi : Dasar dan Terapan. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Hadiwijaya, Hendra. 2013. Pengaruh Perbedaan Penambahan Gula Terhadap
Karakteristik Sirup Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus.) Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian, Vol. 1, No. 2
Kwartiningsih, Endang. 2005. Fermentasi Sari Buah Nanas menjadi Vinegar.
Jurnal Ekuilibrium, Vol. 04, No. 01. Surakarta.
Lopez, F. Noe., Sandi Orlic., Amparo Querol., Eladio Barrio. 2002. Effects of
Temperature, Ph and Sugar Concentration on The Growth Parameters of
Saccharomyces Cerevisiae, S. Kudriavzevii and Their Interspecific Hybrid.
International Journal of Food Microbiology 131.
Purnawijayanti, hiasinta A. 2001. Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam
Pengolahan Makanan. Kanisius. Yogyakarta.
Santi, Sintha Soraya. 2008. Pembuatan Alkohol dengan Proses Fermentasi Buah
Jambu Mete oleh Khamir Sacharomices Cerevesiae. Jurnal Penelitian Ilmu
Teknik, Vol. 08, No. 02. Jawa Timur.
Siler, C E. 1996. High Alcohol Fermentation of Grape Juice Concentrate. Food
Science Department. American Society for Enology and Viticulture.
America.
Torija, Ma Jesus. 2002 Effects of Fermentation Temperature on The Strain
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan berat jenis wine sari buah pisang
Diketahui :
Ditanya :
Jawab
: 17,272 gr
: 42,756 gr
Berat jenis..?
25
25,484
25
= 1,019 gr/ml
Berat jenis=