You are on page 1of 6

TELAAH KASUS

Restorasi Stainless Steel Crown (SSC) pada Gigi 75


Pasca Perawatan Pulpotomi
Nama
Bp
Preseptor

: Aulia Putri Evindra


: 1010343019
: drg.Aida Fitriana, M. Biomed.

Data Pasien
Nama Pasien : Hakka Arya Difta
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur

: 7 Tahun

No. RM

: 3304

Alamat

: jl koto panjang

Elemen Gigi : 75

Pemeriksaan Subjektif

Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gigi berlubang di bagian geraham belakang. Dan ingin
ditambal.

Present Illness
Pasien megetahui adanya gigi berlubang sejak lama. Pasien tidak melakukan
pengobatan pada gigi tersebut. Gigi tersebut pernah sakit dahulu pernah sakit spontan

hingga mengganggu tidur malam dan sudah tidak sakit lagi sekarang.
Past Dental History

Pasien belum pernah ke dokter gigi sebelumnya


Past Medical History
Pasien tidak dicurigai adanya riwayat penyakit sistemik

Family History
Orang tua pasien tidak dicurigai adanya riwayat penyakit sistemik

Social History
Pasien adalah seorang siswa SD

Pemeriksaan Objektif
Elemen gigi

: Karies profunda 2.4 pada gigi 75

Sondasi

: (- )

Perkusi

:(-)

Palpasi

:(-)

Termal

:(-)
Pra pulpektomi

Pasca pulpektomi

A. Diagnosa : Gigi non vital post perawatan pulpektomi


B. Restorasi Indirect : Stainless Steel Crown (SSC)
C. Prognosis : Baik, karena masih banyak struktur gigi yang tersisa, tidak terdapat fraktur
horizontal maupun vertikal pada akar gigi. Pasien koperatif dan oral hygine cukup baik.
D. Alat dan Bahan :
Alat :
Diganostik set
Bur diamond set
Glass lab
Semen spatula
Stone bur
Sliding Caliper
Tang Paruh Burung
Bahan :
Cotton roll
Semen polikarboksilat
Cotton pellet
SSC
E. Prosedur kerja
1. Tahap Preparasi SSC :
a. Pengukuran materi gigi
Sebelum di preparasi, ukur jarak mesiodistal dengan kaliper, pengukuran ini
bertujuan untuk memilih besarnya ssc yang akan dipakai.
b. Pembuangan jaringan karies jika masih ada.
Dengan round bur putaran rendah atau dengan menggunakan ekskavator. Jika gigi
post perawatan endo, rapikan dinding kavitas dan bulatkan bagian sudut yang
runcing
c. Mengurangi permukaan oklusal.
Fissure yang dalam pada permukaan oklusal diambil sampai kedalaman 1-1,5 mm
dengan tappered diamond bur

d. Mengurangi permukaan proksimal.


Sebelum melakukan preparasi, lindungi gigi tetangga dengan matriks band.
Tempatkan bur tapered diamond berkontak dengan gigi pada embrasure bukal
atau lingual dengan posisi sudut 20 derajat dari vertikal dan ujungnya pada
margin gingival. Preparasi dilakukan dengan gerakan bukolingual mengikuti
kontur proksimal gigi. Untuk mengurangi resiko kerusakan pada gigi tetangga
akibat posisi bur yang miring maka dilakukan slicing dari arah lingual ke arah
bukal baru dari arah olusal ke gingival.

e. Mengurangi permukaan bukal dan lingual


Dengan tappered bur , permukaan bukal dan lingual dikurangi sedikit sampai ke
gingival, margin dengan kedalaman lebih kurang 1-1,5 mm. Bulatkan sudut-sudut
antara 2 permukaan.

2. Tahap Pemasangan SSC


a. Pemilihan ukuran SSC.
Pilih SSC sesuai jarak mesiodistal gigi susu sebelum dipreparasi. Ukuran crown
yang dipilih harus cukup besar untuk disisipkan diantara gigi dibawah gingival
margin dan sedikit bisa di restorasi.
b. Pemotongan SSC.
Tentukan kelebihan ssc, lalu buang dengan stone bur atau potong dengan gunting.

c. Pembentukan SSC.
Pembentukan ssc memerlukan tang khusus. Tempatkan tang dengan paruh
cembung sebelah dalam dan paruh cekung sebelah luar mahkota yang akan
dibentuk. Bagian bukal dan lingual serta servikal dibentuk sesuai kontur gigi.

d. Penghalusan SSC
Penghalusan merupakan langkah terakhir dan penting jika SSC telah sesuai.
Permukaan kasar akan mengiritasi gingiva dan memudahkan penumpukan plak.
Untuk tindakan ini daerah margin SSC diasah ke arah gigi supaya pinggirnya
tidak mengiritasi gingiva, kemudian pinggir dihaluskan dan dilicinkan dengan
stone bur atau rubber whell.
e. Pemasangan SSC.
Lakukan isolasi daerah kerja dengan cotton roll, siapkan SSC. Pasang saliva
ejector agar gigi tetap kering. Gunakan adhesive semen seperti semen
polikarboksilat yang diaduk sampai konsistensi seperti krim, lalu alirkan ke
dinding sebelah dalam SSC sehingga hampir penuh. Pasang SSC dari arah lingual
ke bukal, tekan dengan jari sampai posisi yang tepat lalu pasien di instruksikan
menggigit dengan wooden blade yang diletakan diatas gigi tersebut.

Kunjungan selanjutnya : kontrol 1 minggu

You might also like