Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk
dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup kegiatankegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan varietas,
produksi benih, pengolahan penyimpanan, pengujian dan sertifikasi benih. Benih
merupakan simbol dari suatu permulaan, yang merupakan inti
dari kehidupan dari alam semesta dan paling penting adalah
kegunaanya sebagai penyambung dari kehidupan tanaman.
Benih murni yang merupakan salah satu komponen dalam pengujian
benih, sangat penting dalam menghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Pada
pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih murni.
Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian
digunakan untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian, dan identitasnya
yang akan mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat
komponen pengujian. Dalam pengujian kemurnian contoh kerja kemurnian
dipisahkan menjadi benih murni, biji tanaman lain, dan kotoran.
B. Tujuan
Tujuan prakitkum ini adalah mahasiswa mampu membedakan benih
murni, biji tanaman lain, kotoran benih dan menghitung persentase kemurnia
benih.
a) Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies
yang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya adalah :
1. Benih masak utuh
2. Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak
3. Benih yang telah berkecambah sebelum diuji
4. Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang
sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut
termasuk kedalam spesies yang dimaksud
5. Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali
a) Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam
contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
b) Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam
contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
1. Benih dan bagian benih
Benih tanpa kulit benih, Benih yang terlihat bukan benih sejati, Biji hampa tanpa
lembaga pecahan benih 0,5 ukuran normal,Cangkang benih, Kulit benih
2. Bahan lain
Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll.
C. Prosedur Kerja
1. Diambil contoh kerja dari benih yang ada dengan jalan pengurangan dengan
memakai pembagi benih sehingga diperoleh berat benih yang diinginkan dan
timbangan
2. Disediakan alat-alat yang diperlukan
3. Diperiksa contoh kerja sedikit demi sedikit di atas meja pemurnian dengan teliti
(ingat waktu identifikasi biji) dan pisahkan ke dalam komponen-komponen :
benih murni, biji tanaman/varietas lain, biji gulma dan kotoran benih
4. Dihitung persentase berat komponen-komponen tersebut terhadap berat contoh
benih. Presentase benih murni adalah (100% - jumlah komponen-komponen
A. Hasil
NO
Contoh Kerja
1.
Sampel 1
Bentuk Komponen
BM
VL
KB
Persentase
BM
VL
KB
11,997
59,955
19,640
19,330
3,930
3,868
BM
x100%
Bobot awal
= 11,997 x100%
20,010
= 59,955 %
2. VL =
VL
x100%
Bobot awal
= 3,930 x100%
20,010
= 19,640 %
3. KB =
KB
x100%
Bobot awal
= 3,930 x100%
20,010
= 19, 330 %
Kesimpulan: Persentase benih murni padi 59,955% , persentase benih varietas lain
19, 640 % dan persentase kotoran benih 19, 330 %
B. Pembahasan
3. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam
contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
a) Benih dan bagian benih
b) Benih tanpa kulit benih
c) Benih yang terlihat bukan benih sejati
d) Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih 0,5 ukuran normal
e) Cangkang benih
Sertifikasi Benih adalah suatu proses pemberian sertifikasi atas cara
perbanyakan, produksi dan penyaluran benih sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan oleh Departemen Pertanian untuk dapat diedarkan. Sertifikasi Benih
dimaksudkan sebagai pelayanan terhadap produsen/ penangkar serta pedagang
benih. Tujuan pada kegiatan sertifikasi ini antara lain adalah : untuk memelihara
kemurnian dan mutu dari varietas unggul sera menyediakan secara kontinyu
kepada para petani. ( BPSBTPH Provinsi Banten,___)
Sertifikasi benih adalah suatu sistem atau mekanisme pengujian benih berkala
untuk mengarahkan, mengendalikan, dan mengorganisasi perbanyakan dan
produksi benih.Sertifikasi benih merupakan sistem bersanksi resmi untuk
perbanyakan dan produksi benih yang terkontrol. Hubungannya dengan pengujian
kemurnian benih adalah untuk memelihara dan menyediakan benih serta bahan
perbanyakan tanaman bermutu tinggi dari varietas berdaya hasil tinggi bagi
masyarakat sehingga dapat ditanam dan didistribusikan dengan identitas genetik
yang terjamin. Dengan kata lain, tujuan sertifikasi benih adalah untuk
memberikan jaminan bagi pembeli benih (petani atau penangkar benih) tentang
beberapa aspek mutu yang penting, yang tidak dapat ditentukan dengan segera,
dengan hanya memeriksa benihnya saja.(Kartasapoetra, 1986).
Tujuan pengujian laboratorium adalah untuk mengetahui mutu fisik,
fisiologi dan genetis kelompok calon benih dilakukan uji laboratorium. Uji
laboratorium harus mewakili kelompok calon benih yang telah lulus pada tahap
sertifikasi sebelumnya, jelas pembentukan kelompoknya dan seragam mutu nya
(Homogen). Pengujian laboratorium hanya dapat dilakukan setelah pengolahan
calon benih. Pedoman pengujian contoh benih di laboratorium mengacu pada
peraturan Internasional Seed Testing Association (ISTA).
Pengujian laboratories mutu fisik bertujuan untuk mengetahui kondisi
penampilan fisik benih seperti Kadar Air, Warna, Kesegaran, Kebersihan,
Ukuran/Berat dan Keseragaman Benih. Pengujian laboratories mutu fisiologis
bertujuan untuk mengetahui daya hidup (Viabilitas), daya kecambah, daya
tumbuh, kekuatan tumbuh/daya simpan (Vigor), dan kesehatan benih. Pengujian
laboratories mutu genetis bertujuan untuk mengetahui kemurnian varietas.
Pengujian laboratoris mutu genetis hanya dapat dilakukan terhadap varietas
tertentu, dan dilaksanakan secara manual berdasarkan cirri-ciri morfologis benih,
secara kimia, biokimia, dan atau penyinaran.
Jenis-jenis pengujian mutu benih yang dapat dilakukan dilaboratorium benih
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Pengujian standar/Rutin ,
pengisian / pengecekan data, label, yang umumnya terdiri dari: Penetapan kadar
air, pengujian kemurnian fisik, pengujian daya tumbuh dan pengujian varietas
lain.
b. Pengujian Khusus/Spesifik, adalah pengujian tentang sifat-sifat benih yang
mencirikan mutu spesifik dari pengirim/produsen benih, terdiri dari ujian
viabilitas benih secara biokhemis, penetapan 1000 butir, pengpengujian
heterogenitas kelompok benih, pengujian kesehatan benih, dan pengujian vigor
Dari skema diatas dapat diketahui bahwa pengambilan contoh benih dapat
dilakukan secara simplo yaitu dengan melakukan pengambilan contoh kerja hanya
satu kali, tetapi jika secara duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali
setengah berat contoh kerja. (Sutopo, 2004)
Setelah dilakukan pengabilan contoh kerja maka dilakukan penimbangan untuk
mengetahui berat awal benih sebelum dilakukan pengujian kemurnian. Tahap
selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih diidentifikasi satu persatu
secara visual bedasarkan penampakan morfologi. Semua benih tanaman lain
dan kotoran benih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis kemudian dilakukan
penimbangan pada setiap komponen tersebut. Hasil dari penimbangan
dilakukan perhitungan faktor kehilangan.
Faktor kehilangan =
Keterangan
ck = contoh kerja
k1 = benih murni
k2 = benih tanaman lain
k3 = kotoran benih
Faktor kehilangan yang diperbolehkan 5%, jika terdapat kehilangan berat > 5%
dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan
contoh kerja baru. Jika faktor kehilangan 5% maka analisis kemurnian
tersebut diteruskan dengan menghitung presentase ketiga komponen tersebut.
% benih murni =
% benih lain =
% kotoran =
Ket. k1 = benih murni
k2 = benih tanaman lain
k3 = kotoran benih
Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dilakukan penulisan hasil analisis.
Adapun ketentuan dalam penulisan hasil analisis kemurnian, yaitu:
a)
b)
c)
Bila komponen tidak 100%, maka tambahkan atau kurangi pada komponen
yang nialinya terbesar.
d)
Nama ilmiah dari benih murni, benih tanaman lain, kotoran benih harus
dicantumkan (Rubenstin, 1978).
Contoh kerja berdasarkan ISTA ialah contoh benih yang diperoleh dengan
cara
laboratorium dan volume nya memenuhi ketentuan yang berlaku. Setelah itu
benih dihomogenkan dan dilakukan pembagian dengan menggunakan soil
devider sehingga benih homogen dan contoh kerja didapat. Contoh kerja yang
didapat merupakan langkah awal dalam pengujian.
Contoh kirim ialah contoh yang dikirim ke laboratorium pengujian benih
yang diperoleh dari contoh komposit yang volumenya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk benih padi yang akan diuji, berat contoh
kirimya adalah 1000 gram atau 1 kg. setelah itu contoh benih diberi
keterangan dan dikirim kelaboratorium setelah memalui pengadministrasian.
Pada hasil acara 1 didapatkan presentase benih murni padi 59,955%
persentase benih varietas lain 19, 640% dan persentase kotoran benih adalah
19,330%. Berat awal 20,010 berat akhirnya 19,795 dengan selisih 0,215
Menurut literatur Kuswanto, 1997 Uji kemurnian benih sebaiknya
merupakan uji yang pertama kali dilakukan. Benih murni yang diperoleh itu baru
kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu presentase kadar air dan viabilitas
benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin diperoleh adalah nilai dari benih
murni, bukan dari benih campuran.
DAFTAR PUSTAKA