You are on page 1of 60

Sekapur Sirih

m
Bismillahirrahmannirrahim
Asallamu alaikum Wr.Wb,
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah yang dengan segala
Nikmat dan Karunia-Nya, diraih semua kebaikan dan di
mudahkan dalam beribadat kepada-Nya.
Shalawat serta Salam semoga tercurah pada baginda Rasulullah
Saw, beserta para shahabat, keluarga dan semua umat beliau.
Buku panduan ini bukanlah buku fikih yang memuat
berbagai macam dalil dan argumen sebagaimana layaknya buku
fikih. Dan bukan pula rujukan utama keabsahan ibadah haji
dan umrah. Buku ini hanya rangkuman dengan penambahan
dan pengurangan dari berbagai buku manasik haji lainnya.
Walaupun banyak kekurangan dalam cara penyajiannya, mudahmudahan buku panduan ini bermanfaat bagi yang
membutuhkannya terutama bagi jamaah Amani Travel.
Semoga Allah selalu memberi hidayah dan taufik-Nya kepada
kita semua..Amn Y Rabal lamn.
Wassalamu Alaikum, Wr, Wb
Penyusun
H. M. Ackman. Lc. M.Si

Pedoman Transliterasi
Arab

Latin

Arab

Latin

th

zh

ts

gh

kh

dz

sy

sh

dh

Isi Buku
Hal
Sekapur Sirih .................
Pedoman Transliterasi .....
Isi Buku ...................
Daftar Istilah .........

3
4
5
6

Bagian I: Pengertian Haji dan Umrah


1. Pengertian Haji ....
2. Pengertian Umrah ..
3. Rukun Haji dan Umrah .....
4. Wajib Haji dan Umrah .......
5. Ihram dari Mqt ........
5.1 Mqt Jamaah Haji dan Umrah Indonesia ......
6. Tata Cara Ihram ........
6.1 Larangan ihram ..........
6.2 Denda Yang Melanggar Larangan Ihram ......
6.3 Yang dibolehkan ketika Ihram .....
7. Talbiyah .......
8. Macam-macam Haji..........
8.1 Haji Tamattu ........
8.2 Haji Ifrd ........
8.3 Haji Qirn ......
8.4 Dam bagi haji Tamattu dan Qirn .......
9. Thawf ........
9.1 Syarat-syarat Thawf ..................
9.2 Sunnah-Sunnah Thawf ........
9.3 Macam-Macam Thawf .......
9.3.1 Tawaf Qudm .......
9.3.2 Thawf Ifdhah .......................
8.3.2 Thawf wad ..........
9.3.3 Thawf Sunnah ...........
Kesimpulan ..
10. Sai ..........
10.1 Syarat-Syarat Sai .......

11
11
11
12
13
13
14
14
16
18
19
20
20
20
21
21
21
22
22
23
24
24
24
24
24
24
26
26

10.2 Sunnah-Sunnah Sai .......


10.3 Yang dibolehkan ketika Sai ...

26
26

Bagian II: Tata Cara Haji dan Umrah


1. Persiapan di Tanah Air .............
1.1 Persiapan Zhahir.. ........
1.2 Persiapan Batin ............................
1.3 Menjelang Berangkat .......
2. Tata Cara Umrah .........
2.1 Ihram di Mqt ......
2.2 Masuk ke Masjidil Haram ....
2.3 Memulai Thawf ......
2.3.1 Raml (Lari-lari Kecil .
2.4 Salat di Maqam Ibrahim ......
2.5 Sai ................................
2.6 Tahallul ......
3. Bermqt dari Tanm atau Jiranah
4. Thawaf Wada Bagi Yang Berumrah .

27
27
27
27
28
31
31
34
36
37
39
41
42
43
43

5. Tata Cara Haji


5.1 Hari Tarwiyah..........
5.2 Wuqf Di Arafah........
5.2.1 Waktu Wuqf.......
5.2.2 Sunnah-Sunnah Wuqf..........
5.2.3 Mabit (bermalam) Di Musdalifah....
5.2.4 Sunah-Sunah Wuqf Di Musdalifah ..........
5.2.5 Melempar Jumrah.......
5.2.6 Mewakilkan Lemparan.....
5.2.7 Jumlah Batu............................
5.2.8 Waktu Melempar ...
5.3 Nafar Awwal Dan Nafar Tsn .........
5.4 Menyembelih Kurban .....
5.5 Tahallul..........
5.6 Tawaf Ifdhah......
5.7 Mabit (bermalam) di Mina...........
5.8 Melempar Jumrah di Hari Tasyriq .........

44
44
45
45
45
46
46
47
47
47
48
48
49
49
50
50
51

5.9 Thawf Wad..........


Bagian III: Shalat Dalam Perjalanan
1. Jamak, Qashar, dan Jamak Qashar ......
1.1 Qashar ....
1.2 Jamak ............
1.3 Syarat Shalat Jamak Dan Qashar ... .......
2. Tayammum ...............
2.1 Cara Tayammum .........
3. Shalat Dalam PeSawat Atau Kendaraan ...........
Bagian IV: Ziarah di Kota Mekkah & Madinah
A. Ziarah di Kota Mekkah
1. Kabah......
2. Tanm ......
3. Jiranah ........
4. Jabal Nr .........
5. Gua Hir .........
6. Jabal Tsur ........
B. Ziarah di Kota Madinah
1. Sejarah Masjid Nabawi ...........................
1.1 Keutamaan Masjid Nabawi .....
1.2 Etika Memasuki Masjid Nabawi ..........
2. Sejarah Masjid Qub ....
2.1 Keutamaan Masjid Qub .
3. Masjid Qiblatain ..........
4. Jabal Uhud ...............................
5. Kuburan Baqi ...
Keutamaan Haji Dan Umrah .......
Daftar Gambar
Peta Miqat .. .
Denah Kabah ......
Denah Raudhah .......
Daftar Pustaka ......

51
52
52
52
52
53
53
53
54

55
55
55
55
56
56
57
56
58
61
61
62
63
63
64
13
35
60
66

Daftar Istilah
Al-Khadr

Arafah

Babusalam

Baq

Bir Ali
Dam

:
:

Hari Nahar

Hari Tarwiyah :
Hatm

Hajar Aswad

Hijir Ismil

Ihrm
:
Jumrah Aqabah :

Kubah berwarna hijau di atas Mesjid Nabi


di Madinah yang berada tepat diatas
kuburan Nabi
Daerah yang terletak 25 km dari kota
Mekkah; tempat wukuf bagi jamaah haji
tanggal 9 Dzulhijjah
Nama salah pintu masuk ke Masjidil
Haram yang terletak diantara jalur Shaf
dan Marwah
Komplek kuburan yang terletak 30
meter dari Mesjid Nabawi
Tempat miqat di Madinah
Denda karena melanggar salah satu
larangan ihram atau karena lainnya
Tanggal 10 Dzulhijah dimana jamaah haji
hanya melempar jumrah al-aqabah, hadyu
kemudian thawf
Tanggal 8 Dzulhijah dimana jamaah haji
disunahkan bermalan di Mina sebelum ke
Arafah esok harinya
Talang air terbuat dari emas di atas Kabah
Batu berwarna hitam terletak di salah
sudut Kabah tang sekelilingnya dilapisi
perak tempat memulai Thawf
Bagian Kabah setengah lingkaran yang
terbuat dari marmer putih
Berniat untuk melaksanakan haji/umrah
Dinding batu dekat dengan perbatasan
Mina dan Mekkah; jumrah al-kubra yang
dilempar baik pada tanggal 10 Dzulhijjah
7

(hari nahar) dan di tiga hari tasyriq


berikutnya
Jumrah l
: Tembok batu dekat dengan Mesjid al-Khaif
di Mina yang mulai dilempar tanggal 11
Dzulhijjah; jumrah al-Sughr
Jumrah Wusth : Tembok batu yang berada diantara jumrah
al-kubr dan jumrah al-sughr
Mabt
: Bermalam atau menetap dalam waktu yang
ditentukan
Mqt
: Tempat tertentu untuk memulai ihram
Nafar Awwal
: Jamaah haji hanya melempar dua hari saja
di hari tasyriq, yaitu mulai tanggal 11 dan
12 Dzulhijjah dan meninggalkan Mina
sebelum tenggelam matahari
Nafar Tsn
: Jamaah haji melempar tiga hari di hari
tasyriq (11,12, dan 13 Dzulhijjah)
kemudian meninggalkan Mina sebelum
tenggelam matahari
Multazam
: Dinding yang terlentak diantara Hajar
Aswad dan pintu Kabah
Qashar Shalat : Meringkas shalat empat rakaat menjadi
dua rakaat
Sa
: Amalan sesudah thawaf yang dilakukan 7
kali putaran dimulai dari Shafa ke Marwah
yang dihitung 1 putaran.

Pengertian Haji dan Umrah


Pengertian Haji
Haji artinya mengunjungi Kabah untuk mengerjakan thawf,
sa, wuqf dan ibadah lainnya karena Allah semata. Haji
diwajibkan bagi yang berakal, baligh, merdeka, mampu
menempuh perjalanan serta tersedianya dana baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi keluarga yang ditinggalkannya. Kewajiban
mengerjakan haji hanya wajib sekali saja dalam seumur hidup
sedangkan selebihnya adalah sunnah.
Pengertian Umrah
Umrah menurut asal katanya berarti mengunjungi, dan
menurut definisinya berarti mengunjungi Kabah untuk thawf
disekelilingnya, Sa antara Shaf dan Marwah dan terakhir
tahallul dengan bercukur (halq; memotong seluruh rambut) atau
mengunting sebagian rambut saja (taqshr).
Rukun Haji dan Umrah
Rukun dalam ibadah haji atau umrah berarti salah satu
amalan jika ditinggalkan maka haji atau umrahnya tidak sah
(batal) dan amalan itu sendiri tidak dapat diganti dengan Dam.
Rukun Umrah 1
Rukun Haji
1. Ihrm (niat haji)
1. Ihrm (niat umrah)
2. Wuqf di Arafah
2. Thawf
3. Thawf Ifdhah
3. Sa
Ini menurut pandangan mahdzab asy-Syafii, sedangkan menurut Mahdzab
Hanbali rukun umrah hanya mencukur dan ihram dari tanah halal atau dari
mqt lihat Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiyyah wa Adilatuhu, (Beirut: Dar
al-Fikr, 1989), III/111

4. Sa
5. Tahallul

4. Bercukur

Antara rukun haji dan umrah hampir sama, tapi dalam rukun
umrah tidak ada Wukf di Arafah, melempar jumrah, dan
Thawf Ifdhah.
Wajib Haji dan Umrah
Wajib dalam iabadh haji maupun umrah berarti amalan
yang harus dikerjakan dalam iabadah haji maupun umrah, bila
ditinggalkan tetap sah tetapi harus diganti dengan Dam. Bila
sengaja ditinggalkan berdosa dan hajinya tetap sah.
Wajib Haji
Wajib Umrah
1. Ihrm (niat) haji di mqt 1. Ihrm (niat umrah) dari
mqt
2. Mabt
(bermalan)
di
Musdhalifah
2. Tidak
melakukan
perbuatan yang dapat
3. Melempar jumrah
4. Mabt di Min
membatalkan umrah
5. Thawf Wad
Ihrm dari Mqt
Ihrm ialah berniat dengan sengaja untuk memulai haji atau
umrah. Ihrm (niat) ini tidak boleh ditinggalkan karena sah atau
tidaknya haji atau umrah ini tergantung dari sah atau tidaknya
ihrm (niat) ini. Niat merupakan salah satu faktor terpenting
dalam setiap ibadah, karena diterima atau tidaknya ibadah atau
kebajikan bergantung dari niat itu.

10

Mqt berarti waktu dan tempat yang telah ditentukan


untuk melakukan ihrm baik yang melaksanakan haji maupun
umrah. Mqt haji terbagi dua:
1. Mqt Zamn: waktu tertentu untuk melaksanakan haji
yaitu bulan Syawal, Dzulqaidah dan sepuluh hari awal bulan
Dzulhijjah (sampai sebelum terbit fajar tanggal 10
Dzulhijjah). Sedangkan umrah dapat dilakukan di sepanjang
tahun, kecuali di waktu makruh melakukannya seperti
sedang mabt di Mina.
2. Mqt Makn: yaitu tempat-tempat tertentu untuk memulai
ihrm. Bagi jamaah haji dan umrah tidak boleh melalui
tempat tersebut tanpa berihrm yaitu:
a. Dzulhulaifah (Abyar Ali) Mqt yang berihrm dari
Madinah
b. Julfah (Rabigh) Mqt bagi jamaah yang datang dari Syiria,
jordania, libanon dan Mesir.
c. Qarnul Manazil Mqt bagi penduduk Nejed (Negara
teluk)
d. Yalamlam Mqt penduduk Yaman
e. Dzatu Irqin Mqt bagi penduduk Iraq
Bagi jamaah haji yang bertempat di negeri lain maka mqtnya
tergantung dari daerah mana ia melaluinya. Bagi jamaah haji
atau umrah yang sedang berada di Mekah dapat ber-mqt di
Jiranah atau Tanm.
Mqt Jamaah Haji dan Umrah Indonesia
Jamaah haji Indonesia yang yang mendarat di Jeddah bisa
memilih beberapa untuk bermqt antara lain:
1. Memakai pakaian ihrm sejak dari tanah air dan berniat
ihrm beberapa menit sebelum tiba di Airport Jeddah.
11

2. Atau berniat ihrm di Airport Jakarta sebelum berangkat,


dengan alasan bahwa berihrm sebelum mqt dibolehkan
menurut pandangan mayoritas ulama.
Tata Cara Ihrm
1. Menjaga kebersihan dan kerapihan tubuh
Ini dapat dilakukan dengan memotong kuku,
memendekkan atau merapikan kumis, menggunting atau
memendekan bulu ketiak, mencukur atau merapikan bulu
kemaluan, merapikan jenggot, rambut, membersihkan
semua kotoran di seluruh tubuh, mandi dan berwudlu
sesudahnya. Mandi untuk ihrm caranya dengan
membasahi seluruh tubuh dari kepala sampai kaki dan
tidak sebagian saja, dan mandi ini sangat dianjurkan sekali,
bahkan wanita yang dalam keadaan haid dan nifas pun
dianjurkan untuk mandi walaupun mereka tidak
diharuskan thawf.
2. Memakai dua lembar pakaian ihrm
Bagi pria memakai pakaian Ihrm yang baru dan jika
pakaian ihrm itu bekas dianjurkan dicuci dahulu. Kain
yang selembar digunakan untuk bagian atas (rid) kecuali
kepala, yang selembar digunakan untuk bagian bawah
(izzar), dengan menggunakan sandal atau sepatu tali yang
terlihat mata dan jari kaki.
Bagi wanita menggunakan pakaian yang menutup seluruh
tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan tanpa
penutup muka.
3. Memakai minyak wangi

12

Disunahkan memakai wewangian baik pada pakaian ihrm


maupun badan sebelum niat ihram. Namun hindarkan
penggunaanya sesudah niat ihrm.
4. Salat dua rakaat ihrm
Yang dilakukan setelah mandi dan sebelum berihrm.
Apabila salat wajib didirikan maka salat wajib ini dianggap
penganti salat sunnat ihrm. Bila memilih salat sunat
ihrm sesudah salat wajib maka hal itu lebih dianjurkan.
5. Membaca Talbiyah ketika berangkat
6. Menahan atau menjaga mulut
Anjuran ini pada dasarnya untuk menjaga dan melindungi
dari pembicaraan yang tidak berguna dan dusta yang akan
mengakibatkan gugurnya pahala ibadah.
Larangan ihrm
1. Dilarang memakai pakaian berjahit seperti baju, jaket,
jubah, celana dan lainnya atau yang menutupi kepala
seperti sorban, kopiah atau pakaian yang dipakai atau
diletakkan di atas kepala. Terlarang pula memakai sepatu
kecuali yang terlihat jari dan mata kakinya.
2. Bagi wanita dilarang menutup wajah dengan masker atau
cadar atau yang sejenisnya. Tidak boleh menutup kedua
telapak tangannya. Bila takut ditimpa fitnah, debu, angin
atau untuk menghindari pandangan lawan jenis boleh
menutup wajahnya menurut kebutuhan.
3. Tidak boleh menggunting atau mencabut kuku, rambut,
bulu di badan atau dengan cara dicukur atau di gunting.
Bila kuku koyak, rusak atau gangguan lainnya, boleh
dicabut tanpa harus membayar dam dan tidak batal haji
dan umrahnya.
13

4. Tidak boleh melakukan aqad nikah, baik untuk dirinya


ataupun untuk orang lain.
5. Memakai wewangian setelah niat ihrm dan menghindari
bersolek bagi wanita sangat dianjurkan mengingat sabda
Nabi Saw ketika ditanya bagaimana seharusnya orang yang
melaksanakan haji:
Yang kusut rambutnya lagi berdebu dan yang tidak memakai
wewangian sehingga badannya bau. (HR. Tirmidzi)
6. Perbuatan yang mengarah pada hubungan seksual seperti
mencium, memeluk, menyentuh dengan syahwat,
percakapan yang tidak senonoh dan sebagainya, terlarang
pula menyebut sesuatu yang berkaitan dengan seksual.
7. Memakai pakaian yang dicelup dengan pewangi, kecuali
jika di cuci hilang wanginya.
8. Berburu dan memakan binatang darat yang halal dimakan.
9. Melakukan kejahatan dan maksiat
10. Bertengkar, berdebat, bergurau yang tidak ada manfaatnya,
berkata buruk, mengunjing, mencela dan lainnya yang
dapat merusak ibadah.
Denda Yang Melanggar Larangan Ihrm
1. Mencukur, memotong atau mencabut rambut, memakai
wewangian, parfum, body lotion, memakai pakaian yang
berjahit, memotong kuku atau menutup muka (cadar atau
masker) dengan sengaja, memakai sarung tangan bagi
wanita, maka diwajibkan membayar dam atau kafarat
dengan cara memilih salah satu diantara:
a. Menyembelih seekor kambing atau yang seharga
dengannya

14

b. Bersedekah kepada 6 (enam) orang miskin dan setiap


orang 1.5 kg beras atau berupa makanan yang
dianggap mengenyangkan atau,
c. Berpuasa 3 (tiga) hari di tanah suci
Walaupun diharuskan membayar dam atau kafarat, haji
atau umrahnya tetap sah. Bila memakai wewangian atau
pakaian berjahit, karena tidak tahu atau lupa, tidak
mengapa dan tidak ada dam atasnya.
2. Dalam ibadah haji suami istri yang berhubungan badan
sebelum tahallul awwal, hajinya tidak sah dan wajib bagi
keduanya (bukan salah satunya) membayar dam dengan
menyembelih seekor unta atau 7 (tujuh) ekor kambing,
dan mereka wajib menyempurnakan hajinya sampai selesa
dan harus mengulangi hajinya tahun berikutnya. Boleh
membayar seharga seekor unta kemudian di sedekahkan
pada fakir miskin, jika ternyata hal ini juga tidak sanggup
maka hendaknya berpuasa, bagi setiap mud satu hari puasa.
Pendapat lain mengatakan cukup menyembelih seekor
kambing.
3. Aqad pernikahan tidak sah, tapi yang bersangkutan tidak
diharuskan membayar dam dan ihrmnya sah.
4. Bagi yang melakukan rafats (berkata kotor), fusq
(perbuatan keji/buruk) dan jidl (berbantahan, bertengkar)
ibadah hajinya tetap sah, namun gugur pahalanya, namun
tidak diharuskan membayar dam.
Yang dibolehkan ketika Ihrm
1. Mandi, mengosok gigi, menganti kain ihrm, menutup
muka, menghindari debu aatu pasir, menutup kepala
karena lupa, menggaruk kepala atau badan, memakai
15

sabuk atau cincin, memakai tas kecil di pinggang, jam


tangan, memakai payung.
2. Memakai sepatu bagi wanita dan celak mata yang tidak
berbau.
3. Membunuh lalat, kutu, dan semut atau binatang berbisa
yang berbahaya. Menggunakan bantal, sorban yang dipakai
untuk bantal atau alas, mencelupkan kepala ke dalam air,
meletakan tangan untuk dijadikan bantal, mengikat kepala
dengan kain, meletakan barang diatas kepalanya.
Talbiyah
Yang dimaksud dengan talbiyah ialah bacaan:

Labaik allhumma labaik, labaik l syarka laka labaik, Innal


hamda wa nimata laka wal mulk, l syarka laka
Aku penuhi seruan-Mu Ya Allah, aku penuhi seruan-Mu, tidak ada
sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, semua nikmat dan seluruh
kerajaan milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu.
Bagi pria disunnahkan membaca talbiyah dengan suara keras
dan bagi wanita cukup terdengar oleh dirinya sendiri.
Dalam haji dan umrah talbiyah dibaca setelah berniat (ihram)
dan selalu dibaca setiap saat. Bahkan sangat dianjurkan dibaca
setiap selesai shalat fardhu.
Bagi yang mengerjakan umrah, talbiyah dihentikan ketika
memulai thawf, sedangkan bagi yang melaksanakan haji
dihentikan ketika melempar jumrah aqabah. Bagi yang
mendahulukan thawf Ifdhah talbiyah dihentikan ketika
memulai thawf.
16

Selesa talbiyah disunnahkan membaca shalawat kepada Nabi


kemudian berdoa apa saja yang disukai. Doa-doa yang berasal
dari Al-Quran maupun hadist sangat dianjurkan.
Macam-macam Haji
Cara pelaksanaan haji terbagi tiga macam:
a. Tamattu
b. Ifrd
c. Qirn
Haji Tamattu
Ialah berihrm untuk umrah terlebih dahulu pada bulan
Syawal, Dzulqadah dan Dzulhijjah kemudian mengerjakan haji
di tahun itu juga. Disebut tamattu karena menunaikan dua
macam ibadah (haji dan Umrah) di satu musim haji, tanpa
kembali dahulu ke kampung halamannya.
Setelah niat atau ihrm kemudian mengerjakan semua
amalan umrah hingga tahallul. Setelah itu boleh mengenakan
pakaian biasa lagi dan halal yang tadinya terlarang ketika ihrm
sambil menunggu datangnya waktu ibadah haji. Tanggal 8
Dzulhijjah (hari tarwiyah) kembali berihrm untuk
melaksanakan haji setelah sebelumnya melaksanakan semua
sunah ihrm.
Haji Ifrd
Ifrd ialah berihrm di mqat dengan niat untuk haji. Selesa
semua amalan haji kemudian melaksanakan umrah dari mqt
lagi, boleh dilakukan dari Tanim atau Jiranah.

17

Haji Qirn
Berihrm di mqt dengan niat melaksanakan haji dan
umrah secara bersamaan. Yang melaksanakan Haji Qiron tetap
dalam keadaan ihrmnya sampai selesa amalan haji dan
umrahnya, kemudian tahallul awwal pada hari nahar (10
Dzulhijjah) sesudah melontar Jumrah Aqabah dan tahallul tsn
sesudah thawf Ifdhah.
Dam bagi haji Tamattu dan Qirn
Haji dengan cara Tamattu dan Qirn diharuskan membayar
dam, yaitu menyembelih seekor kambing atau yang seharga
dengannya. Dam ini disebut juga dam nusuk atau denda dan
bukan karena melakukan pelanggaran. Dam ini boleh diganti
dengan puasa sepuluh hari, tiga 3 (tiga) hari di tanah suci dan
yang 7 (tujuh) hari di tanah air. Puasa 3 (tiga) hari ini sunnah
dikerjakan pada sepuluh hari awal Dzulhijjah sebelum hari
arafah, atau pada hari-hari tasyrq.
Sedangkan puasa 7 (tujuh) hari di tanah air tidak disyaratkan dilakukan dengan berurutan.
Dam Nusuk ini gugur bagi haji tamattu apabila:
a. Berihrm haji di tempat ia berihrm untuk umrah. Misalnya
ketika umrah berihrm dari Bir Ali dan ketika haji kembali
lagi berihrm di Bir Ali.
b. Bagi penduduk Mekah tidak wajib membayar dam.
Thawf
Thawf ialah mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran
dengan syarat tertentu, yang dimulai dari hajar Aswd sampai ke
hajar Aswd lagi yang dihitung satu putaran. Thawf merupakan

18

salah satu rukun haji dan umrah, dan tidak sah ibadah haji dan
umrah tanpa melakukan thawf.
Syarat-syarat Thawf
1. Suci dari hadast besar, kecil dan najis
Yaitu suci pada badan dan pakaian, dikecualikan najis yang
sulit dihindari, seperti terkena kotoran burung dan lainnya,
penderita penyakit beser (yang tidak mampu menahan
kecing), atau wanita Istihdhah (darah penyakit, darah yang
keluar dari rahim bukan karena haid atau nifas tetapi
karena adanya kelainan dalam mekanisme tubuh),
sedangkan wanita haid tidak disarankan thawf.
2. Menutup aurat
3. Menyempurnakan thawf tujuh putaran
4. Dimulai dari Hajar Aswd dan berakhir di Hajar Aswd
yang dihitung satu kali putaran. Apabila memotong jalan
sehingga masuk ke dalam Hijir Ismail putarannya tidak sah
karena Hijir Ismail termasuk di dalam Kabah.
5. Thawf terus menerus tanpa berhenti kecuali ada sebab
misalnya batal wudlu, dan boleh berwudlu dahulu
kemudian meneruskan yang tersisa, atau ketika shalat
fardu didirikan boleh menunda thawf dan meneruskan
sisanya serta boleh beristirahat sejenak bagi yang lelah.
Sunnah-Sunnah Thawf
1. Menghadap ke arah Hajar Aswd ketika akan memulai
thawf
2. Berwudlu sebelum thawf
3. Idhthiba yaitu meletakan tengah-tengah baju ihrm di
ketiak kanan dan ujung kain ihrm di bahu sebelah kiri,
19

4.

5.
6.

7.

dan bahu sebelah kanan dibiarkan terbuka. Hukumnya


sunnah pada setiap Thawf dan Sa. Kecuali ketika shalat
sunat thawaf hendaknya baju ihrm di lepas dan
dikerudungkan ke tubuh. Idhthiba ini hanya dilakukan
pria dan tidak bagi wanita.
Raml (lari-lari kecil) di kali putaran pertama thawf. Raml
hanya disunahkan ketika pertama kali umrah dalam satu
perjalanan dan tidak disunahkan pada umrah sesudahnya.
Raml hanya disunahkan dalam thawf yang diakhiri
dengan Sa (thawf umrah bagi haji Tamatu dan Thawf
Ifdhah). Bila melaksanakan pertama kali thawf dalam
musim haji (thawf qudm bagi haji ifrd) yang tidak ada
sa sesudahnya maka raml ini tidak disunnahkan, namun
hanya disunahkan ketika thawf yang diakhiri Sa (thawf
Ifdhah). Bagi yang yang bermqt dari Tanm atau Jiranah
(khusus bagi yang berumrah) tidak disunahkan raml. Bagi
wanita tidak disunahkan raml.
Mengusap sudut Rukun Yamani
Salat dua rakaat (salat sunat thawf) di Maqam Ibrahim
(bila memungkinkan) atau dimana saja asalkan masih tetap
di dalam Masjidil Haram.
Sebaiknya Thawf tidak dilakukan ketika akan didirikan
shalat wajib. Apabila masuk shalat wajib sedangkan ia
sedang thawf hendaknya menunaikan shalat wajib dulu
kemudian menruskan sisa thawfnya.

Macam-Macam Thawf
Terdapat empat macam thawaf, yaitu: thawf qudm, thawf
ifdhah, thawf wad, dan thawf sunnah

20

Thawf Qudm
Thawf Qudum (thawf selamat datang) yaitu thawf tujuh
putaran tanpa sa sesudahnya dan hukumnya sunah. Bagi yang
berhaji tamattu maka thawf umrahnya sudah termasuk thawf
qudm.
Thawf Ifdhah
Dinamakan juga thawf rukun, karena salah satu rukun haji
dan tidak sempurna ibadah haji tanpa melaksanakan thawf
Ifdhah. Thawf Ifdhah sunnahnya dilakukan selesa melontar
jumrah Aqabah dan menyembelih qurban pada hari nahar (10
Dzulhijjah), dan boleh dilakukan pada hari tasyrq (11, 12 dan
13 dzulhijjah) atau sesudah hari tasyrq selama masih di bulan
dzulhijjah.
Thawf Wad
Thawf wad dilaksanakan ketika jamaah haji hendak
berangkat meninggalkan Kota Mekah atau pulang ke tanah air
dan hukumnya wajib menurut mayoritas ulama. Dan dikenakan
Dam bagi yang meninggalkannya tanpa sebab. Thawf ini tidak
memakai pakaian Ihrm dan tidak ada sa sesudahnya. Wanita
haid tidak diwajibkan thawf wad tanpa dikenakan dam atau
kafarat.
Thawf Sunnah
Yaitu thawf yang dikerjakan setiap memasuki Masjid alHaram sebagai penganti shalat tahiyatul masjid. Dalam
pelaksanaanya tidak memakai pakaian ihrm dan tanpa sa
sesudahnya. Dianjurkan memperbanyak thawf sunnah karena
keutamaannya.
21

Kesimpulan
1. Haji tamattu melakukan 3 kali thawf yaitu:
a. Thawf umrah yang diakhiri sa termasuk di dalamnya
thawf qudm (bila diniatkan)
b. Thawf Ifdhah yang diakhiri sa
c. Thawf Wad
2. Haji ifrd melakukan 4 kali thawf (1 sunnah dan 3 wajib):
a. Thawf Qudm (thawf qudm yang diakhir sa tidak
perlu sa lagi sesudah thawf Ifdhah).
b. Thawf Ifdhah
c. Thawf Umrah
d. Thawf Wada
3. Haji Qirn melakukan 3 kali thawf (1 sunnah dan 2 wajib)
yaitu:
a. Thawf Qudum
b. Thawf Ifdhah
c. Thawf Wad
10. Sa
Sa dilakukan setelah thawf, yaitu berjalan yang dimulai dari
Shaf dan Marwah yang dihitung satu putaran dan akhir
putaran pasti akan berakhir di Marwah.
Sa merupakan salah satu rukun haji dan tidak sah haji atau
umrah jika meninggalkan sa.
Syarat-Syarat Sa
1. Dilakukan sesudah thawf.
2. Dimulai dari Shaf dan berakhir di Marwah sebanyak 7
(tujuh) putaran. Dari shaf ke Marwah dihitung 1(satu) kali

22

putaran dan dari marwah ke Shaf dihitung satu kali


putaran pula.
3. Dilakukan ditempat sa yaitu jalan yang terbentang diantara
Shaf dan Marwah yang jaraknya 420 m.
Sa tidak bisa dilakukan sebelum thawf, atau memulainya dari
Marwah ke Shaf ataupun melakukannya di luar tempat sa.
Boleh memakai kursi dorong bagi yang lemah fisiknya atau
udzur lainnya yang dibolehkan oleh syara.
Sunnah-Sunnah Sa
1. Memperbanyak dzikir dan doa di Shaf dan Marwah.
2. Suci dari hadast kecil dan besar
3. Disunnahkan berjalan cepat antar dua pilar hijau selebihnya
cukup dengan berjalan biasa. Wanita tetap berjalan biasa
saja tanpa dianjurkan berlari kecil.
4. Jangan menyakiti, menyikut atau mempersulit orang yang
sedang melakukan sa.
5. Melaksanakan putaran sa berturut-turut tanpa berhenti.
1Yang Dibolehkan Ketika Sa
1. Sa tidak disyaratkan dalam keadaan suci.
2. Tidak diharuskan naik ke bukit Shaf dan Marwah
3. Boleh berhenti sejenak untuk istirahat atau shalat wajib
kemudian meneruskan sisa Sa-nya.

23

Tata Cara Haji & Umrah


1. Persiapan Di Tanah Air
Persiapan Zhahir
1. Bertobat dari segala dosa dan maksiat, baik dosa kepada
Allah Swt, yaitu pelanggaran dari segala larangan-Nya dan
keengganan melaksanakan perintah-Nya, maupun dosa
kepada sesama manusia
2. Meminta izin orang tua atau yang dituakannya
3. Membayar segala utang, mengembalikan segala harta yang
diperoleh dengan cara zhalim (korupsi) dan aniaya
(merampas hak orang lain)
4. Dana yang digunakan benar-benar halal dan bersih
5. Menyiapkan nafkah yang cukup bagi keluarga yang
ditinggalkan
6. Banyak memberi sedekah kepada orang-orang lemah, fakir
dan miskin
7. Carilah kawan seperjalanan yang saleh, yang baik, senang
menolong, sering mengingatkan jika lupa, suka menegur
jika ada kesalahan, memotivasi kepada keteguhan dan
kesabaran
8. Sebelum berangkat, berpamitan kepada teman, tetangga
dan saudara lainya yang berdekatan. Meminta restu
mereka, dan mendoakan untuk mereka
1.2. Persiapan Batin
1. Niat dan tujuan semata-mata karena Allah Swt, dan bukan
untuk mencari kemasyhuran dan gelar
2. Mempunyai bekal yang cukup agar dapat menampakkan
kebaikan budi dan jiwa, memperbanyak sedekah.
24

3.

4.

5.

6.

Sedangkan mengeluarkan dana untuk beribadah haji


termasuk sabilillah
Meninggalkan rafats (ucapan kotor dan tidak berguna),
fusq (maksiat, meninggalkan ketaatan kepada Allah Swt),
dan jidl (berbantahan, bertengkar dll)
Rendah hati, lemah-lembut, mengutamakan kebaikan,
budi pekerti yang baik. Tidak menyakiti orang lain, husnu
zhan (berbaik sangka), sabar dan tabah dalam menghadapi
perbuatan yang tidak menyenangkan dan menyakitkan
Ikhlas dalam segala ucapan dan perbuatan. Tidak
memperhitungkan segala apa yang telah dikeluarkan
untuk menyempurnakan ibadah haji maupun umrah
Ikhlas dan sabar dalam menghadapi musibah atau
kerugian yang menimpa fisik dan harta. Sebab segala
musibah dan kerugian yang diterima secara ikhlas,
termasuk kebaikan berpahala di sisi Allah Swt

Menjelang Berangkat
1. Salat sunat Safar (bepergian) dua rakaat dengan membaca
Fatihah dan al-Kafirun di rakaat pertama dan Fatihah dan alIkhlas di rakaat kedua. Boleh membaca Ayat Kursi 2 atau
Surat al-Quraisy 3 dan satu kali sebelum keluar rumah atau
doa lainnya yang dihafal dan disukai.
2. Berdoa bagi keluarga maupun teman yang ditinggalkan
Ketika naik kendaraan atau pesawat terbang bacalah doa:

2
3

Lihat Muhyidin an-Nawawi, al-Adzkr, (Beirut: Dar al-Fikr), hal.185


Ibid

25

Bismillah
Setelah duduk membaca lagi:




Alhamdulillah
Diteruskan dengan membaca:

Subhnaladz sakhara lan hdz wa m kunn lah muqrinn


wa inn il robbin lamunqolibn
Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kami (padahal) kami
tidak sanggup mengendalikannya. sesungguhnya kami akan kembali
kepada Allah. (QS. Al-Zukhruf: 14)
Diteruskan dengan membaca:

Allahu Akbar 3 x
Atau membaca:

Subhnaka inn dzolamtu nafs faghfir l innah l yaghfiru


dzunb ill anta

26

Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku menganiaya diriku sendiri


(maka) ampuni aku karena tidak ada (yang) bisa mengampuni kecuali
Engkau. (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasa dengan sanad sahih)
3. Selalu dalam keadaan berwudlu dan shalat berjamaah
4. Banyaklah berbuat kebaikan dalam perjalanan selain sabar
dan tawakal kepada Allah Swt
5. Berdoalah di setiap kesempatan dalam perjalanan karena doa
yang sedang bepergian mustajab sebagaimana disebutkan
dalam hadist:
Tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan: doa orang yang didzalimi, doa orang yang sedang bepergian, dan doa orang tua kepada
anaknya. (HR. Tirmidzi)

27

Tata Cara Umrah


1. Pendahuluan
Dalam pembahasan tata cara umrah disini, tidak dipisahkan
antara amalan wajib, rukun atau sunnah-sunah ihram. Karena
dengan mengerjakan semua amalan sunnah, menjadikan ibadah
itu lebih bermakna, meskipun dengan meninggalkannya
umrahnya tetap sah. Sedangkan penjelasan rukun, wajib dan
sunnah-sunnah Ihram, dibahas dalam bab lain.
Nabi Saw hanya sekali saja melakukan Haji yang dikenal
dengan istilah Haji Wada (haji perpisahan), dengan mengambil
bermiqat di Bir Ali Madinah. Jadi adalah sunnah melakukan
umrah dengan mengambil Miqat di Masjid Bir Ali Madinah.
2. Sunat-Sunat Ihram
Para jamaah yang hendak berumroh, khususnya bagi yang
bermiqat di Bir Ali Madinah, sebelumnya melakukan semua
kesunahan umrah di kamar hotelnya.
Sunnah-sunnah ihram atau umrah, yaitu: mengunting kuku,
mencukur rambut (bisa dilakukan di tanah air sebelum
berangkat), merapikan jenggot, kumis, dan bulu ketiak.1
Kemudian mandi dengan menyela-nyela jari tangan dan kaki,
kemudian berwudhu.2 Setelah mandi boleh memakai
deodorant, hand body, minyak wangi, minyak rambut dan
lainnya pada tubuhnya,3 tapi jangan gunakan di pakaian Ihram.
Meskipun setelah niat umrah masih tersisa bau harumnya, atau
bekasnya tidak membatalkan umrahnya.4
Setelah itu mengenakan pakaian ihram yang putih5 dan telah
dicuci dahulu.6 Ada dua lembar pakaian ihram bagi pria, yaitu
bagian atas yang disebut Rida (kain bagian atas) dan Izzar (kain
bagian bawah). Pakailah sendal yang terlihat jari dan mata kaki.7
Sedangkan pakaian ihram wanita sama seperti pakaian ketika
shalat, yaitu jilbab yang harus menutupi seluruh rambut. Tidak
28

boleh terlihat lekuk tubuh, baju harus menutupi dada, tidak


boleh memakai pakain tipis sampai terlihat rambut atau kulit,
selain telapak muka dan telapak tangan. Harus memakai kaos
kaki atau stoking, boleh memakai warna apa saja yang disukai
asalkan semua aurat tertutup.8 Wanita menggunakan sepatu
yang menutupi semua jari dan mata kaki ketika ihram.9 Tidak
boleh menutup muka baik dengan niqab (cadar) atau sejenisnya
ataupun memakai sarung tangan.10
3. Miqat di Bir Ali
Kemudian menuju Mekkah dan berhenti di Masjid Bir Ali
untuk mengambil miqat umrah. Ketika di Masjid Bir Ali
lakukan solat syukrul wudhu saja, jika mengambil wudhu di
Masjid Bir Ali, atau shalat sunnat tahiyatul Masjid saja. Dan ini
sudah dianggap shalat sunat untuk untuk umrah, dan tidak ada
istilah shalat sunnat ihram secara khusus. Setelah shalat sunat
disunahkan membaca tasbih, tahmid dan takbir ketika hendak
naik kendaraan.11
Berniat umrah dalam kendaraan ketika hendak berangkat lebih
utama karena pernah dilakukan Rasulullah Saw.12
4. Niat Umrah
Kemudian berniat untuk umrah dengan membaca:

Allohumma Labbaika umroh


Setelah niat umrah, tidak boleh memakai pakaian yang berjahit,
mencabut rambut atau bulu lainnya, mengunting atau mengigit
kuku dan lainnya bagi pria.13 Jagalah mulut, jangan berkata buruk,
suuz zhon, marah, tidak puas, banyak komplen dan lainnya yang
akan menghilangkan pahala umrah, meskipun ditinjau dari segi
29

fikih umrahnya tetap sah.


Perhatian: bagi pria cara memakai pakain ihram sejak berniat
hingga sebelum tawaf untuk umrah nanti, kain ihram bagian
atas selalu diselimutkan di badan, seperti dalam gambar.
5. Membaca Talbiyah dan Keutamannya
Setelah berniat perbanyaklah membaca talbiyah:

Labak allhumma labak, labak l syarka laka labak, innal


hamda wan nimata laka wal mulku, l syarka laka
Aku penuhi seruan-Mu Ya Allah, aku penuhi seruan-Mu tidak ada
sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan seluruh
kerajaan milik-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. 14
Keutamaan membaca talbiyah antara lain:
Orang yang bertalbiyah dalam haji dan umrah dijanjikan masuk
surga. 15
Salah satu bentuk amal soleh.16
Ketika bertalbiyah, pohon dan batu menjawab ikut
membacanyakarena keutamaan membacanya.17
Bagi pria talbiyah dibaca agak keras,18 sedang bagi wanita cukup
hanya di dengar sendiri. Dalam perjalanan boleh tidur, makan,
minum dan tidak diharuskan pula dalam keadaan wudhu.
Semampunya terus membaca talbiyah dalam keadaan apa saja.
Shalat wajib selama perjalan dari Madinah Mekkah dengan cara
Jamak Qashar.
6. Tiba di Kota Mekkah
Tiba di kota Mekkah langsung menuju hotel dan setelah
30

proses administrasi, masuk kamar masing-masing.


Tunggulah dengan sabar, tidak tergesa-gesa ketika tiba di hotel,
apalagi sampai emosi. Anda masih dalam keadaan Ihram dan
jangan sampai pahalanya hilang karena emosi, amarah, tidak
sabar dan lainnya. Anda masih dalam keadaan Ihram, tidak
boleh menganti kain ihram dengan handuk ketika masuk kamar
mandi, atau menganti dengan kaos atau apa saja yang bisa
membatalkan umrah Anda.
7. Masuk Masjidil Haram
Ketika masuk masjid dahulukan kaki kanan dan berdoa:

Ya Allah bukakan bagiku semua pintu rahmatMu. (HR. Muslim)

Berjalanlah dengan tenang dan khusuk sambil terus membaca


talbiyah. Ketika melihat Kabah berdoa sambil mengangkat
kedua tangan:




Allahumma zid hdzal bata tasyrfan wa tadzman wa
takrman wa mahabatan wa zid man syarrafahu wa karramahu
mimman hajjahu watamarahu tasyrfan wa tadzman wa
takrman wa birron
Ya Allah tambahlah kehormatan, kebesaran, kemuliaan dan
kemegahan rumah ini. Tambahkan pula kehormatan, kebesaran,
kemuliaan dan kebaikan bagi yang telah menghormati dan
memuliakan rumahMu dari orang yang berhaji dan umrah. 19

31

Talbiyah dihentikan ketika hendak thawaf.20


8. Wajib Suci Ketika Tawaf
Wajib berwudhu sebelum thawaf,21 karena thawaf
diwajibkan suci dari hadast kecil dan besar, sama seperti halnya
shalat, bedanya thawaf boleh berbicara. 22
9. Berniat untuk Thawaf dan Sai
Niat adalah bagian penting dalam ibadah, begitu pula dalam
umrah. Jadi niatkan dalam hati Anda akan thawaf untuk umrah.
Tidak perlu diucapkan niatnya karena niat itu ada dalam hati.
10. Memulai Thawafdan Idhthiba bagi Pria
Ketika thawaf hentikan talbiyah, bagi pria kain ihramnya
dirubah menjadi idhthiba.23 Yaitu ujung baju ihram bagian kanan
disimpan di pundak sebelah kiri. Sehingga pundak kanan
terlihat dan pundak kiri tertutup dengan kain ihram bagian atas.
Berjalan hingga sejajar dengan Hajar Aswad, lambaikan tangan
ke arah Hajar Aswad, sambil bertakbir:

Bismillhi wallhu Akbar


Dengan Nama Allah dan Allah Maha Besar. (HR. Bukhari)
Bacalah doa diatas setiap kali isyarah (melambaikan tangan ke
arah Hajar Aswad) ketika melintas Hajar Aswad.
Boleh mencium tangan setelah isyarah (melambai) ke arah Hajar
Aswad ataupun tidak. 24 Diteruskan dengan membaca:



Allhumma mnaan bika wa tashdqon bi kitbika wa waf-an
32

biahdika wa ittiban lisunnati nabiyyika Muhammadin


Ya Allah, (aku perbuat ini) karena beriman kepada-Mu, karena
membenarkan kitab-Mu dan menyempurnakan janji dengan-Mu dan
karena mengikut Sunnah Muhammad Saw. 25
Ketika mulai thawaf mulailah dengan berjalan cepat (raml) di
tiga putaran pertama dan hanya di khususkan bagi pria saja 26
dan tidak bagi wanita. 27
Perhatian
Raml (berjalan cepat) hanya disunahkan ketika pertama kali
thawaf umrah dalam satu pejalanan saja, dan tidak
disunahkan pada umrah berikutnya.
Bila tidak mampu maka berusaha semampunya raml, jika tidak
sanggup berjalanlah biasa.
Tidak ada doa khusus setiap putaran tawaf, bacalah doa yang
dikuasai, doa dari Al-Quran dan Hadist lebih utama.
Ketika raml bacalah doa ini:

Allhumajalh hajjan mabrran wa dzanban maghfran wa


sayan masykran
Ya Allah jadikan aku haji yang mabrur, dosa yang diampuni dan sai
yang sebagai rasa syukur. (HR. Syafii)
Selesai raml di tiga putaran pertama mulai berjalan biasa pada
empat putaran akhir.
11. Melintas Rukun Yamani
Ketika melintas Rukun Yamani, bila sempat usap ujungnya
tanpa mencium tangan sesudahnya (namun baiknya tidak
memaksakan diri menyentuhnya ketika padat. Dan baiknya
33

dilakukan ketika tawaf sunnat saja).


Bila tidak menyetuhnya tidak perlu melambaikan tangan ke arah
Rukun Yamani tidak pula bertakbir, jadi lewati saja tanpa
melambaikan tangan.
Antara Rukun Yamani hingga Hajar Aswad bacalah:

Rabban tin fidduny hasanah wa fil khirati hasanah wa


qin adzabannr
Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan
selamatkan kami dari api neraka. 28
Selama tawaf bacalah dzikir dan doa pilihan anda atau boleh
membaca doa ini:

Subhnallahi wal hamdulillhi wa l illha illallah wallhu


akbar wa l haula wa l quwwata ill billhi
Maha Suci Allah, Segala puji bagiNya dan tidak ada Tuhan selain
Allah, Allah Maha Besar dan tidak ada daya upaya kecuali dari
Allah. (HR. Ibnu Majah)
12. Shalat di Maqam Ibrahim
Selesai tawaf kemdian shalat sunnat dua rakaat, ketika
berjalan ke belakang Maqam Ibrahim untuk melakukan shalat
disunahkan membaca doa ini:

Wattakhidz min maqmi ibrhma musholl


Dan Jadikanlah sebagian dari Maqam Ibrahim tempat shalat. 29
34

Bagi pria pakaian yang tadinya idhthiba dilepas dan selimutkan


ke badan. Diteruskan shalat sunnat dua rakaat, rakaat pertama
membaca al-Kafirun setelah Al-Fatihah, rakaat kedua membaca
fatihah dan al-Ikhlas. 30
Perhatian:
Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim, maka hindari
mengusap, mencium untuk mengharap berkah. Ingat! Jangan
rusak ibadah anda dengan perbuatan yang tidak ada
tuntunannya.
Jangan paksakan shalat langsung di belakang Maqam Ibrahim
karena akan menganggu yang thawaf. Mundurlah ke
belakang ke tempat agak sepi, atau boleh mengerjakan shalat
sunnat ini dimana saja asalkan masih dalam area masjid alharam.
Ketika umrah berikutnya dalam thawaf hanya berjalan biasa
tanpa raml.
13. Minum Air Zam-Zam
Sebelum Sai disunahkan minum air zam-zam sambil
menghadap Kabah. Ketika minum, bernafas tiga kali kemudian
sisa air minum diusapkan ke kepala, muka dan dada.31 Selesai
minum zam-zam disunahkan ke Hajar Aswad untuk
menyentuhnya.32 Namun hal ini tidak mungkin dilakukan
karena orang-orang berdesakan di sekitar Hajar Aswad
sedangkan umrah belum selesai, Jadi cukup menghadap kearah
Hajar Aswad dan berdoa.
14. Sai
Dalam Sai tidak disyaratkan suci, jadi jika setelah shalat
kentut atau batal tidak merusak Sai nya.
Sebelum ke Shafa, bagi pria rubah lagi pakain Ihram dengan
35

cara idhthiba seperti ketika memulai tawaf.


Ketika mendekat shafa bacalah:




Innash-shof wal marwata min sya-irillhi, abda-u bim badaa Allh bihi
Sesungguhanya Shafa dan Marwah sebagian dari syiar Allah. Aku
mulai dengan apa yang dimulai Allah. 33
Ketika sampai di Shafa menghadap Kabah dengan mengangkat
kedua tangan sambil membaca:

Allahu Akbar 3 x

L ilha illallhu wahdahu l syarka lahu, lahul mulku


walahul hamdu yuhy wa yumtu wa huwa al kulli syai-in
qadir, L ilha illallhu wahdahu, anjaza wadahu wa nasharo
abdahu wahazamal ahzba wahdahu
Tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagiNya, milik-Nya
semua kerajaan dan pujian. Ia yang menghidupkan dan yang
mematikan, Ia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada Tuhan
selain Allah, ditepati janji-Nya, dibela hambaNya dan dikalahkan
semua musuh olehNya. 34
Bacalah doa ini 3 x 35 kemudian berdoa apa saja, setelah itu
berjalan menuju Marwah.
Bagi laki-laki ketika berada diantara dua lampu hijau berjalan
cepat (raml) 36 sambil membaca:
36

Rabbighfir warham wa tajwaz amma talam innaka antal


aazul akrom,
Ya Allah ampuni aku, hapuskan segala dosa yang Engkau ketahui,
(karena) sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Besar. 37
Wanita tidak disunahkan raml ketika melintas neon hijau.
Selesai Raml berjalan biasa lagi hingga di Marwah. Sampai di
Mawah menghadap kiblat sambil bertakbir dan berdoa seperti di
permulaan Sai di Shafa, yaitu mengangkat tangan dan berdoa
seperti doa yang telah disebutkan di atas. Kemudian mulai
berjalan kearah Shafa dan berlari-lari kecil lagi ketika melewati
dua lampu hijau.
Sai dilakukan tujuh putaran, antara Shafa dan Marwah dihitung
satu putaran dan begitu pula sebaliknya dan Sai akan berakhir
di Marwah.
15. Tahallul
Selesai Sai, tahallul dengan menggunting atau mencukur
rambut sedangkan bagi wanita hanya mengunting beberapa
helai rambut sepanjang ruas jari saja. Mengunting atau
memotong rambut boleh dilakukan oleh siapa saja, anak kecil ke
orang tua atau sebaliknya, istri kepada suaminya atau sebaliknya.
Hendaknya wanita dipotong oleh muhrimnya.
Anda menjadi halal kembali dan selesailah umrahnya.
Bermqt Dari Tanm atau Jiranah

37

Selama berada di Mekah dianjurkan untuk memperbanyak


umrah. 4 Sebaiknya semua kesunahan ihrm dilakukan di hotel
termasuk mandi dan berpakaian ihrm. Sampai mqt hanya
salat sunnah ihrm dan berniat kemudian kembali lagi ke
Masjidil Haram untuk thawf, sa dan tahallul. Umrah ini tidak
disunahkan Raml ketika thawf.

Lihat Wahbah az-Zuhail, al-Fiqh al-Islamiyyah wa Adilatuhu, (Beirut: Dar alFikr, 1998), III/16, Ibnu Qudmah, al-Mughn, (Mekah: Maktabah Ahmad
bin Baz, 1998), III/178-179, An-Nawaw, Syarh Muslim (Beirut: Dar al-Kutub
al-Ilmiyyah, tt), IX/118. Sebagian pandangan menganggapnya makruh
seperti pandangan Mlik bin Ans

38

Tata Cara Haji


Hari Tarwiyah
Tanggal 8 Dzulhijjah (hari tarwiyah, sehari sebelum wuqf)
jamaah pergi menuju Mina. Bagi haji qirn atau ifrd masih
dalam keadaan ihrm ketika pergi Mina. Sedangkan bagi haji
Tammatu berihrm kembali dengan semua kesunahannya
seperti yang telah dijelaskan di atas.
Hendaknya shalat zhuhur, ashar, maghrib, isya (8 Dzulhijjah)
dan subuh (tanggal 9 Dzulhijjah) semuanya dilakukan di Mina
dengan cara qashar tanpa di jamak dan dilakukan berjamaah.
Bermalam pada hari tarwiyah hukumnya Sunnah dan bukan
termasuk rukun atau wajib, bila ditinggalkan tidak mengapa,
tapi sangat dianjurkan untuk melaksanakannya.
Wuqf Di Arafah
Wuqf berarti diam, hadir dan berada pada bagian manapun
dari Arafah, walau seseorang itu dalam keadaan tidur, terjaga,
duduk di kendaraan atau di tempat lainnya, berbaring, berjalan,
baik dalam keadaan suci dari hadast ataupun tidak misalnya
yang sedang haid, nifas maupun junub.
Wuqf di Arafah merupakan rukun terpenting haji dan tidak
sempurna haji seseorang tanpa melaksanakan wuqf seperti
yang ditegaskan Rasullah Saw:

Haji itu (wuqf di) Arafah.


Waktu Wuqf

39

Waktu untuk wuqf dimulai sejak tergelincir matahari


tanggal 9 Dzuhilhijjah (waktu dzhuhur) sampai terbit fajar
tanggal 10 Dzulhijjah. Dan wuqf dianggap sah bila seseorang
hadir di Arafah pada salah satu bagian dari waktu tersebut, baik
siang maupun malam. Hanya saja bagi yang memulai wuqf dari
siang hari (setelah zhuhur), maka wajib memperpanjang wuqf
sampai terbenam matahari. Bagi yang berwuqf di Arafah dalam
batas waktu yang ditentukan, berarti telah mendapatkan hajinya,
sedangkan yang tidak melaksanakan wuqf di Arafah, maka
batal hajinya.
Sunnah-Sunnah Wuqf
1. Mandi sebelum wuqf 5
2. Masuk ke Arafah ketika tergelincir matahari, setelah
terlebih dahulu shalat Zhuhur dan Ashar dengan di
jamak taqdm dan qashar.
3. Imam berkhutbah terlebih dahulu sebelum shalat jamak
taqdim dan di qashar, sesudah itu berwuqf
4. Menghadap kiblat dalam keadaan bersih dan menutup
aurat
5. Tidak berpuasa
6. Memusatkan pikiran, menghadirkan hati dan perasaan,
khusuk, rendah diri sambil bersungguh-sungguh meminta
ampun, dzikir, memperbanyak doa, membaca Al Qur-an
baik ketika berdiri, duduk maupun berbaring sambil
mengangkat kedua tangan.

Imam Malik meriwayatkan, bahwa Ibnu Umar r.a selalu mandi ketika
hendak berihram, ketika memasuki Mekah dan ketika wuquf di Arafah.

40

7. Berwuqf semenjak waktu zawal sampai tergelincir


matahari.
8. Mengakhirkan shalat maghrib dan isya dengan cara jamak
takhr di Musdalifah.
Mabt (bermalam) Di Musdalifah
Mabt di Musdalifah adalah wajib menurut mayoritas
pendapat dan bukan rukun, sehingga yang meninggalkan mabt
di Musdalifah dikenakan dam. Batasan mabt yang dibolehkan
hanya melewati saja atau diam sebentar sampai lewat tengah
malam. Tidak disunahkan dalam keadaan suci ketika mabt di
Musdalifah dan dianjurkan terus membaca talbiyah, takbir dan
tahlil.
Sunah-Sunah Wuqf Di Musdalifah
1. Mandi namun bila tidak menemukan air maka tayamum.
Mandi disini karena akan wuqf di Masyaril Haram dan
karena akan memasuki hari raya kesekon harinya.
2. Menjamak isya dan maghrib dengan cara men-jamak takhr
dengan dua kali adzan, baik dilakukan sendiri maupun
dengan jamaah.
3. Memperbanyak ibadah seperti berdoa, membaca Al Qur-an,
dzikir dan lainnya
4. Mencari kerikil setelah lewat tengah malam untuk
persiapan melempar Jumrah Aqabah dan di hari tasyrq.
5. Salat subuh di awal waktu dan bertakbir dengan suara keras
melebihi bertakbir pada hari-hari lain karena mengikuti
amalan Nabi Saw.
6. Berwuqf setelah salat fajar di Masyaril Haram (sebuah
daerah di Musdalifah) sambil menghadap kiblat.
41

7. Mendahulukan wanita dan yang lemah lainnya pergi ke


mina sebelum fajar agar cepat melempar jumrah Aqabah
sebelum tempat ini menjadi ramai. Selain mereka tetap
berwuqf sampai menjalankan salat subuh di Musdalifah.
Melempar Jumrah
Melontar
jumrah
hukumnya
wajib,
dan
yang
meninggalkannya harus membayar Dam. Ukuran batu yang
dipakai untuk jumrah adalah batu kerikil sebesar biji kacang
atau sebesar ruas jari kelingking dan tidak boleh dengan besi,
tembaga atau dengan yang lainnya. Batu diambil di Musdalifah
atau Mina dan hindari memungut batu di sekitar tempat
Jumrah. Dimakruhkan memecah batu dan boleh mencuci batu
kerikil berdasarkan riwayat Ibnu Abbas, bahwasannya beliau
mencuci batu kerikil.
Mewakilkan Lemparan
Boleh mewakilkan lemparan bagi yang sakit yang tidak bisa
diharapkan kesembuhannya, orang tua atau yang sedang hamil.
Mewakilkan ini boleh pada siapa saja dan hendaknya k yang
mewakili tersebut melempar dulu bagi dirinya sendiri.
Jumlah Batu
Bagi nafar awwal mengambil 49 batu dan bagi yang
mengambil nafar tsn 70 batu, tetapi disarankan mengambil
lebih.
A. Yang mengambil nafar awwal mengambil 49 batu:
1. 7 (tujuh) batu untuk melontar jumrah Aqabah (10
Dzulhijjah).

42

B.

2. 21 batu (11 Dzulhijah) untuk melontar tiga jumrah,


yaitu jumrah l, wusth dan aqabah.
3. 21 batu (12 Dzulhijjah) untuk melontar tiga jumrah
Yang mengambil nafar tsn memungut 70 batu:
1. 7 (tujuh) batu untuk melontar jumrah Aqabah di hari
Nahar (10 Dzulhijjah).
2. 21 batu (11 Dzulhijah) untuk melontar ketiga jumrah
3. 21 batu (12 Dzulhijah) untuk melontar 3 jumrah.
4. 21 batu (13 Dzulhijah) untuk melontar 3 jumrah.

Waktu Melempar
Melempar Jumrah Aqabah pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)
bisa dilakukan mulai tengah malam, sedangkan waktu yang
utama adalah setelah waktu zhuhur. Talbiyah dihentikan ketika
mulai melempar Jumrah Aqabah. Sedangkan waktu yang utama
untuk melempar jumrah pada hari-hari tasyrq setelah waktu
zhuhur hingga waktu fajar. 6 Akan tetapi waktu pagi lebih baik
berhubung menjaga keselamatan lebih penting dari pada hanya
mengejar pahala sunnah.
Nafar Awwal Dan Nafar Tsn
Nafar Awal yaitu bagi yang melontar jumrah hanya dua hari
saja (tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah), dan kembali ke Mekah pada
tanggal 12 Dzulhijjah sebelum tenggelam matahari dan tidak
melontar pada keesokan harinya (tanggal 13 Dzulhijjah).
Sedangkan nafar tsn yaitu bagi yang melempar sampai tanggal
6

Pandangan ini menurut Fatw al-Lajnah ad-Dimah l Buhts al-Islamiyyah


wa al-Ift (komisi fatwa Kerajaan Saudi Arabia) fatwa No.925 dan Qararat wa
al-Tausiyat Majm Fiqh al-Islamy (Lembaga Kajian Fikih di Bawah Rbithah
lam al-Islam)

43

13 Dzulhijjah dan kembali ke Mekah pada tanggal ini. Kedua


macam perbuatan diatas dibolehkan dan bebas memilih salah
satunya
Menyembelih Kurban
Ada dua macam penyembelihan kurban, yaitu:
Hadyu: ialah menyembelih hewan kurban yang disembelih
karena taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) dalam ibadah
haji dan hukumnya sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Dam: menyembelih kurban karena melanggar salah satu
larangan ihrm baik sengaja atau tidak yang terbagi dua:
a. Dam Nusuk, yaitu dam bagi haji tamattu dan qirn
b. Dam Is-ah, yaitu dam bagi yang meninggalkan:
1. Salah satu wajib haji seperti tidak melempar
jumrah,
tidak berihrm dari mqt, wuqf yang tidak sampai malam
hari, meninggalkan mabt di musdalifah dan Mina atau
meninggalkan thawf wad.
2. Karena melanggar larangan ihrm selain dari hubungan
suami istri contohnya memakai minyak wangi atau
memotong atau mencukur rambut sebelum waktunya.
Sesudah melontar Jumrah Aqabah (10 Dzulhijjah) bagi mampu
hendaknya menyembelih hewan kurban.
Tahallul
Sesudah menyembelih kurban maka ber-tahallul dengan
mencukur rambut atau bergunting. Mulailah mencukur rambut
pada bagian kanan kepala. Bagi wanita hanya menggunting
beberapa lembar rambut sepanjang ujung jari pada bagian kanan
kepala dan bukan mencukur. Dengan tahallul ini (tahallul
awwal) maka halal kembali yang tadinya dilarang kecuali
44

berhubungan badan, dan boleh menggunakan kembali pakaian


biasa dan sebagainya.
Thawf Ifdhah
Kemudian melakukan thawf Ifdhah ke Mekah (bila
memungkinkan) dengan mengelilingi kabah tujuh putaran dan
sa seperti yang telah dijelaskan diatas dan seperti halnya ketika
berumrah tanpa mengenakan pakaian ihrm. Dengan selesanya
thawf Ifdhah ini, halal kembali semuanya dan bagi yang tidak
mampu boleh menangguhkan thawf Ifdhah selama hari
tasyrq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) atau sesudahnya asalkan
masih dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
Perhatian
Jika urutan amalan itu tidak beraturan, misalnya
mendahulukan thawf Ifdhah kemudian melempar jumrah
aqabah sesudahnya, melempar jumrah aqabah kemudian thawf
Ifdhah ataupun menggunting terlebih dahulu sebelum
menyembelih qurban ataupun sebaliknya tidaklah mengapa,
karena perbuatan tersebut dibolehkan semuanya.
Mabt (bermalam) Di Mina
Mabt di Mina hukumnya wajib menurut pendapat mayoritas
ulama dan bagi yang meninggalkannya dengan sengaja tanpa ada
alasan yang dibenarkan syara maka diharuskan membayar Dam.
Mahdzab asy-Syafii sendiri mengharuskan mabt di seluruh
malamnya. Dikecualikan bagi orang mempunyai udzur yang
dibolehkan syara boleh meninggalkan mabt tanpa membayar
dam.
Melepar Jumrah di Hari Tasyrq
45

Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah jamaah haji


melempar ketiga jumrah yang dimulai dari jumrah l,
kemudian jumrah wusth dan terakhir jumrah aqabah. Masingmasing melempar dengan tujuh batu. Setiap selesai melempar
jumrah l dan wusth disunahkan berdoa namun setelah
lemparan jumrah aqabah tidak disunahkan berdoa. Waktu
melempar di hari tasyrq dilakukan sejak pagi hari hingga waktu
fajar dengan limit waktu 24 jam penuh. 7
Bagi yang mengambil nafat awwal lemparan cukup dua hari
saja (11 dan 12 Dzulhijjah) dan keluar dari mina sebelum
matahari tenggelam. Sedangkan yang mengambil nafar tsan,
mengenapkan lemparan hingga tanggal 13 Dzulhijjah dan keluar
dari Mina sebelum matahari tenggelam
Thawf Wad
Bagi laki-laki di wajibkan melakukan thawf wada. Berwudlu
terlebih dahulu kemudian thawf 7h putaran tanpa Raml, Sa
atau Tahallul. Diteruskan salat dua rakaat di Maqam Ibrahim,
dan berdoa di Multazam.
Wanita yang dalam keadaan haid dan nifas, boleh
meninggalkan thawf wad dan tidak dikenakan dam atau
kafarat.
Shalat Dalam Perjalanan
7

Pandangan ini menurut penelitian penulis sendiri dalam tesis megister di


Universitas Indonesia berjudul Hukum Melempar Jumrah: Studi Interpretatif
Perbedaan Pendapat Ulama tentang Melempar Jumrah Sebelum Matahari
Tenggelam di Hari Tasyrq, dengan pembimbing: Prof. Dr. Hasanuddin, MA
dan reader: Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer, MA

46

1. Jamak, Qashar, dan Jamak Qashar


Bagi yang sedang bepergian (musafir) disunahkan
mengerjakan shalat dengan beberapa cara tanpa mengurangi
pahala shalatnya. Cara tesebut yaitu dengan cara men-qashar,
jamak, atau jamak qashar.
1.1 Qashar
Yaitu dengan meringkas shalat empat rakaat menjadi 2 (dua)
rakaat saja, sedangkan shalat maghrib dan subuh tetap bilangan
rakaatnya. Misalnya shalat zhuhur diringkas menjadi 2 (dua)
rakaat saja.
1.2 Jamak
Yaitu menyatukan dua shalat dalam satu waktu, misalnya
mengabungkan shalat zhuhur dengan shalat ashar, atau shalat
maghrib dengan shalat isya. Sedangkan shalat subuh tidak dapat
digabungkan dengan shalat lainnya dan ia berdiri sendiri dalam
waktunya.
Shalat jamak sendiri dibagi dua macam:
a. Jamak Taqdm: yaitu mengabungkan dan menarik shalat
di satu waktu, contohnya menarik shalat ashar dan
menagabungkannya ke shalat zhuhur, atau menarik shalat
isya dan mengabungkannya dengan shalat maghrib yang
dikerjakan di waktu maghrib.
b. Jamak Takhr: kebalikan dari shalat jamak taqdim,
contohnya menarik shalat zhuhur dan mengabungkannya
dengan shalat ashar yang dikerjakan di waktu ashar, atau
c.
mengabungkan shalat maghrib dan isya yang dikerjakan
di waktu isya.
47

Jamak taqdim maupun takhir bisa dilakukan dengan syarat


bahwa shalat yang pertama harus pada waktunya, contohnya
ketika menjamak taqdim zhuhur dan ashar maka shalat pertama
adalah shalat zhuhur kemudian dilanjutkan shalat ashar. Begitu
pula ketika mejamak takhir antara zhuhur dan ashar maka
shalat yang pertama adalah ashar dan begitu pula dengan shalat
lainnya kecuali shalat subuh.
Syarat Shalat Jamak Dan Qashar
1. Dikerjakan setelah keluar dari tempat tinggalnya 8
2. Bukan perjalanan maksiat
3. Karena ada perbedaan mengenai batasan minimum
dibolehkan qashar atau jamak, sekurangnya harus
mencapai jarak 89 km (menurut pandangan asy-Syafii)
2. Tayamum
Seorang musafir boleh bertayamum sebagai penganti air
wudlu bila dalam keadaan tertentu tidak menemukan air. Atau
hanya tedapat sedikit air namun tidak mencukupi untuk dipakai
wudlu seperti dalam kendaraan, peSawat, atau tempat air terlalu
jauh.
Cara Tayamum
1. Berniat tayamum sebagai penganti wudlu
2. Disunahkan membaca basmalah, lalu menepukan kedua
telapak tangan di atas tanah, pasir, batu, bantal, dinding,
az-Zuhail, al-Fiqh al-Islamiyyah wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr,
1989), II/324, Sayid Sbiq, Fiqh as-Sunnah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1992) I/242.
Pandangan ini diambil oleh penyusun untuk mengkopromikan pandangan yang
berbeda

8Wahbah

48

atau apa saja yang diperkirakan berdebu (tapi harus bersih,


tidak berupa zat najis atau tercemar najis). Kemudian
meniupkan atau mengerakan/mengoyangkan kedua telapak
tangan itu sehingga beradu, untuk menepiskan debu yang
melekat di tangan
3. Menyapukan kedua telapak tangan itu ke wajah dan kedua
tangan hingga pergelangan dan cukup sekali saja.
3. Shalat Dalam Kendaraan
Ketika berada di dalam peSawat atau kendaraan dan waktu
shalat tiba, maka wajib melaksanakannya di waktu yang telah
ditentukan. Dan shalat tersebut tidak bisa di-qadl (menurut
mayoritas ulama).
Namun ada bebarapa cara lainnya sehingga seseorang bebas
memilih salah satunya ketika sedang berada dalam kendaraan
yaitu:
1. Shalat sambil duduk dengan cara menjamak atau qashar
ataupun jamak qashar
2. Boleh shalat di temapt tujuan dengan berniat untuk shalat
jamak atau jamak qashar jika yakin bahwa ketika tiba waktu
shalat masih ada
3. Boleh shalat sebelum berangkat dengan cara jamak, qashar
atau jamak qashar

49

Ziarah di Kota Mekkah & Madinah


Ziarah di Kota Mekah
1. Kabah
Kabah adalah bangunan persegi empat yang berada di dalam
Masjidil Haram. Kabah juga disebut dengan Nama Baitullah,
Bait al-Atq (Rumah pembebas, rumah kemerdekaan) dan Bait
ar-Rahmn (Rumah Yang Maha Pengasih). Di sekeliling Kabah
terdapat Hajar Aswd, hijir Ismail, Mzab (talang air di atas Kabah
yang terbuat dari emas), Maqm Ibrahim dan Hatm, yaitu pagar
yang terbuat dari marmer putih yang membatasi Hijir Ismail.
1. Tanm
Dikenal pula sekarang dengan Nama Masjid Aisyah dan
merupakan tempat berihrm Aisyah ketika berumrah atas
perintah Nabi Saw pada Haji Wad bersama saudaranya Abdul
Rahman bin Abi Bakar ra.
2. Jiranah
Daerah sekitar 26 km sebelah utara Kota Mekah tempat
Nabi Saw membagikan harta rampasan perang (ghanmah)
Hunain. Beliau berihrm untuk umrah dari sini. Sekarang
tempat ini terdapat masjid dengan Nama Masjid Jiranah sebagai
tempat mqt bagi yang berumrah.
4. Jabal Nur
Terletak sekitar 6 km sebelah utara Kota Mekah, sebelah kiri
jalan menuju Arafah. Di gunung ini terdapat gua yang dikenal

50

dengan nama Gua Hir yang merupakan tempat Nabi Saw


menerima wahyu pertamanya.
5. Gua Hir
Sebelum diangkat menjadi Nabi, Rasulullah Saw beliau
sering ber-tahannuf atau tahannust (menyendiri sambil merenung
dan beribadah) yang dilakukan selama tujuh tahun sambil
membawa bekal. Jika bekalnya habis, beliau pulang kemudian
kembali lagi. Siang harinya digunakan untuk berpuasa. Saat
usianya menginjak 40 tahun, tepatnya 6 bulan terakhir Nabi
Saw lebih sering datang ke Gua Hir, dan selama itu pula beliau
sering mendapat mimpi berulang-ulang. Memasuki hari ke 17
ramadhan datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu
pertamanya.
6. Jabal Tsr
Gua yang terletak di sebuah gunung bejarak 10 km selatan
Kota Mekah yang merupakan tempat persembunyian Nabi Saw
bersama Abu Bakar dalam pengejaran kaum musyikin ketika
hijrah. Selama tiga hari Nabi Saw dan Abu Bakar ra tinggal di
dalam gua ini, selama itu pula Asma binti Abu Bakar yang
mengantar makanan mereka. Abdul Rahman, anak lelaki Abu
Bakar setiap hari mengujungi mereka untuk memberi kabar
yang terjadi di Mekah. Pada hari ke-empat mereka keluar dan
telah menunggu Abdullah bin Uraiqit seorang majusi (penyembah
api) juga sebagai penunjuk jalan dengan membawa dua unta
yang telah disewa oleh Abu Bakar sebelumnya. Keduanya lalu
berangkat ke Madinah menyusuri pantai laut merah.

51

Ziarah di Kota Madinah


1. Sejarah Masjid Nabaw
Masjid yang dibangun Nabi Saw ketika datang dari dari
Qub dari perjalanan hijrahnya. Ketika sampai di Madinah, para
qabilah menawarkan diri agar mereka menetap di kediaman
mereka, tapi ditolaknya dengan halus seraya berkata: Biarlah
Unta ini (yang) menuntunku. Sampailah untanya di tempat
pengeringan kurma milik dua orang anak yatim yang bernama
Suhail dan Sahal yang diasuh oleh Asad bin zararah al-Anshari.
Tempat ini hanya sebidang tanah untuk mengeringkan kurma
dan sebagian kuburan musyrikin. Nabi Saw membeli tanah itu
dengan harga 10 dinar walaupun kedua anak yatim tadinya rela
memberikan tanahnya untuk Nabi Saw. Untuk kedua kalinya
unta beliau bergerak lagi ke tempat kediaman Abu Ayb alAnshri. Setelah tinggal dua hari, mulailah pembangunan
masjid, dan ketika itu arah kiblat menghadap ke Masjid alAqsha. Pembangunan ini berlangsung selama 7 bulan.
Kemudian dibangun dua ruang di selatan masjid bagi Aisyah
dan Saudah. Dibangun pula tempat bagi ahli suffah (kaum
miskin dari golongan Muhajirin). Ketika pertama kali di
bangun diameter mesjid brukuan 35 x 30 meter dengan dinding
batu atau sejenis tanah yang di keringkan dengan pilar terbuat
dari batang pohon kurma dan beratapkan pelepah kurma.
Sedangkan mimbar Nabi Saw terbuat dari pohon kurma kering.
Ketika khutbah beliau hanya berdiri di batang pohon kurma itu.
Kemudian dibuat kan mimbar baru yang terbuat dari pohon
kurma yang di kerat pada sisinya sehingga berbentuk tangga
yang terdiri dari 4 tangga. Ketika berkhutbah beliau berdiri pada
anak tangga yang ketiga.
52

Keutamaan Masjid Nabaw


Salat satu rakaat di Masjid Nabaw sama pahalanya dengan
mengerjakan 1000 atau 10.000 rakaat selain di Masjid ini,
kecuali masjidil Haram yang berpahala 100.000 rakaat. Nabi
Saw besabda:
Satu kali salat di masjidku ini lebih utama dari seribu rakaat di
masjid lain, kecuali Masjidil Haram, satu rakaat salat di Masjidil
Haram lebih utama daripada seratus ribu rakaat di masjid lainnya.
(HR. Ahmad).
Di dalam masjid ada tempat diantara mimbar Nabi Saw dengan
rumah beliau yang disebut dengan Raudhah, mengenai
keutamaan tempat ini Rasulullah Saw bersabda:
(Ada sebuah) Tempat yang terletak di antara rumahku dengan
mimbarku (dan tempat itu) merupakan salah satu taman di antara
taman surga. (HR. Bukhari).
Disunahkan menziarahi kuburan Nabi Saw sebagaimana
disabdakan:
Siapa saja yang menziarahi kuburanku maka dipastikan ia akan
mendapat syafaatku. (HR. al-Bazzar, Daruqhutni dan Ibnu
Khuzaimah)
1.2 Etika Masuk Masjid Nabaw
a. Tiba di Madinah perbanyaklah shalawat, mandi, berwudlu
lalu berpakain yang terbaik dan pakailah minyak wangi.
b. Masuk ke Masjid dengan kaki kanan sambil membaca doa
yang singkat:

Allhummaftah l abwba rahmatika


Ya Allah, bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku.
53

c. Salat tahiyatul masjid dua rakaat, di rakaat pertama


membaca Fatihah dan al-kafirun kemudian di rakaat
kedua membaca al-Fatihah dan al-Ikhlas.
Kemudian mendatangi Raudlah dan salat sunat kemudian
mengucapkan Salam kepada Nabi, Abu Bakar dan Umar:










Assalaamu alaika yaa nabiyyallahi, assalaamualaika Y
sayyidal mursaln wa immal muttaqn. Asyhadu annaka qad
ballaghtar rislah wa addaital amnah wa nashahtal ummat wa
jhadta fillhi haqqa jihdih
Salam sejahtra bagimu wahai Nabi Allah, salam sejahtera atasmu
wahai pemimpin semua nabi dan pemimpin orang yang muttaqin.
Saya bersaksi, sesungguhnya engkau telah menyampaikan risalah Allah
dan telah menunaikan amanah, engkau telah memberi nasehat kepada
umat, dan engkau telah berjuang dijalan Allah dengan jihad yang
benar.
Kemudian memberi salam kepada Abu Bakar dan Umar.
Kemudian berdoa menghadap kiblat (dilakukan diluar mesjid)
terutama mensyukuri nikmat Allah hingga bisa mendatangi
masjid ini.
Perhatian
1. Jangan mengusap, mencium pagar besi Makam Nabi atau
lainnya, karena perbuatan ini berlawanan dengan sunnah
Rasul yang berakibat rusaknya kesucian ibadah anda.
54

2. Sejarah Masjid Qub


Dalam perjalanan hijrah Nabi Saw ke Madinah, beliau
singgah di Qub selama 4 hari (hari senin tanggal 27 September
622 M, sampai hari jumat tanggal 1 oktober 622 M). Di tempat
ini Nabi Saw bersama Abu Bakar diajak ke rumah Kultsun bin
Hindun, yang mupakan tempat persinggahan pertama pula bagi
kaum muhajirin yang berhijrah dari Mekah sebelum kedatangan
Nabi Saw. Sewaktu Nabi Saw tiba di tempat ini, unta yang di
tungganginya duduk di tanah lapang, dan di tempat inilah Nabi
Saw membangun masjid. Masjid Qub adalah masjid pertama
yang di bangun pada tahun ke-13 kenabian (622 M). Salah satu
prasasti yamg masih bisa disaksikan hingga sekarang adalah
prasasti Sultan Mahmud II, satu khalifah Utsmaniyah (ottoman)
yang merenovasi masjid ini. Di dalam masjid terdapat sebuah
tanah terbuka, berkerikil dan ditengahnya terdapat kubah yang
berhadapan dengan mihrab. Tempat ini disebut Mabrak anNaqah (tempat duduk unta) yang diperkirakan tempat duduk
unta Nabi Saw.
2.1 Keutamaan Masjid Qub
Mengenai keutamaan Mesjid Qub ini Nabi Saw bersabda:
Barangsiapa yang berwudlu di rumahnya kemudian mendatangi
Masjid Qub dan salat di dalamnya, maka ia memperoleh pahala
seperti mengerjakan umrah.(HR. Ahmad, Nasa, Ibnu Majah dan
Hakim). abi Saw sering mengunjungi masjid ini dengan
mengendarai unta atau berjalan kaki pada hari sabtu. Para
sahabat ikut pula mengujunginya karena Sunnah. Umar bin
Khattab berkata: Andaikan masjid kita ini (Qub) terletak jauh di
pelosok, tentu kita akan menunggang unta untuk berziarah kesana.
55

Sedangkan Abdullah bin Umar meneladani Rasulullah Saw


dengan berkunjung ke Masjid Qub pada hari sabtu.
Bagi yang hendak berkunjung ke masjid Qub hendaknya
berwudlu dahulu di hotel dan berdoa ketika masuk masjid
diteruskan dengan salat sunnat. Tidak ada tempat khusus untuk
salat dan ktika selesa salat berdoalah menurut hajatnya,
terutama doa yang menyangkut kesulitan hati, karena di sinilah
Nabi Saw banyak berdoa karena kegelisahan hatinya setelah
hijrah dari Mekah.
3. Masjid Qiblatain
Artinya masjid yang mempunyai dua kiblat dan dinamakan
Masjid Qiblatain karena di masjid inilah turunya ayat Al-Qur-an
yang memerintahkan berkiblat ke arah Kabah yang sebelumnya
berkiblat ke masjid al-Aqsha. Masjid ini pada mulanya milik
Bani salaman dari suku Khazraj, salah satu dari dua suku selain
suku Aus yang menyarankan Nabi Saw hijrah dan menjajikan
dukungannya. Bahwasannya Nabi Saw pernah diundang makan
oleh Basyar bin Barra dari Bani Salaman dan ketika waktu
zhuhur tiba beliau salat berjamaah dengan menghadap kiblat
kearah masjid al-Aqsha. Ketika salat berjalan dua rakaat,
turunlah ayat keharusan memindahkan arah kiblat kearah
Kabah di Mekah. Karena perubahan itu lelaki bertukar tempat
dengan tempat kaum wanita. Oleh karena itulah masjid ini
kemudian dinamakan Masjid Qiblatain. Di dalam masjid
terdapat dua mihrab, yang menghadap ke selatan (arah Kabah)
dan yang menghadap ke utara (arah masjid al-Aqsha).
4. Jabal Uhud

56

Nabi Saw selalu menziarahi tempat ini setahun sekali, dan


hal ini dilakukan pula oleh para khalifah sesudahnya. Bersabda
Nabi Saw: Jabal uhud menyenangkan kami dan kamipun
menyenanginya. (HR. Bukhari)
Perang Uhud merupakan peperangan antara Muslimin dan
Musyrikin dan tidak kurang 70 sahabat gugur, diantaranya
Hamzah, paman Nabi. Di tempat ini ada sebuah lubang tempat
Nabi Saw terjerembab dan terkena batu ketika perang.
5. Kuburan Baq
Kuburan yang terletak sebelah timur Mesjid Nabawi tempat
dimakamkanya kurang lebih 10.000 sahabat utama, keluarga
Nabi Saw, para syuhada perang Uhud dan Badar. Disunahkan
menziarahinya dan berdoa setelah bershalawat terlebih dahulu:

Allahumma shalli wa salim al muhammad wa li


Muhammad

As-sallamu alaikum dr qaumin muminn wa inn insy


Allah bikum lhiqn, Allahummaghfir l ahli baq al-gharqad,
Allohummaghfir l wa lahum
Mudah-mudahan kesejahteraan (wahai) penghuni rumah muminin,
dan sungguh Insya Allah kami akan menyusul kalian semua, Ya Allah
ampunilah ahli bagi ghorqod, Ya Allah ampunilah kami dan mereka.

57

Keutamaan Haji Dan Umrah


1.

Salah Satu Ibadah Utama


Rasulullah Saw ditanya, manakah amalan yang paling utama?
Beliau menjawab: Iman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian
ditanya lagi, Kemudian apalagi? Jihad di jalan Allah, kemudian
ditanya lagi: kemudian apalagi? beliau menegaskan, Haji mabrur.
(HR. Bukhari Muslim)
2. Salah Satu Jalan Jihad di Jalan Allah
Wahai Rasulullah, bolehkan kami ikut perang dan jihad
bersamamu? Nabi Saw menjawab, Bagi kalian (wanita) ada jihad
yang lebih baik, yaitu haji haji yang mabrur, setelah itu berkata
Aisyah, sesudah mendengar sabda itu, maka aku tidak pernah lagi
meninggalkan ibadah haji. (HR.Bukhari dan Ibnu Khuzaimah).
3. Penghapus Dosa
Rasulullah Saw bersabda: Barang siapa yang mengerjakan haji dan
tidak melakukan keburukan, tidak berbuat fasiq (maksiat) maka akan
kembali (dihapus semua dosanya) seperti pada saat ia dilahirkan oleh
ibunya. (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa).
4. Merupakan Duta-Duta Allah
Rasulullah Saw bersabda: Orang yang mengerjakan haji dan
umrah merupakan duta-duta Allah, apabila mereka memohon kepada
Allah niscaya Dia akan mengabulkannya dan bila mereka meminta
ampun, niscaya Dia akan mengampuninya. (HR Nasai, Ibnu
Majah, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

58

5. Penghapus dosa
Rasulullah Saw bersabda: antara umrah yang satu dan umrah
lainnya, adalah kafarat (penghapus dosa) diantara keduanya,
sedangkan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga. (HR
Bukhari, Muslim, Malik, Tirmidzi, Nasa, Ibnu Majah dan ashAshbahani).
6. Dana Haji Sama Dengan Infaq Di Jalan Allah
Nabi Saw bersabda, Dana haji sama dengan biaya untuk
perang di jalan Allah, satu dirham menjadi tujuh ratus lipat ganda.
(HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Baihaqi dengan sanad yang
baik)
7. Umrah Ramadhan Berpahala Ibadah Haji
Nabi Saw bersabda: Umrah di bulan Ramadlan sama
pahalannya dengan mengerjakan Haji. (HR Ibnu Majah)
8. Seperti berhaji Dengan Nabi Saw
Nabi Saw bersabda, Wahai Ummu Sulaim, sesungguhnya
berumrah di bulan Ramadlan sama pahalannya dengan mengerjakan
Haji bersamaku.(HR Ibnu Hibban

59

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Gayo, H.M. Iwan, 2004, Buku Pintar Haji dan Umrah (Jakarta:
Pustaka Warga Negara)
Juzayr, Abdul Rahman, 1990, Kitb al-Fiqh al al-Madzhib alArbaah (Beirut: Dar al-Fikr)
Khiyari, Ahmad, 1993, Tarkh al-Maalim al-Madnah alMunawwarah Qadman wa Hadtsan (Jeddah, Dar al-Ilm)
Khurbthul, Ali, tt, Tarkh Kabah, (Beirut: Dar al- Jail)
Mubarakfur, Shafiyyurahmn. 2002, Tarikh Makkah alMukarramah, (Riyadh: Dar as-Salam)
Mundzir, Abdul Adzm, 1992, Tahdzb at-Targhb wa at-Tarhb.
(Beirut: Darul Jail)
Nawaw, Muhyidn, tt, al-Majm Syarh al-Muhaddzab, (Beirut:
Darul Fikri)
_________________ al-Adzkr (Beirut: Dar al-Fikr)
_________________ Syarh Muslim, (Beirut: Dar Kutub Ilmiyyah)
Rwah, Abdul Fatth, 2003, Kitb al-dhh F Mansik al-Hajj wa
al-Umrah, Cetakan Kelima, (Mekkah: Maktab al-Imddiyyah)
Rousydy, Latif, 1989, Manasik Haji dan Umrah Rasulullah s.a.w
(Medan: Rimbow)
Sbiq, Sayyid, 1992, Fiqh as-Sunnah (Beirut: Dar al-Fikr)
Shihab, Quraish, 2003, Haji bersama M. Quraish Shihab (Bandung:
Mizan)
Qudmah, Ibnu, 1997, al-Mughn, Cetakan Kedua, (Mekah:
Mustaph al-Bz)
Qr, Mul Al, 1998, Irsyad asy-Syr, Cetakan Pertama, (Mekkah:
Abbs Ahmad al-Bz)
Zuhayl, Wahbah, 1989, al-Fiqh al-Islamiyyah wa Adilatuhu (Beirut:
Dar al-Fikr)

60

You might also like