Professional Documents
Culture Documents
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Lima Daya Saing Porter
Setiap perusahaan yang ingin sukses untuk mempertahankan exsistensinya
ditengah-tengah persaingan industri harus menaruh perhatian pada kekuatan
kompetitif yang mampu mempengaruhi persaingan pada industri tersebut. Michael
Porter, seorang pemerhati
bidang strategi
kompetitif
sejak tahun
1980
10
2. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Sebuah perusahaan tertarik untuk terjun kedalam suatu industri bila industri
tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi secara garis besar, datangnya
pemain baru akan membuat pesaingan jadi lebih ketat yang berujung pada
penurunan laba yang diterima bagi semua perusahaan.
3. Ancaman Barang Subsitusi
Barang subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk
sejenis. Penjelsan lebih jauh, ancaman barang subtitusi dapat dijelaskan oleh
faktor faktor sebagai berikut :
1. Harga relatif dalam kinerja barang subtitusi
2. Biaya mengalihkan ke produk lain
3. Kecenderungan pembeli untuk mensubtitusi
4.
5.
11
Dalam kata lain penyedia input akan memonopoli harga maupun kuantitas
barang.
2.2 Strategi Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology)
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, dan teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis
atau unit organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah
situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau
ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi
perusahaan.
a. Faktor politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta
mencangkup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana
perusahaan melakukan kegiatan. Contoh kebijakan tentang pajak, peraturan
ketenagakerjaan, peraturan perdagangan, stabilitas politik dan peraturan daerah.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembeli
dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu perusahaan. Contoh :
12
pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar nilai tukar, tingkat inflasi,
dan harga-harga produk dan jasa.
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan
dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertembuhan penduduk, kondisi
lingkungan sosial, kondisi lingkungan kerja, keselamatan dan kesejahteraan
sosial.
d. Faktor teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh :
aktivitas penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi, kecepatan
transfer teknologi, tingkat kadaluarsa teknologi.
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi. Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana
analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karna melalui analisis ini dapat di
ambil suatu peluang atau ancaman bagi perusahaan.
2.3 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Menurut Rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
13
dilakukan pada pemikiran yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan
secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin
terjadi.
Analisis ini terdiri atas 4 komponen dasar, yaitu :
S : Strength, merupakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
W : Weakness, merupakan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.\
O : Opportunity, merupakan peluang yang berasal dari luar organisasi atau
perusahaan yang dapat memberikan kesempatan kepada organisasi atau
perusahaan tersebut untuk berkembang di masa mendatang.
T : Threat, merupakan ancaman yang berasal dari luar organisasi atau perusahaan
yang dapat mengancam perkembangan organisasi atau perusahaan di masa
mendatang.
2.3.1 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah faktor-faktor strategis internal
dari suatu perusahaan diidentifikasi, maka tabel IFAS (Internal Factors
Analysis Summary) disusun untuk dapat merumuskan faktor-faktor strategis
internal tersebut dalam kerangka Strength dan Weakness perusahaan.
Tabel 2.1 Tabel IFAS
14
(Sumber : Rangkuti, 2006, p25)
Faktor Strategi
Bobot
Internal
Rating
Bobot
Komentar
Rating
Kekuatan
Total Kekuatan
Kelemahan
Total
Kelemahan
Total IFAS
15
4. Hitung jumlah bobot x rating pada kolom 4 dengan mengalikan bobot yang
ada di kolom 2 dengan rating yang ada di kolom 3 untuk memperoleh nilai
skor dari masing-masing faktor.
5. Jumlahkan semua nilai skor yang berada di kolom 4 untuk memperoleh
total skor bagi perusahaan tersebut. Total skor ini menunjukkan bagaimana
perusahaan tersebut harus bertindak terhadap faktor-faktor strategis
internalnya.
2.3.2 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p22-23), sebelum membuat matiks faktor
strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi
eksternal, EFAS (External Factors Analysis Summary).
Faktor Strategi
Eksternal
Peluang
Total Peluang
Bobot
Rating
Bobot
Rating
Komentar
16
Ancaman
Total Ancaman
Total EFAS
Berikut ini penjelasan tabel 2.2 mengenai tabel EFAS dan tahapan
penentuan faktor strategi eksternal yaitu :
1.
Susunlah faktor-faktor apa saja yang menjadi peluang dan ancaman untuk
perusahaan tersebut pada kolom 1.
2.
Beri bobot untuk masing-masing faktor tersebut dengan skala 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting) pada kolom 2, berdasarkan pengaruh
faktor-faktor eksternal tersebut terhadap perusahaan. Jumlah total seluruh
bobot tidak boleh melebihi skor total 1,0.
3. Beri rating (kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari
4 (sangat penting) sampai 1 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap perkembangan perusahaan.
4.
Hitung nilai bobot x rating dengan mengalikan bobot yang ada di kolom 2
dengan rating yang ada di kolom 3 untuk memperoleh nilai skor dari
masing-masing faktor.
17
bagaimana perusahaan tersebut harus bertindak terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya.
2.3.3 Diagram SWOT
Setelah mendapat hasil dari tabel total skor dari masing-masing IFAS
dan EFAS, selanjutnya adalah memasukkan total skor tersebut ke dalam
diagram analisis SWOT berikut :
Berbagai
Peluang
Kuadran 3
Kuadran 1
Mendukung turn-
Mendukung strategi
around
agresif
Kelemahan
Kekuatan
Kuadran 4
Kuadran 2
Mendukung strategi
Mendukung strategi
18
desentif
diversifikasi
Berbagai
Ancaman
panjang
dengan
cara
strategi
diversifikasi
(produk/pasar).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi
di lain pihak ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan
internal.
Fokus
strategi
perusahaan
seperti
ini
adalah
19
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan ini menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.
2.3.4 Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalag matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan internal (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini
dapat
menghasilkan
set
kemungkinan
alternatif
strategis
(Rangkuti,2006,p31).
Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor
strategis eksternal maupun internal sesuai dengan tahapan yang telah
dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan
ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari tabel
IFAS kedalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian dengan
membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu di buatkan 4 set
kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti,2006,p35) :
IFAS Strength (S)
Faktor-faktor kekuatan
EFAS
internal
Opportunity (O)
Strategi (SO)
Faktor peluang
Strategi yang
eksternal
menggunakan kekuatan
untuk pemanfaatan
peluang
Threat (T)
Strategi (ST)
Weakness (W)
Faktor-faktor kelemahan
internal
Strategi (WO)
Strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi (WT)
20
Faktor ancaman
eksternal
Strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
Strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
21
2.4 Enterprise dan Enterprise Architecture
2.4.1 Pengertian Enterprise
Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise adalah wilayah kegiatan umum dan
tujuan dalam organisasi atau di antara beberapa organisasi, dimana informasi dan
sumber daya lainnya dipertukarkan.
2.4.2 Enterprise Architecture
2.4.2.1 Pengertian Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005, p31), Enterprise Architecture adalah
profesi
dan
praktek
manajemen
yang
didedikasikan
untuk
EA = S + B + T
Enterprise Archicture = Strategy + Business + Technology
Dari pendapat diatas dapat diartikan bahwa EA bisa diartikan
sebagai cara untuk membuat pandangan abstrak dari sebuah organisasi
yang bisa membantu dalam hal perencanaan serta pengambilan
keputusan yang lebih baik. EA tidak hanya mencakup perencanaan
teknologi, tetapi juga strategi sebagai penggerak utama dari organisasi,
22
dan juga perencanaan bisnis yang merupakan sumber dari kebanyakan
program dan kebutuhan sumber daya.
2.4.2.2 Metodologi Enterprise Architecture
Metodologi Enterprise Architecture mendefinikan bagaimana EA
akan dilaksanakan dan bagaimana dokumentasi tersebut akan
dikembangkan, diarsipkan, dan kemudian digunakan, termasuk
pemilihan kerangka kerja, alat permodelan, dan repository online.
EA dan
23
Fase 2 : Pemilihan Kerangka dan Alat EA
- Langkah 5
- Langkah 6
dokumentasinya.
- Langkah 7
Mengidentifikasikan
komponen
EA
untuk
kerangkanya.
- Langkah 9
dokumentasi EA.
- Langkah 10 : Memilih dan membentuk repository EA untuk
dokumentasi dan analisis.
Fase 3 : Dokumentasi EA.
- Langkah 11 : Mengevaluasi bisnis yang sedang berjalan dan
teknologi dokumentasi yang digukan di EA.
- Langkah 12 : Mendokumentasi keadaan saat ini di komponen
EA pada semua area framework. Menyimpan artefak di
repository online.
- Langkah 13 : Mengembangkan scenario operasi bisnis atau
teknologi yang akan mendatang.
24
- Langkah 14 : Mengidentifikasi asumsi perencanaan masa depan
untuk setiap skenario yang akan datang.
- Langkah 15 : Menggunakan skenario dan program lainnya
utnuk dimasukkan ke dokumentasi dari komponen EA di semua
area framework. Menyimpan semua artefak di repositori online.
- Langkah 16 : Mengembangkan perencanaan manajemen EA
untuk mengurutkan perencanaan perubahan di EA.
Fase 4 : Penggunaan dan Pemeliharaan EA.
- Langkah 17 : Menggunakan dokumentasi EA untuk mendukung
perencanaan atau mendukung pengambilan keputusan.
- Langkah 18 : Secara teratur memperbaharui pandangan saat ini
dan masa depan dari komponen EA, dan menghubungkan
informasi di repository EA untuk membuat perspektif tingkat
tinggi dan mendalam dari kegiatan dan sumber daya EA didalam
lingkungan operasi saat ini dan masa mendatang.
- Langkah 19 : Memelihara repositori EA dan pemodelan terkait
dan kemampuan analisis.
- Langkah 20 : Mengeluarkan pembaharuan tahunan dari rencana
pengelolaan EA.
2.5 Hubungan EA dengan Strategi dan Perencanaan Bisnis
25
2.5.1 Hubungan EA dan Strategi
Framework EA dan dokumentasi metodologi dalam mengukur EA
dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan
perencanaan teknologi dan pengambilan keputusan, ini penting khususnya
dalam pendokumentasian EA dimasa depan.
Dokumentasi strategi melibatkan identifikasi tujuan, inisiatif, dan
pengukuran outcome.
Tujuan Strategis
Ini adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan proyek yang
memungkinkan pencapaian tujuan strategis perusahaan, sehingga mereka
dapat mempengaruhi arah dasar dari perusahaan tersebut.
26
Ukuran Strategis
dan
Business
Process
Reengineering
(BPR)
dan
dalam
27
hasil, dan elemen lain dari pengaruh mengenai bisnis masing-masing
proses. Ini juga penting untuk mengidentifikasi bagaimana proses bisnis
terkait satu dengan yang lain.
Identifikasi Teknologi Pendukung
Menganalisis kebutuhan bisnis dan kegiatan dapat mengungkapkan
teknologi pendukung kritis (misalnya kegiatan pemasaran memerlukan data
penjualan tren analisis, dan proses manufaktur membutuhkan berbagai
jenis sumber termasuk bahan baku, sarana, tenaga kerja, komputer, data,
dan / atau robotika). EA membantu untuk mengidentifikasi dan
mendokumentasikan teknologi pendukung ini.
2.6 EA sebagai Manajemen Program
EA sebagai manajemen program mampu memberikan pendekatan strategis
serta terintegrasi pada perencanaan sumber daya. EA juga bisa digunakan untuk
identifikasi celah performa dari kegiatan bisnis dan kemampuan untuk mendukung
pelayanan IT, sistem, serta jaringan (Bernard, 2005, p34).
2.6.1 Resource Alignment
EA dapat membantu dalam proses perencanaan strategis serta
perencanaan sumber daya lain dengan memberikan gambaran makro dan
mikro tentang bagaimana penggunaan sumber daya seefisien mungkin agar
sasaran dapat diraih (Bernard, 2005, p35).
28
teknologi
Memprioritaskan pendanaan dari program dan proyek
Mengawasi manajemen dari program dan proyek
Identifikasi metrik performa dari program dan proyek
Identifikasi dan menegakkan standar serta susunan dari
manajemen.
29
2.6.3 Mendukung Pengambilan Keputusan
EA juga mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan sumber daya IT baik pada tingkat executive,
manajemen, bahkan tingkat staff (Bernard, 2005, p36).
2.6.4 Pengembangan Sumber Daya
EA mampu mendukung evaluasi usaha-usaha yang dilakukan oleh
perusahaan dalam rangka mengembangkan sumber daya-sumber daya yang
dimiliki (Bernard, 2005, p35).
2.7 EA sebagai Metode Dokumentasi
30
Gambar 2.5 Elements of EA Documentation
(Sumber : Bernard, 2005, p37)
6 elemen dalam dokumentasi EA :
2.7.1 Kerangka Dokumentasi EA
Framework dari EA mengidentifikasi lingkup dari arsitektur yang akan
didokumentasikan dan menetapkan hubungan antar area-area arsitektur.
Framework ini memberikan gambaran abstrak dari perusahaan sedemikian
rupa sehingga mampu mengumpulkan dan mengatur informasi dari
arsitektur yang bersangkutan (Bernard, 2005, p38).
31
Gambar 2.6 The EA3 Cube Documentation Framework
(Sumber : Bernard, 2005, p38)
2.7.2 Komponen EA
Bernard (2005, p39) berpendapat bahwa EA components adalah tujuan,
proses, standar, serta sumber daya yang masih bisa diubah yang mencakup
seluruh perusahaan ataupun ditampung dalam batasan tertentu. Contohnya
adalah tujuan strategis, arus informasi, sistem informasi, software aplikasi,
dan sebagainya.
Vertical Component : komponen yang hanya melayani satu lini dari bisnis
Horizontal Component : komponen flexible yang melayani lebih dari satu
lini dari bisnis.
32
2.7.3 Arsitektur EA Saat Ini
Ini adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang. Gambaran ini
digunakan sebagai dasar untuk pembanding dengan rancangan untuk masa
depan. Bagian ini terdiri dari artifak (dokumen, diagram, data, tabel, bagan,
dsb) pada tiap level framework (Bernard, 2005, p40).
2.7.4 Arsitektur EA Masa Depan
Elemen ini merupakan EA component sekarang (Current View) yang
sudah diperbaiki/dimodifikasi agar bisa menutupi kekurangan yang dimiliki
sistem saat ini ataupun ingin mendukung strategi, kebutuhan operasional,
ataupun solusi teknis yang baru (Bernard, 2005, p41).
33
gambaran masa kini dan masa depan dari arsitektur, serta menyusun
perencanaan untuk mengatur transisi ke teknologi di masa mendatang
(Bernard, 2005, p42).
2.7.6 Perencanaan Ancaman EA
Dokumentasi EA termasuk ancaman dari aktivitas umum yang hadir di
semua tingkat framework.. 3 elemennya antara lain :
IT Security
Keamanan TI harus meliputi seluruh level dari EA Framework dan EA
Components.
IT Standards
EA harus membuat sebuah standar yang harus diterima baik secara
internasional, nasional, dan standar industry dalam rangka untuk
mendorong penggunaan solusi non-eksklusif pada EA Components.
IT Workforce
Penting untuk memastikan bahwa staff, keterampilan, serta kebutuhan
pelatihan yang berkaitan dengan TI sudah diidentifikasikan pada setiap
LOB dan mendukung pelayanan aktivitas pada setiap level EA
Framework.
2.8 EA Repository
Enterprise Architecture Repository ini mencangkup situs Enterprise
Architecture, dokumentasi database dan aplikasi perangkat lunak (tools) yang
digunakan untuk permodelan, analisis dan pelaporan. Desain repository harus
mencerminkan pendekatan arsitektur yang mendasar. Menyediakan akses mudah ke
dokumentasi EA adalah penting untuk digunakan dalam perencanaan dan
34
pengambilan keputusan. Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan repository EA
on-line. Enterprise Architecture Repository untuk arsip dokumentasi komponen EA
di berbagai bidang kerangka EA.
Enterprise Architecture Repository merupakan web berbasis repository
pengetahuan arsitektur solusi yang menyediakan eksekutif, manajer, staf dan
kontaktor tempat berwenang untuk mendesain, menangkap, melihat, dan
berkolaborasi pada informasi yang mendefinisikan arsitektur perusahaan.
EA Repository adalah arsip on-line untuk informasi EA dan dokumentasi
artifak yang dideskripsi oleh EA Management Plan. Ini pada dasarnya adalah
sebuah website yang terhubung dengan EA Tools dan Resource program EA lainnya
(Bernard, 2005, p45).
35
36
EA Artifacts adalah dokumentasi yang menggambarkan komponen, termasuk
laporan, diagram, bagan, tabel, arsip video serta informasi tersimpan lainnya
(Bernard, 2005, p113).
Berikut ini adalah gambaran detil dari EA components dari setiap level pada
EA3 Framework beserta EA Artifacts yang ada pada setiap komponen tersebut :
2.10.1 EA Components at the Goal and Initiatives Level
EA Artifacts :
Strategic Plan (S-1)
Strategic plan adalah kebijakan tingkat atas dan perencanaan
dokumen yang digunakan perusahaan utnuk mendokumentasikan arah,
strategi kompetitif, pencapaian tujuan, serta menjalankan program dan
proyek (strategi inisiatif).
SWOT Analysis (S-2)
Strength, weakness, opportunity, and threat analysis dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan lalu dilakukan
pemetaan untuk membuka area yang dapat ditingkatkan dan difokuskan.
37
CONOPS Scenario adalah dokumen narasi yang menggambarkan
bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa
waktu di masa yang akan datang dengan disertai faktor-faktor tertentu
internal dan eksternal yang diidentifikasi dalam Analisis SWOT.
CONOPS Diagram (S-4)
CONOPS Diagram adalah gambaran tingkat tinggi yang menjelaskan
bagaimana perusahaan beroperasi dalam kegiatan sehari-hari, baik secara
keseluruhan, atau di area tertentu saja..
2.10.2 EA Components at the Product and Service Level
EA Artifacts :
Business plan (B-1)
Business plan adalah deskripsi tingkat tinggi atas fungsi lini bisnis,
dan strategi keuangan yang diharapkan dapat mencapai tujuan stretegis
dan inisiatif.
Swim Lane Process Diagram (B-3)
Diagram yang menunjukkan stakeholder mana yang terlibat dalam
proses lini bisnis, dan waktu terjadinya interaksi tersebut. Diagram
menggunakan format swim-lanes untuk mengatur stakeholder pada baris
dan waktu pada kolom, lalu meletakkan aktivitas dengan simbol
flowchart.
38
Business Process Diagram (B-4)
Business process diagram menunjukkan rincian secara terperinci dari
suatu aktivitas, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas
tersebut berthubungan dengan lainnya. Artefak ini mengikuti teknik
permodelan IDEF-0 untuk menunjukkan input, control, output, dan
mekanisme untuk setiap langkah dalam proses.
Control
Input
Output
Activity
Mechanisme
- Input
39
- Control
use
case
naratif
mengikuti
format
UML
untuk
sebagai
solusi
teknologi
yang
membutuhkan
pengembangan.
2.10.3 EA Components at the Data and Information Level
EA Artifacts :
Object-State Transition Diagram (D-3)
Diagram transisi objek menggunakan notasi dari UML untuk
menunjukkan bagaimana siklus hidup dari suatu objek data tertentu.
Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan atau perilaku dari
objek On-Line Order yang merupakan hasil dari kegiatan sistem
internal atau eksternal sistem yang memicu perubahan kondisi.
40
Logical Data Model (D-5)
Model data semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode struktur tradisional dan simbologi (diagram hubungan entitas),
atau dapat juga dengan menggunakan metode object-oriented dan simbol
UML, yang menghasilkan class digram dan atau objek diagram.
Activitity / Entity (CRUD) Matrix (D-7)
41
tersebut terjadi. Artefak ini merupakan pendukung diagram proses bisnis
dan dapat diuraikan untuk memperlihatkan rincian tambahan.
2.10.5 EA Components at the Network and Infrastructure Level
EA Artifacts :
Network Connectivity Diagram (NI-1)
Diagram konektifitas jaringan menunjukkan koneksi fisik antar suara,
data, jaringan, dan video perusahaan, termasuk WAN, LAN serta
Ekstranet dan Internet.
2.11Pengertian Hardware dan Software
2.11.1 Pengertian Hardware
Menurut OBrien (2006,p6), teknologi perangkat keras komputer
(termasuk mikrokomputer, server menengah, dan sistem mainframe yang
besar, dan input, output, dan perangkat penyimpanan yang mendukung
mereka.
42
program untuk sebuah sistem komputasi. Tujuan dari perangkat lunak ini
adalah
untuk
membantu
meningkatkan
kemungkinan
mendapatkan
perangkat lunak yang ditulis pada waktu dan kemudian lebih hemat biaya
(efektif) karena pemanfaatan yang lebih efisien dari personil dan sumber
daya.
2.12Definisi Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data yang terorganisir sehingga user dan sistem
analis memiliki pengertian yang sama mengenai input, output, dan komponen lain
dalam data store. Kamus data disebut juga dengan data dictionary yaitu katalog
fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Kamus data dapat membantu sistem analis dalam mendefinisikan data yang
mengalir di sistem, sehingga pendefinisian data tersebut dapat dilakukan dengan
lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilakukan dalam tahap analisis
dan perancangan suatu sistem.