Professional Documents
Culture Documents
EKOLOGI TANAMAN
ACARA 3
PERSAINGAN TANAMAN INTERSPESIES
Oleh:
Nama
Nim
Rombongan
PJ Asisten
: Kustiyatun
: A1L013008
: Satu
: M. Kholidin
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Utuk mengetahui pertumbuhan tanaman akibat cekaman biotik berupa
persaingan antar tanaman pada spesies yang berbeda.
populasi dimana keduanya bersaing dalam hal apapun. Terkadang dua spesies itu
hanya dalam satu populasi saja, tetapi juga dalam satu ekosistem, misalnya dalam
satu ekosistem di hutan, harimau bersaing dengan singa dalam rantai makanan,
dalam suatu ekosistem di kolam ikan air tawar, ikan mujair bersaing dengan ikan
trombo dalam hal tempat dan makanan, dan masih banyak contoh lainnya
(Rahardi, dan Dwirahayu, 2007).
Pada penerapan pola tanam sistem tumpang sari akan terjadi konsekuensi
persaingan (kompetisi) dalam memperebutkan cahaya, air dan unsur hara, antar
individu tanaman dan antar jenis tanaman yang diusahakan. Kompetisi ini lebih
diperparah manakala salah satu jenis tanaman mengeluarkan zat beracun untuk
jenis yang lain (alelopati) atau menjadi inang dari hama penyakit jenis yang lain.
Guna menghindari dampak negatif yang mungkin ditimbulakan, perlu adanya
pertimbangan yang mendalam mengenai jenis-jenis tanaman yang akan
diusahakan dalam tumpang sari (Tim Penulis, 2008).
B. Prosedur Kerja
1. Disiapkan lahan budidaya yang ditumbuhi rumput/gulma sebagai tempat
tumbuh tanaman.
2. Disiapkan benih jagung dengan memilih benih yang ukuran dan bentuknya
seragam. Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu dalam air sumur
selama satu malam.
3. Dibuat lubang tanam dengan teknik minimum tillage, dengan perlakuan variasi
diameter sebagai berikut:
a. Diameter 0 cm yaitu lubang tanam yang rumputnya tidak dibersihkan lebih
dahulu (zero tillage).
b. Diameter 10 cm, yaitu dengan membersihkan rumput di sekeliling lubang
tanam dengan diameter 10 cm.
c. Diameter 20 cm, yaitu dengan membersihkan rumput di sekeliling lubang
tanam dengan diameter 20 cm.
A. Kesimpulan
Kompetisi interspesifik adalah setiap interaksi-interaksi yang mempunyai
pengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup populasi
lain. Hasil praktikum yang telah dilakukan pada perlakuan dengan diameter 0 cm,
rata-rata tinggi tanamannnya 30,5 cm, bobot basah tanaman 1,8 g, panjang akar 4
cm, dan jumlah akar 6 buah; pada perlakuan dengan diameter 10 cm rata-rata
tinggi tanamannnya 13 cm, bobot basah tanaman 0,85 g, panjang akar 4,25 cm,
dan jumlah akar 4-5 buah; pada perlakuan dengan diameter 20 cm rata-rata tinggi
tanamannnya 11,96 cm, bobot basah tanaman 1,1 g, panjang akar 5,3 cm, dan
jumlah akar 8 buah. pada perlakuan dengan diameter 30 cm rata-rata tinggi
tanamannnya 14,7 cm, bobot basah tanaman 0,96 g, panjang akar 5,16 cm, dan
jumlah akar 7 buah.
B. Saran
Praktikum yang dilakukan sudah cukup baik, alangkah baiknya pada lahan
yang digunakan untuk menanam jagung itu diberi tanda atau tulisan bahwa kebun
tersebut sedang digunakan untuk praktikum, jadi penggembala ternak kambingnya
atau semua orang itu akan mengetahui kalau lahan tersebut sedang digunakan
untuk praktikum, sehingga tidak terjadi tanaman yang digunakan untuk praktikum
dimakan kambing, yang mana dapat menjadi masalah dalam pengamatan tinggi
tanaman. Selain itu, hendaknya lahan yang digunakan untuk praktikum jangan
terlalu jauh supaya pengamatan tinggi tanamannya lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Asish Kumar Parida dan Anath Bandhu Das. 2005. Salt Tolerance and Salinity
Effects on Plants: a review. Ecotoxicology and Environmental Safety. Vol.
60(3).
A. T. Soejono, (2004). Komunitas Ilmu Gulma [Online]. Available:
www.elisa.ugm.ac.id.
Leksono, A.S. 2007. Ekologi Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif. Bayumedia.
Malang.
Odum. 1993. Dasar-dasar Ekologi. UGM Press: Yogyakarta.
Pranasari, R. A. Tutik, N. Dan Kristanti, I. P. 2012. Persaingan Tanaman Jagung
(Zea mays) dan Rumput Teki (Cyperus rotundus) Pada Pengaruh Cekaman
Garam (NaCl). Jurnal Sains Dan Seni ITS Vol. 1(1).
Rahardi, R., dan G. Dwirahayu. 2007. Model kompetisi dua spesies. Jurnal
Algoritma Vol. 2 No. 2.
Rice, E.L. 1994. Allelopathy. Academic Press. London.
Tim Penulis. 2008. Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Penebar Swadaya, Jakarta.
Y. Sukman dan Yakup. 1999. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press.
Palembang.