You are on page 1of 7

ACARA I

KALIBRASI KAMERA
Nama

: Laila Rosalina

NIM

: 13/348107/GE/07577

Nilai Total:

Asisten : Sri Lestari


Kusuma Wardani Laksitaningrum
Tanggal : 7 November 2014

1) Mengapa foto udara perlu dilakukan koreksi?


Foto udara sebagai produk dari fotogrametri pasti memiliki distorsi,
distorsi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, dapat disebabkan
oleh desain kamera yang digunakan maupun akibat faktor eksternal
yang mempengaruhi proses pemotretan udara. Adanya distorsi ini
akan mengakibatkan adanya perbedaan atau kesalahan pada foto
udara yang tentu saja akan mengakibatkan kesalahan pada data
data yang diperoleh dari foto udara tersebut. Oleh karenanya, perlu
dilakukan koreksi foto udara sebelum foto udara tersebut digunakan
dan disebarluaskan. Guna menghilangkan distorsi yang terjadi
Nilai

2) Apa saja distorsi yang terjadi, bagaimana cara koreksi distorsi


tersebut? Silakan boleh disertai gambar penjelasan!
Macam-macam distorsi yang dapat terjadi pada foto udara adalah
sebagai berikut :
1. Lens Distortion (Radial & Decentering)
Distorsi lensa merupakan kesalahan pada foto yang
disebabkan oleh pengaruh lensa kamera. Lensa kamera
kebanyakan menghasilkan gambar yang tidak jatuh tepat pada
bidang fokal, karena lensa membelokkan sinar menjauhi
bidang fokal. Menyebabkan bergesernya titik pada foto dari
posisi yang sebenarnya, sehingga akan memberikan ketelitian
pengukuran yang kurang baik, namun tidak mempengaruhi
kualitas spektral dan atau ketajaman citra yang dihasilkan.
Distorsi lensa ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Distorsi Radial (Radial Lens Distorsion)

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 1 dari 7

Distorsi yang terjadi akibat adanya perubahan arah sinar


yang melalui pusat lensa. Perubahan arah sinar ini terjadi
karena adanya sudut offaxial pada kamera dan kurang
sempurnanya manufaktur lensa. Distorsi ini akan terjadi
sepanjang arah garis radial dari principal point. Semakin
jauh jarak radial dari principal point maka semakin besar
pula besarnya pergeseran titik pada foto yang diakibatkan
karena distorsi radial ini.

Gambar 1. Distorsi Radial (Ayman)


Distorsi ini dapat dikelompokkan lagi menjadi dua, yaitu
barel dan pin chusion. Distorsi Barel biasanya terjadi
pada kamera dengan lensa Wide Angle sedangkan distorsi
Pin Chusion biasa terjadi pada kamera dengan Tele
(teropong). Perbandingan antara
distorsi

Radial

ini

distorsi

Barel

dan

dapat digambarkan pada Gambar 2

berikut :

Corrected Image

Barrel Distorsion

Pin Chusion
Distorsion

b) Distorsi Tangensial (Decentering Distorsion)


Distorsi Tangensial disebabkan oleh adanya
ketidak
selarasan komponen pada system lensa. Ketidakselarasan
ini menyebabkan proyeksi sinar dari masingmasing pusat
lensa tidak berada pada satu garis lurus sehingga bayangan
sinar tidak jatuh pada lokasi yang semestinya pada foto.

Gambar 2. Distorsi Tangenial (Ayman)

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 2 dari 7

Gambar 3. Foto yang mengalami Distorsi Tangensial


(Ayman)
2. Atmospheric Refractionraksi
Distorsi yang diakibatkan karena refraksi atmosfer diakibatkan
karena perjalanan sinar menuju perspective center (pusat
lensa) melewati berbagai lapisan dengan suhu, tekanan dan
kelembaban yang berbeda. Masing masing lapisan ini memiliki
index bias yang berbedabeda pula, sehingga perjalanan sinar
dari obyek di bumi menuju perspective center tidak akan lurus
sebagaimana mestinya. Distorsi ini akan terjadi sepanjang
arah garis radial dari titik nadir. Semakin jauh dari titik
nadir, maka distorsi yang terjadi juga akan semakin besar.
Keadaan ini dapat diiliustrasikan sebagai berikut :

Gambar 4. Refraksi Atmosfer. (Ayman)


3. Pengaruh Kelengkungan Bumi
Kelengkungan bumi juga sangat mempengaruhi distorsi yang
terjadi. Semakin luas daerah yang tercover dalam satu frame
foto maka akan semakin besar pula distorsi yang diakibatkan
karena efek kelengkungan bumi ini.

4. Pergerakan Wahana
Pergerakan wahana dapat dipengaruhi faktor-faktor eksternal
seperti angin, sehingga terjadi pembelokan wahana, dan
pergeseran posisi kamera, sehingga akan terjadi berbagai
distorsi pada hasil pemotretan. Distorsi ini dapat berupa
perubahan skaa dan rotasi pada foto udara (omega, phi, dan

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 3 dari 7

kappa). Perubahan skala terjadi saat wahana mengalami


perubahan ketinggian terbang. Omega, phi, dan kappa terjadi
saat wahana mengalami rotasi.
5. Perspective Projection
Kamera akan memproyeksikan semua berkas sinar

dengan

system proyeksi sentral dimana pusat lensa merupakan pusat


proyeksinya. Gambar 8 berikut menggambarkan perbandingan
antara

proyeksi

orthogonal

pada

sentral
peta.

pada

foto

Proyeksi

udara

sentral

dan
ini

proyeksi

juga

yang

menyebabkan adanya relief displacement perpindahan obyek


pada foto akibat adanya perbedaan ketinggian. Semakin tinggi
semakin jauh jarak radial obyek dari principal point maka akan
semakin besar pula perpindahannya akibat relief displacement.
Nilai

3)Jelaskan hasil Foto Udara sebelum dan sesudah dilakukan koreksi!


Harap sertai dengan penjelasan dan gambar!
Gambar sebelum koreksi
Gambar setelah koreksi

Penjelasan :
Foto

ini

Penjelasan

mempunyai

distorsi

Foto

ini

setelah

dikoreksi

radial berupa barrel distorsion

mengasilkan sisa pada tepi foto

yang mempunai bentuk distorsi

dan ukuran hasil gambar setelah

adalah hasil foto akan Nampak dikoreksi


cembung

seperti

halnya

menggunakan lensa fish eye,

karena

menjadi

lebih

dimampatkan

kecil

hingga

menjadi datar sempurna

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 4 dari 7

ukuran foto udara tetap dengan


distorsi menjauhi titik principal
point

akan

semakin

besar

secara radial.
Nilai

4) Pada masing-masing foto udara sebelum dikoreksi dan setelah


dikoreksi buatlah garis diagonal dari masing-masing sudut foto udara
tersebut untuk menentukan letak Principal Point. Ukurlah jarak
minimal 3 obyek dari titik tersebut kemudian masukkan pada tabel!

Foto Udara Sebelum koreksi

Foto Udara

sesudah koreksi
(ukuran disesuaikan, boleh berbeda)
Tabel perbandingan objek
Objek
BTS (A)
Kebun (B)

FU sebelum koreksi
0,95 cm
1,7 cm

FU setelahkoreksi
0,9 cm
1,65 cm

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 5 dari 7

Kelokan Sungai

1,8 cm

1,75 cm

Nilai

5) Saat melakukan koreksi, Anda mendapatkan jendela CAMERA VIEWER,


silakan printscreen jendela tersebut, dan jelaskan artinya
Contoh :
1
2
3
4

1. Fokus kamera, fungsi untuk mempertajam hasil pemotretan,


jarak bayangan terhadap lensa atau jarak lensa terhadap
sumber cahaya sangat berpengaruh pada fokus lensa kamera
nilainya : 39,0612, artinya panjang fokus sebenarnya adalah
35,0000 sedangkan kamera yang digunakan panjang fokusnya
adalah 39,0612. Ada selisih 4,0612 mm
2. Fw-format width, Fhformat height
3. Dari pengamatan didapat Xp- principle point x, Yp principle
point y
4. K1berupa radial distortion 1, K2radial distortion 2, K3 radial
distortion 3, P1decentering distortion 1, P2decentering
distortion 2 .
5. Dilihat dari principle point (Xp, Yp) ada nilai deviasi untuk
koordinat tersebut, sehingga ada perubahan posisi terhadap
eksposure.

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 6 dari 7

Nilai

6) Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keakuratan koreksi


foto udara?
1) Ketepatan pada software yang digunakan (semakin bagus
software untuk koreksi foto udara semakin akurat koreksi dari
foto itu sendiri)
2) Kamera yang digunakan terkait dengan fokus lensa dari
kamera itu sendiri.
3) Lensa yang dipakai pada kamera itu .
4) Penggunaan eksposure pada kamera
5) Foto yang dihasilkan
Nilai

7) Jelaskan tips agar proses koreksi efektif dan efisien!


1) Tergantung

pada

software

yang

digunakan

(usahakan

sofwarenya adalah software dengan kualitas tinggi)


2) Sebelum melakukan pemotretan terlebih dahulu membuat
rencana pemotretan. Sehingga lebih mudah dalam pemotretan
sehingga

meminimalisir

distorsi,

dengan

terminimalisirnya

distorsi ini maka akan berpengaruh pada keefektifan dan


keefisienan dari proses koreksi foto tersebut
3) Posisi kamera saat pengambilan gambar harus stabil (agar
menghasilkan kualitas foto yang tinggi yang rendah distorsi).
4) Saat pemotretan , diusahakan pada kondisi yaitu matahari tidak
berada tepat diatas wahana pemotretan, oleh karena itu
pemotretan biasanya dilakukan di pagi atau di sore hari
Nilai

Praktikum Fotogrametri Dasar (GKP 0203) | Halaman 7 dari 7

You might also like