You are on page 1of 101

PSAK 16 ASET TETAP

IAS 16 - PROPERTY PLANT & EQUIPMENT

Agenda

Pengertian

Akuntansi

Pengungkapan

Ilustrasi dan Kasus

Aset Tetap

Komponen signifikan dalam


Laporan Posisi Keuangan.
Aset Tetap bersifat tangible.
Masa manfaat jangka panjang
(> 1 tahun)
Digunakan dalam operasi:
produksi, disewakan,
administrasi, dll
Pembebanan depresiasi

CONTOH
Tanah
Bangunan
Gedung Kantor
Gedung Pabrik
Land improvement
Peralatan
Kendaraan
Mesin
Peralatan kantor

Perspektif Pengguna Informasi


Pengakuan aset
Penilaian aset dalam laporan keuangan
Pembebanan dalam depresiasi
Pengungkapan informasi yang relevan

Kualitas aset yang dimiliki


Penentuan nilai jaminan
Penilaian tingkat efisiensi perusahaan
Kepemilikan, keberadaan (sewa, jaminan kredit)
Penilaian dengan harga perolehan Acc. Analysis
4

Ikhtisar Perubahan 2011


No

Perihal

PSAK 16 Rev 2011

PSAK 16 Rev 2007

Pengecualian
terhadap ruang
lingkup

Menambahkan pengecualian
ruang lingkup untuk:
a. aset tetap diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual
sesuai dengan PSAK 58.
b. pengakuan dan
pengukuran aset eksplorasi
dan evaluasi PSAK 64

Hanya mengatur
pengecualian ruang lingkup
untuk untuk hak
penambangan dan
reservasi tambang, seperti
minyak, gas alam, dan
sumber daya alam sejenis
yang tidak dapat
diperbarui.

Ruang lingkup

Tidak mengatur lagi mengenai


properti investasi yang sedang
dibangun atau dikembangkan.

Ruang lingkup mencakup


properti yang dibangun
atau dikembangkan untuk
digunakan di masa depan
sebagai properti investasi.

Ikhtisar Perubahan 2011


No

Perihal

PSAK 16 Rev 2011

PSAK 16 Rev 2007

Hibah
Pemerintah

Tidak mengatur syarat


pengakuan aset tetap yang
berasal dari hibah. Hanya
mengatur nilai tercatat aset
tetap yang dapat dikurangi dari
hibah pemerintah.

Pengakuan aset tetap yang


berasal dari hibah
pemerintah mempunyai
syarat bahwa:
a. entitas telah memenuhi
kondisi atau prasyarat
hibah tersebut;
b. hibah akan diperoleh.

Aset tetap yang


tersedia untuk
dijual

Pengaturan aset tetap yang


tersedia untuk dijual dihapus
karena sudah diatur dalam
PSAK 58

Mengatur perlakuan
akuntansi terhadap suatu
aset tetap yang tersedia
untuk dijual.

Ikhtisar Perubahan 2011


No

Perihal

PSAK 16 Rev 2011

PSAK 16 Rev 2007

Depresiasi atas
tanah

Menjelaskan bahwa pada


umumnya tanah memiliki umur
ekonomis tidak terbatas
sehingga tidak disusutkan,
kecuali entitas meyakini umur
ekonomis tanah terbatas.
Perlakuan akuntansi tanah
yang diperoleh dengan Hak
Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan lainnya
mengacu pada ISAK 25: Hak
Atas Tanah

Perlakuan akuntansi untuk


tanah yang diperoleh
dengan Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan dan
lainnya mengacu pada
PSAK 47: Tanah.

Ikhtisar Perubahan 2007


No

Perihal

PSAK 16 Revisi 2007

PSAK 16 Lama

Istilah

Aset

Aktiva

Penyusutan

Digabung di PSAK 16. Bagian


yg signifikan disusutkan
terpisah.

Diatur di PSAK lain

Komponen Biaya
Perolehan

Termasuk:
biaya imbalan kerja
biaya pengujian aset hasil
penjualan dari pengujian

Tidak mengatur 2 hal tsb


secara spesifik.

Bukan Komponen
Biaya Perolehan

Kegiatan insidental ini


mungkin terjadi sebelum atau
selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)

Tidak mengatur hal tsb


secara spesifik.

Pertukaran Aset

Membedakan antara ada


substansi komersial atau
tidak.

Membedakan pertukaran
sejenis dan tidak sejenis
8

Ikhtisar Perubahan 2007


No

Perihal

PSAK 16 Revisi 2007

PSAK 16 Lama

Pengukuran
Setelah
Pengakuan Awal

Cost Model atau Revaluation


Model

Hanya Cost Model,


revaluasi boleh dilakukan
jika sesuai ketentuan
pemerintah

Telaah Ulang Nilai


Residu, Umur
Manfaat & Metode
Penyusutan

Harus dilakukan minimum tiap


akhir tahun dan perubahannya
diperlakukan sebagai
perubahan estimasi
(prospektif).

Telaah nilai residu tidak


diatur, perubahan umur
manfaat diperlakukan
prospektif, perubahan
metode penyusutan
retrospektif.

Aktiva Lain-lain

Diatur di PSAK lain

Mengatur Aktiva Lain-lain

Dismantling Cost

Diakui sebagai biaya perolehan Tidak diatur


dan kewajiban

Hubungan PSAK 16 dan PSAK Lain

Bunga
Pinjaman

Penurunan
Aset

PSAK
26

PSAK
48

Aset Tetap
PSAK
16

Sewa

PSAK - Terkait

PSAK
30

PSAK
13 & 19
IAS 25

PSAK
58
Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan

Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Hak atas Tanah 10

Pengertian Aset Tetap


Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode.
Ciri
Digunakan dalam operasi

dan tdk utk dijual kembali.


Bersifat Jangka panjang dan
biasanya disusutkan
Memiliki wujud.

Tidak berlaku untuk


1.

Hak penambangan

2.

Reservasi tambang
11

Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui


sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan
secara andal.

aset

dapat

diukur

Tidak membedakan kriteria pengakuan pada


saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal
12

Pengakuan Aset Tetap


Suku
Suku cadang
cadang utama
utama dan
dan peralatan
peralatan siap
siap pakai
pakai
termasuk
termasukaset
asettetap
tetapjika:
jika:
digunakan
digunakanlebih
lebihdari
darisatu
satuperiode
periode
hanya
hanyadigunakan
digunakanuntuk
untukaset
asettertentu
tertentu
komponen
komponenyang
yangdiganti
digantitidak
tidakdiakui
diakui
Unit
Unit ukuran
ukuran dalam
dalam pengakuan
pengakuan sesuai
sesuai kondisi
kondisi
entitas.
entitas.Kriteria
Kriteriaagregasi
agregasiatau
atauinvidual:
invidual:
Mempengaruhi
Mempengaruhinilai
nilaiaset
aset
Mempengaruhi
Mempengaruhi biaya
biaya depresiasi
depresiasi atau
atau biaya
biaya operasi
operasi

Laba
Laba(potensi
(potensiearning
earningmanagement)
management)

Evaluasi
Evaluasiprinsip
prinsippengakuan
pengakuan

Biaya
Biayaawal
awalmemperoleh
memperolehaset
aset
Biaya
Biaya selanjutnya
selanjutnya untuk
untuk menambah,
menambah, mengganti,
mengganti,
memperbaiki
memperbaiki
13

Biaya Perolehan Awal

Seluruh
Seluruh biaya
biaya terkait
terkait aset
aset yang
yang memiliki
memiliki manfaat
manfaat di
di
masa
masamendatang.
mendatang.
Aset
Aset lain
lain yang
yang berfungsi
berfungsi agar
agar suatu
suatu aset
aset dapat
dapat
memiliki
memilikimanfaat
manfaatdi
dimasa
masamendatang.
mendatang.
Misal:
Misal: alat
alat yang
yang
berjalan
berjalan sesuai
sesuai
limbah
limbahindustri.
industri.

dipasang
dipasang agar
agar pabrik
pabrik dapat
dapat
dengan
dengan ketentuan
ketentuan pengolahan
pengolahan

14

Biaya Setelah Perolehan Awal


Biaya pemeliharaan
dan perbaikan
Misal: perawatan, suku
cadang

Penggantian aset
menambah aset jika

Inspeksi yang
signifikan
diakui sebagai jumlah
tercatat aset jika

diakui beban di laporan laba rugi periode


berjalan

Memenuhi kriteria aset tetap dan


komponen yang diganti tidak lagi dicatat
sebagai aset

Memenuhi kriteria aset tetap dan nilai


inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik)
dihentikan pencatatanya

15

Pengukuran Awal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi
untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya
harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15)
Harga
Harga Perolehan
Perolehan
Biaya
Biaya yang
yang dapat
dapat
diartibusikan
diartibusikan secara
secara
langsung
langsung
Biaya
Biaya pembongkaran
pembongkaran dan
dan
pemindahan
pemindahan aset
aset tetap
tetap
dan
dan restorasi
restorasi lokasi
lokasi aset
aset
16

Komponen Biaya Perolehan


a) Harga perolehan bea impor dan pajak pembelian yang tidak
boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan
potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul
ketika aset tersebut diperoleh, atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.
17

Biaya Diatribusikan Langsung

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari


pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil
penjualan produk tersebut)
f) Komisi profesional

18

Bukan komponen biaya


a) Biaya pembukaan fasilitas baru
b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir
dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.
19

Pengukuran Awal Dismantling Cost


Contoh
Contoh

Perusahaan
Perusahaan menyewa
menyewa sebuah
sebuah lahan
lahan selama
selama 55 tahun
tahun untuk
untuk didirikan
didirikan
bangunan
bangunan sementara
sementara untuk
untuk kegiatan
kegiatan operasional
operasional kantor.
kantor. Biaya
Biaya untuk
untuk
mendirikan
mendirikan bangunan
bangunan tersebut
tersebut sebesar
sebesar 1.200
1.200 juta.
juta.
Bangunan
Bangunan tersebut
tersebut menurut
menurut perjanjian
perjanjian sewa,
sewa, harus
harus dibongkar
dibongkar di
di akhir
akhir
masa
masa sewa.
sewa. Estimasi
Estimasi biaya
biaya pembongkaran
pembongkaran rumah
rumah tersebut
tersebut 200
200 juta
juta
Harga
Harga perolehan
perolehan bangunan
bangunan adalah
adalah 1.200
1.200 juta
juta ditambah
ditambah estimasi
estimasi biaya
biaya
pembongkaran.
200
pembongkaran.
200 juta
juta :: (1
(1 ++ 8%)
8%)55 == 135,1167
135,1167 jt)
jt)
Biaya
Biaya partisi
partisi diakui
diakui dalam
dalam neraca
neraca dengan
dengan jurnal
jurnal berikut:
berikut:
Dr
Dr Aset
Aset Tetap
Tetap 1.335,167
1.335,167 jtjt
Cr
Kas
1.200
Cr
Kas
1.200 jtjt
Kewajiban
135,1167jt
Kewajiban diestimasi
diestimasi
135,1167jt
Jurnal
Jurnal penyesuaian
penyesuaian kewajiban
kewajiban tahun
tahun 11
Cr
Cr Biaya
Biaya bunga
bunga 10,889
10,889 jtjt
Kewajiban
Kewajiban diestimasi
diestimasi

10,889
10,889 jtjt
20

Pengukuran Awal Dismantling Cost


Contoh
Contoh

PT. Melati menyewa gedung selama 4 tahun mulai


tahun 2011. Perusahaan mengeluarkan uang sebear
800 juta untuk membuat partisi ruang tersebut sesuai
keinginan perusahaan.
Dalam kontrak disebutkan bahwa perusahaan harus
mengembalikan ruangan seperti
kondisi semula.
Biaya untuk melakukan restorari sebesar 50 juta
dengan tingkat diskon yang berlaku 5%. (PV n=5,
i=5%) = 39,176 jt.

21

Ilustrasi Biaya Perolehan


Contoh
Contoh

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka


perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 5 milyar untuk pembelian mesin
2. 50 juta biaya tenaga kerja untuk merubah interior pabrik
agar sesuai dengan penggunaan mesin.
3. 100 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
4. 80 juta untuk pengiriman mesin
5. 500 juta PPN dan 500 juta bea masuk.
6. Biaya promosi produk baru 800 juta
7. Biaya instalasi mesin sebesar 120 juta
8. Biaya pengetesan awal 50 juta
9. Biaya grand opening 130 juta
10.Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan
dan instalasi 30 juta
11.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 25 juta
22

Diskusikan
mana yang
merupakan
biaya
perolehan??

Pengukuran Awal
Example
Example

Biaya
Biaya dari
dari pembukaan
pembukaan pabrik
pabrik tersebut
tersebut sebesar
sebesar
5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430
5.000+50+100+80+500+500+120+50+30=6.430
milyar
milyar
Biaya
Biaya yang
yang tidak
tidak berhubungan
berhubungan langsung
langsung dengan
dengan
perolehan
perolehan dan
dan pemasangan
pemasangan mesin
mesin pabrik
pabrik tersebut
tersebut
tidak
tidak boleh
boleh diakui.
diakui.
Biaya
Biaya yang
yang tidak
tidak boleh
boleh dimasukkan
dimasukkan adalah:
adalah:
1.
1.
2.
2.
3.
3.

Biaya
Biaya grand
grand opening
opening 130
130 juta
juta
Biaya
Biaya promosi
promosi produk
produk baru
baru 800
800 juta
juta
Biaya
Biaya administrasi
administrasi yang
yang dimasukkan
dimasukkan dalam
dalam biaya
biaya
overhead
overhead 25
25 juta
juta
23

Perolehan
Perolehan Gedung
Gedung
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

Material, tenaga kerja, overhead selama proses


konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri

Harga beli bangunan dan pengurusan hak


perolehan bangunan.

Fee profesional

Ijin pendirian bangunan

24

Perolehan
Perolehan Tanah
Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.

25

Tanah dan Bangunan Investasi Properti


Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunan
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16


Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran
awal tersebut.
Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih
menggunakan metode biaya atau nilai wajar
26

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Fair value model (PSAK 13)

Revaluation model (PSAK 16)

Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada periode
periode
terjadinya.
terjadinya.

Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi atau
atau ekuitas.
ekuitas.

Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan.

Penyusutan.
Penyusutan.

Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada
tanggal
tanggal neraca.
neraca.

Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler.
reguler.

27

Perolehan
Perolehan Peralatan
Peralatan
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan
kantor, peralatan pabrik dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Harga beli,
Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
Biaya transportasi
Biaya asuransi selama pengiriman barang
Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

28

Biaya
Biaya Perolehan
Perolehan
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
Klasifikasi
(a) Uang yang dipinjam untuk mendanai konstruksi Utang Bank
(b) Pengeluaran untuk konstruksi dari pinjaman
Bangunan
(c) Biaya untuk perataan tanah

Tanah

(d) Biaya pajak dan pengurusan ijin pembangunan Tanah


(e) Pembayaran asuransi selama proses
pembangunan konstruksi
(f)

Bangunan

Pengembalian polis asuransi satu bulan karena (Bangunan)


konstruksi selesai lebih awal.
29

Perolehan
Perolehan Aset
Aset
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaiaman
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
1.

Biaya arsitek untuk bangunan

Classification
Bangunan

2.

Biaya real estate yang dibeli untuk pabrik


(tanah Rp20M dan bangunan Rp5M)

Tanah

3.

Biaya komisi untuk agen real estate

Tanah

4.

Pemasangan pagar di sekitar properti

Perbaikan Tanah

5.

Biaya penghancuran bangunan dan perataan


tanah

Tanah

6.

Uang yang diterima dari penjualan puing


bangunan

(Tanah)

7.

Biaya lahan parkir dan jalan raya

Perbaikan Tanah

8.

Biaya penanaman pohon (permanen)

30
Tanah

Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri


Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut
siap digunakan:
Material dan tenaga kerja
Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed
overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
Biaya bunga selama proses pembangunan

31

Bunga selama Proses Konstruksi

Alternatif pembebanan biaya bungan yang


muncul selama proses konstruksi
Rp 0

Biaya bunga
tidak
dikapitalisasi
selama
konstruksi

Menambah Nilai Aset

Rp ?

Kapitalisasi
semua biaya
bunga

Kapitalisasi biaya
bunga aktual
selama konstruksi
(dengan modifikasi)

IFRS
32

Bunga Pinjaman (PSAK 26)

PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan


modifikasi), konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1.
2.
3.

Qualifying assets
Periode kapitalisasi
Jumlah yang dikapitalisasi

Bunga yang dikapitalisasi, jumlah yang lebih kecil antara


.
.

Biaya bunga aktual


Avoidable interest bunga yang dapat dihindarkan yaitu biaya bunga
yang tidak akan muncul jika kegiatan pembangunan tersebut tidak
dilaksanakan.

Pinjaman khusus menggunakan


aktual biaya bunga yang terjadi
dikurangi pendapatan bunga yang
dihasilkan dari pinjaman khusus
sebelum digunakan.

Pinjaman umum menggunakan


rata-rata tertimbang dana yang
terpakai dikalikan dengan bunga
rata-rata.
33

Pengukuran Biaya Perolehan

Diskon Diskon harus dikurangkan dari harga


perolehan aset

Pembayaran ditangguhkan Aset yang dibeli dengan


pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.

Pertukaran aset menggunakan nilai wajar kecuali


tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.

Pembelian dengan lumpsum dialokasikan nilai total


biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).
34

Pengukuran Biaya Perolehan

Penerbitan saham menggunakan dasar nilai


wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.

Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.

Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang


diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

Hibah pemerintah tidak boleh diakui sampai


diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.

35

Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur
sebesar nilai wajar
kecuali:
Tidak memiliki substansi komersial,
atau
Nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur
secara andal

Substansi
Substansi
Komersial
Komersial

Nilai
Nilai wajar
wajar
Aset
Aset dipertukarkan
dipertukarkan

Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari


aset yang diserahkan.
36

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Entitas harus memilih antara:
Cost
Cost Model
Model

Revaluation
Revaluation Model
Model

Sebagai kebijakan
akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
yang sama.

37

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Cost
Cost Model
Model

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


Revaluation
Revaluation Model
Model dicatat sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
38

Nilai Wajar
Nilai di mana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arms
length transaction)
Bukan nilai yang akan diterima atau
dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
39

Hirarki Penentuan Nilai Wajar


Kuotasi harga di pasar aktif;
Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
model penetapan harga opsi (option pricing model)

40

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Appraisal
Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar
penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan
jarang diperjualbelikan, maka
Entitas
perlu
mengestimasi
nilai
wajar
menggunakan pendekatan
penghasilan atau
depreciated replacement cost.

41

Penentuan Nilai Wajar


Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya
ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh
penilai yang memiliki kualifikasi professional
berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya
menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai.

42

Tidak ada nilai wajar


Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar
penentuan nilai wajar karena sifat dari asset tetap
yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali
sebagai bagian dari bisnis yang berkelanjutan,
entitas mungkin perlu mengestimasi nilai wajar
menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya
pengganti yang telah disusutkan (depreciated
replacement cost approach).

43

Frekuensi Penilaian
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari
suatu asset tetap yang direvaluasi.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya revaluasi lanjutan perlu
dilakukan.
Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara
signifikan dan fluktuatif perlu direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila
perubahan nilai wajar tidak signifikan.
Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi
setiap tiga atau lima tahun sekali.

44

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Revaluasi
Revaluasi harus
harus dilakukan
dilakukan secara
secara
reguler
reguler
Untuk
Untuk memastikan
memastikan jumlah
jumlah tercatat
tercatat
tidak
tidak berbeda
berbeda secara
secara material
material dengan
dengan
nilai
nilai wajar
wajar pada
pada tanggal
tanggal neraca.
neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi
diperlakukan
dengan
metode:
proporsional, atau eliminasi.

45

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Metode
Metode Proporsional
Proporsional

Peralatan
Peralatan senilai
senilai 2.000.000
2.000.000 diperoleh
diperoleh tanggal
tanggal
11 Januari
Januari 2010
2010 dengan
dengan masa
masa manfaat
manfaat
ekonomis
ekonomis 55 tahun
tahun tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa. tanggal
tanggal 31
31
Desember
Desember 2010
2010 nilai
nilai wajar
wajar aset
aset adalah
adalah
2.400.000.
2.400.000.

1/1/10

Dr. Aset tetap


Cr. Kas

2.000.000
2.000.000

31/12/10

Dr. Beban Penyusutan


400.000
Cr. Akumulasi Penyusutan
400.000

31/12/10

Dr. Aset Tetap


1.000.000
Cr. Akumulasi Penyusutan
200.000*
Cr. Surplus Revaluasi
800.000

*((2.400.000-1.600.000)/1.600.000) x 400.000 = 200.000


46

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Example
Example

Metode
Metode Eliminasi
Eliminasi

1/1/10
31/12/10

Peralatan
Peralatan senilai
senilai 2.000.000
2.000.000 diperoleh
diperoleh tanggal
tanggal 11
Januari
Januari 2010
2010 dengan
dengan masa
masa manfaat
manfaat ekonomis
ekonomis 55
tahun
tahun tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa. tanggal
tanggal 31
31 Desember
Desember 2010
2010
nilai
nilai wajar
wajar aset
aset adalah
adalah 2.400.000.
2.400.000.

Aset tetap

2.000.000

Kas

2.000.000

Beban Penyusutan

400.000

Akumulasi Penyusutan
31/12/10

Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Aset Tetap

400.000
400.000
400.000

800,000

Surplus Revaluasi

800.000
47

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama
harus direvaluasi

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat


revaluasi, kenaikan tersebut langsung
dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus
revaluasi.
Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat
revaluasi terdahulu (jika ada).

Jika jumlah tercatat aset menurun akibat


revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam
laporn laba rugi.
Didebit ke ekuitas sejumlah saldo kredit surplus
revaluasi (jika ada).
48

Entire
Entire
class
class

To
ToEquity
Equity
directly
directly

Negative
Negative
to
to P/L
P/L

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Revaluation
Revaluation Model
Model

Surplus revaluasi yang disajikan di ekuitas dapat dipindahkan


langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi
Cr
CrSaldo
SaldoLaba
Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi.
49

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Contoh
Contoh

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan 1.650.000
Cr Aset Tetap
1.650.000
Dr Aset Tetap
600.000
Cr Surplus Revaluasi

600.000

50

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Contoh
Contoh

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 1,650.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 1.950.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
penurunan Rp 200.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

1.650.000
1.650.000

Dr Aset Tetap
600.000
Cr Keuntungan Revaluasi
Cr - Surplus Revaluasi

200.000
400.000

51

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Contoh
Contoh

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

1.650.000
1.650.000

Dr Rugi Revaluasi
Cr Aset Tetap

350.000
350.000.

52

4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Contoh
Contoh

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 3.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 1.650.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 1.000.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan surplus Rp 200.000.
Dr - Akumulasi Penyusutan
Cr Aset Tetap

1.650.000
1.650.000

Dr Rugi Revaluasi
Dr Surplus Revaluasi
Cr Aset Tetap

150.000
200.000
350.000
53

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Contoh
Contoh
Revaluation
Revaluation Model
Model

31.12.2009

PT. Kenanga membeli


Dr
Dr Aset
Asettetap
tetap 50,000
50,000
mesin dengan harga
Cr
Kas
50,000
Cr
Kas
50,000
50.000 pada 1 Jan 2009
dan menggunakan
Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan 10,000
10,000
metode revaluasi
Cr
Akumulasi
10,000
Cr
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan
10,000
Mesin tersebut
disusutkan dengan
Dr
Dr Akumulasi
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan 10,000
10,000
metode garis lurus 5thn.
Cr
Aset
2,000
Cr
Asettetap
tetap
2,000
Pada 31 Desember 2009
Cr
Surplus
8,000
Cr
SurplusRevaluasi
Revaluasi
8,000
direvaluasi sebesar
31.12.2010
48.000
Dr
Dr Beban
BebanPenyusutan
Penyusutan($48K/4)
($48K/4) 12,000
12,000
Buat jurnal untuk tahun
Cr
Akumulasi
12,000
Cr
AkumulasiPenyusutan
Penyusutan
12,000
2009 dan 2010.
Dr
Dr Surplus
SurplusRevaluasi
Revaluasi
Cr
Saldo
Cr
SaldoLaba
Laba

2,000
2,000
542,000
2,000

Penyusutan
Cost
Cost Model
Model

Penyusutan
Penyusutan

Revaluation
Revaluation Model
Model
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama
umur manfaatnya (useful life).

55

Penyusutan
Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan cukup
signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus
disusutkan secara terpisah.
Contoh : rangka dan mesin
pesawat
Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset lain.

Penyusutan
Penyusutan

56

Penyusutan
Penyusutan aset dimulai pada saat
aset tersebut siap digunakan
Pada saat aset berada di lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen.

Penyusutan aset dihentikan lebih


awal ketika:
Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual; dan
Aset dihentikan pengakuannya.

Penyusutan
Penyusutan
Implikasinya,
penyusutan tidak
dihentikan sekalipun
aset:
sedang tidak
digunakan atau
dihentikan
penggunaannya

Tanah dan bangunan diperlakukan


sebagai aset terpisah walaupun
diperoleh sekaligus.
57

Penyusutan
Nilai residu dan umur manfaat
suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan
estimasi
sebelumnya
maka
perbedaan
tersebut
harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

58

Penyusutan
Umur
Umur Manfaat
Manfaat

Faktor yang harus diperhitungkan dalam


menentukan umur manfaat.

Prakiraan daya pakai aset;

Prakiraan tingkat keausan fisik;

Keusangan teknis dan keusangan komersil;

Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum


(misal : sewa).
59

Penyusutan
Metode penyusutan yang
digunakan:

Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan

Harus mencerminkan ekspektasi


pola konsumsi manfaat ekonomis
masa depan atas aset oleh
entitas.
Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.

60

Penyusutan
Metode
Metode Penyusutan
Penyusutan

Garis
Garis Lurus
Lurus

Saldo
Saldo Menurun
Menurun
Jumlah
Jumlah Unit
Unit

Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebanan yang
yangtetap
tetap
sepanjang
sepanjangumur
umur manfaat
manfaatselagi
selaginilai
nilai
residu
residutidak
tidakberubah
berubah
Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebanan yang
yang
menurun
menurunsepanjang
sepanjangumur
umur manfaat
manfaat
Menghasilkan
Menghasilkanpembebanan
pembebanan berdasarkan
berdasarkan
penggunaan
penggunaan

61

Penurunan Nilai PSAK 48


PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.

Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi


dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

62

Penurunan Nilai
Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji
apakah terdapat indikasi (external atau internal)
penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian
berikut:

63

Ilustrasi Penurunan Nilai


Contoh: Misalkan perusahaan Carita melakukan uji penurunan
nilai untuk peralatannya. Nilai buku dari peralatan tersebut
sebesar Rp200 juta sedangkan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual sebesar Rp180 juta, dan nilai pakainya Rp205 juta.
Rp200 jt

Rp205 jt
Tdk ada
penurunan
nilai

Rp180 jt

Rp205 jt
64

Ilustrasi Penurunan Nilai


Misalkan informasi yang ada tetap sama untuk PT Carita kecuali nilai pakai
dari peralatannya menjadi Rp175 juta.
Rp20 jt Rugi penurunan nilai
Rp200 jt

Rp180 jt

Rp180 jt

Dr. Rugi penurunan nilai

Rp175 jt

Rp20 juta

Cr. Akumulasi depresiasi peralatan


juta

65

Rp20

Penghentian Pengakuan
Jumlah
tercatat
aset
pengakuannya pada saat:

tetap

dihentikan

a)dilepaskan; atau
b)Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jualsewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
66

Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset
tetap
Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah
tercatat aset.
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang
digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah
disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan
penggantian = biaya perolehan yang digantikan.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu


aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara :
Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
Jumlah tercatat dari aset.

67

Pengungkapan
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah
tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan
akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
68

Pengungkapan Revaluasi

Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva

Tanggal efektif penilaian

Nama penilai independen, bila ada

Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti

Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap

Surplus penilaian kembali neraca

69

Transisi dan Tanggal Efektif


Transisi:
Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan
kemudian menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset
tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).
Biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini
diterbitkan.
Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan
revaluasi aset tetap dan masih memiliki selisih saldo revaluasi
aset tetap, maka pada saat penerapan pertama kali harus
mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut
ke saldo laba dan hal tersebut harus diungkapkan

Efektif 1 Januari 2008

70

Kasus Model Revaluasi & Cost


Informasi terkait aset yang diperoleh pada 1 Januari 2006:
Harga perolehan: Rp100 juta
Umur manfaat: 5 tahun, tidak ada nilai sisa
Metode depresiasi: Garis lurus
Tanggal

Biaya Penggantian Terdepresiasi

1 Januari 2007

Rp120 juta

1 Januari 2008

Rp45 juta

1 Januari 2009

Rp50 juta

Diminta:
a.Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Revaluasi!
b.Buatlah seluruh jurnal yang diperlukan berdasarkan Model Biaya
(Cost Model)! Asumsikan kondisi pada 1 Januari 2008 memenuhi
kriteria penurunan nilai (impairment)!
71

Jawaban Revaluasi - Proporsional


1/1/06

Dr. Aset
Cr. Kas

Rp100 juta
Rp100 juta

31/12/06

Dr. Beban depresiasi


Rp20 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi
Rp20 juta

1/1/07

Dr. Aset
Rp50 juta*
Cr. Akumulasi Depresiasi
Rp10 juta**
Cr. Surplus Revaluasi
Rp 40 juta

*((120 juta 80 juta)/80 juta) x 100 juta


**((120 juta 80 juta)/80 juta) x 20 juta
72

Jawaban Revaluasi - Proporsional


31/12/07

Dr. Beban Depresiasi


Rp30 juta (120 juta/4)
Cr.Akumulasi Depresiasi Rp 30 juta

Dr. Surplus Revaluasi


Cr. Laba Ditahan

Rp10 juta
Rp10 juta

(40juta/4)

1/1/08
Dr. Akumulasi Depresiasi
30 juta*
Revaluasi
30 juta
Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset
15 juta
Cr. Aset
75 juta**
*((90 juta 45 juta)/90 juta) x 60 juta
**((90 juta 45 juta)/90 juta) x 150 juta

Dr. Surplus

73

Jawaban Revaluasi - Proporsional


31/12/08

Dr. Beban Depresiasi


Cr. Akumulasi Depresiasi

Rp15 juta
Rp15 juta

(45 juta/3)

1/1/09
Dr. Aset
Rp50 juta*
Depresiasi
Rp30 juta**
Cr. Keuntungan/Kerugian
Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi
Rp5 juta

Cr. Akumulasi

*((50 juta -30 juta)/30 juta) x 7,500


**((5,000-3,000)/3,000) x 4,500
74

Jawaban Revaluasi - Eliminasi


1/1/06

Dr. Aset
Cr. Kas

Rp100 juta
Rp100 juta

31/12/06

Dr. Beban Depresiasi


Rp20 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta

1/1/07

Dr. Akumulasi Depresiasi Rp20 juta


Cr. Aset
Rp20 juta
Dr. Aset
Rp40 juta
Cr. Surplus Revaluasi

Rp40 juta
75

Jawaban Revaluasi - Eliminasi


31/12/07

Dr. Beban Depresiasi


Cr. Akumulasi Depresiasi

Dr. Surplus Revaluasi


Cr. Laba Ditahan
1/1/08
Aset

Dr. Akumulasi Depresiasi


Rp30 juta

Rp30 juta (120 juta/4)


Rp30 juta
Rp10 juta (40 juta/4)
Rp10 juta
Rp30 juta

Cr.

Dr. Surplus Revaluasi


Rp30 juta
Dr. Rugi Penurunan Nilai Aset
Rp15 juta
Cr. Aset
Rp45 juta
76

Jawaban Revaluasi - Eliminasi


31/12/08

Dr. Beban Depresiasi


Rp15 juta (4,500/3)
Cr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta

1/1/09

Dr. Akumulasi Depresiasi Rp15 juta


Cr. Aset
Rp15 juta
Dr. Aset
Rp20 juta
Cr. Laba/Rugi
Rp15 juta
Cr. Surplus Revaluasi
Rp5 juta

77

Jawaban Model Biaya


1/1/06

Dr. Aset
Cr. Kas

Rp100 juta
Rp100 juta

31/12/06

Dr. Beban Depresiasi


Cr. Akumulasi Depresiasi

1/1/07

No journal

31/12/07

Dr. Beban Depresiasi


Cr. Akumulasi Depresiasi

1/1/08

Dr. Kerugian Penurunan Nilai Aset Rp15 juta


Cr. Akumulasi Depresiasi
Rp15 juta

Rp20 juta
Rp20 juta

Rp20 juta
Rp20 juta

78

Jawaban Model Biaya


31/12/08

Dr. Beban Depreasiasi


Cr. Akumulasi Depresiasi

Rp15 juta
Rp15 juta

1/1/09

Dr. Akumulasi Depresiasi


Rp10 juta
Cr. Laba/Rugi
Rp10 juta

79

Ilustrasi Pembayaran Tangguhan


PT. Mulia membeli mesin pabrik dengan melalui angsuran.
Uang muka yang dibayarkan sebesar Rp500 juta, angsuran 5
tahun yang dibayarkan Rp200 juta per tahun.
Tingkat bunga yang berlaku 12%
Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
Nilai mesin pabrik 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
Dr. Mesin
1.230,95
Cr. Kas
500
Cr. Utang
720,95
Pembayaran angsuran 1
Dr. Utang
113,49
Dr. Beban bunga
86,51
Cr. Kas
200

80

Ilustrasi Perubahan Estimasi


PT Artha, membeli peralatan seharga Rp510 juta yang diperkirakan
memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp10 juta
pada akhir masa manfaatnya. Depresiasi telah dicatat selama 7
tahun dengan metode garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun ke-8),
ditentukan bahwa umur manfaatnya menjadi 15 tahun dengan nilai
sisa Rp5 juta pada akhir masa manfaat yang baru tersebut..
Questions:

Tidak
Dijurnal

Bagaimanakah ayat jurnal untuk


membenarkan depresiasi tahun-tahun sebelumnya?

Hitung beban depresiasi tahun 2010.

81

Ilustrasi Perubahan Estimasi


Setelah 7 tahun
Biaya peralatan
Rp510 juta
Pertama,
Pertama,hitung
hitungnilai
nilai
Nilai sisa
- 10 juta
tercatat
tercatatbersih
bersihpada
pada
Basis depresiasi
500 juta
tanggal
tanggalperubahan
perubahan
estimasi.
Masa manfaat (original)
10 tahun
estimasi.
Depresiasi per tahun
Rp 50 juta x 7 tahun = Rp 350 juta

Lap. Posisi Keuangan (31 Des 2009)


Peralatan
Akumulasi depresiasi

Rp510 juta
350 juta

Nilai tercatat bersih

Rp 160 juta
82

Ilustrasi Perubahan Estimasi


Setelah 7 tahun
Nilai tercatat bersih
Nilai sisa (baru)
Basis depresiasi
Sisa umur manfaat
Depresiasi tahunan

Rp160 juta
5 juta
155 juta
8 tahun
Rp 19,375 juta

Penghitungan
Penghitunganbeban
beban
depresiasi
depresiasitahun
tahun
2010
2010

Ayat Jurnal 2010


Dr. Beban depresiasi Rp19,375 juta
Cr. Akumulasi depresiasi
juta

Rp19,375
83

Ilustrasi Penghentian Pengakuan


Kasus
Kasus

Pada
Pada 11 Jan
Jan 2006
2006 PT
PT Kicir
Kicir membeli
membeli
mesin
mesin cetak
cetak laser
laser seharga
seharga Rp50
Rp50
juta
juta
Mesin
Mesin tersebut
tersebut digunakan
digunakan selama
selama
55 tahun
tahun (umur
(umur maksimum)
maksimum)
kemudian
kemudian dihapusbukukan
dihapusbukukan
tanpa
tanpa nilai
nilai sisa
sisa
Motor
Motor mesin
mesin tersebut
tersebut dapat
dapat
beroperasi
beroperasi selama
selama 500
500 jam,
jam,
setelah
setelah melewati
melewati waktu
waktu operasi
operasi
tersebut,
tersebut, perusahaan
perusahaan membeli
membeli
bagian
bagian dari
dari laser
laser baru.
baru.
Biaya
Biaya dari
dari motor
motor baru
baru sebesar
sebesar
Rp10
Rp10 juta
juta tanpa
tanpa nilai
nilai sisa.
sisa.

Pada
Pada 31
31 Des
Des 2007,
2007, penggantian
penggantian
motor
motor dari
dari mesin
mesin laser
laser
diperlukan
diperlukan setelah
setelah 400
400 jam
jam
operasi.
operasi.
Nilai
Nilai tercatat
tercatat motor
motor pada
pada tanggal
tanggal
tersebut
tersebut senilai
senilai Rp2
Rp2 juta.
juta.
[Rp10
[Rp10 juta
juta (Rp10
(Rp10 juta
juta 500
500 xx
400)]
400)]
Biaya
Biaya perolehan
perolehan dari
dari motor
motor baru
baru
tesebut
tesebut seharga
seharga Rp
Rp 88 juta.
juta.
Jika
Jika motor
motor laser
laser diganti,
diganti, maka
maka
motor
motor yang
yang dahulu,
dahulu, yakni
yakni
senilai
senilai Rp
Rp 22 juta
juta harus
harus
dihapuskan.
dihapuskan.
Motor
Motor laser
laser baru
baru senilai
senilai Rp8
Rp8 juta
juta
harus
harus diakui.
diakui.
84

Ilustrasi Penghentian Pengakuan


Jurnal
Jurnal

Dr. Akumulasi Penyusutan


Dr. Rugi
Rp 2 juta
Cr. Aset Tetap
Dr. Aset Tetap
Cr. Kas

Rp 8 juta
Rp 10 juta

Rp 8 juta
Rp 8 juta

85

Ilustrasi Penjualan Aset


Penjualan Aset
PT Goldmine memiliki suatu mesin dengan harga perolehan
senilai Rp 200 juta saat mesin tersebut dibeli pada 1 Juli 2007.
Beban depresiasi dicatat senilai Rp24 juta per tahun, sehingga
saldo akumulasi penyusutan adalah Rp84 juta pada 31
Desember 2010. Mesin tersebut dijual pada 1 September 2011
dengan harga Rp105 juta.
Siapkanlah ayat jurnal untuk:
a) Depresiasi tahun 2011 dan
b) Mencatat penjualan
86

Ilustrasi Penjualan Aset


a) Depresiasi untuk tahun 2011
Dr. Beban depresiasi (Rp24 juta x 8/12)
Rp16 juta
Cr. Akumulasi depresiasi
Rp16 juta

b) Mencatat penjualan
Kas
Rp105 juta
Akmulasi Depresiasi 100 juta
Mesin
Rp 200 juta
Keuntungan Penjualan

5 juta

* Rp84 juta + Rp16 juta = Rp100 juta


87

Ilustrasi Pertukaran Aset


Tanpa Substansi Komersial
Situasi Untung
Perusahaan

transportasi,

Aman

Lancar,

melakukan

transaksi pertukaran aset tanpa substansi komersial,


dimana posisi Aman Lancar tidak berubah secara signifikan
dengan adanya transaksi pertukaran ini. Pada kasus ini
Aman Lancar menunda pengakuan keuantungan senilai
Rp70 juta dan mengurangi basis dari semi-truk.

88

Ilustrasi Pertukaran Aset


Tanpa Substansi Komersial
Ilustrasi: Aman Lancar mencatat transaksi pertukaran sebagai
berikut:
Dr. Semi-truk Rp530 juta
Dr. Akumulasi DepresiasiTruk 220 juta
Cr. Truk

640 juta

Cr. Kas

110 juta

Nilai wajar semi-truk


Rp600 juta
-/- Keuntungan yang ditangguhkan
Basis semi-truk
Rp530 juta

ATAU

70 juta

Nilai tercatat truk


Rp420 juta
+/+ Kas yang dibayarkan
110 juta
Basis semi-truk
Rp53089juta

Kasus Pertukaran Aset


PT Sriwijaya menukarkan peralatan yang telah ia gunakan
untuk kegiatan operasinya ditambahkan kas sebesar Rp20 juta
untuk peralatan yang serupa yang telah digunakan oleh PT
Kutai. Berikut ini adalah informasi terkait transaksi pertukaran
ini:

Diminta: Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran


(untuk kedua perusahaan)
90

Kasus Pertukaran Aset


Penghitungan Keuntungan atau Kerugian (dalam juta Rp)

91

Kasus Pertukaran Aset


Memiliki Substansi Komersial
Sriwijaya:
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas
20 juta
Cr. Peralatan
280 juta
Cr. Keuntungan pertukaran

45 juta

Kutai:
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Kerugian pertukaran 25 juta
Cr. Peralatan
Rp280 juta
92

Kasus Pertukaran Aset


Sriwijaya (Memiliki Substansi Komersial):
Dr. Peralatan Rp155 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas
Rp20 juta
Cr. Peralatan
280 juta
Cr. Keuntungan penghapusbukuan aset

45 juta

Sriwijaya (TANPA Substansi Komersial):


Dr. Peralatan (155 juta 45 juta) Rp110 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 190 juta
Cr. Kas
Rp20 juta
Cr. Peralatan
280 juta
93

Kasus Pertukaran Aset


Kutai (Memiliki Substansi Komersial):
Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan
Rp280 juta

Kutai (TANPA Substansi Komersial):


Dr. Kas Rp20 juta
Dr. Peralatan 135 juta
Dr. Akumulasi depresiasi 100 juta
Dr. Rugi penghapusbukuan peralatan 25 juta
Cr. Peralatan
Rp280 juta
94

Kasus Revaluasi
Mengakui Revaluasi
Suatu entitas mengakui nilai dari aset tetap berwujud
setelah perolehan pada harga perolehan atau nilai wajar.
PT Jalan Baru menggunakan nilai wajar untuk mengakui
peralatan yang dimilikinya.

Menaikkan nilai aset tetap jangka panjangnya sebesar


kenaikan nilai wajar.

Mengubah nilai wajar dengan menyesuaikan akun aset dan


mencatat keuntungan tidak terealisasi.

Keuntungan tidak terelasisasi biasanya dinyatakan dengan


nama Surplus Revaluasi.
95

Kasus Revaluasi
Revaluasi - Tanah
PT Fortune Indonesia membeli tanah seharga Rp1 M pada
tanggal 5 Januari 2010. Perusahaan memilih untuk
menggunakan metode revaluasi untuk mebgakui tanahnya
setelah tanggal perolehan. Pada tanggal 31 Desember 2010,
nilai wajar dari tanah tersebut Rp1.2 M. Jurnal untuk mencatat
kejaidan ini adalah:
Dr. Tanah Rp0.2 M
Cr. Keuntungan belum terealisasi Tanah

Rp0.2 M

Keuntungan belum terealisasi Tanah menaikkan nilai laba komprehensif


dalam laporan laba /rugi komprehensif.
96

Kasus Revaluasi
Revaluasi Aset yang Dapat Terdepresiasi
PT Lancar membeli peralatan senilai Rp500 juta pada 2
Januari 2010 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Peralatan
tersebut didepresiasikan menggunakan metode garis lurus
tanpa nilai sisa. PT Lancar memilih untuk menggunakan
metode nilai wajar untuk mengakui peralatannya. PT Lancar
mencatat beban depresiasi sebesar Rp100 juta (Rp500 juta/5)
pada 31 Desember 2010 sebagai berikut:
Dr. Beban Depresiasi Rp100 juta
Cr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan

Rp100 juta

97

Kasus Revaluasi
RevaluationDepreciable Assets
Setelah jurnal tersebut, peralatan yang dimiliki oleh PT Lancar
memiliki nilai buku Rp400 juta. PT Lancar menapatkan
infromasi dari penilai independen yang menyatakan bahwa
peralatan tersebut bernilai Rp460 juta pada 31 Desember
2010.
Dr. Akumulasi Depresiasi - Peralatan Rp100 juta
Cr. Peralatan

Rp40 juta

Cr. Keuntungan yang belum terealisasi- Peralatan Rp60 juta

98

Kasus Revaluasi
Penyajian Revaluasi Aset yang Dapat Didepresiasi
Pada laporan laba/rugi komprehensif:
Laba komprehensif lain-lain:
Keuntungan yang belum terealisasi peralatan
Rp60 juta
Pada laporan posisi keuangan:
Aset tetap
Peralatan
(Rp500 juta Rp40 juta)
Rp460 juta
Akumulasi depresiasi peralatan (Rp100 juta Rp100 juta) -0Nilai buku
Ekuitas
Akumulasi laba komprehensif lainnya

Rp460 juta
Rp60 juta

PT Lancar melaporkan beban depresiasi sebesar Rp100 juta. Akumulasi Laba


Komprehensif Lain tidak dapat memiliki saldo negatif.
99

Main References
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI
International Financial Reporting Standards Certificate Learning
Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales

100

TERIMA KASIH
Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id
08161932935 atau 081318227080

101

You might also like