Professional Documents
Culture Documents
Assalamualikum wr. Wb
Puji Syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya
kepada kita dan mampu mengumpulkan kita di kesempatan yang baik
ini.
Kepada Yth. Ibu/bapak dosen...dan juga teman-teman seperjuangan
saya yang saya hormati dan juga saya cintai.
Kepada rekan rekan dari Music Crew Unsur yang saya banggakan
karena acara pagelaran musik bisa terselenggara.
Kepada peserta parade musik dan teman teman yang saya cintai,
karena kita berada di Kampus tercinta Unsur.
Perkenankan saya ... sebagai ketua panitia parade Musik Disini kita
Berjumpa memberi beberapa patah kata.
Di pagi yang cukup cerah ini saya yakin di antara temanteman yang
hadir bisa memainkan alat musik. Jika tidak, semuanya yang hadir
disini pasti suka mendengarkan musik, dari berbagai jenis musik, baik
itu musik rock, jazz, pop, slow, atau bahkan tidak sedikit yang suka
musik dangdut, atau kasidah, nasyid, dan juga yang sekarang tidak
kalah populernya k-pop...naah kalau yang satu ini saya lebih yakin lagi
nihh pasti banyak penggemarnya disini.
Bicara soal musik, pasti banyak aliran musik yang teman teman
ketahui. Atau bahkan di antara kalian pasti juga memiliki aliran musik
tersendiri seperti yang salahsatunya tadi saya sebut Brit Pop, Pop,
Punk, Hip hop, Hardcore atau bahkan dangdut.
Teman teman sekalian yang saya cintai, adakah di antara kalian bisa
memainkan satu alat musik?
Hmmm, sungguh senang ya jika kita bisa memainkannya. Kalau saya
sendiri tidak bisa memainkan alat musik, seandainya bisa saya juga
tidak bisa memainkannya secara baik.
Pernah saya didatangi teman, yang kebetulan mendapati saya sedang
memegang gitar. Lalu ia bertanya pada saya,..., kamu bisa nggitar.
Ajarin main gitar dong? Spontan saya jawab,Waduuh, aku ngga bisa
main gitar lokal kaya gini. Aku biasa mainin gitar Inggris karena
kuncinya ngga seperti gitar yang kaya gini. Kalau yang ini kan
kuncinya dari A G, kalau gitar Inggris kan bisa pakai kunci Inggris 11,
13, 14, jawab saya.
Seperti contoh dari alat musik saja, ada begitu banyak maca dan
jenisnya,
bahkan
sulit
bagi
kita
menghafalkannya
apalagi
memainkannya, dan walaupun sudah sekian banyak dari mulai piano,
gitar, drum, seruling, bahkan alat-alat musik daerah yang sangat
Kalian bisa mengerti teman teman? Lihat saja musisi musisi dari
luar negeri itu saja tertarik kepada budaya kita, lantas kenapa kita
harus malu membudidayakan budaya kita dalam bermusik seperti
Bondan and Fade To Black yang juga telah memasukan unsur
keroncong dalam musiknya? Kapan kalian akan beraksi menampilkan
budaya musik negara kalian di kancah internasional?
Di akhir pidato ini, saya hanya berpesan kepada teman teman,
terutama musisi musisi yang hadir di kesempatan ini. Kita boleh
memiliki aliran musik tersendiri yang mungkin juga mengadopsi dari
luar negeri, tetapi masukanlah sedikit atau lebih juga lebih baik unsur
unsur budaya kita dalam hal bermusik.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, mohon maaf jika ada
kekurangan. Dan jangan lupa, Mari kita iramakan dunia dengan Musik
Indonesia.
Wassalam. Wr. Wb