You are on page 1of 52

Invertebrata atau Avertebrata adalah

sebuah istilah yang diungkapkan oleh


Chevalier de Lamarck untuk menunjuk
hewan yang tidak memiliki tulang
belakang.
Invertebrata mencakup semua hewan
kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil,
amfibia, burung, dan mammalia. Contoh
invertebrata adalah serangga, ubur-ubur,
hydra, cumi-cumi, dan cacing.
Invertebrata mencakup sekitar 97 persen
dari seluruh anggota kingdom Animalia.

Lamarck membagi invertebrata ke dalam


dua kelompok yaitu
Insecta (serangga)
Vermes (cacing).

Tapi sekarang, invertebrata


diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30
sub-fila mulai dari organisme yang simpel
seperti porifera dan cacing pipih hingga
organisme yang lebih kompleks seperti
mollusca, echinodermata, dan arthropoda.

Serangga (disebut pula Insecta, dibaca


"insekta") adalah kelompok utama dari
hewan beruas (Arthropoda) yang ber
tungkai enam (tiga pasang); karena itulah
mereka disebut pula Hexapoda (dari
bahasa Yunani yang berarti "berkaki
enam")
Serangga merupakan hewan beruas
dengan tingkat adaptasi yang sangat
tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan
pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.

Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah


ditemukan. Terdapat 5.000 spesies
bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies
bangsa belalang (Orthoptera), 170.000
spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat
(Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan
kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies
bangsa kepik (Hemiptera), 360.000
spesies bangsa kumbang (Coleoptera),
dan 110.000 spesies bangsa semut dan
lebah (Hymenoptera).

Anatomi serangga betina


A- Kepala (caput) B- Dada (thorax) C- Perut (abdomen)

antena

17 anus

ocelli (bawah)

18 vagina

ocelli (atas)

19 berkas saraf (ganglia perut)

mata majemuk

20 saluran Malpighia

otak (ganglia otak)

21 tungkai dada

dada depan (prothorax)

22 cakar pengait

pembuluh darah dorsal

23 tarsus

saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)

24 tibia

dada tengah (mesothorax)

25 femur

10

dada belakang (metathorax)

26 trochanter

11

sayap depan

27 perut depan

12

sayap belakang

28 ganglion dada

13

perut

29 coxa

14

jantung

30 kelenjar ludah

15

ovarium

31 ganglion suboesophagus

16

perut belakang (usus, rektum, anus)

32 mulut

1). Struktur dan Fungsi Tubuh

Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen


kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut
(abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu
segmen yang sebenarnya merupakan persatuan
dari enam segmen.

Pada bagian kepala terdapat :


Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata
yang memiliki beberapa ommatidia (mata
tunggal)
Sepasang antena/alat peraba.
Tiga pasang alat mulut, yaitu :
rahang muka
rahang tengah
rahang belakang

Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen:

prototoraks,
mesotoraks
metatoraks.

Pada bagian dada terdapat tiga pasang


kaki yang beruas-ruas.
Pada beberapa insecta, di bagian
kakinya terdapat keranjang serbuk sari.
Pada umumnya insecta mempunyai
dua pasang sayap.

Bagian perut (abdomen) terdiri atas 11


ruas.
Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi
sebagai alat reproduksi.
Pada beberapa insecta betina terdapat alat
untuk melepaskan telur yang disebut
ovipositor serta kantung tempat
menyimpan spermatozoid yang disebut
spermateka.
Pada segmen pertama terdapat alat
pendengaran atau membran tympanum.

Bagian mulut ini terdiri atas


1. Rahang belakang (mandibula),
2. Rahang depan (maksila),
3. Bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Tipe Mulut

Mulut menggigit dan mengunyah,


misalnya jangkrik dan berbagai macam
belalang.

Mulut menggigit dan menjilat, misalnya


berbagai macam lebah.

Mulut menusuk dan mengisap, misalnya


nyamuk.

Mulut mengisap, misalnya kupu-kupu

Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan


fungsinya yakni:
Kaki untuk menggali (anjing tanah)
Kaki untuk meloncat (belalang)
Kaki untuk berenang (kumbang air)
Kaki untuk pengumpul serbuk sari
Kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
Kaki untuk memegang (belalang
sembah)

Sistem pernapasan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel

yang terletak di kanan-kiri pada tiap ruas,


sebagian larva bernapas dengan insang trakea
pada bagian perutnya.

Sistem pencernaan makanan


Sistem pencernaan makanan pada beberapa

jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan,


lambung depan, lambung otot, lambung
kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan
dicerna secara mekanis di lambung otot dan
secara kimiawi di lambung kelenjar.

Sistem peredaran darah


Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka
(lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik
(vena). Darah tak mengandung hemoglobin
(Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau
karbondioksida tetapi hanya berfungsi
mengangkut makanan.

Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa :a. mata faset
(majemuk)b. antenac. alat pembuat suara
(misalnya pada Orthoptera dan Hemiptera) dan
alat pendengar. d. alat yang menimbulkan
cahaya (kunang-kunang)

Sistem ekskresi
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh
Malpighi.

Sistem reproduksi
Insecta kadang-kadang mengalami

partenogenesis maupun paedogenesis.


Partenogenesis ialah perkembangan embrio
tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya
lebah. Sedangkan
Paedogenesis ialah partenogenesis yang
berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.
Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam
dari fase telur ke tingkat dewasa yang disebut
metamorfosis.
Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur oleh spermatozoid berlangsung di dalam
tubuh induk betina.

Serangga dalam perkembangannya


menuju dewasa mengalami
metamorfosis. Metamorfosis
adalah perubahan bentuk

serangga mulai dari larva sampai


dewasa.

Adapula serangga yang selama


hidupnya tidak pernah mengalami
metamorfosis, misal kutu buku (Episma
saccharina).

Berdasarkan ada atau tidaknya sayap,


Insecta dibedakan :

Apterygota (tak bersayap)


Pterygota (bersayap).
Berdasarkan metamorfosisnya,
serangga dibedakan :
Hemimetabola
Holometabola.

Hemimetabola yaitu serangga yang


mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Dalam daur hidupnya Hemimetabola,
serangga mengalami tahapan
perkembangan sebagai berikut:
1.Telur
2.Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai

sifat dan bentuk sama dengan dewasanya.


Dalam fase ini serangga muda mengalami
pergantian kulit.
3.Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah
berkembangnya semua organ tubuh dengan
baik, termasuk alat perkembangbiakan serta
sayapnya.

Kelompok Hemimetabola meliputi


beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera

Ciri-ciri ordo Archyptera:


Metamorfosis tidak sempurna.
Mempunyai satu pasang sayap yang
hampir sama bentuknya. Kedua sayap
tipis seperti jaringan.
Tipe mulut menggigit. Contoh:
Reticulitermis flavipes (rayap atau
anai-anai)

Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di


dalam satu spesies terdapat bermacammacam bentuk dengan tugas yang
berbeda.

Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini


terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:

Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya

tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.


Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya
melestarikan keturunan.
Serdadu, rayap yang bertugas
mempertahankan sarang dan koloni dari
gangguan hewan lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan
ratu dan raja, serta menjaga sarang dari
kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap
serdadu bersifat steril.

Ciri-ciri ordo Orthoptera:


Memiliki satu pasang sayap, sayap depan
lebih tebal dan sempit disebut tegmina.
Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap
digunakan sebagai penggerak pada waktu
terbang, setelah meloncat dengan tungkai
belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan
menggunakan tungkai belakangnya pada
ujung sayap depan, untuk menarik betina
atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor
pendek dan dapat digunakan untuk
meletakkan telur.
Tipe mulutnya menggigit.

Contoh :
Belalang (Dissostura sp)
Belalang ranting (Bactrocoderma

aculiferum)
Belalang sembah (Stagmomantis sp)
Kecoak (Blatta orientalis)
Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
Jangkrik (Gryllus sp)

Belalang Sembah

Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)

Ciri-ciri Ordo Odonata:


Mempunyai dua pasang sayap
Tipe mulut mengunyah
Metamorfosis tidak sempurna
Terdapat sepasang mata majemuk yang
besar
Antenanya pendek
Larva hidup di air
Bersifat karnivora

Contohnya :
Capung (Aeshna sp)
Capung besar (Epiophlebia)

Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal

dan sepasang lagi seperti selaput.


Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya :

Walang sangit (Leptocorixa acuta)


Kumbang coklat (Podops vermiculata)
Kutu busuk (Eimex lectularius)
Kepinding air (Lethoverus sp)

Ordo Homoptera (bersayap sama)


Ciri-ciri Homoptera :
Tipe mulut mengisap
Mempunyai dua pasang sayap
Sayap depan dan belakang sama, bentuk

transparan.
Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya :

Tonggeret (Dundubia manifera)


Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
Wereng coklat (Nilapervata lugens)
Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
Kutu daun (Aphid sp)

Holometabola yaitu serangga yang


mengalami metamorfosis sempurna.
Dalam daur hidupnya Holometabola,
serangga mengalami tahapan
perkembangan sebagai berikut: telur >
larva (ulat) > kepompong (pupa) >
hewan dewasa (imago).
Larva adalah hewan muda yang bentuk dan

sifatnya berbeda dengan dewasa.


Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu
serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat
itu pula terjadi penyempurnaan dan
pembentukan organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase
perkembangbiakan.

Berdasarkan ciri sayap dan alat


mulutnya, kelompok Holometabola ini
meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera

Ciri ciri serangga ini adalah


Mulut menggigit,
Mempunyai dua pasang sayap yang urat-

uratnya berbentuk seperti jala.


Metamorfosis sempurna (siklus hidupnya:
telur, larva,pupa (kepompong), imago)

Contoh:
Undur-undur

Undur-undur

Undur-undur Bersayap

Ciri-ciri ordo Lepidoptera:


Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus
hidup: telur larva kepompong (pupa)
imago
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu:
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari
luar
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.

Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap


berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:


a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:

Hama kelapa (Hidari irava)


Hama daun pisang (Erlonata thrax)
Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
Kupu sirama-rama (Attacus atlas)

b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)


Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada

malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap


mendatar membentuk otot.
Contohnya:
Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat jengkol (Plusia signata)
Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

Kupu sirama-rama (Attacus atlas)

Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

Ciri-ciri ordo Diptera:


Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang
sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang
disebut halter.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat
dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai
disebut probosis.
Contohnya:
Lalat (Musca domestica)
Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan

permukaan air, jika hinggap tidak menungging.


Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama
rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya
berkedudukan tegak di permukaan air.

Ciri-ciri ordo Coleoptera:


Mempunyai dua pasang sayap.
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat

tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang


seperti selaput.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut menggigit.

Contoh:
Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros)

menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa


sawit dan lain-lain.
Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
Kumbang beras (Calandra oryzae)

Ciri-ciri ordo Siphonoptera :


Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat

dan berguna untuk meloncat.


Mempunyai mata tunggal.
Tipe mulut mengisap.
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara
kepala dada dan perut tidak jelas).
Metamorfosis sempurna.

Contoh:

Pinjal manusia (Pubex irritans).


Pinjal anjing (Ctenocephalus canis).
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis).
Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus
dapat menularkan kuman pes / sampar.

Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)

Ciri-ciri ordo Hymenoptera :


Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
Tipe mulut menggigit dan menjilat.

Contoh:
Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang

kayu)
Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut
lebah gung)
Oecophyla smaragdina (semut rangrang)

Lebah dan semut mempunyai sifat polimorfisme ,


yaitu adanya beberapa bentuk tubuh khusus sesuai
dengan tugas yang diemban dalam suatu kehidupan
sosial masyarakatnya.

Pembagian tugas dalam masyarakat Hymenoptera adalah


sebagai berikut :
Ratu, hewan betina fertil tugasnya bertelur.
Raja, hewan jantan terjadi karena partenogenesis
(telur yang tak dibuahi oleh sperma jantan) dan
bertugas mengawini ratu. Setelah kawin lebah jantan
diusir dari sarang dan kemudian mati. Sementara itu
ratu telah menyimpan spermatozoid di dalam
spermateka.
Pekerja, adalah betina mandul yang berasal dari telur
yang dibuahi sperma. Tugasnya menyediakan makanan,
memberi makan larva ratu, membuat sarang dan
membersihkan sarang.

Insecta yang menguntungkan :


Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat

membantu para petani karena dapat membantu proses


penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu.
Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh:
Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi
kehidupan.
Beberapa Insecta tanah berperan sebagai traktor alami.

Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tifus,


kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam
berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang,
kumbang kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata
lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro,
belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi
muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk,
kutu kepala dan kutu busuk.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai)
oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun
ikan.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan
rayap.

You might also like