You are on page 1of 2

Amalan Ringan Tapi Menguntungkan

"Siapa yang mengucapkan: Subhanallah wa Bilhamdihi (Maha suci Allah dan segala
puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-Nya
walaupun sebanyak buih di laut." (Muttafaq 'alaih)
Terkadang kita meremehkan sesuatu yang kecil, baik itu kebaikan atau keburukan.
Padahal bisa jadi sesuatu yang kecil itu memberi manfaat yang besar. Bahkan bisa
menyelamatkan kita dari jilatan api neraka. Atau paling tidak memberikan maslahat
meski tidak seberapa.
Benarlah, pepatah yang mengatakan "Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit".
Sungguh, begitu banyak amalan yang ringan dianggap sepele. Padahal di mata Allah
menjadi besar nilainya. Senyuman kecil yang kita berikan kepada orang lain bernilai
sedekah. Menyingkirkan duri atau penghalang di jalan menjadi cermin wujud
keimanan kita. Hal-hal seperti itu, seringkali terlupakan bahkan dianggap sesuatu
yang remeh. Banyak kisah orang-orang yang mendapatkan kemudahan dan
pertolongan dari Allah dikarenakan amalan-amalan yang justru tidak bernilai
menurut anggapan nya tapi di sisi Allah memiliki nilai yang luar biasa. Salah satunya
kisah tentang seorang pelacur yang tersebut dalam shahih Bukhari dan Muslim.
Dikisahkan seorang pelacur dari bangsa Israil sedang berjalan dalam keadaan sangat
kehausan. Ia melihat sebuah sumur lalu turun untuk mengambil air dan
meminumnya. Tatkala keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing yang mengelilingi
sumur sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Pelacur itu pun berkata,
'sungguh anjing itu kehausan seperti yang kurasakan. Ia pun turun kembali ke dalam
sumur kemudian dia menciduk air dengan kedua sepatunya lalu ia berikan minum
anjing tersebut. Karena hal itu Allah 'azza wa jalla mengampuni dosa-dosanya.
Amalan-amalan yang Ringan
Hendaknya seorang muslim tidak menganggap remeh amal yang telah dilakukannya.
Dalam kisah diatas, memberikan minum kepada seekor anjing merupakan amal yang
dipandang kecil, ternyata amal tersebut membuahkan berbagai macam kebaikan
yang banyak apabila dibandingkan dengan usia manusia yang teramat pendek.
Berikut ini beberapa amal shalih yang banyak diremehkan manusia, namun memiliki
ganjaran yang begitu besar:
Pertama, Menyempurnakan Wudhu. Kebanyakan orang berwudhu sebatas rutinitas
belaka. Sekedar membasuh sana sini dan selesai. Begitu seterusnya. Bahkan kadang
tanpa memperhatikan sejauh mana air sudah mengenai anggota badannya,
dilakukan terburu-buru dan tanpa memperhatikan kesempurnaannya.

Namun demikian, kesempurnaan wudhu tidak selalu identik dengan "menghabiskan"


banyak air sebab Rasulullah mencontohkan untuk "sederhana" dalam menggunakan
air ketika berwudhu. Kesempurnaan wudhu terlaksana ketika seseorang
memperhatikan rukun-rukun dan sunnah-sunnahnya. Menyempurnakan basuhan dan
air yang membasahi sesuai dengan batasan-batasan yang telah ditentukan. Mulai
dari mencuci tangan, kumur-kumur, memasukkan air ke hidung hingga seluruh
rukun dan sunnah wudhu dikerjakan dengan sempurna. Tanpa terburu-buru, dan
menghayati setiap tahapannya. Karena tujuan utama berwudhu, bukan sebatas
membasuh saja akan tetapi bagaimana kita diajari untuk selalu bersih dan suci.
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
"Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai berwudhu dia
membaca: asyhadu allaa ilaha illallah wa anna muhammaddan abdullahi wa rasuuluh
maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh
masuk dari pintu mana saja yang dia sukai." (H.R. Muslim)
Kedua, Shalat Sunnah Fajar. Dari Aisyah ra, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya."
(Diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzy). Yang dimaksud shalat fajar disini adalah
shalat sunat sebelum subuh. Aisyah meriwayatkan, bahwa beliau pernah bersabda
tentang kedudukan dua rakaat pada saat terbit fajar: "Sesungguhnya dua rakaat ini
lebih kucintai daripada dunia seisinya."
Ketiga, Menghadiri Shalat Jum'at di Awal Waktu. Diantara hal yang sangat
dianjurkan untuk dilakukan pada hari Jum'at adalah bersegera ke mesjid lebih awal.
Dengan berangkat lebih awal, kita bisa menunaikan shalat sunnah, membaca AlQur'an, membaca shalawat, dan berdzikir. Tidak hanya itu, bahkan setiap langkah
kakinya akan dicatat setara dengan shalat dan puasa selama setahun.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi, bahwa
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membasuh
(kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari Jum'at (mandi besar), lalu
berangkat ke mesjid pagi-pagi, dan dia mendapatkan khutbah dari awal, dia berjalan
dan tidak naik kendaraan, dia mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan
khutbah dan tidak berbicara maka setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala
puasa dan shalat malam selama setahun." (H.R. Abu Dawud, At Tirmidzi, dan Ibnu
Majah).
Untuk itu, sudah selayaknya seorang muslim menghindari kebiasaan buruk baru
memasuki mesjid setelah adzan Jum'at berkumandang dan khatib naik ke mimbar.
Dapat dipastikan ia sangat merugi, dan tidak mendapatkan keutamaan Jum'at.
Keempat, Membaca : Subhaanallahi wa bihamdihi subhaanallaahil 'adzim. Dari Abu
Hurairah ra, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Ada dua kalimat yang

dicintai Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhabnallaahi
wa bihamdihi subhaanllahil 'adzim [Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha
Suci Allah yang Maha Agung]" (H.R. Al Bukhari)
Dua kalimat dzikir di atas mengandung maqam raja' (pengharapan) dan khauf
(takut). Raja' terdapat sifat pujian yang berupa sanjungan baik atas apa yang Dia
perbuat dan sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yang disandang-Nya.
Sedangkan khauf diperoleh dari makna keagungan, kebesaran, keperkasaan,
kekuasaan.
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Bassam dalam Taudhih al-Ahkam menjelaskan
tentang fadhilahnya, "Maka barangsiapa yang menyucikan Allah (bertasbih) dan
memuji-Nya (tahmid) sebanyak 100 kali pada pagi dan petang hari, niscaya mereka
akan memperoleh pahala yang sangat besar; berupa diampuninya seluruh dosa dan
kesalahannya meskipun jumlahnya amat banyak seperti buih di lautan, Imam anNawawi berkata: "Apabila seseorang tidak memiliki dosa-dosa kecil, maka
diharapkan dzikir tersebut dapat meringankan dosa-dosa besar yang telah ia
lakukan".
Kelima, Berdzikir di Mesjid Seusai Shubuh hingga terbit Matahari. Amalan lainnya
yang disunnahkan adalah berdzikir seusai shalat Shubuh hingga terbit matahari.

Oleh karena itulah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sangat membenci orangorang yang mempergunakan waktu tersebut untuk tidur dan perbuatan sia-sia
lainnya. Imam Ibnu Qayyim mengatakan dalam kitabnya orang yang tidur di pagi
hari akan menghalanginya dari mendapatkan rizki. Karena waktu shubuh adalah
waktu di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi
rizki para makhluk. Bahkan dalam sebuha riwayat disebutkan, dari Anas bin Malik,
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang shalat shubuh
berjamaah, kemudian tetap duduk di mesjid sampai terbit matahari, kemudian
shalat dua rakaat maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah, sempurna,
sempurna." (H.R. At-Tirmidzi).
Inilah beberapa amalan shalih yang ringan namun sering kita lalaikan. Padahal, tidak
dibutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya. Dibandingkan waktu kita dalam
sehari semalam, banyak yang dipergunakan untuk urusan duniawi semata. Padahal
dunia adalah kehidupan yang fana. Tidak selamanya kita hidup di dunia. Sementara,
kehidupan akhirat yang kekal abadi selamanya. Cukuplah bekal kita? Karena sebaikbaik bekal di sisi Allah adalah ketaqwaan kita kepada-Nya. Bukan harta yang
melimpah, mobil yang mewah, atau istri yang cantik yang membuat semua orang
terperangah. Wallahu a'lam bishawab.

You might also like