Professional Documents
Culture Documents
R. Siti Farahnur S R
1310211106
definisi
Ambylos tumpul
Opia penglihatan
Lazy eye
epidemiologi
etiologi
Pengalaman melihat abnormal dini
Sel pada korteks visual primer dapat
kehilangan kemampuan dalam
menanggapi rangsang pada satu
atau kedua mata
Sel yang masih responsif akhirnya
menurun
klasifikasi
Starbismik
Paling sering
Terjadi pada mata yg berdeviasi konstan
Mata tidak fokus pada objek yang sama.
Cotoh satu mata mungkin melihat lurus sementara
mata yang lain melihat ke arah lain. Hal tersebut
mengirimkan dua gambar yang berbeda ke otak.
Pada anak muda yang memiliki strabismus, otak
memilih untuk menerima gambar hanya dari satu
mata.
Terhambatnya interaksi antar neuron yang membawa
input yg tidak menyatu dari kedua mata
Anisometropik
Terbanyak kedua
Adanya perbedaan refraksi antara kedua
mata yang menyebabkan lama
kelamaan bayangan pada satu retina
tidak fokus
Isometropia
Akibat kelainan refraksi tinggi yg tidak
terkoreksi yg ukrannya hamnpir sama
dengan kiri dan kanan
Akibat bayangan di retina kabur
Khas : hilangnya penglihatan ringan
dapat diatasi dg terapi penglihatan
Deprivasi
Akibat kekeruhan media kongenital atau
dini akan menyebabkan terjadinya
penurunan pembentukan bayangan
Jarang
Sulit d perbaiki
diagnosis
Tajam penglihatan
Penderita amblyopia sulit
mengidentifikasi huruf yg tersusun
linear dibanding huruf yg terisolasi
Menggunakan balok disekitar huruf
tunggal crowding phenomenon
tatalaksana
Pengangkatan katarak
Koreksi refraksi kacamata atau lensa kontak
Oklusi dan degradasi optikal
Full time : dpakai setiap saat d lepas saat tidur
Part time : 1-6 jam per hari
prognosis
hemianopia
definisi
Hemianopia adalah defek penglihatan
atau kebutaan pada separuh lapang
pandang pada satu atau kedua mata.
Pada penglihatan hemianopsia
bitemporal terjadi kehilangan pada
sebagian luar (temporal atau lateral) dari
kedua lapang pandang kanan dan kiri
Hemianopia bitemporal merupakan salah
satu gejala dari sindrom kiasma optik
etiopatogenesis
tumor yang terletak di kiasma optikum.
Meningioma
aneurisma arteri karotis interna, arteri serebral
anterior, dan arteri komunikans arterior yang
menyebabkan kompresi vaskular pada kiasma optikum
Lesi pada kiasma menyebabkan terjadinya pemisahan
antara serat retina nasal dan temporal di kiasma.
Terjadinya kehilangan lapangan pandang pada akibat
lesi pada kiasma dan retrokiasma yang menyebabkan
gangguan di sepanjang garis sejajar meridian vertikal.
Pada umumnya gangguan pada kiasma dikenal
dengan istilah bitemporal hemianopia.
diagnosis
diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan lapang pandang
Uji konfrontasi
Kampimeter dan perimeter
Uji konfrontasi
Mata pasien dan mata kanan pemeriksa dibebat.
Penderita diperiksa dengan duduk berhadapan
terhadap pemeriksa pada jarak kira-kira 1 meter.
Mata kanan pasien dengan mata kiri pemeriksa
saling berhadapan. Sebuah benda dengan jarak
yang sama digeser perlahan-lahan dari perifer
lapang pandangan ke tengah. Bila pasien sudah
melihtanya ia diminta memberi tahu. Pada keadaan
ini bila pasien melihta pada saat yang bersamaan
dengan pemeriksa berarti lapang pandangan pasien
adalah normal. Syarat pada pemeriksaan ini adalah
lapang pandangan pemeriksa adalah normal.
kampimeter
Pertama-tama, pasien duduk 2 meter dari
layar tagent screen Bjerrum (suatu tabir kain
berwarna hitam) dengan fiksasi satu mata
pada titik tengahnya. Objek digeser perlahanlahan dari tepi ke arah titik tengah. Dicari
batas-batas pada seluruh lapangan pada saat
mmana benda mulai terlihat. Pada akhirnya
didapatkan pemetaan lapang pandangan
pasien. Dengan ini dapat ditemukan defek
lapang pandangan dan adanya skotoma.
perimeter
Mata berfiksasi pada bagian sentral
parabola perimeter. Objek digeser
perlahan-lahan dari tepi ke arah titik
tengah. Dicari batas-batas pada
seluruh lapang pandangan pada
saaat mana benda mulai terlihat.
tatalaksana
Untuk kraniofaringioma, tatalaksana terdiri atas
pengangkatan secara bedah selengkap mungkin
pada tindakan pertama karena operasi ulang
cenderung mengenai hipotalamus, dan
prognosis pasien menjadi kurang baik.
Pada meningioma suprasela, terapi terdiri atas
pengangkatan secara bedah, sering
dikombinasikan dengan radioterapi adjuvant
bila eksisinya tidak sempurna atau bila
gambaran histopatologinya menunjukan suatu
tumor yang agresif.
tatalaksana
Pada glioma nervus optikus &
kiasmatik, terapi tergantung pada
letak tumor dan perjalanan klinisnya.
Radiasi dapat diberikan selama fase
pertumbuhan cepat pada tumor, dan
kadang kadang dilakukan reseksi
nervus optikus bila tumor nervus
optikus mulai meluas secara agresif
ke dalam intrakranial menuju
kiasma.
referensi
Jurnal USU