Professional Documents
Culture Documents
Tingginya angka mortalitas oleh karena AVM maka membutuhkan diagnosis yang
akurat. Kemajuan modalitas imejing berkontribusi besar dalam diagnosis
perdarahan intraserebral yang disebabkan oleh AVM. CT scan dapat digunakan
sebagai alat skrining awal untuk pasien dengan sekualae neurologis berkaitan
dengan AVM yang ruptur atau non-ruptur. Dengan modalitas ini dapat ditentukan
lokasi lesi, perdarahan akut, hidrosefalus, atau area ensefalomalasia akibat ruptur
atau tindakan pembedahan sebelumnya. Pada CT scan non kontras akan
memperlihatkan area hiperdens ireguler sering disertai kalsifikasi pada AVM nonruptur atau perdarahan akut pada CT scan non kontras apabila terjadi ruptur suatu
AVM. Pemberian kontras CT scan akan memperlihatkan area dengan penyangatan
yang heterogen (Gambar 11). AVM yang kecil sering terdapat penyangatan
homogen, dan tepinya biasanya berbatas tegas. Area hiperdens yang tampak pada
CT scan dengan kontras dapat diperkirakan sebagai akibat perdarahan kecil
sebelumnya, trombus mural, kalsifikasi kecil, variks, atau faktor lain. 5,10,14
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Lokasi, ukuran dan konfigurasi ( kompak versus difus ) nidus ; pola dan lokasi
feeding arteri dan draining vein ; dan abnormalitas yang menyertai seperti
aneurisma, fistula arterio-vena, stenosis atau oklusi draining vein merupakan
semua faktor yang harus dipertimbangkan untuk estimasi tidak hanya resiko eksisi
bedah melainkan juga resiko bila tidak dilakukan terapi. Untuk membantu ahli
bedah saraf menentukan resiko tindakan bedah digunakan beberapa klasifikasi
yang pertama kali dipakai adalah klasifikasi Luessenhop dan Gennarelli. Namun
klasifikasi yang digunakan saat ini adalah klasifikasi Spetzler-Martin, klasifikasi
ini membantu menentukan estimasi resiko pembedahan dengan melakukan
penilaian (Tabel 1).5,10,14,18
Lokasi AVM serebellar dan batang otak perlu dipertimbangkan lebih dalam
melakukan reseksi karena lokasi ini merupakan tempat beresiko tinggi untuk
terjadinya
perdarahan
dibandingkan
dengan
AVM
supratentorial.
Perlu
diperhatikan pula apabila AVM terletak di ganglia basalis atau thalamus karena
lokasi ini dengan annual bleed rate sebesar 9,8 % lebih tinggi dibandingkan
annual bleed rate pada lokasi lain. 5,10,14,18
Ukuran AVM pada suatu studi 168 pasien dengan riwayat ruptur sebelumnya,
ukuran AVM tidak dapat dijadikan acuan untuk memprediksi terjadinya
perdarahan di masa mendatang. Studi lain melaporkan AVM ukuran kecil
memiliki resiko tinggi untuk terjadinya perdarahan. Spetzler dan kawan kawan
membandingkan tekanan feeding arteri pada AVM kecil dan besar, mereka
menemukan tekanan feeding arteri yang tinggi pada AVM kecil dan mengatakan
AVM kecil lebih sering berdarah dibandingkan AVM besar. Studi terkini
menerangkan bahwa resiko perdarahan 1,5 % pertahun pada AVM grade 4 dan 5
yang merupakan AVM besar. 5,10,14,18
Drainase profunda merupakan faktor resiko tinggi terjadinya perdarahan pada
AVM. Nataf dan kawan kawan melaporkan korelasi kuat antara frekuensi
perdarahan dan adanya drainase profunda pada AVM. Pada studi lain dikatakan
AVM dengan draining vein tunggal memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
perdarahan. 5,10,14,18
Terapi
Terapi AVM otak meliputi embolisasi, bedah mikrovaskuler dan radiasi
stereotaktik (radiosurgery) dimana terapi ini dapat digunakan secara tersendiri
atau terapi kombinasi dalam pengobatan AVM. 6
Apabila tidak terdapat perdarahan sebelumnya, dokter akan memutuskan untuk
mengobservasi pasien, dengan menggunakan antikonvulsan untuk mencegah
kejang dan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah.
Kejadian defisit neurologis dan kematian akibat terapi AVM berkisar sekitar 8%.
Sebagian pusat pengobatan, embolisasi pada AVM otak lebih sering digunakan
dibandingkan dengan terapi bedah dan biasanya dilakukan sebelum terapi
radiosurgery. Secara umum, embolisasi dapat digunakan sebagai tindakan
prabedah, radioterapi, kuratif, maupun paliatif. Embolisasi prabedah dapat
Daftar Pustaka
5. Haaga JR. Cerebral Aneurysm and Vascular Malformations. CT and MR
Imaging of the Whole Body. 4 th Edition. Philadelphia, Mosby. 2002 : 292 308
6. Higashida RT. What is Arteriovenous Malformation (AVM) ?. American Stroke
Association 2006 ; 1-8
10. Zuccarello M, Mc Mahon N. Arteriovenous Malformation ( AVM ). Available
on : http ://www.mayfieldclinic.com.2010
14. Grainger RG, Allison DJ. Skull and Brain : Methods of Examination and
Anatomy. Diagnostic Radiology : A Textbook of Medical Imaging, 5th Edition.
Philadelphia, Churcill Livingstone. 2008 : 1245-70
18. Baskaya, Mustafa K. Cerebral Arteriovenous Malformations. Clinical
Neurosurgery, volume 53. Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins. 2006 :
114-41