You are on page 1of 8

ACARA II

ENZIM

A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara I Enzim adalah:
1.
2.
3.

Mengetahui pengaruh pH terhadap aktivitas enzim diastase/amilase


Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim diastase/amilase
Mengetahui aktivitas amilase yang diisolasi dari biji kacang hijau dan
taoge

B. Tinjauan Pustaka
Enzim adalah golongan protein yang paling banyak terdapat dalam sel
hidup, dan mempunyai fungsi penting sebagai katalisator biokimia yang
secara kolektif membentuk metabolisme perantara(intermediary metbolism)
dari sel. Suatu reaksi kimia dapat berlangsung karena molekul-molekul
reaktan A pada suatu waktu tertentu mengalami keadaan aktif, yaitu apabila
energi molekul tersebut dalam keadaan energi pengaktifan. Jumlah enzim
dalam ekstrak suatu jaringan, ditentukan secara kuantitatif berdasarkan efek
katalisnya. pH optimum (aktifitas suatu enzim dipengatuhi pH medium).
Daerah temperatur saat enzim mantap dan mempunyai aktifitas yang tinggi.
Pada suhu yang terlalu rendah kemantapan enzim tinggi, tetapi aktifitasnya
rendah; sedangkan pada suhu terlalu tinggi aktifitasnya tinggi, tetapi
kemantapan rendah (Wirahadikusumah, 1989).
Jika suatu enzim mengalami perubahan dalam bentuknya, misal terjadi
denaturasi (perusakan), maka strukutur kimianya sebagai protein atau
proteida akan mengalami perombakan. Daya kataliknya menghilang, tetapi
susunan sequenz-sequenz asam amino masih terdapat lengkap. Golongan
enzim yang katalitis disebut golongan atau gugus prostetis, sedangkan bagian
proteinnya tergolong pembawa protein disebut juga pembawa koloidal.
Bagian enzim sebagai pembawa protein disebut apo-enzim dan yang bersifat
katalitik ko-enzim (Kusnawidjaja, 1983).

Ada beberapa faktor yang berpengaruh atas aktivitas enzim antara lain
pH, suhu, adanya zat penghambat atau aktifator, kadar substrat dan jenis
substrat. Faktor tersebut mempunyai dua pengaruh atas enzim yaitu struktur
dan reaktivitas. Khususnya pada enzim maka struktur sangat berpengaruh atas
fungsi. Apabila struktur tiga dimensinya itu berubah maka aktivitas enzim
menjad menurun dan akhirnya bisa menghilang sama sekali. Perubahan
struktur itu bisa diakibatkan oleh pH, suhu dan faktor lain. Reaktivitas enzim
banyak ditentukan oleh sifat asam basa baik enzim maupun substratnya. Sisi
aktif enzim yang mengandung gugus fungsional hanya bisa bekerja efektif
apabila gugus tersebut bermuatan penuh atau dapat mengalirkan protonelektronnya (Martoharsono, 1990).
Amilase merupakan enzim yang berfungsi memecah pati atau glikogen.
Senyawa ini banyak terdapat dalam hasil tanaman dan hewan. Amilase dapat
dikelompokan menjadi tiga golongan enzim, yaitu amilase yang memecah
pati secara acak dar tengah atau dari bagian dalam molekul, karenanya
disebut endoamilase. amilase, yang menghidrolisis unit-unit gula dari ujung
molekul pati, karena disebut eksoamilasi. Glukoamilase yang dapat
memisahkan glukosa dari terminal gula non pereduksi substrat pati
(Winarno, 1983).
Kinetika enzim dipengaruhi oleh laju reaksi enzimatik. Faktor faktor
penting yang mempengaruhi laju reaksi enzimatik adalah konsentrasi substrat
dan enzim, demikian pula faktor-faktor lain seperti pH, suhu, dan ada
tidaknya kofaktor dan ion logam. Kajian mengenai bagaimana suatu laju
bergantung pada variabel-variabel yang diperoleh secara percobaan dapat
menyebabkan perbedaan di antara mekanisme-mekanisme yang mungkin
terjadi (Kuchel, 2006).
C. Metodologi
1. Alat
a. Pipet tetes
b. Pipet volume
c. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
d. Gelas ukur

2.

3.

e. Gelas beaker
f. Cawan porselen
g. Penangas air/waterbath/incubator
h. Mortir
i. Timbangan Analitik
j. Stopwatch
k. Pejepit kayu
l. Kain saring
Bahan
a. Biji kacang hijau
b. Taoge
c. Larutan buffer pH 4, 6, 8
d. Larutan diastase
e. Larutan amilum 1%
f. Larutan dektrin 1%
g. Larutan glukosa
h. Reagen Benedict
i. Larutan Iod 0,01 N
Cara Kerja
Percobaan I: Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim Diastase/Amilase

a.

Uji Iod
3 ml larutan
amilum 1%

Dimasukkan dalam 3 tabung reaksi,


diberi label (tabung : 1, 2, 3)

Larutan buffer
pH 4 (3 ml)

Dimasukkan ke tabung 1

Larutan buffer
pH 6 (3 ml)

Dimasukkan ke tabung 2

Larutan buffer
pH 8 (3 ml)

Dimasukkan ke tabung 3

Larutan
diastase (1
ml)

Dimasukkan dalam setiap tabung


dan dicatat waktunya
Diinkubasi dalam penangas air
selama 20 menit (suhu 40 C)

Pada menit ke-0, 5, 10, 15, dan 20


diambil 1 tetes dan diteteskan ke
test plate

Larutan Iod
0,01N (1
tetes)

Dilakukan uji Iod dan diamati


perubahan warnanya

Dibandingkan warnanya dengan


amilum 1% ditambah iod, dekstrin
1% ditambah iod dan glukosa
ditambah iod ditambah iod

b.

Uji Benedict
1 ml larutan
sampel

Dimasukkan dalam 4

2 ml reagen
Benedict

Dimasukkan dalam

tabung reaksi

masing-masing tabung

Tabung dimasukkan
dalam air mendidih
selama 1 menit

Diamati dan dicatat


perubahan warnanya
Percobaan 2: Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Enzim Diastase/Amilase

Larutan
Amilum 1% (2
ml) + larutan
diastase (2 ml)

Dimasukkan dalam 6 tabung reaksi

Tabung 1 dan 2 diinkubasi pada


suhu 40 C (30 menit)
Tabung 3 dan 4 diinkubasi pada
suhu 100 C (10 menit)
Tabung 5 dan 6 diinkubasi pada
suhu kamar (30 menit)
Dilakukan uji iod pada setia
sampel dan diamati perubahan
warnanyadari Ekstrak Biji Kacang Hijau
Percobaan 3: Pengujian Aktivitas Amilase
1 ml iod
0,01N

dan Taoge

50 gr biji
kacang hijau
dan taoge

Dihaluskan dan ditambah 50 ml


aquades, dihomogenkan, disaring
Disiapkan 4 tabung reaksi

Amilum 1% (3
ml) + buffer
pH 6 (6 ml)

Dimasukkan dalam setiap tabung


Tabung 1 dan 2 ditambah 1 ml
ekstrak kacang hijau
Tabung 3 dan 4 ditambah 1 ml
ekstrak taoge
Diinkubasi dalam penangas air
suhu 40 C selama 20 menit

Pada menit ke 0 dan 20 diambil 1


tetes dan ditempatkan pada test
plate
Larutan iod
0,01N 1 tetes

Dilakukan uji iod dan diamati


perubahan warnanya

D. Hasil dan Pembahasan


Tabel 2.1 Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim Amilase/Diastase
Kel

10

Substrat
Buffer
3 ml larutan amilum
1% + larutan buffer
pH 4
3 ml larutan dekstrin
% + larutan buffer
pH 4
3 ml larutan glukosa
+ larutan buffer pH
=4
3 ml larutan amilum
1% + larutan buffer
pH 6
3 ml larutan dekstrin
1% + larutan buffer
pH 6

0
Putih
Putih
kecokelata
n
Putih
kekuninga
n

Perubahan Warna
5
10
15
Kuning
Kuning Orange kecokelata
n

20
Cokelat

Cokelat
muda

Cokelat

Coklat tua

Cokelat
tua

Kuning
muda

Kuning

Kuning
tua

Kuning
tua

Cokelat
keunguan

Cokelat

Cokelat
keungu
an

Kuning

Kuning
pekat

Hitam
pekat

Hitam
kecokel
atan

Cokelat

Cokelat

Cokelat
keunguan

3 ml larutan glukosa
+ larutan buffer pH 6

Hitam
keabuan

Hitam

Hitam
keunguan

Ungu

3 ml larutan amilum
1% + larutan buffer

Cokelat
kekuninga

Cokelat
muda

Cokelat
pekat

Cokelat

Hitam
keungu
an
Cokelat
pekat

pH 8
3 ml larutan dekstrin
1% + larutan buffer
pH 8

3 ml larutan glukosa
+ larutan buffer pH 8

Kuning
bening

Putih
bening

Putih
bening

Putih
bening

Putih
bening

Ungu
kekuninga
n

Cokelat
keungu
an

Cokelat
muda

Cokelat
tua

Cokelat
kehitaman

Sumber : Laporan Sementara


Tabel 2.2 Uji Benedict
Kel

10

Substrat
3 ml amilum 1%+
larutan buffer pH 4
3 ml larutan dekstrin %
+ larutan buffer pH 4
3 ml larutan glukosa +
larutan buffer pH = 4
3 ml larutan amilum 1%
+ larutan buffer
pH 6
3 ml larutan dekstrin
1% + larutan buffer pH
6
3 ml larutan glukosa +
larutan buffer pH 6
3 ml larutan amilum 1%
+ larutan buffer
pH 8
3 ml larutan dekstrin
1% + larutan buffer pH
8
3 ml larutan glukosa +
larutan buffer pH 8

Waktu
Inkubasi

Perubahan Warna

pH = 4

Biru biru muda

PH = 7

Biru biru muda

pH = 9

Biru biru muda

pH = 4

Biru biru muda

pH = 7

Biru biru muda

pH = 9

Biru biru muda

pH = 4

Biru biru muda

pH = 7

Biru biru muda

pH = 9

Biru biru muda

Sumber : Laporan Sementara

Tabel 2.3 Pengaruh Perubahan Suhu terhadap Aktivitas Enzim Diastase


Kel
11
12

Suhu
40oC
100oC
Suhu kamar
40oC
100oC

Waktu Inkubasi
30 menit
10 menit
20 menit
30 menit
10 menit

Perubahan Warna
Bening ungu pekat
Bening ungu
Bening ungu pekat
Bening ungu pekat
Bening ungu

Suhu kamar

20 menit

Bening ungu pekat

Sumber : Laporan Sementara

Tabel 2.4 Aktivitas Amilase dari Ekstrak Kacang Hijau dan Tauge

Kel

Bahan
3 ml amilum 1%+
buffer pH 6 + ekstrak

13

Perubahan Warna
Menit ke-0
Menit ke-20
Kuning

Ungu pekat

Ungu keputihan

Hitam pudar

kacang hijau
3 ml amilum 1% +
buffer pH 6 + ekstrak
tauge
3 ml amilum 1% +
buffer pH 6 + ekstrak

14

Ungu pekat
Kuning

kacang hijau
3 ml amilum 1%+
buffer pH 6+ ekstrak

Ungu keputihan

Hitam pudar

tauge
Sumber : Laporan Sementara

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pada praktikum acara II (enzim) kali ini
dapat disimpulkan bahwa:

DAFTAR PUSTAKA
Kuchel, Philip dan Gregory B. Ralston. 2002. Schaums Easy Outlines
Biochemistry. Erlangga. Jakarta.
Kusnawidjaja, Kurnia. 1983. Biokimia. Alumni ITB. Bandung.
Martoharsono, Soeharsono. 1990. Biokimia. Gadjah Mada University Perss.
Yogyakarta.
Winarno, F. G. 1983. Enzim pangan. PT gramedia. Jakarta.
Wirahadikusumah, muhamad. 1989. Biokimia, protein, enzim dan asam nukleat.
ITB. Bandung.

You might also like