Professional Documents
Culture Documents
ACARA I
PENGENALAN KARAKTERISTIK BENCANA
I.
TUJUAN
1. Membedakan bencana berdasarkan asalnya dan mengidentifikasi bencana dengan
menggunakan data spasial
2. Mendefinisikan berbagai macam bencana dan mengenali karakteristiknya.
ALAT DAN BAHAN
1. Buku/material tentang kebencanaan
2. Citra satelit dan data spasial lainnya
3. Peta Administrasi
4. Seperangkat komputer
5. Perangkat lunak SIG
6. Alat tulis
LANGKAH KERJA
II.
III.
Buat data
spasial
persebaran
Peta Abstraksi
Data Spasial
Persebaran
Bencana
Berita
Buat Tabel
abstraksi dari
informasi data
Tabel
abstraksi dari
informasi data
spasial
Buat Tabel
klasifikasi bencana
menurut UU No. 24
Tabel
klasifikasi
bencana
menurut UU
No. 24 Tahun
Buat Tabel
klasifikasi bencana
menurut van
Tabel
klasifikasi
bencana
menurut van
Westen
Tabel
abstraksi dari
informasi data
spasial
Analisis
: Input
: Proses
: Output
Laporan
IV. HASIL
Praktikum
1. Peta Abstraksi Data Spasial Persebaran
Bencana
Acara
1
2. Tabel abstraksi dari informasi data spasial
3. Tabel klasifikasi bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007
4. Tabel klasifikasi bencana menurut van Westen
5. Tabel abstraksi dari informasi data spasial
V.
(terlampir)
(terlampir)
(terlampir)
(terlampir)
(terlampir)
PEMBAHASAN
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
letusan
gunungapi,
tsunami
dan
anomali
cuaca masih
longsor,
dapat
menampung
Kemampuan/daya
akumulasi
tampung
air
sistem
hujan
tersebut
pengaliran
sehingga
meluap.
sama, tetapi berubah akibat sedimentasi, penyempitan sungai akibat phenomena alam
dan ulah manusia, tersumbat sampah serta hambatan lainnya. Penggundulan hutan di
daerah tangkapan air hujan (catchment area) juga menyebabkan peningkatan debit
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
banjir karena debit/pasokan air yang masuk ke dalam sistem aliran menjadi tinggi
sehingga melampaui kapasitas pengaliran dan menjadi pemicu terjadinya erosi pada
lahan curam yang menyebabkan terjadinya sedimentasi di sistem pengaliran air dan
wadah air lainnya. Disamping itu berkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi
atas meningkatnya debit banjir. Pada daerah permukiman dimana telah padat dengan
bangunan sehingga tingkat resapan air kedalam tanah berkurang, jika terjadi hujan
dengan curah hujan yang tinggi sebagian besar air akan menjadi aliran air permukaan
yang langsung masuk kedalam sistem pengaliran air sehingga kapasitasnya terlampaui
dan mengakibatkan banjir.
Pada umumnya banjir yang berupa genangan maupun banjir bandang
bersifat merusak. Aliran arus air yang cepat dan bergolak (turbulent) meskipun tidak
terlalu dalam dapat menghanyutkan manusia, hewan dan harta benda. Aliran air yang
membawa material tanah yang halus akan mampu menyeret material
yang lebih
berat sehingga daya rusaknya akan semakin tinggi. Air banjir yang pekat ini akan
mampu merusakan pondasi bangunan, pondasi jembatan dan lainnya yang dilewati
sehingga menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunanbangunan tersebut,
bahkan mampu merobohkan bangunan dan menghanyutkannya. Pada saat air banjir
telah surut, material yang terbawa banjir akan diendapkan dan dapat mengakibatkan
kerusakan pada tanaman, perumahan serta timbulnya wabah penyakit
Banjir bandang (flash flood) biasanya terjadi pada aliran sungai yang
kemiringan dasar sungainya curam. Aliran banjir yang tinggi dan sangat cepat,
dapat mencapai ketinggian lebih dari 12 meter (banjir Bahorok, 2003) limpasannya
dapat membawa batu besar/bongkahan dan pepohonan serta merusak /menghanyutkan
apa saja yang dilewati namun cepat surut kembali. Banjir semacam ini dapat
menyebabkan jatuhnya korban manusia (karena tidak sempat mengungsi) maupun
kerugian harta benda yang besar dalam waktu yang singkat.
Dengan ditetapkannya Undangundang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan
Bencana,
maka
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
VI.
KESIMPULAN
1. Berdasarkan asal sumbernya bencana dibedakan menjadi 3 macam. Bencana alam,
bencana non alam, dan bencana sosial
2. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Bencana merupakan pertemuan dari tiga
unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan kemampuan yang dipicu oleh
suatu kejadian.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Van Westen, C, J., Alkema, D., Rusmini,, M., Lubbeczynska, M., Kerle, N., Deemen,
M.,
and Woldai, T., 2009. Multihazard Risk Assessment, Guide Book Session 3
Hazard Assessment. International Institute for Geo- Information Sciece an Earth
Observation, Enschede, The Netherlands, 3-138
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
TUGAS
1. Contoh kejadian bencana alam yang berdampak pada lingkungan alam
Global Warming
Global warming atau dikenal juga dengan pemanasan global merupakan
hal yang sering diperbincangakan saat ini dan telah menjadi isu bersama
diberbagai belahan dunia. Banyak orang yang sudah tidak asing lagi
dengan adanya pemanasan global yang berdampak buruk bagi kehidupan,
baik bagi manusia, tumbuh-tumbuhan maupun hewan serta alam sekitar.
Secara sederhana yang dimaksud dengan global warming ialah naiknya
suhu rata-rata diatas permukaan bumi baik didarat, laut, ataupun di udara
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
sehingga suhu bumi semakin lama akan semakin panas. Global warming
atau pemenasan global terjadi pasti ada sebabnya, adapun beberapa
penyebabnya antara lain:
Model rumah kaca Yang menjadi salah satu penyebab pemanasan
global adalah dimana model rumah kaca baik di rumah-rumah, gedunggedung atau tempat-tempat yang menggunakan konsep bangunan kaca ini
dapat memantulkan cahaya ke udara dan bukannya menyerap sinar
matahari.
pemanasan
global
meningkat
karbondioksida.
50%
Dimana
yang
emisi
penyebabnya
karbondioksida
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah
dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahuntahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terusmenerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang
panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan
habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain
oleh manusia.
Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan
suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada
pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan
ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan
dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang
singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Kekeringan menyangkut neraca air antara inflow dan outflow atau
antara presipitasi dan evapotranspirasi. Kekeringan tidak hanya dilihat
sebagai fenomena fisik cuaca saja, tetapi hendaknya juga dilihat sebagai
fenomena alam yang terkait erat dengan tingkat kebutuhan masyarakat
terhadap air. Bertambahnya jumlah penduduk telah mengakibatkan
terjadinya tekanan penggunaan lahan dan air serta menurunnya daya
dukung lingkungan. Akibatnya kekeringan semakin sering terjadi dan
semakin meluas. Kekeringan dapat menimbulkan dampak yang amat luas,
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582
perbaikan harus dilakukan secara seksama mengingat biaya yang besar yang
dikumpulkan dari masyarakat, bahkan masyarakat internasional. Jika
peristiwa banjir yang tiap tahun melanda pinggiran Kali Ciliwung, tentunya
lebih baik dilakukan tindakan antisipatif yang lebih komprehensif dalam
kerangka perbaikan di masa mendatang.
11. Pelatihan dan Pendidikan: untuk mendapatkan
hasil
terbaik
untuk
Reza Kamarullah|13/348125/GE/7582