You are on page 1of 16

SEJARAH DAN KARAKTERISTIK

SOSIOLOGI
Dosen : Rini Parmila

DISUSUN OLEH:
VICKY MAIZA CANDRA
M.DIO RIZKI

YAYASAN PEMBINA GENERASI PENERUS

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


LEMBAGA PEMBINA PERGURUAN NASIONAL

(STIA) LPPN PADANG


2016

SOSIOLOGI
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang Sosiologi
Lahirnya sosiologi adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat akibat Revolusi industri
( Inggris ) dan Revolusi Perancis. Banyak orang pada masa itu berharap bahwa revolusi industri
dan revolusi prancis bakal memabawa kemajuan dengan munculnya teknologi baru yang
mempermudah sekaligus meningkatkan produksi masyarakat dan berharap akan timbul
Kesamaan (egalite), Persaudaraan (fraternite) dan Kebebasan (liberte) yang menjadi semboyan
dari revolusi.
Akan tetapi apa yang diharapkan tidak ada dalam kenyataan. Revolusi memang telah
mendatangkan perubahan namun pada saat yang sama juga telah mendatangkan kekuatiran yang
lebih besar yaitu timbulnya anarki (situasi tanpa aturan) dan kekacauan lebih besar setelah
Revolusi Perancis dan sebagai akibat dari Revolusi Industri timbul kesenjangan sosial yang baru
antara yang kaya dan yang miskin.
Adalah Auguste Comte (1798-1857) yang pertama kali membuat diskripsi ilmiah atas
situasi sosial tersebut dan dialah juga yang pertama kali menggunakan kata sosiologi dalam
bukunya The positive Philosophy (1842).
II. PEMBAHASAN
Pengertian Sosiologi :
Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda dengan manusia lainnya
walaupun orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati suka menolong serta rajin menabung
dan ada pula yang prilakunya jahat yang suka berbuat kriminal menyakitkan hati. Manusia juga

saling berhubungan satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok
dalam masyarakat.
Sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki
arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial, termasuk perubahan-perubahan social.
Sosiologi Menurut Para Ahli
1. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang
mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana faktafakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
2. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk
perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial
yang pokok, yakni kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial,
kelompok-kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengauh timbal balik
antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara kehdiupan ekonomi dan kehidupan
politik atau antara kehidupan hukum dan kehidupan agama.
3. Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok.

4. Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari :

Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala social

Hubungan dan salih pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala non social

Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala social

5. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf


Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi sosial.
6. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
7. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
8. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan
produk kehidupan kelompok tersebut.
9. Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
10. William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial
anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan
kondisi.
11. Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam
kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Selain itu ada juga beberapa definisi Sosiologi di bidang pendidikan menurut para
ahli:
1. F.G. Robbins
sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan
dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan,
sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial
masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan
kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
2. H.P. Fairchild
dalam bukunya Dictionary of Sociology dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah
sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.
Jadi ia tergolong applied sociology.
3. Prof. DR S. Nasution,M.A.,
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara proses
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik. mengendalikan
4. F.G Robbins dan Brown

Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubunganhubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi
pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk
mengontrolnya.
5. E.G Payne
Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari
segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
6. Drs. Ary H. Gunawan
Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalahmasalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.
Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya
pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum,
rasional, empiris serta bersifat umum.
Objek Kajian Sosiologi
Obyek studi atau kajian sosiologi adalah manusia ( manusia adalah multidimensi ) namun
sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat, yakni hubungan
antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilah masyarakat
sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia,misalnya masyarakat desa,
masyarakat kota, masyarakat Bali dan masyarakat lainnya. Masyarakat adalah kesatuan hidup

manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat
oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat : tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari
generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku
masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat :
Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua
orang atau lebih
Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu yang
cukup lama.
Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
Adanya sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam yaitu :


1. Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala serta
proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersamA.
2. Obyek Formal adalah pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam
kehidupan

sosial,

meningkatkan

kehidupan

harmonis

masyarakatnya,

meningkatkan kerja sama antar manusia.


Metode Sosiologi
Cara-cara sosiologi mempelajari lingkungan atau lapangan kerjanya ( methode) yaitu
methode kwalitatif dan methode kwantitatis.
1. Methode Kwalitatif : methode yang mengutamakan bahan-bahan yang sukar
diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang eksakt

(matematis), meskipun bahan-bahan nyata terdapat dalam masyarakat. Metode


tersebut seperti :
a. Methode historis :penelahaan peristiwa-peristiwa dan proses-proses dari
lembaga-lembaga

peradaban masa lampau untuk mendapatkan prinsip -

prinsip umum di dalam mempelajari sosiologi.


b. Komperatif : membandingkan berbagai macam masyarakat beserta kelompok
kelompok

yang ada di dalamnya untuk menyingkap perbedaan dan

persamaan untuk dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui


prilaku masyarakatnya.
c. Historis komperatif : kombinasi.
d. Case study ( study kasus ) : untuk mempelajari kondisi yang sedalam - dalamya
dari suatu kelompok, lembaga, perorangan yang ada di dalam suatu masyarakat.
Dasarnya yaitu bahwa setiap kasus yang diteliti merupakan pencerminan atau
gejala umum dari seluruh kasus, sehingga dapat digeneralisir untuk
menghasilkan dalil-dalil yang berlaku umum.
2. Metode Kwantatif :
Metode yang mempergunakan angka-angka sebagai bahan keterangan, sehingga
gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan tabel, indek, sekala
dll yang sifatnya matematis seperti Methode statistik, methode eksperimen.
3. Methode Empiris : (methode reseurch) ; methode yang menyandarkan diri pada
keadaan-keadaan yang dengan nyata didapatkan dalam masyarakat.

4. Methode Deduktif : pengambilan kesimpulan dengan berlandaskan prinsip-prinsip


atau kaidah-kaidah yang bersifat umum untuk diterapkan kedalam gejala-gejala
yang khusus.
5. Methode Induktif : methode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk
mendapatkan kaidah-kadiah atau hukum-hukum yang berlaku umum.
Sosiologi Sebagai Ilmu
Menurut Soerjono Soekanto Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika), sehingga
pengetahuan mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Dengan
demikian ilmu pengetahuan memiliki beberapa unsur pokok yang tergabung dalam satu
kebulatan yaitu sebagai berikut :
1. Pengetahuan (knowledge) ; kesan di dalam fikiran manusia ->panca indra.
2. Tersusun secara sistematis ->menurut urutan tertentu (kebulatan)
3. Menggunakan pemikiran (logis dan rasional) ->fakta yang nyata (x emosi)
4. Terbuka terhadap kritik (objektif).->diumumkan kepada khalayak.
Secara umum dan konvensional dikenal adanya empat kelompok ilmu pengetahuan, yaitu :
Ilmu Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam -> hayati dan tidak hayati (fisika)
Ilmu tentang Prilaku - > perilaku hewan (animal behavior ), perilaku manusia (human
behavior ) ; ilmu-ilmu social
Ilmu Pengetahuan Kerohanian -> manifestasi spiritual.
Dilihat dari hal tersebut Sosiologi merupakan suatu ilmu karena :
1.
2.
3.

Obyeknya jelas - >masyarakat terutama menganai jaringan hub antar manusia


Menggunakan metode ilmiah
Tersusun secara sistematis->tersusun secara sistimatis logis antara variable
Sosiologi telah memenuhi syarat-syarat ilmu seperti di atas dan merupakan ilmu yang

berdiri sendiri karena memenuhi segenap unsur dan sifat ilmu pengetahuan yaitu :
KARAKTERISTIK SOSIOLOGI

Menurut harry M. Johnson karakteristik sosiologi yaitu :


Empiris : ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap
kenyataan dan menggunakan akal sehat (tidak spekulatif melainkan obyektif ).
Teoritis : berusaha menghimpun suatu ikhtisar dari hasil pengamatannya (abastraksi
dari hasil observasi), dalam mana susunannya harus bersifat logis sehingga hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya sungguh merupakan hubungan sebab akibat
Kumulatif : teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada. Jadi
sosiologi memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang sudah ada itu.
Nonetis : yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik
buruknya suatu fakta melainkan, tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta tersebut.
NILAI DAN NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam berinteraksi dipandu oleh nilai-nilai dan
dibatasi oleh norma-norma dalam social. Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja ,
karena kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi dengan yang lain
menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat
secara sadar.
Rumusan tentang norma dan nilai menurut para tokoh pada dasarnya sama. Penulis pada
kesempatan ini akan memrumuskan pengertian norma dan nilai social sebagai berikut :
Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik.
Nilai social dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai dimasyarakat tertentu
dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik dimasyarakat lain.
Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
1. Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia.

2. Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan
aktivitas atau kegiatan.
3. Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :

nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia

nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau
estetika)

nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak


/kemauan(karsa,etika)

nilai relegius yaitu nilai yang bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan manusia, yang
merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak

Fungsi dari nilai social


Secara umum nilai social mempunyai fungsi sebagai berikut :

Nilai berfungsi sebagai petunjuk arah

Nilai berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan orang banyak dalam
kesatuan atau kelaompook tertentu atau masyarakat.

Nilai social berfungsi sebagai pengawasa dengan daya tekan dan pengikat tertentu

Nilai berfungsi senbagai benteng perlindungan

Nilai berfungsi sebagai alat pendorong atau motivator

Norma social adalah suatu petunjuk hidup yang berisi larangan maupun perintah.
Yang membedakan nilai dan norma adalah nilai merupakan sesuatu yang baik, diinginkan,
dicita-citakan dan dipentingkan oleh masyarakat . Sedangkan norma adalah kaidah atau pedoman
, aturan berperilaku untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita tersebut , atau boleh dikatakan

nilai adalah pola yang diinginkan sedangkan norma adalah pedomana atau cara-cara untuk
mencapai nilai tersebut.
Menurut kekuatan yang mengikatnya, norma dibedakan menjadi empat yaitu
1. Cara (usage) ; cara ini menunjuk pada bentuk perbuatan . cara ini lebih tamapak
menonjol dalam hubungan antar individudalam masyrakat. Pelanggaran atau
penyimpangan terhadap usage tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi hanya
sekedar celaan, cemohoon, sindiran, ejekan dsb.
2. Kebiasaan (folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan
merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
3. Tata kelakuan (mors) yaitu kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur, atau
pengawas secara sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggotaanggotanya.
4. adat-istiadat (custum) yaitu tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola
perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggaradat-istiadat akan mendapat
sanksi keras yang terkadang secara tidak langsung diperlukan.
Fungsi norma social dalam masyarakat.
Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
1. Norma merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan
seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
2. Norma merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai
social.

3. Norma-norma merupaakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat
sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat..

Menurut C.Kluckhohn semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya ada lima:
nilai hakikat hidup manusia

nilai mengenai hakikat karya manusia

nilai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu

nilai dari hubungan manusia dengan alam sekitar

nilai dari hubungan manusia dengan sesamanya

Bila sikap dan perasaan tentang nilai sosial itu diikat bersama,maka disebut nilai sosial.Ini
melahirkan adanya nilai individual dan definisi yang dikemukakakn oleh para ahli misalnya:
1.

Kimbali Young .nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang benad dan apa yang penting

2.

A.W.Green.nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai


emosi terhadap objek.

3.

Woods.nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan.

4.

Norma Sosial
Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur
apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat
diterima atau tindakan yang menyimpang.Norma dibangun atas nilai sosial dan
norma sosial diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial.

Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya


1. Norma agama,yakni ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran agama(wahyu dan
revelasi)
2. Norma kesopanan,ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3. Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4. Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-undang suatu Negara
Fungsi Norma Sosial
1. Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada masyarakat
2. Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada di masyarakat
3. Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku masyarakat
III.PENUTUP
Sosiologi mempunyai manfaat bagi kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat sosiologi :


a.

Sosiologi membantu kita memahami pola-pola interaksi sosial, kontrol soial,


status dan peranan sosial dalam masyarakat

b.

Sosiologi membantu kita mamahami nilai, norma, tradisi dan keyakinan yang
dianut oleh masyarakat-masyarakat lain. Konflik antar budaya yang sering terjadi

c.

Sosiologi membantu kita bersikap tanggap, kritis dan rasional terhadap setiap
kenyataan sosial dalam masyarakat, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang
tepat terhadap berbagai kenyataan sosial.

Dikaitkan dengan sosiologi hukum maka kegunaan sosiologi hukum adalah :


a. Sosiologi hukum berguna untuk memberikan kemampuan-kemampuan bagi pemahaman
terhadap hukum di dalam konteks social
b. Dapat memberikan kemampuan-kemampuan untuk mengadakan analisa terhadap
efektivitas hukum dalam masyarakat, baik sebagai sarana pengendalian sosial, sarana
untuk mengubah masyarakat dan sarana untuk mengatur interaksi sosial, agar mencapai
keadaan sosial tertentu.
c. Dapat mengidentifikasi unsur-unsur kebudayaan manakah yang mempengaruhi isi atau
substansi hukum.
d. Lembaga-lembaga manakan yang sangat berpengaruh di dalam pembentukan hukum dan
penegakannya.

e. Golongan manakah di dalam masyarakat yang beruntung atau sebaliknya malahan


dirugikan dengan adanya hukum-hukum tertentu.

You might also like