You are on page 1of 4

Pengertian Sosialisasi

Artikel Bagus 5.0 Pengertian Sosialisasi


.
Ekonomi SMP Kelas 7 : Pengertian Sosialisasi

Pada hakikatnya proses sosialisasi merupakan hasil dari interaksi antar


manusia. Selama manusia masih berinteraksi, proses sosialisasi pun masih
berlangsung.

Proses sosialisasi dilakukan setiap orang sejak lahir di muka bumi sampai
meninggal. Bahkan, seorang bayi yang baru lahir melakukan sosialisasi.
Contohnya belajar membuka mata untuk melihat dunia, belajar memegang
sesuatu, dan belajar merasakan sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya
waktu, pembelajaran bayi mengenai dunia semakin kompleks. Misalnya
belajar berjalan, berbicara, makan, dan mengenal lingkungan sekitar.
Berdasarkan tahapannya, proses sosialisasi seseorang dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu sosialisasi primer dan sekunder.

a. Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. Pada usia
ini seorang anak mengenal lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Anak
mulai mengenal ayah, ibu, kakak, paman, bibi, nenek, dan kakek. Melalui
sosialisasi primer anak belajar tolong-menolong, toleransi, rela berkorban,
taat beribadah, jujur, dan menyayangi anggota keluarga.

Proses sosialisasi primer mempunyai pengaruh yang besar dalam


pembentukan kepribadian seorang anak. Hal ini karena anak akan
menerapkan hasil belajarnya dalam keluarga ke dalam pergaulan di
masyarakat. Proses sosialisasi primer merupakan dasar seseorang melakukan
sosialisasi sekunder.

b. Sosialisasi Sekunder
Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer berlangsung. Pada
sosialisasi sekunder seseorang belajar memahami lingkungan di luar

keluarganya. Pada proses sosialisasi itu masyarakat atau orang lain


mempunyai peranan penting. Sosialisasi sekunder diterima melalui
pendidikan di sekolah dan pengalaman hidup. Ketika seseorang belajar
menghormati guru, menyayangi sahabat, menghargai tetangga, pada saat
itulah sosialisasi sekunder sedang berlangsung.

Hal ini menunjukkan setiap individu melakukan proses sosialisasi tanpa


terkecuali. Setiap individu melakukan sosialisasi karena individu tersebut
berupaya menjadi bagian dari suatu masyarakat. Melalui sosialisasi, individu
mengenal dan memahami kebiasaan, perilaku, adat istiadat, dan peraturan
lain yang berlaku di masyarakat. Secara umum, terdapat dua pola sosialisasi
yang berkembang di masyarakat, yaitu sosialisasi represif dan partisipatif.

Pendapat beberapa ahli sosial mengenai pengertian proses sosialisasi.


a. Krathwohl
Proses sosialisasi adalah proses yang mengusahakan seseorang menjadi
peka terhadap rangsangan masyarakatnya dan menyesuaikan diri serta
berperilaku seperti orang lain dalam masyarakatnya atau kebudayaannya.

b. Laurence
Proses sosialisasi adalah proses pendidikan atau latihan seseorang yang
belum berpengalaman dalam suatu kebudayaan dan berusaha menguasai
kebudayaan sebagai aspek perilakunya.

c. Guire
Proses sosialisasi adalah proses penyajian kemungkinan-kemungkinan
perilaku perorangan dengan sanksi positif atau negatif yang menyebabkan
penerimaan atau penolakan oleh orang lain.

d. Lawang, Robert M.Z.


Proses sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua
persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan berpartisipasi
yang efektif dalam kehidupan sosial.

a. Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif ditandai adanya pemberian hukuman berat terhadap
seseorang yang melanggar norma. Akan tetapi, tidak selalu dengan
menggunakan kekerasan fisik, seperti memukul atau menampar. Tujuan dari
sosialisasi represif menuntut adanya kepatuhan terhadap suatu norma yang
ada.

b. Sosialisasi Partisipatif
Berbeda dengan sosialisasi represif, sosialisasi partisipatif berusaha
menanamkan kebiasaan, adat istiadat, dan aturan-aturan tanpa melakukan
paksaan. Misalnya seorang ayah yang memberikan pujian kepada anaknya
setelah melakukan perbuatan baik atau seorang ibu yang memberikan
nasihat kepada anaknya dengan penuh kelembutan. Pada proses ini tidak
ditemukan adanya paksaan maupun kekerasan fisik. Proses sosialisasi
partisipatif lebih menekankan pada terbentuknya kesadaran individu
terhadap norma-norma yang berlaku.

Proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media


tertentu. Beberapa media sosialisasi sebagai berikut.

a. Keluarga
Keluarga adalah agen sosialisasi karena mengajarkan berbagai nilai dan
norma sosial kepada anak. Sikap sopan seorang anak dalam bertingkah laku
merupakan salah satu wujud keberhasilan keluarga sebagai media
penyaluran nilai dan norma. Kesopanan dan keramahan dapat membuat
suasana lebih menyenangkan.

b. Teman Sepermainan
Melalui teman sepermainan, anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak
belajar berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, teman sepermainan mempunyai pengaruh besar terhadap
perkembangan pribadi seseorang. Tidak menutup kemungkinan, teman
sepermainan membawa dampak negatif bagi perkembangan diri individu. Hal
ini karena proses sosialisasi melalui teman sepermainan berjalan tanpa

pengawasan dari orang tua atau guru. Contoh seorang anak yang menjadi
suka bicara kotor dan kurang sopan karena terpengaruh oleh teman-teman
sepermainannya. Sosialisasi di lingkungan sepermainan yang baik mampu
membentuk kepribadian yang baik pula, begitu pun sebaliknya.

c. Sekolah
Nilai dan norma sosial dapat pula dipelajari melalui sekolah tempat
seseorang belajar. Melalui sekolah seorang anak mendapatkan ilmu
pengetahuan yang dapat menentukan profesinya pada masa depan. Oleh
karena itu, sekolah menjadi salah satu media terpenting dalam proses
sosialisasi.

d. Media Massa
Sosialisasi dapat berlangsung melalui media massa, seperti televisi, surat
kabar, majalah, dan tabloid. Media massa mampu menyajikan model perilaku
yang dapat ditiru oleh individu untuk membangun jati dirinya. Selain itu,
media massa mampu memengaruhi pola perilaku masyarakat. Di sinilah
peran media massa sebagai media sosialisasi.

You might also like