Professional Documents
Culture Documents
Rem Blok atau yang lebih kita kenal dengan rem sepatu, berbentuk busur yang
disesuaikan dengan lingkaran rem drum, dan dilengkapi dengan kanvas yang dikeling
atau direkatkan pada bagian permukaan dalam rem sepatu. Salah satu ujung rem
sepatu dihubungkan pada anchor pin atau pada baut silinder penyetel rem sepatu.
Ujung lainnya dipasangkan pada roda silinder yang berfungsi untuk mendorong rem
sepatu melekat pada rem drum. Bloknya terbuat dari material yang lebih lunak
daripada rim roda. Rem sepatu ini berhubungan dengan mekanisme rem tangan. Rem
sepatu dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
a. Rem Blok tunggal
b. Rem Blok ganda
atau minyak kering yang diserapkan sebagai perekat dan dikeraskan dengan cetak
panas atau perlakuan panas. Berikut adalah beberapa contoh gambar dari rem blok
tunggal.
sebuah lengan terhadap mana blok tersebut secara kuat ditahan. Ujung yang lain dari
lengan diengselkan pada titik putar O.
Dimana:
P = gaya yang diterapkan pada ujung lengan
RN = gaya normal yang menekankan blok rem pada roda
r = radius
2 = sudut ujung kontak permukaan blok rem
= koefisien gesek
Fr = gaya tangensial pengereman pada roda
Jika sudut kontak lebih kecil dari 60o maka ia bisa diasumsikan bahwa tekanan
normal antara blok dan roda adalah seragam. Dan kasus demikian pengereman
tangensial roda pada:
Ff = RN
Dari torsi pengereman
TB = Ff r = RN r
Ketika garis kerja gaya pengereman tangensial melewati titik engsel dari
lengan O, maka untuk kesetimbangan, mengambil momen pada titik engsel O sama
dengan 0 sehingga:
Mo = 0
RN x Pl = 0
RN x = Pl
RN = P l/x
Jadi torsi pengereman adalah
TB = RN r/x
Bisa dikatakan bahwa torsi pengereman adalah sama dalam segala arah putaran.
Ketika garis kerja gaya pengereman melewati sebuah jarak a dibawah titik
engsel, maka kesetimbangan pada titik engsel O adalah Mo=0
RN x P l F f a = 0
RN x = P l + F f a
= P l + .RN a
RN (x-.a) = Pl
RN = Pl/x-.a
Dari hasil-hasil diatas dapat dilihat bahwa untuk mendapatkan gaya pengereman
yang sama, besarnya gaya F berbeda dan tergantung pada arah putaran. Perlu
diketahui pula, bahwa untuk putaran searah jarum jam, bila rem bekerja, blok rem
akan tertarik kearah drum, sehingga dapat terjadi gigitan secara tiba-tiba.
Dalam perencanaan rem, persyaratan terpenting yang harus dipenuhi adalah
besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan. Di
samping itu, besarnya energi yang dirubah menjadi panas harus pula diperhatikan,
terutama dalam hal hubungannya dengan bahan yang akan dipakai. Pemanasan
yang berlebihan bukan hanya akan merusak bahan lapisan rem, tetapi juga akan
menurunkan koefisien gesekannya.
Jika gaya tekan rem persatuan luas adalah p (kg/m2) dan kecepatan keliling
drum rem adalah v (m/s), maka kerja gesekan per satuan luas permukaan gesek
per satuan waktu, dapat dinyatakan dengan pv (kg.m/mm2.s
Catatan:
1. Ketika sudut kontak .60 o maka tekanan unit normal terhadap permukaan
adalah lebih kecil diujung-ujung daripada di pusat. Dalam kasus demikian,
anggap bahwa keausan dalam arah gaya yang diterapkan adalah seragam.
Dimana torsi pengeremannya adalah
TB = Ff x = Pl r
Dimana = 4 sin / 2 + sin 2 adalah koef gesek equivalent
2. Ketika blok rem tunggal diterapkan terhadap roda rem yang berputar sebuah
beban tambahan ditekankan pada bantalan poros karena gaya normal RN . Ini
akan menghasilkan bending dari poros. Tetapi jika dua blok diterapkan pada
ujung-ujung yang berlawanan dan diameter roda rem tidak ada gaya tambahan
demikian. Kerja pengereman digandakan oleh penggunaan dua blok dari dua
blok tersebut, bisa dioperasikan secara praktis oleh gaya yang sama yang akan
mengoperasikan salah satu. Dalam kasus dua blok torsi pengereman.
TB = (Ff1 + Ff2) r
Harga batas yang tepat dari p tergantung pada macam dan kontruksi rem
serta bahan lapisannya. Namun demikian, pada umumnya kondisi kerja
juga mempunyai pengaruh sebagai berikut :
2
0,1 [kg.m/(mm .s)]
radiasi bias
2
0,06 [kg.m/(mm .s)] atau kurang, untuk pemakaian terus menerus
2
0,3 [kg.m/(mm .s)]
Bahan drum
Bahan gesek
Koefisien
Tekanan
Gesek( )
permukaan Pa
Keterangan
(kg/mm )
Besi cor,
0,10-0,20
Besi cor
Baja cor,
Besi
Kering
0,09-0,17
0,08-0,12
cor
Dilumasi
khusus
Perunggu
0,10-0,20
0,05-0,08
Keringdilumasi
Kayu
Tenunan
0,10-0,35
0,35-0,60
0,02-0,03
0,007-0,07
Dilumasi
Kapas,
asbes
Damar,
Cetakan (pasta)
0,30-0,60
0,003-0,18
0,20-0,50
Paduan sinter
asbes
logam
0,003-0,10
Rem blok tunggal hanya dapat digunakan pada sistem pengereman back-stop.
Rem harusnya mempunyai energy tersendiri bukan mengunci sendiri. Pada
TB=Ft.r.RN.r
4 sin
Dimana: = koef gesek rata-rata =
2 + sin 2
= koef. Gesek sesungguhnya
Contoh soal:
Rem blok tunggal seperti pada gambar diatas, dengan diameter drum 250mm.
Sudut kontak 90o . jika dioperasikan gaya 700 N pada ujung leher, koef.gesek antara
drum dan line 0.35. tentukan torsi yang mungkin dikenakan pada rem blok tersebut!
Jawab:
Diketahui:
D=250mm atau r = 125mm
2=90o=/2 rad
P=700N
=0,35
Sudut kontak lebih dari 60o
Ditanya:
Torsi rem blok?
Jawab:
4.0,35.sin45o
4 sin
=
=
2 + sin2
= 0,835
/2 + sin 90o
f f ;Q=Q
T = f x (D/2) + f x (D/2) f
D Atau :
T = Q(D/2) + Q (D/2) QD
Jadi, dibandingkan dengan persamaan diatas, besarnya momen T adalah dua
kali lipat. Dalam gammbar diatas, tuas A ditumpu oleh piston B dari silinder
pneumatic. Jika udara tekan di ruang B dibuang ke atmosfer, Aakan jatuh karena
pemberat F. Dengan demikian B akan tertarik ke bawah dan memutar tuas C (disebut
engkol bel). Gerakan ini akan menarik D dan E ke kiri.
Disini dianggap bahwa gaya Q yang dikenakan dari drum pada E adalah sama
dengan gaya Q pada E. Q dapat diperoleh dari rumus diatas dan daya rem PB (kW)
dapat dihitung dari putaran rem drum n(rpm).
Tn
PB =
9,74 x 1010
Perhitungan kapasitas rem blok adalah sama seperti rem tunggal, karena
sederhananya perhitungan ini, maka disini tidak dibuat diagram alirannya. Pada tipe
ini rem juga sering digunakan pada crane elektrik dan gaya P diproduksi dari
elektromagnetik atau solenoid. Ketika arus listrik mati, maka tidak ada gaya pada
leher engkol dan rem juga otomatis diikutsertakan karena gaya pegas dan dengan
demikian tidak ada lagi kelebihan beban.
Pada rem blok ganda, kerja pengereman dua kali dengan menggunakan dua
blok dan dua blok tersebut mungkin didapat dioperasikan secara praktis dengan gaya
yang sama yang mana dioperasikan menjadi satu. Pada pembahasan ini rem blok
ganda mempunyai perhitungan torsi yaitu:
TB = (Ft1 + Ft2) r
Dimana Ft1 dan Ft2 adalah gaya dari dua blok tersebut.
Daftar pustaka:
https://yefrichan.files.wordpress.com
http://dormatiorumapea.blogspot.co.id/2014/01/rem-blok-tunggal.html
https://yefrichan.wordpress.com/2010/12/28/rem-blok-tunggal/
http://dormatiorumapea.blogspot.co.id/2014/01/rem-blok-ganda.html
Pramono, Agus Edy 2013. Buku ajar Elemen Mesin II, Jakatra: Politeknik Negeri
Jakarta
Khurmi, R.S; Gupta, J.K, 2005. A Textbook of Machine Design. India. New Delhi:
Ram Nagar, Eurasia Publishing House (e-book)