Professional Documents
Culture Documents
1-2
Conceptual Framework
A strong theoretical foundation is essential if
Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi
(PSAK 1994) :
a) komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan
tugasnya;
b) penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah
akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan;
c) auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum; dan
d) para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi keuangan.
Terjadi perluasan penggunaan kerangka
dasar
Scope - IFRS
The Conceptual Framework deals with:
a) the objective of financial reporting;
b) the qualitative characteristics of useful financial
information;
c) the definition, recognition and measurement of the
elements from which financial statements are
constructed; and
d) concepts of capital and capital maintenance.
Ruang Lingkup IAI 1994
05 Kerangka dasar ini membahas:
a) tujuan laporan keuangan;
b) karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat
informasi dalam laporan keuangan;
c) definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
yang membentuk laporan keuangan; dan
d) konsep modal serta pemeliharaan modal.
Tujuan
laporan
keuangan
adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Asumsi Dasar
Going Concern
Akrual dan
Going Concern
Recognition
Recognition is the process of incorporating in the
balance sheet or income statement an item that meets
the definition of an element and satisfies the criteria for
recognition :
it is probable that any future economic benefit
associated with the item will flow to or from the entity;
and the item has a cost or value that can be measured
with reliability
Pengakuan
(recognition)
merupakan
proses
pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur
serta kriteria pengakuan:
ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan postersebut akan mengalir dari atau
ke dalam perusahaan; dan
pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
dalam neraca atau laporan laba rugi
7.
IAS 1 paragraf 19-22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan
tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Pengaturan IAS I paragraf23-24
diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 20-21 mengenai pengungkapan, tetapi dengan
menghilangkan kalimat "but the relevant regulatory framework prohibits departure from the
requirement" dalam IAS I paragraf23.
8. IAS 1 paragraf 54(t) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena adopsi 1AS 41 Agriculture
menjadi SAK tidak akan berlaku efektif pada tanggal yang sama dengan PSAK 1.
9. IAS I paragraf 08A, 80A dan 136A tentang puttahle financial instruments yang diklasifikasikan
sebagai ekuitas tidak diadopsi, karena PSAK 50 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan belum mengikuti revisi IAS 32 Financial Instrument:Presentation mengenai
hal tersebut.
10. IAS 1 paragraf 07 dan 96 yang menjadi PSAK I paragraf 07 dan 93 tentang keuntungan atau
kerugian actuarial yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan Kerja tanpa menyebutkan nomor
paragrafnya.
11. IAS I paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 136 tentang tanggal efektif dengan
meniadakan penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat dilakukan dengan
tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi
1FRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara bertahap.
12. IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena paragraf
tersebut tidak relevan.
Pedoman Implementasi dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan
disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama ini berlaku di
Indonesia. Panduan Implementasi tersebut menyajikan laporan posisi keuangan sebagai berikut:
Aset
Ekuitas
Aset Lancar
Kepentingan nonpengendali
Liabilitas
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas
Aset Lancar
Ekuitas
Kepentingan nonpengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas
induk
Point
02
Topics
IAS 1
PSAK 1
Scope An entity shall apply this Standard in preparing and presenting Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan
general purpose financial statements in accordance with
penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan
International Financial Reporting Standards (IFRSs).
Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan ini tidak berlaku bagi
penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.
05
This Standard uses terminology that is suitable for profitoriented entities, including public sector business entities. If
entities with not-for-profit activities in the private sector or the
public sector apply this Standard, they may need to amend the
descriptions used for particular line items in the financial
statements and for the financial statements themselves.
06
07
10
15