You are on page 1of 17

KULIAH KE DUA 10 SEPTEMBER 2013

CONCEPTUAL FRAMEWORK
DAN
STANDAR PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

CONCEPTUAL FRAMEWORK

Definisi
Tujuan
Perbandingan IFRS dan PSAK

Conceptual Framework

A strong theoretical foundation is


essential if accounting practice is to
keep pace with a changing business
environment.
The conceptual framework plays a
vital role in the development of new
standards and in the revision of
previously issued standards.
The conceptual framework provides a
guide for analyzing and resolving
emerging issues.
1-3

Purpose and status (IFRS 2010)


This Conceptual Framework sets out the concepts that
underlie the preparation and
presentation of financial statements for external users. The
purpose of the
Conceptual Framework is:
a) to assist the Board in the development of future IFRSs and
in its review of existing IFRSs;
b) to assist the Board in promoting harmonisation of
regulations, accounting standards and procedures relating
to the presentation of financial statements by providing a
basis for reducing the number of alternative accounting
treatments permitted by IFRSs;
c) to assist national standard-setting bodies in developing
national standards;
d) to assist preparers of financial statements in applying
IFRSs and in dealing with topics that have yet to form the
subject of an IFRS;
e) to assist auditors in forming an opinion on whether
financial statements comply with IFRSs;
f) to assist users of financial statements in interpreting the
information contained in financial statements prepared in
compliance with IFRSs; and

Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai


acuan bagi (PSAK 1994) :
a) komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam
pelaksanaan tugasnya;
b) penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah
akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi
keuangan;
c) auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum; dan
d) para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Terjadi perluasan penggunaan
kerangka dasar

Scope - IFRS
The Conceptual Framework deals with:
a) the objective of financial reporting;
b) the qualitative characteristics of useful
financial information;
c) the definition, recognition and measurement
of the elements from which financial
statements are constructed; and
d) concepts of capital and capital maintenance.
Ruang Lingkup IAI 1994
05 Kerangka dasar ini membahas:
a) tujuan laporan keuangan;
b)
karakteristik kualitatif yang menentukan
manfaat
informasi dalam laporan keuangan;
c) definisi, pengakuan dan pengukuran unsurunsur yang
membentuk laporan keuangan; dan
d) konsep modal serta pemeliharaan modal.

Tujuan Laporan Keuangan


The objective of general purpose financial
reporting
is
to
provide
financial
information about the reporting entity
that is useful to existing and potential
investors, lenders and other creditors in
making
decisions
about
providing
resources to the entity. Those decisions
involve buying, selling or holding equity
and debt instruments, and providing or
settling loans and other forms of credit.

Tujuan laporan keuangan adalah


menyediakan
informasi
yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.

Keterbatasan Laporan Keuangan


However,
general
purpose
financial
reports do not and cannot provide all of
the information that existing and potential
investors, lenders and other creditors
need. Those users need to consider
pertinent information from other sources,
for example, general economic conditions
and expectations, political events and
political climate, and industry and
company outlooks.
Laporan keuangan yang disusun untuk
tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun demikian,
laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan
pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi
karena
secara
umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari
kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan
untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL


FINANCIAL INFORMATION
The fundamental qualitative characteristics are relevance and faithful
representation.
Relevant financial information is capable of making a
difference in the decisions made by users
Faithful representation does not mean accurate in all
respects. Free from error means there are no errors or
omissions in the description of the phenomenon, and
the process used to produce the reported information
has been selected and applied with no errors in the
process. In this context, free from error does not mean
perfectly accurate in all respects

Enhancing qualitative characteristics


Comparability,
verifiability,
timeliness
and
understandability are qualitative characteristics that
enhance the usefulness of information that is relevant
and faithfully represented.

Karakteristik Kualitatif informasi:


1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Materialitas
4. Keandalan
5. Penyajian Jujur
6. Substansi Mengungguli Bentuk
7. Netralitas
8. Pertimbangan sehat
9. Kelengkapan
10. Dapat dibandingkan

Asumsi Dasar

Going Concern

Akrual dan
Going
Concern

Elemen Laporan Keuangan:


1. Financial Position
2. Assets Future Economic
Benefit
3. Liabilities
4. Equity
5. Performance
6. Income
7. Expenses
8. Capital Maintenance
Adjustment
Elemen Laporan Keuangan:
1. Posisi Keuangan
2. Aktiva
3. Kewajiban
4. Ekuitas
5. Kinerja
6. Pendapatan
7. Beban
8. Penyesuaian Pemeliharaan
Modal

Recognition
Recognition is the process of incorporating in the
balance sheet or income statement an item that
meets the definition of an element and satisfies
the criteria for recognition :
it is probable that any future economic benefit
associated with the item will flow to or from the
entity; and
the item has a cost or value that can be
measured with reliability
Pengakuan (recognition) merupakan proses
pembentukan suatu pos yang memenuhi
definisi unsur serta kriteria pengakuan:
ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi
yang berkaitan dengan postersebut akan
mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal.
dalam neraca atau laporan laba rugi

PSAK 1 / IAS 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


(REVISI 2009)/ PRESENTATION OF FINANCIAL
STATEMENT

IAS 1 : Presentation of Financial


Statement

PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan


(Revisi 2009)

PERBEDAAN PSAK 1 DENGAN IAS 1


PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 1: Presentation
of Financial Statements per 1 Januari 2009, kecuali:
1) IAS 1 paragraf 02 yang menjadi PSAK I paragraf 02 tentang ruang lingkup dengan ditambahkan kalimat
yang menyatakan bahwa PSAK I tidak berlaku untuk entitas syariah, karena penyajian laporan keuangan
syariah diatur dalam PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
2) IAS I paragraf 05 yang menjadi PSAK I paragraf 05 tentang ruang lingkup dengan menghilangkan
kemungkinan penerapan bagi entitas sektor publik karena pelaporan keuangan entitas sektor publik diatur
dalam standar akuntansi pemerintah bukan Standar Akuntansi Keuangan.
3) lAS I paragraf 06 yang menjadi PSAK I paragraf 06 tentang ruang lingkup bagi entitas yang modalnya
bukan ekuitas dengan menghilangkan contohnya yaitu koperasi, karena penyajian laporan keuangan
koperasi diatur dalam PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian.
4) lAS I paragraf 07 yang menjadi PSAK I paragraf 07 tentang definisi Standar Akuntansi Keuangan dengan
menambahkan peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya, karena
untuk sinkronisasi dengan peraturan perundang-undangan di pasar modal.
5) IAS 1 paragraf 10 yang menjadi PSAK 1 paragraf 10 tentang komponen Iaporan keuangan lengkap dengan
menambahkan kata "neraca" pada laporan posisi keuangan dan menghilangkan kalimat yang
memperkenankan entitas menggunakan judul lain untuk komponen Iaporan keuangan, karena untuk
sinkronisasi dengan peraturan perundangan-undangan untuk istilah "neraca" dan menciptakan keseragaman
untuk judul komponen laporan keuangan.
6) Tambahan di paragraf I5 tentang tanggung jawab atas laporan keUangan, karena peraturan perundangundangan tidak mengatur pihak yang bertanggung jawab atas laporan keuangan untuk semua entitas, tetapi
hanya untuk sebagian entitas.

7.

IAS 1 paragraf 19-22 tentang penerapan penyimpangan dari suatu Standar Akuntansi Keuangan
tidak diadopsi, karena tidak sesuai dengan konteks di Indonesia. Pengaturan IAS I paragraf23-24
diadopsi menjadi PSAK 1 paragraf 20-21 mengenai pengungkapan, tetapi dengan
menghilangkan kalimat "but the relevant regulatory framework prohibits departure from the
requirement" dalam IAS I paragraf23.
8. IAS 1 paragraf 54(t) tentang aset biolojik tidak diadopsi, karena adopsi 1AS 41 Agriculture
menjadi SAK tidak akan berlaku efektif pada tanggal yang sama dengan PSAK 1.
9. IAS I paragraf 08A, 80A dan 136A tentang puttahle financial instruments yang diklasifikasikan
sebagai ekuitas tidak diadopsi, karena PSAK 50 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pengungkapan belum mengikuti revisi IAS 32 Financial Instrument:Presentation mengenai
hal tersebut.
10. IAS 1 paragraf 07 dan 96 yang menjadi PSAK I paragraf 07 dan 93 tentang keuntungan atau
kerugian actuarial yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan Kerja tanpa menyebutkan nomor
paragrafnya.
11. IAS I paragraf 139 yang menjadi PSAK 1 paragraf 136 tentang tanggal efektif dengan
meniadakan penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat dilakukan dengan
tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. Adopsi
1FRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara bertahap.
12. IAS 1 paragraf 139A, 139B, dan 139C tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena paragraf
tersebut tidak relevan.

Pedoman Implementasi dari IAS 1 tentang ilustrasi penyajian laporan posisi keuangan
disesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan (neraca) yang selama ini berlaku di
Indonesia. Panduan Implementasi tersebut menyajikan laporan posisi keuangan sebagai berikut:
Aset

Aset tidak
lancar

Aset Lancar

Ekuitas

Ekuitas yang dapat diastribusikan ke pemilik


entitas induk

Kepentingan nonpengendali

Liabilitas

Liabilitas jangka panjang

Liabilitas jangka pendek

Sementara Panduan Implementasi dari PSAK 1 menyajikan laporan posisi


keuangan sebagai berikut :
Aset

Aset tidak
lancar

Aset Lancar

Liabilitas

Liabilitas jangka pendek

Liabilitas jangka panjang

Ekuitas

Kepentingan nonpengendali

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik


entitas induk

Point Topics
IAS 1
02
Scope An entity shall apply this Standard in preparing and
presenting general purpose financial statements in
accordance with International Financial Reporting
Standards (IFRSs).
05

06

07

10

15

PSAK 1
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Pernyataan
ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian
laporan keuangan entitas syariah.
This Standard uses terminology that is suitable for
Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok
profit-oriented entities, including public sector
bagi entitas yang berorientasi laba, termasuk entitas
business entities. If entities with not-for-profit activities bisnis sektor publik. Jika entitas tidak berorientasi laba
in the private sector or the public sector apply this
menerapkan Pernyataan ini, maka entitas tersebut
Standard, they may need to amend the descriptions
mungkin perlu menyesuaikan deskripsi beberapa pos
used for particular line items in the financial
yang terdapat dalam laporan keuangan dan istilah
statements and for the financial statements
laporan keuangan itu sendiri.
themselves.
Similarly, entities that do not have equity as defined in Hal yang sarna. entitas yang tidak memiliki ekuitas
IAS 32 Financial Instruments: Presentation (eg some
sebagaimana didefinisikan dalarn PSAK 50 (revisi 2006):
mutual funds) and entities whose share capital is not Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
equity (eg some co-operative entities) may need to
(misalnya beberapa reksa dana) dan entitas yang
adapt the financial statement presentation of
modalnya bukan ekuitas mungkin perlu mengadaptasi
members or unitholders interests
penyajian laporan keuangan kepentingan peserta atau
pemegang unit (members or unitholders interests).
International Financial Reporting Standards (IFRSs) are Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan
Standards and Interpretations adopted by the
dan Interpretasi yang dikeluarkan olelt Dewan Standar
International Accounting Standards Board (IASB)
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta
peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang
berada di bawah pengawasannya
(a) a statement of financial position as at the end of
laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
the period;
n/a
Manajemen entitas bertanggung jawab penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas.

You might also like