You are on page 1of 19

MAKALAH

LIMBAH B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )

Di susun oleh
- Ade Triyana Ramadhani
3109120346
- Slamet Budi Rahmanto
3109120302

Politeknik Negeri Jakarta


Jurusan Teknik Sipil, Konstruksi Bangunan Sipil
2012

Kata Pengantar

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Tugas
Besar untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami.
Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah
satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa dan
mahasiswi teknik sipil semester 6. Dalam tugas ini, kami akan
menganalisa Limbah B3. limbah adalah bahan sisa yang
dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada
skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau
padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat
beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan tugas ini sehingga
dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan, kami sebagai penyusun tugas akhir ini
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah member rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Orang tua kami, atas dukungan moril, spiritual, dan
material.
3. Ibu Ir. Wahyuni Susilowati, M.si, selaku dosen mata
kuliah yang telah memberi arahan dan materinya.
Dengan tersusunnya tugas ini, kami berharap dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya bagi
kami selaku penyusun. Oleh karena itu, kami mohon saran dan
kritik dari pihak pembaca yang bersifat membangun agar
dapat menyempurnakan penyusunan laporan di masa yang
akan datang.
Depok, April 2012

Penyusun
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang

Definisi limbah B3 ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu


kegiatan proses produksi yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,
flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi
atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia.
Dalam perjalanannya limbah B3 harus diolah dan dikelola
secara baik dan menyeluruh sebelum dibuang ke saluran
pembuangan akhir. Hal ini sangat penting dilakukan karena
limbah B3 memiliki efek yang sangat berbahaya apabila
dibuang secara langsung ke lingkungan. Oleh karena itu
pengolahan dan pengelolaa limbah B3 penting adanya untuk
dilakukkan oleh pihak yang terkait.
Pada semester 6 ini, kami sebagai mahasiswa Teknik Sipil
mendapat tugas untuk menganalisa limbah B3, khususnya
yang dikeluarkan oleh industri yang dapat mencemari
lingkungan. Untuk mengerjakan tugas ini, kami mengambil
contoh kasus penanganan limbah B3 yang dilakukan secara
tidak benar yang terjadi di daerah Karawang, Jawa Barat.
Tugas ini adalah salah satu persyaratan untuk dapat lulus
ke semester selanjutnya, dan sebagai persyaratan penilaian
mata kuliah Analisa Mengenai Dampak Lingkungan. Analisa
yang dilakukan hanya menyangkut dampak yang dihasilkan
oleh pembungan limbah B3 yang secara langsung ke
lingkungan, yang berdampak mempengaruhi perubahan
ekosistem yang diakibatkan oleh pembuangan limbah B3.
II.

Tujuan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

Tujuan dari analisa menyangkut dampak yang dihasilkan


oleh pembungan limbah B3 yang secara langsung ke
lingkungan ini, adalah agar mahasiswa mampu menganalisa
dampak yang dihasilkan dari pembuangan limbah B3.

BAB II
DASAR TEORI
I.

Definisi
Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud

dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau


kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan


atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung,

dapat

mencemarkan

dan

atau

merusakan

lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan


hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahluk

hidup

lain.

Sedangkan

Definisi

limbah

B3

berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa


(limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,
flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi
atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia. Intinya adalah setiap
materi yang karena konsentrasi dan atau sifat dan atau
jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia,
mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan
konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung,
dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah
B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan
beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa
kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahanbahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau
lebih

karakteristik

berikut:

mudah

meledak,

mudah

terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,


bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

II.

Penggolongan limbah b3

Pengidentifikasian limbah B3 digolongkan ke dalam 2 (dua)


kategori, yaitu:
1. Berdasarkan sumber
2. Berdasarkan karakteristik
Golongan limbah B3 yang berdasarkan sumber dibagi
menjadi:

Limbah B3 dari sumber spesifik,


Limbah B3 sisa proses suatu industry atau kegiatan yang
secara spesifik dapat ditentukan
Contoh : Industri Pupuk ; ammonia, phosphorus
Pertambangan; logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe,
Pb, Mn, Hg, dan Zn

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik,


Limbah B3 yang pada umumnya berasal bukan dari
proses utamanya
Contoh: Kegiatan pemeliharaan alat
Pencucian
Pengemasan, dll

Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan,


bekas

kemasan

dan

buangan

produk

yang

tidak

memenuhi spesifikasi.
Sedangkan

golongan

limbah

karakteristik ditentukan dengan:

mudah meledak;

pengoksidasi;

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

B3

yang

berdasarkan

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

sangat mudah sekali menyala;

sangat mudah menyala;

mudah menyala;

amat sangat beracun;

sangat beracun;

beracun;

berbahaya;

korosif;

bersifat iritasi;

berbahayabagi lingkungan;

karsinogenik;

teratogenik;

mutagenik.

Karakteristik limbah B3 ini mengalami pertambahan lebih


banyak

dari

PP

No.

18

tahun

1999

yang

hanya

mencantumkan 6 (enam) kriteria, yaitu:


a. Mudah meledak;
yang tergolong kedalam limbah mudah meledak adalah
limbah

dalam

suhu

dan

tekanan

standar

(25C,

760mmHg) dapat meledak, selain itu melalui reaksi


kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan
suhu dan tekanan tinggi.
b. Mudah terbakar;
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

Limbah yang berupa cairan yang mengandung

alcohol kurang dari 24% dari volume.


Pada titik nyala tidak lebih dari 60C akan menyala
apabila terjadi kontak dengan api, atau sumber

nyala lain pada tekanan udara 760mmHg.


Limbah yang bukan berupa cairan pada temperature
dan tekanan standar (25C, 760mmHg) mudah
menyebabkan

kebakaran

melalui

gesekan,

penyerapan uap air atau perubahan kimia secara

spontan.
Merupakan limbah pengoksidasi.

c. Bersifat reaktif;
o Limbah yang tidak stabil.
o Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
o Limbah yang apabila bercampur dengan air dapat
terjadi ledakan, uap, gas dan asap beracun.
o Sianida, Sulfida dan Amoniak yang pada kondisi pH
antara 2 dan 12,5 dapat terjadi ledakan, uap, gas
dan asap beracun.
o Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi
pada suhu dan tekanan standar (25C, 760mmHg).
o Limbah
melepas

yang
atau

menyebabkan
menerima

kebakaran

oksigen

atau

karena
limbah

organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu


tinggi.
d. Beracun;
Adalah Limbah yang mengandung pencemar yang
bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang
dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit
dan mulut.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

e. Menyebabkan infeksi;
Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu bagian tubuh
manusia

yang

diamputasi

dan

cairan

dari

tubuh

manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium


atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit
yang dapat menular. Limbah ini berbahaya karena
mengandung kuman penyakit yang ditularkan pada
masyarakat.
f. Bersifat korosif
o Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
o Menyebabkan proses pengkaraatan pada lempeng
baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari
6,35 mm/thn dengan temperature pengujian 55C.
o Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk
limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari
12,5 untuk yang bersifat basa.

III.

Pengolahan dan Pengelolaan Limbah B3


Pengelolaan

pengumpulan,

limbah

pengangkutan,

B3

meliputi

pemanfatan,

kegiatan
pengolahan

dan penimbunan. Setiap kegiatan pengelolaan limbah B3


harus

mendapatkan

perizinan

dari

Kementerian

Lingkungan Hidup (KLH) dan setiap aktivitas tahapan


pengelolaan limbah B3 harus dilaporkan ke KLH. Untuk
aktivitas

pengelolaan

limbah

kegiatan

pengelolaan

selain

B3

di

daerah,

dilaporkan

ke

aktivitas
KLH

juga

ditembuskan ke Bapedalda setempat.


Pengolahan limbah B3 mengacu kepada Keputusan
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal)
Nomor Kep-03/BAPEDAL/09/1995 tertanggal 5 September
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

1995

tentang

Persyaratan

Teknis

Pengolahan

Limbah

Bahan Berbahaya dan Beracun.


Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:

Lokasi pengolahan
Pengolahan

B3

dapat

dilakukan

di

dalam

lokasi

penghasil limbah atau di luar lokasi penghasil limbah.


Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil
harus:
1. daerah bebas banjir;
2. jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;
Syarat lokasi pengolahan di luar area penghasil harus:
1. daerah bebas banjir;
2. jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau
50 m untuk jalan lainnya;
3. jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan
aktivitas umum minimum 300 m;
4. jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk
minimum 300 m;
5. dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar
alam,hutan lindung) minimum 300 m.

Fasilitas pengolahan
Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi,
meliputi:
1. sistem kemanan fasilitas;

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

2. sistem pencegahan terhadap kebakaran;


3. sistem pencegahan terhadap kebakaran;
4. sistem penanggulangan keadaan darurat;
5. sistem pengujian peralatan;
6. dan pelatihan karyawan.
Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengolahan
limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani
adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak
besar terhadap lingkungan.

Penanganan limbah B3 sebelum diolah


Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji
analisis kandungan guna menetapkan prosedur yang
tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji
analisis

kandungan

dilaksanakan,

barulah

dapat

ditentukan metode yang tepat guna pengolahan limbah


tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan
limbah.

Pengolahan limbah B3
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari
karakteristik dan kandungan limbah. Perlakuan limbah
B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses
sbb:
1. proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa,
netralisasi,

pengendapan,

penukaran ion dan pirolisa.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

stabilisasi,

adsorpsi,

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

2. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas,


pemisahan

cairan

komponen

spesifik

dan

penyisihan

dengan

metode

komponenkristalisasi,

dialisa, osmosis balik, dll.


proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi
potensi racun dan kandungan limbah B3 dengan cara
membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun
sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir.
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya
dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:

Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan


berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks
struktur yang besar
Microencapsulation,
yaitu
proses
yang
mirip
macroencapsulation
tetapi
bahan
pencemar
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada
tingkat mikroskopik
Precipitation
Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat
secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui
mekanisme adsorpsi.
Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar
dengan menyerapkannya ke bahan padat
Detoxification,
yaitu
proses
mengubah
suatu
senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat
toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama
sekali
3. proses

insinerasi,

pembakaran
khusus

dengan

materi

insinerator

limbah
dengan

cara

melakukan

menggunakan
efisiensi

alat

pembakaran

harus mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika


suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi)
dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran
tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr
Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap
satu jenis limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis


dan materi limbah.

Hasil pengolahan limbah B3


Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3
yang telah diolah dan dilakukan pemantauan di area
tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangka
waktu 30 tahun setelah tempat pembuangan akhir
habis masa pakainya atau ditutup.
Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan,
termasuk penghasil

limbah

B3,

harus

melaporkan

aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3


bulan sekali).

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

BAB III
ISI

I.

Permasalahan

Pada dasarnya limbah B3 yang dihasilkan oleh pabrik atau


instansi seharusnya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
pembuangan akhir. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka
dapat merusak ekosistem lingkungan yang berada disekitar
pabrik tersebut. Oleh karena itu maka diperlukan proses
pengolahan limbah secara mandiri yang dilakukan oleh pabrik
tersebut, tetapi jika pabrik tersebut tidak dapat memanajemen
pengolahan limbah secara mandiri maka seharusnya
menggunakan jasa instansi terkait yang bergerak di dalam
pengolahan limbah. Instansi ini bergerak di dalam mengolah
limbah yang dikeluarkan oleh setiap pabrik, sehingga limbah
yang dikeluarkan menjadi tidak berbahaya lagi jika dibuang ke
pembuangan akhir dan tida akan mencemari lingkungan.
Namun dalam prakteknya instansi pengolah limbah
tersebut tidak melakukan tugasnya dengan baik sehingga
pengolahan limbah dilakukan dengan cara yang illegal dan
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Indonesia tak
hanya menghadapi serbuan limbah B3 ( bahan berbahaya dan
beracun ) dari luar negeri. Limbah dari industry menimbulkan
persoalan. Limbah B3 yang tidak bisa lagi dimanfaatkan,
seharusnya di manage sedemikian rupa dan harus sesuai
dengan prosedur dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Belum lama ini, ditemukan penimbunan limbah B3 yang di
buang tanpa di olah terlebih dahulu, dimana pembuangan
limbah ini memanfaatkan lahan bekas galian tambang yang
berada di sekitar pemukiman warga.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

Seperti ditunjukkan dengan adanya penyelewengan dalam


pengolahan limbah yang dilakukan oleh PT. TENANG JAYA
SEJAHTERA yang bergerak di dalam pengolahan limbah. PT
tersebut telah membuang limbah sludge yang berasal dari abu
incinerator kedalam lubang-lubang bekas galian terbuka tanpa
diolah terlebih dahulu. Hal ini telah ditulis di dalam artikel
MEDIA INDONESIA, sebagai berikut.
JAKARTA-- Warga Karawang resah adanya timbunan
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diduga
dilakukan perusahaan pengelolaan limbah B3, PT Tenang Jaya
Sejahtera. Mereka pun khawatir pencemaran lingkungan hidup
itu tidak hanya mengancam kesehatan manusia, tetapi juga
proses hukum atas kejahatan lingkungan hidup yang
dilakukan tidak pernah diusut tuntas.
Keresahan warga Karawang ini terungkap dalam kesaksian
warga Desa Mulia Sejati, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa
Barat, saat memberi keterangan pers di Kantor Walhi, Jakarta,
Minggu
(4/3). Suryana,
seorang
warga,
menuturkan
keresahan warga mulai muncul setelah memperhatikan
beberapa lokasi di sekitar kampung mereka mulai ditimbun
limbah-limbah bekas industri, seperti bekas industri batu bara
dan cairan bekas rumah sakit.
"Awalnya, kami melihat karena ada genangan air di bekas
galian tambang yang memang tidak jauh dari pemukiman
warga. Rupanya di situlah tempat di buang limbah-limbah
berbahaya ini. Airnya berwarna sangat hitam," papar
Supriyana, yang kemudian bersama warga membentuk Forum
Peduli Cinta Danau untuk melakukan langkah advokasi. Ia
menambahkan, selain di lokasi bekas galian tersebut,
beberapa titik lain juga ditemukan tempat penimbunan
limbah.
"Luas areal semuanya kira-kira mencapi 4 ha, milik PT
Tenang Jaya Sejahtera. Di dekat situ ada persawahan dan
beberapa pemukiman warga," paparnya. Pascatemuan ini, ia
dan beberapa warga mengambil inisiatif untuk membawa
sampel air genangan ini untuk dilakukan uji laboratorium di
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

Universitas Pasundan Bandung. Hasilnya mencengangkan,


karena hasil uji baku mutu limbah BOD (biochemical oxygen
demand) dan COD (chemical oxygen demand) dari sampele
yang dibawa melampaui batas baku mutu yang ditentukan,
yaitu 700 mg/l untuk limbah BOD dan 1.600 mg/l untuk
limbah COD.
"Sementara berdasarkan Ketentuan yang dituangkan
melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat No 6 Tahun 1999,
batas baku mutu BOD dan COD itu kan masing-masing 150
dan 300. Pihak universitas pun sudah mengatakan ini sangat
berbahaya karena kandungan yang sangat tinggi," jelas
Supryana.
Mereka pun makin khawatir sumber air minum warga
sekitar lokasi penimbunan akan tercemar. "Sumber air minum
warga di sana adalah air-air sumur. Saya tidak bisa
membayangkan akibatnya dengan timbunan limbah ini,
karena otomatis terserap ke dalam tanah. Akibat langsung
memang tidak kami rasakan sekarang, tapi 10 atau 20 tahun
ke depan itu pasti, tandas dia. Karena itu, warga mendesak
pemerintah atau pihak berwajib untuk segera mengambil
langkah tegas bagi perusahaan untuk segera mengangkut
limbah-limbah berbahaya tersebut.
Pius Ginting dari Walhi pun menegaskan, dari hasil
pemantauan mereka, keberadaan PT Tenang Jaya Sejahtera
dalam industri pengolahan limbah B3 tidak memperoleh izin
untuk melakukan penimbunan.
"Sebagai industri pengolahan limbah, dia hanya dibolehkan
untuk menampung, mengolah dan memanfaatkan, dan bukan
penimbun. Indonesia ini hanya punya satu tempat legal untuk
menimbun limbah B3, yaitu PPLI (Prasada Pemusnah Limbah
Industri) yang ada di Cileungsi itu, tegas Pius. Karena itu,
apa yang dilakukan PT Tenang Jaya Lestari di Karawang ini
merupakan jalan pintas untuk mengurangi beban biaya
perusahaan. Karena kalau dia memakai jasa PPLI, berarti dia
harus bayar. Daripada bayar, ya dia timbun saja sendiri. Dan
ini tindak pidana kejahatan lingkungan hidup," tandas dia.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

Kepada Polri, Polda Jabar, dan KLH, Pius mengingatkan


agar dilakukan proses hukum yang tegas kepada perusahaan
sebagaimana amanat Pasal 85 ayat 2 UU No 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
menyebutkan bahwa tindak pidana lingkungan hidup tidak
berlaku penyelesaian sengketa di luar pengadilan. (*/OL-10)
II.

Analisa

Berdasarkan Artikel yang tertulis diatas, dapat diketahui


bahwa pembuangan limbah B3 yang dilakukan oleh PT
TENANG JAYA SEJAHTERA tergolong dalam katagori limbah
yang bedasarkan sumber, yaitu limbah B3 dari sumber
spesifik. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan karakteristiknya,
limbah ini termasuk dalam limbah yang beracun.
Disebut limbah B3 dari sumber spesifik karena merupakan
limbah sisa proses suatu industri yang mengandung logam
berat dari sisa industri batu bara dan rumah sakit. Sedangkan
tergolong beracun karena limbah ini bersifat beracun yang
dapat mencemarkan tanah disekitar lokasi pembuangan
limbah ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya kandungan COD
dab BOD yang melebihi batas yang diizinkan.
Seharusnya pengolahan dilakukan oleh PT. TENANG JAYA
SEJAHTERA terhadap limbah ini dengan menggunakan proses
stabilisasi/solidifikasi, agar kandungan racun yang berada
dalam limbah tersebut berkurang. Hal ini dapat mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan. Detoxification adalah cara
yang baik untuk mengolah limbah ini, dimana mengubah
tingkat toksisitasnya menjadi lebih rendah atau bahkan hilang.
Sehingga limbah yang di buang menuju pembuangan akhir
menjadi tidak mencemarkan lingkungan.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

BAB IV
PENUTUP
I.

Kesimpulan

Menurut hasil mengamatan yang dilakukan pada kasus ini,


PT. TENANG JAYA SEJAHTERA telah bersalah karena melanggar
PP no. 18 thn 1999 yang berisi tentang limbah B3. Hal ini
dikarenakan mereka telah membuang limbah B3 secara
langsung ke tanah terbuka tanpa melakukan pengolahan
terlebih dahulu.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

Teknik Sipil 2012


Politeknik Negeri Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Media Indonesia - Penimbunan Limbah B3 Ilegal Resahkan


Masyarakat Karawang.htm
http://www.scribd.com/doc/70739943/Minggu-4-IdentifikasiLimbah-B3
Limbah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html
limbah-b3-berbahaya.html
http://limbahb3-limbahb3.blogspot.com/
http://cara-mengatasilimbah.blogspot.com/2012/01/teknologi-pengolahan-limbahb3.html

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Limbah B3

You might also like