You are on page 1of 2

Ambang Kejang

Kejang dapat diprovokasi oleh berbagai hal termasuk, namun tidak


terbatas hanya trauma, stroke, demam, dan obat-obatan. Ambang kejang
merupakan suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan keseimbangan
antara sinyal eksitasi dan inhibisi pada otak. Ambang kejang ini dapat bervariasi
antara tiap individu. (Caleb dan Jacquelyn, 2012).
Secara empiris, ambang kejang didfinisikan sebagai dosis elektrik minimal
yang menginduksi kejadian kejang (Seshadari dan Nadeem, 2011). Ambang
kejang merupakan bagian dari kombinasi genetik yang diturunkan dari orang tua,
sehingga kemungkinan kejang individu bisa dilihat dari riwayat kejang orang tua
(Epilepsy Society, 2013). Setiap individu memiliki kemungkinan untuk
mengalami kejang jika ambang kejangnya terlampaui. Level ambang kejang ini
dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi tubuh dan kondisi lingkungan sekitar.
Ada berbagai macam hal yang diduga berperan dapat menurunkan ambang
kejang, namun yang paling sering disebut adalah kondisi kurang tidur. Pada anak
perempuan, ambang kejang dapat berubah saat memasuki usia pubertas karena
tubuh mereka mengalami perubahan hormon (Mittan, 2005).
Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi ambang kejang seseorang,
yaitu (Seshadari dan Nadeem, 2011):
1. Karakteristik individu
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Keseimbangan elektrolit
d. Psikologis (Mittan, 2005)
2. Obat-obatan
a. Meningkatkan

ambang

kejang:

antikonvulsan,

benzodiazepine,

hipnotik, anti-arrhytmics
b. Menurunkan ambang kejang: Antidepresan, antipsikotik, lithium,
teofilin
3. Anaesthetic Induction Agent
a. Meningkatkan ambang kejang: Propofol dan barbiturate
b. Menurunkan ambang kejang: Methoexital, etomidate, ketamine

Dapus
Caleb Y dan Jacquelyn Bainbridge. 2012. Lowering the seizure threshold
associated with antidepressants, stimulants, antipsychotics, and others.
Epilepsy and Seiizure Disorders and Their Treatment. 2(5): 127-128
Epilepsy
Society.
2013.
Causes
of
Epilepsy.
Tersedia
di:
https://www.epilepsysociety.org.uk/causes-epilepsy#.VusV2NCDCC4
(diakses 18 Maret 2016)
Mittan, Robert J. 2005. Beating Bad Seizure. Exceptional Parent. 35(7): 46-54
Seshadari, Madhavan dan Nadeem Z. 2011. Response Predictors in ECT: A
discussion about Seizure Threshold. British Journal of Medical
Practitioners. 4(2): 424-426

You might also like