Professional Documents
Culture Documents
LIPATAN (FOLD)
Gambar 1.
Lipatan Antiklin dan Sinklin
1. Jenis Lipatan
Gambar 2.
Jenis Lipatan
Cara interpolasi :
a. Metode Higgins (1982)
Tarik garis normal tegak lurus kemiringan di A dan B
Tarik garis bisector yang berada ditengah-tengah A dan B
Tentukan Oa sembarang diseberang bisector AB
Tentukan D dimana Aoa = BD, tarik sumbu dan tegak lurus DOa
diperoleh Ob
Oa dan Ob adalah pusat lingkaran interpolasi.
b. Metode Busk (1929)
Tarik garis normal dan perpanjang kemiringan di A dan B
Titik perpotongan tersebut menjadi titik P. Kemudian tarik tegak lurus
A dan B dari titik P tersebut
Perpotongan pada A menjadi Od dan perpotongan pada B menjadi
Oc
Oc dan Od adalah pusat lengkungan interpolasi.
Metode Boundary Ray
Metode ini digunakan untuk lipatan yang sifatnya competent dan
incompetent. Dasar dari metode ini adalah bahwa penipisan atau
kompaksi lapisan batuan adalah fungsi dari kemiringan. Dengan dasar ini
disusunlah suatu tabel untuk mendapatkan boundary ray yang dipakai
untuk batas rekonstruksi lipatan. Tabel tersebut dibuat untuk bermacam
penipisan, tergantung pada sifat batuan.
Untuk merekontruksikan lipatan dapat digunakan dengan dua cara, yaitu :
a. Metode interpolasi Higgins
Buatlah garis horizontal yang merupakan permukaan dari kerak bumi.
Bukalah besar sudut dip di sayapnya masing-masing (kiri atau kanan).
Kemudian tarik garis tegak lurus terhadap bukaan dip tersebut. (untuk
antiklin ke arah luar dan untuk sinklin kearah dalam).
Garis yang menyatakan permukaan kerak bumi tersebut lalu dibagi
dua dengan sama besar dan ditarik tegak lurus dengan bidang horizontal.
Garis tersebut dinyatakan sebagai garis bisektor.
Pertemuan antara garis bisektor dengan garis tegak lurus dip
terhadap titik A dinamakan dengan Z.
Buatlah titik di garis tegak lurus dip terhadap titik A yang dinamakan
dengan titik OA (diambil sembarang), kemudian ukurlah jarak dari titik A
ke titik OA.
Kemudian hasil ukuran tersebut dimasukan kedalam garis tegak lurus
dip di titik B untuk titik P (ukurannya sama besar dengan jarak A – OA).
Hubungkan titik P ke titik OA lalu ukurlah jaraknya, kemudian jarak
tersebut di bagi dua dan tarik garis tegak lurus terhadap garis tersebut ke
arah garis B. Di dapatlah titik OB.
Lalu tariklah dengan jangka dimana untuk jari-jari lingkaran A diambil
dari titik A - OA dan jari-jari B dari titik B - OB.
Titik pertemuan kedua lingkaran tersebut merupakan puncak lipatan.
b. Metode Interpolasi Busk
Buatlah garis horizontal yang merupakan permukaan dari kerak bumi.
Bukalah besar sudut dari dip tersebut di sayapnya masing-masing.
Tariklah garis tegak lurus terhadap bukaan dip.
Pertemuan antara kedua garis tersebut dinyatakan sebagai titik C.
Perpanjanglah bukaan sudut dip, dan pertemuan kedua garis tersebut
dinyatakan dengan titik Z.
Tariklah garis dari titik Z tegak lurus dengan bidang horizontal.
Pertemuan garis tersebut dengan garis tegak lurus dip A dinamakan
OA dan yang dengan garis tegak lurus dip B dinamakan OB.
Lalu tariklah dengan jangka dimana untuk lingkaran A jari-jarinya dari
A – OA dan untuk lingkaran B jari-jarinya dari B – C.
KESIMPULAN
http://www.google.com/lipatan
http://www.wikipedia.com/lipatan
http://www. museumgeologibandung/index.php.htm