You are on page 1of 41

ANALISA MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

APARTEMEN MENARA SOEKARNO


HATTA DAN EVERYDAY SMART HOTEL

Created by :
Ade Irma Yuliana
Elza Dewi Kusumaning Ayu
Gema Anugerah Pakarti

LATAR BELAKANG
Sesuai Peraturan Daerah kota Malang No. 15 Tahun 2001 tentang AMDAL,
disebutkan bahwa
1. Sebagai rangka melaksanakan pembangunan Kota Malang yang
berwawasan lingkungan untuk upaya dasar dan berencana mengelola
sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
berkesinambungan guna meningkatkan mutu hidup, perlu dijaga
keserasian antar berbagai usaha dan atau kegiatan.
2. Setiap dan atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup yang perlu dianalisa sejak awal perencanaannya,
sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan
dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin
3. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha atau kegiatan
yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup

LATAR BELAKANG
Sesuai peraturan pemerintah Kota Malang tersebut, maka
setiap usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan harus
menyusun dan membuat dokumen AMDAL guna
mengetahui dampak yang kemungkinan terjadi karena
adanya usaha dan atau kegiatan baik pra konstruksi,
konstruksi dan pasca konstruksi. Dokumen AMDAL akan
ditinjau dan diuji oleh tim teknis sesuai prosedur dan
pemerintah akan membuat keputusan layak atau tidaknya
usaha dan atau kegiatan tersebut untuk dilaksanakan.

SYARAT MENDIRIKAN APARTEMEN


Sesuai Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988, tentang Rumah Susun
(Apartemen) pasal 22, telah disebutkan persyaratan pendirian bangunan
tersebut adalah sebagai berikut :
1.Rumah susun / apartemen harus dibangun di lokasi yang sesuai dengan
peruntukan dan keserasian lingkungan dengan memperhatikan rencana
tata ruang dan tata guna tanah yang ada.
2.Rumah susun / apartemen harus dibangun pada lokasi yang
memungkinkan berfungsinya dengan baik saluran-saluran pembuangan
dalam lingkungan ke sistem jaringan pembuangan air hujan dan jaringan
air limbah kota.

3.

Lokasi rumah susun / apartemen harus mudah dicapai angkutan


yang diperlukan baik langsung maupun tidak langsung pada
waktu pembangunan maupun penghunian serta perkembangan
dimasa mendatang, dengan memperhatikan keamanan,
ketertiban, dan gangguan pada lokasi sekitarnya.

4.

Lokasi rumah susun / apartemen harus dijangkau oleh pelayanan


jaringan air bersih dan listrik.

5. Dalam hal lokasi rumah susun belum dapat dijangkau oleh


pelayanan jaringan air bersih dan listrik, penyelenggara
pembangunan wajib menyediakan secara tersendiri sarana air
bersih dan listrik sesuai dengan tingkat keperluannya, dan
dikelola berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Sedangkan persyaratan teknis sesuai pasal 26 bahwa :


Lingkungan apartemen harus dilengkapi dengan prasarana
lingkungan dan utilitas umum yang sifatnya menunjang fungsi
lainnya dalam apartemen yang bersangkutan, meliputi :
Jaringan distribusi air bersih, gas, dan listrik dengan segala
kelengkapannya termasuk kemungkinan diperlukannnya tangkitangki air, pompa air, tangki gas, dan gardu-gardu listrik.
Saluran pembuangan air hujan yang menghubungkan pembuangan
air hujan dari unit ke sistem jaringan pembuangan air kota;
Saluran pembuangan air limbah dan/atau tangki septik yang
menghubungkan pembuangan air limah dari unit ke sistem jaringan
air limbah kota, atau penampungan air limbah tersebut ke dalam
tangki septik dalam lingkungan;

Tempat pembuangan sampah yang fungsinya adalah sebagai


tempat pengumpulan sampai dari rumah susun untuk selanjutnya
dibuang ke tempat pembuangan sampah kota, dengan
memperhatikan faktorfaktor kemudahan pengangkutan,
kesehatan, kebersihan, dan keindahan;
Kran-kran air untuk pencegahan dan pengamanan terhadap
bahaya kebakaran yang dapat menjangkau semua tempat dalam
lingkungan dengan kapasitas air yang cukup untuk pemadam
kebakaran;
Tempat parkir kendaraan dan/atau penyimpanan barang yang
diperhitungkan terhadap kebutuhan penghuni dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan fungsinya;
Jaringan telepon dan alat komunikasi lain sesuai dengan tingkat
keperluannya.

Dari persyaratan yang telah ditentukan pada Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1988, tentang
Rumah Susun (Apartemen) dan Peraturan Daerah kota Malang No. 15 Tahun 2001 tentang
AMDAL dapat dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen AMDAL dari usaha atau kegiatan
pada Apartemen Menara Soekarno Hatta.
Peraturan lain yang dapat dijadikan acuan dalam pembuatan dokumen AMDAL adalah
Undang- Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup


Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

AMDAL menurut PP 51 tahun 1993 sudah jauh lebih sederhana


daripada AMDAL menurut PP 29 tahun 1986, namun kelemahannya
masih terdapat pada pemisahan antara RKL dan RPL dari AMDAL.
Pemisahan itu dapat menghilangkan keterpaduan antara ANDAL
dengan RKL dan RPL, terutama jika RKL dan RPL dilaksanakan oleh
konsultan yang berbeda dari yang melaksanakan ANDAL.
Identifikasi dampak penting dan pelingkupan
Penyusunan Kerangka Acuan (KA) berdasarkan pelingkupan
ANDAL : Prakiraan besarnya dampak dan Evaluasi dampak
Perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ; Penyusunan
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Penyusunan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL)
Penyusunan Laporan AMDAL ; Penyusunan Ringkasan Eksekutif,
Penyusunan Laporan Utama dan Penyusunan Lampiran-lampiran.

TENTANG APARTEMEN MENARA


SOEKARNO HATTA MALANG

DATA APARTEMEN
Lokasi

: Jl. Soekarno Hatta, Jatimulyo,


Kec. Lowokwaru, Kota
Malang, Jawa Timur
Tinggi Bangunan: 53 meter
Total lantai : 17 lantai
Luas Lahan : 4.751 m
Pengembang : PT. Javamitra

LOKASI

LOKASI
Apartemen Menara Soekarno Hatta berada di Jalan SoekarnoHatta, Malang. Desain unit Apartemen memanjang arah
Timur - Barat dan mendapatkan arah hadap hunian (view)
kearah Utara - Selatan.
Berlokasi di pusat Kota Malang yang sangat strategis dan
cukup dekat dari Kampus Universitas Brawijaya di arah
Utara dan Politeknik Negeri Malang di arah Barat Apartemen.
Bangunan ini dibangun di tepi / bantaran aliran sungai
Brantas dimana terdapat jembatan Soekarno Hatta dan berada
di area jalan yang sangat padat aktivitas.

KONSEP PEMBANGUNAN APARTEMEN


1. Konsep Ruang Terbuka Hijau
Konsep ruang terbuka hijau yang direncanakan
pada kawasan apartemen adalah dengan
menggunakan roof garden atau taman di atas atap,
hal ini dilakukan karena tidak sulit dan tidak
memerlukan banyak lahan. Hal ini dibuat guna
menambah kapasitas ruang terbuka hijau dimana
pada pembangunan apartemen semakin berkurang.

KONSEP PEMBANGUNAN APARTEMEN


2. Konsep Parkir
Konsep perparkiran bisa dilakukan di dalam bangunan rumah
susun maupun di luar gedung. Konsep parkir diambil dari
ketentuan parkir bagi hunian untuk MBR yakni setiap 10 unit
hunian menyediakan lokasi parkir untuk satu mobil dan lima
motor dalam halaman persil dan/atau bangunan. Penyediaan parkir
di pekarangan tidak boleh mengurangi daerah penghijauan yang
telah ditetapkan. Perletakan Prasarana parkir bangunan rusuna
bertingkat tinggi tidak diperbolehkan mengganggu kelancaran lalu
lintas. Konsep perparkiran haruslah mengikuti ketentuan dari
Dinas Perhubungan Darat tentang Ketentuan fasilitas Parkir.

KONSEP PEMBANGUNAN APARTEMEN


3. Konsep Tata Ruang
Hal yang membedakan antara apartemen dengan rumah
yang menyebar ke samping adalah adanya bagian-bagian
bersama yang dapat digunakan oleh penghuni secara bersamasama. Bagian-bagian bersama ini adalah berupa ruangruangbersama yang terdapat di dalam bangunan rumah susun
yang meliputi selasar, koridor, tangga dan ruang-ruang bersama
lainnya yang dapat digunakan oleh penghuni. Kebutuhan akan
ruang-ruang bersama di dalam bangunan apartemen
dipengaruhi oleb nilai-nilai sosial budaya dan kebiasaan
masyarakat yang mendiaminya.

ANALISA DAMPAK
Dampak dari pembangunan Apartemen Menara
Soekarno Hatta, Malang ini dapat dilihat dari
berbagai aspek yaitu :
1. Aspek Lingkungan
2. Aspek Sosial dan Budaya
3. Aspek Teknis (Tata Ruang)
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Administrasi

ASPEK LINGKUNGAN
Berdasarkan hasil penelitian KSBK tahun 2009
menyebutkan bahwa kebutuhan minimal oksigen
untuk kota Malang adalah sebesar 1103,5 ton/hari.
Hal tersebut dapat dipenuhi dengan luas kawasan
hijau dan peresapan air sebesar 40%.

KEMUDIAN BAGAIMANA
FAKTANYA ?

ASPEK LINGKUNGAN
Faktanya sekarang dengan adanya pembangunan
apartement di kawasan ini yang merupakan kawasan
bebas bangunan dan merupakan kawasan terbuka hijau
telah mengurangi kawasan terbuka hijau yang merupakan
sumber oksigen bagi manusia dan dapat menyerap karbon
dioksida untuk menjaga kesehatan. Ironisnya pada saat ini
kawasan terbuka hijau di Malang tinggal 4%.

ASPEK LINGKUNGAN
Asap kendaraan bermotor akan semakin meningkat yang
disebabkan oleh akan bertambahnya volume kendaraan
bermotor di sekitar jalan soekarno hatta, apabila
pembangunan apartement telah selesai maka kemacetan
akan semakin bertambah, hal ini disebabkan oleh keluar
masuknya para penghuni apartement, akibat dari
kemacetan ini dapat meresahkan warga dan pengguna
jalan, terutama para mahasiswa yang akan kuliah, selain
itu cita-cita untuk mewujudkan Malang sebagai kota
bunga dan pariwisata tidak akan terwujud.

ASPEK LINGKUNGAN
Volume sampah yang akan semakin meningkat pula.
Akibat dari beberapa kondisi tersebut dapat
mengakibatkan permasalahan di sektor kesehatan, seperti
munculnya kasus demam berdarah dan masalah kesehatan
lain. Pembangunan apartement di daerah sempadan
sungai Brantas dapat mencemari sungai dan air yang
sebelumnya di kelola sebagai sumber utama untuk
memenuhi permintaan kebutuhan air masyarakat Kota
Malang. Hal ini merupakan permasalahan baru bagi PT
Jasa Tirta sebagai pengelolah sungai Brantas.

ASPEK SOSIAL BUDAYA


Perlibatan masyarakat dalam proses perijinan
pembangunan Apartemen Soekarno Hatta, hanya
melibatkan sebagian kecil, dan tidak mewakili
masyarakat sekitar pembangunan Apartemen
Soekarno Hatta. Bila ditinjau lebih jauh, akan dapat
diketahui sebenarnya bagaimana proses Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
pembangunan Apartemen Soekarno Hatta.

ASPEK SOSIAL BUDAYA


Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan dampak akibat
kegiatan terhadap lingkungan sangat penting. Keterlibatan
masyarakat sebaiknya berawal sejak dilakukan
perencanaan ruang dan proses penetapan wilayah untuk
proyek atau program. Masyarakat setempat dilibatkan
dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan usaha serta
upaya penanggulangan dampak yang merugikan maupun
upaya peningkatan dampak yang menguntungkan.
Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap
pengawasan pelaksanaan keterlibatan masyarakat.

ASPEK TEKNIS (TATA RUANG)


Pembangunan Apartement Menara Soekarno Hatta
terletak di sempadan sungai Brantas, dimana menurut
Rencana Tataan Ruang dan Wilayah Kota Malang
berdasarkan Perda Kota Malang No 7/2001 tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) menyebutkan
sempadan sungai termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH)
yang harus bebas bangunan. Sehingga sejalan dengan
kenyataan yang ada sejak awal pembangunan
Apartement ini tidak sesuai dengan perda yang berlaku.

ASPEK TEKNIS (TATA RUANG)


Sejalan dengan perda Kota Malang, PT Jasa Tirta
selaku pengelola sungai Brantas juga mempunyai
peraturan yang sama yaitu derah sempadan sungai
merupakan daerah yang harus bebas dari bangunan
dan merupakan ruang terbuka hijau untuk menjaga
kelestarian dari sungai.

ASPEK TEKNIS (TATA RUANG)


Pemrakarsa Apartemen Menara Soekarno Hatta
Malang juga belum menyelesaikan dokumen
ANDALALIN, dimana dokumen tersebut minimal
harus berisikan tentang simulasi kinerja lalu lintas
tanpa dan dengan adanya pengembangan, analisis
bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan,
rekomendasi dan rencana implementasi penanganan
dampak dan tanggung jawab pemerintah daerah
dan pengembang dalam penanganan dampak.

ASPEK EKONOMI

ASPEK ADMINISTRATIF

TAHAP 1
IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING

Dari berbagai aspek yang telah disampaikan,


dapat diidentifikasi dampak penting yang terjadi
sesuai batas wilayah lingkup studi AMDAL
akibat pembangunan Apartemen Menara
Soekarno Hatta, Malang adalah sebagai berikut :

Pelingkupan Wilayah Studi Amdal


1.
2.
3.
4.

Batas proyek
Batas ekologis
Batas sosial
Batas administratif

Dampak Penting sesuai Batas Proyek


Pra Konstruksi
Konstruksi
Pasca Kostruksi

Dampak pada Pra Konstruksi

Dampak pada Kontruksi

Dampak pada Pasca Konstruksi

Dampak Penting
1. Berkurangnya RTH di Kota Malang
2. Terganggunya kelestarian fungsi sungai, akibat
pembangunan yang dilaksanakan pada sempadan
sungai Brantas
3. Peningkatan volume sampah dan pembuangan
limbah akibat kegiatan warga Apartemen
4. Terjadinya perubahan iklim mikro di sekitar
kawasan yang salah satunya adalah arah dan
kecepatan angin yang melalui kawasan

5. Peningkatkan volume arus lalu lintas di wilayah


tersebut. Baik itu peningkatan volume dan
frekwensi lalu lintas kendaraan bermotor
maupun pejalan kaki disekitar apartemen
6. Dampak terhadap air tanah permukaan karena
tentunya akan melibatkan suatu proses
pengerukan lahan yang cukup besar.

TAHAP 2
PENANGGULANGAN DAMPAK

You might also like