You are on page 1of 14

LAPORAN KASUS

ULKUS TRAUMATIKUS, FORDYCES SPOT

BAB I
PENDAHULUAN

.Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupakan pintu


pertama masuknya bahan-bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan individu yang
sempurna serta kesehatan yang optimal.walaupun hanya terdiri dari rongga kecil, rongga
mulut mempunyai peranan penting dalam menentukan keadaan kesehatan suatu manusia.
Rongga mulut sering sekali mengalami berbagai macam iritiasi seperti iritasi mekanik,fisik
dan kimiawi yang dapat menimbulkan penyakit mulut.
Secara teoritis, variasi dalam rongga mulut pun dibagi menjadi variasi normal dan
variasi patologis. Didalam kelainan mulut biasanya gejalanya dapat memberikan keluhan atau
tanpa keluhan, dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan
yang bersifat jinak atau ganas. Kelainan di rongga mulut tidaklah menunjukkan penyakit
yang terlokalisir saja tetapi dapat menunjukkan manifestasi secara sistemik dari seluruh
kesehatan tubuh.
Salah satu contoh variasi normalnya adalah fordcye Spots yaitu dimana kelenjar
subasea mengalami ektopik dan menimbulkan bintik-bintik kekuning-kuningan pada suatu
daerah rongga mulut dan salah satu contoh variasi patologisnya yaitu ulkus traumatikus yaitu
suatu keadaan yang umum akibat dari beberapa penyebab, dimana biasanya trauma menjadi
faktor etiologinya.
Oral medicine pun terdiri dari berbagai macam variasi normal dan patologis, kita pun
sebagai tenaga kesehatan dibidang kedokteran gigi harus mampu untuk mengidentifikasi
penyakit tersebut melalui gambaran klinis, etiologi, differential diagnosa dari masing-masing
penyakit sehingga dapat menentukan rencana perawatan yang tepat.

BAB II
LAPORAN KASUS

Pasien 1
Seorang pasien perempuan berusia 50 tahun datang ke RSGM dengan keluhan pasien merasa
terganggu dan sakit saat makan dan minum karena luka besar pada bagian samping kanan
lidah, pasien datang dalam keadaan sakit.

Pemeriksaan Klinis :
o Pada bagian Dorsum lidah terlihat ulkus bulat kemerahan, batas tidak
beraturan, diameter 2cm dan palpasi ( - )

(30 Mei 2013 ) (Bagian samping Dorsum lidah)

Faktor etiologi :
o Gangrene Pulpa Gigi 46 dengan sisa mahkota tajam
. Sondase (-), Ce ( - ), PT ( - )

(30 Mei 2013) (Gigi 46 Gangrene Pulpa)

Diagnosis
: Ulkus Traumatikus
Perawatan
: DHE
o Pasien dijelaskan mengenai ulkus traumatikus serta penyebab dari ulkus
tersebut. Pada kasus ini penyebabnya adalah gesekan intermitten tajam pada
sisa mahkota gigi 46 yang mengalami Gangrene Pulpa.
o Pemberian resep
R/ Tab. Ester C 500 mg No. V
1 dd Tab 1
o Dilakukan Selective Grinding pada mahkota gigi 46 Gangrene Pulpa.
o Pasien disarankan untuk tidak menggerakan lidah terlalu sering selama masa
penyembuhan (recovery)

Prognosis

: baik

Kontrol 1

(3 juni 2013)
o Pemeriksaan klinis :
Sudut-sudut tajam pada Gigi 46 sudah menghilang setelah dilakukan
selective grinding.
. Pasien masih merasa sakit namun sudah berkurang.
o Perawatan
:Pasien disarankan untuk tetap menjaga OH dengan
baik, menjaga gizi, dan tetap mengkonsumsi obat yang
telah diberikan.

Kontrol 2 :

( 9 Juni 2013 )
o Pemeriksaan klinis :
Pada bagian dorsum lidah diameter Ulkus berkurang signifikan, daerah
eritema pada pinggiran ulkus sudah mulai hilang ,masih berwarna
kemerahan.
. Pasien sudah tidak merasa sakit.
o Perawatan
:Pasien disarankan untuk tetap menjaga OH dengan
baik, menjaga gizi, dan tetap mengkonsumsi obat yang
telah diberikan.

Kontrol 3 :

(13 Juni 2013)


o Pemeriksaan klinis :
Pada bagian dorsum lidah diameter Ulkus menghilang, daerah eritema
pada pinggiran ulkus sudah hilang ,masih berwarna kemerahan sedikit.
. Pasien sudah tidak merasa sakit.
o Perawatan
:Pasien disarankan untuk tetap menjaga OH dengan
Baik dan menjaga gizi makanan dan minuman yang
baik

Pasien 2
Seorang pasien laki - laki berusia 21 tahun datang ke RSGM dengan pemeriksaan klinis
terdapat bintik-bintik berukuran kecil berwarna putih kekuningan pada bagian bibir luar atas
dan pada bagian dalam mukosa pipi kanan. Pasien tidak merasakan sakit dan mengetahui
secara pasti kapan timbulnya.

Pemeriksaan Klinis

o Pada mukosa pipi kanan bagian belakang terdapat makula atau papula yang
berukuran kecil berwarna putih kekuningandengan diameter < 3mm.

(Bibir luar atas)

Diagnosis
Perawatan

(Mukosa pipi kanan)


: Fordyces spot
: DHE

o Pasien dijelaskan bahwa fordyces spot ini merupakan variasi normal.


o Tidak membutuhkan perawatan.

Prognosis

: baik

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

A. Ulkus traumatikus

a.

Definisi

Suatu keadaan yang umum akibat

dari beberapa penyebab dimana trauma merupakan salah


satu penyebab yang umum(1)
Etiologi :
Biasanya disebabkan oleh traumatic

b.

karena fisik Traumatic fisik biasanya karena permukaan


yang tajam, alat orthodonti, restorasi dental
Gambaran klinis :
terlihat sedikit cekung

c.

dan

berbentuk oval. Terlihat daerah eritema pada pinggiran


ulkus, lama kelamaan menghilang . bagian tengah ulkus
biasanya berwarna kekuning-kuningan. Lokasi ulkus
traumatikus adalah mukosa pipi, mukosa bibir, palatum,
dan tepi perifer dari lidah (2)
d.

Perawatan :

mencari faktor etiologi penyebab terjadinya ulkus


traumatikus, lalu menghilangkan faktor penyebab dan
pemberian suplemen pendukung regenerasi sel seperti
vitamin c dan obat kumur serta (DHE)

f.

Diferential Diagnosa : Stomatitis Apthosa Rekuren.

TABEL PERBEDAAN ULKUS TRAUMATIKUS DAN SAR (Stomatitis Apthae Recurent)

Ulkus Traumatikus
Definisi

Stomatitis Apthae

Ulkus atau luka yang

Recurent (SAR
Ulkus yang ditandai

disebabkan oleh Trauma

dengan ulkus yang

fisik maupun kimia

muncul berulang dan


diklasifikasi dalam 3 yaitu
apthae minor,mayor dan

Etiologi

Bahan-bahan kimia,

herpetiformis
Tidak diketahui, namun -

panas, listrik atau gaya

faktor predisposisinya

Gejala

mekanis 1 .

faktor genetic,kelainan

- Tampak sedikit cekung

imunologi.
- Ulkus apthousa

dan oval bentuknya


- Pada awalnya daerah

sering terjadi pada


mukosa yang

eritema terlihat pada

bergerak. Ulkusnya

pinggiran ulkus dan

oval, dangkal,

akan hilang dalam

kuning kelabu dan

proses penyembuhan
- Bagian tengah ulkus

diameter 2-5mm,
terdapat batas

berwarna kuning abu-

eritema dan tidak

abu
Perawatan

- menghilangkan faktor

ada jaringan parut


Menghilangkan faktor

penyebab (5)

predisposisi

Gambar

B.

Fordyces Spot
a. Definisi

: kelenjar sebaseus yang ektopik dan secara klinis


terlihat seperti makula atau papula yang berukuran kecil
berwarna putih kekuningan. Ditemukan di berbagai

b. Etiologi
c. Gambaran klinis

lokasi pada rongga mulut (5)


: kelenjar sebaseus yang ektopik
: terlihat seperti makula atau papula yang berukuran
kecil berwarna putih kekuningan. Ditemukan di
berbagai lokasi pada rongga mulut. Biasanya pada
bagian vermilion bibir atas, retromolar, dan mukosa

d. Perawatan

bukal.
: Kebanyakan

pasientidak

menunjukkan

gejala,
sehingga
tinggi.

permintaanpengobatantidak
Tetapi

pada

beberapa

pasien,

menginginkan

perawatan

dengan

alasan

estetik. Laser CO2 dan oral isotretionis dapat


dipertimbangkan sebagai pengobatan.
: Lichen planus

e. Diferential Diagnosis

Tabel perbedaan fordyces spot dengan sebaceous hiperplasia

Definisi

Etiologi

Gejala

Fordyces spot
kelenjar sebaseus yang
ektopik pada rongga mulut 7

kelenjar sebaseus yang


ektopik7
-

Perawatan

Butiran butiran
berwarna putih
kekuning-kuningan
yang kecil. Berbatas
jelas, dan sedikit
menonjol yang
bergabung menjadi
satu kesatuan
Sering terjadi bilateran
dan simetris

Meyakinkan pasien
bahwa ini bukan
merupakan penyakit.

Kebanyakan
pasientidak
menunjukkan
gejala, sehingga
permintaanpengob
atantidak tinggi
pada beberapa
pasien,
menginginkan
perawatan dengan
alasan estetik.
Laser CO2 dan oral

Lichen planus
penyakit mukokutaneus kronis
yang bersifat
autoimun yang biasanya
melibatkan mukosa
rongga mulut,yaitu berupa
inflamasi kronis
yang mengenai epitel berlapis
skuamosa.
penyakit akibat rusaknya sel basal
dengan latar belakang kondisi
imunologis yang
penyebabnya tidak diketahui.
- retikular, papula, bentuk
plak,atropik, erosif dan
bula.
- Lesi-lesi ini biasanya
terjadi bilateralpada
mukosa bukal,
mukobukal
fold,gingiva,lidah dan
bibir.
- Tipe retikular merupakan
bentuk umum

kortikosteroid
retinoid
cyclosporine
phototherapy

isotretionis dapat
dipertimbangkan
sebagai
pengobatan. 7

Gambar

BAB IV
RINGKASAN

Walaupun merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia, Ronnga
mulut hingga sekarang masih menjadi acuan penting dalam hal menentukan dan menegakkan
diagnosa. Penyakit mulut pada umumnya dapat memberikan keluhan atau tanpa keluhan,
dapat terasa nyeri atau tidak nyeri, dapat merupakan kelainan warna, kelainan yang bersifat
jinak atau ganas. Variasi patologik salah satunya adalah ulkus traumatikus yaitu Ulkus atau
luka yang disebabkan oleh Trauma fisik maupun kimia .contoh trauma fisik yaitu permukaan
gigi yang tajam seperti faktor etiologi pada kasus laporan ini.

Selain variasi patologik yang sering ditemukan pada rongga mulut, terdapat juga
variasi normal, seperti fordyces spot yaitu kelenjar sebaseus yang ektopik dan secara klinis
terlihat seperti makula atau papula yang berukuran kecil berwarna putih kekuningan.
Ditemukan di berbagai lokasi pada rongga mulut. Biasanya pada bagian vermilion bibir atas,
retromolar, dan mukosa bukal. Variasi normal ini tidak membutuhkan perawatan kecuali pada
kasus tertentu pasien ingin dilakukan tindakan karena masalah estetik.

DAFTAR PUSTAKA

1. A. Michael O & Jordan Richard CK, A colour Handbook of Oral


medicine : ulceration , 2009, hal 22-25.
2. Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehring JS. Color Atlas of common Oral diseases.
Edisi ke-4 Lippincott William & Wilkins. 2009.
3. .Wood K.Norman CS, Differential diagnosis of oral lesions : oral ulcers and fissures
,Second edition. London 2004, hal 99-104

4. .Regezi, Joseph A, dkk. 2009. Oral pathology ( Clinical Pathologic Correlations) 5 th


edition, Saunders Elsevier : San Francisco
5. Gandolfo Sergio CS, Oral Medicine : Traumatic Ulcers Toronto 2006, hal 141-143
6. Ji Hyun Lee, M.D., Clinicopathologic Manifestations of Patients with Fordyces
Spots, 2012, hal 103-105.
7. Scully Crispian and Marco Carrozo CS, Clinical Practice Oral medicine: Furred
tongue, 2007, hal 79-82.
8. Tarigan,Ravina Naomi & Setyawati,Titiek.Tantangan Dalam Perawatan Oral Lichen
Planus Pada Pasien Diabetes Melitus(Laporan Kasus),2009, hal 8-17

You might also like