You are on page 1of 3

AMANAT PEMBINA UPACARA

COPAS EDIT dari SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012
RABU, 2 MEI 2012
Assalamualaikum wa rahamtullahi wa barakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Bapak/Ibu guru dan staf Tata Usaha yang saya hormati,
Para siswa kelas X PS AP dan XI AP yang Ibu banggakan,
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi, Allah Yang Maha
Baik, karena berkat rahmat dan hidayahNya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan,
kesehatan, dan kecintaan sehingga kita dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan
Nasional, 2 Mei 2012, dalam keadaan sehat dan penuh semangat seperti pagi hari ini.
Melalui peringatan Hardiknas ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah Provinsi DKIJ
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan
pendidikan khususnya Bapak/Ibu guru SMKN 28 Jakarta beserta seluruh staf Tata Usaha atas
segala ikhtiar, kepedulian, kasih sayang, dan perhatian yang diberikan terhadap seluruh siswa
SMKN 28 Jakarta dalam upaya kita turut menumbuhkembangkan dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan Selamat Hari Pendidikan Nasional
tanggal 2 Mei 2012. Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi
semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi seluruh siswa SMKN 28 terbuka seluasluasnya, dalam arti tidak semakin banyak siswa kita yang mengundurkan diri dari sekolah
dengan berbagai alasan. Ibu berharap kalian semua para siswa 28 ini akan senantiasa terus
menerus menjaga semangat belajar, semangat menuntut ilmu demi masa depan kalian yang
lebih baik dan berkualitas.
Bapak/Ibu dan para siswa sekalian;
Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
mobilitas fisik dan nonfisik kita termasuk kebudayaan dan peradaban semakin tinggi.
Mobilitasi yang tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan antar
peradaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Artinya gempuran kebudayaan yang
kita terima sehari-hari melalui media maupun interaksi langsung antar anggota masyarakat
menjadikan kita bias bersikap. Oleh karena itu maka peran dunia pendidikan dalam hal ini
sekolah khususnya SMKN 28 Jakarta menjadi penting dalam mengokohkan kepribadian
siswa membangun peradaban bangsa yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.
Bapak/Ibu guru dan staf Tata Usaha berperan signifikan mengawal anak didik kita semua
dalam memberikan teladan kepada siswa untuk hadir tepat waktu di sekolah, tidak terlambat
masuk ke ruang kelas saat tiba waktu mengajar, malu datang terlambat, malu melihat teman
dapat berkarya, dapat berprestasi sementara kita belum mampu, mencontohkan diri sebagai
Bapak/Ibu yang patut digugu dan ditiru para siswa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan tema Peringatan Hari
Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini
sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional

kita, yaitu Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai
Hari Pendidikan Nasional.
Generasi emas Indonesia saat ini di antaranya adalah para siswa SMKN 28 Jakarta di bawah
bimbingan dan arahan yang penuh kasih sayang dari seluruh Bapak/Ibu guru dan staf Tata
Usaha.
Bapak/Ibu dan para siswa yang berbahagia,
Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistematis,
khususnya di SMKN 28 Jakarta, sekolah turut berupaya menyambungkan hasrat belajar siswa
yang datang dari keluarga tidak mampu dengan pemberian beasiswa dari berbagai sumber.
Hal ini tidak dapat dipungkiri karena hampir sebagian besar siswa SMKN 28 harus ditolong
bangkit dari lingkungan rumah yang kurang memadai sehingga dengan belajar di 28 ini, para
siswa kelak akan mampu menghidupi dirinya dengan komptensi yang telah dipelajari di
sekolah. Ketiadaan biaya tidak menjadi penghalang untuk sukses bersekolah dengan
menunjukkan catatan keberhasilan berbagai prestasi yang dapat kalian miliki.
Salah satu contoh pengembangan diri siswa agar lebih berkualitas, sekolah 28 memiliki
banyak kegiatan yang mengikutsertakan siswa di berbagai tempat. Kegiatan terkini yang telah
berlangsung adalah kegiatan di Universitas AL-Azhar Indonesia selama dua hari Ahad
berturut-turut belasan siswa 28 mengikuti kegiatan tersebut dengan baik didampingi
Bapak/Ibu guru pembimbing. Selain itu juga lebih dari delapan siswa hari Ahad yang lalu
mengikuti kegiatan penelitian di Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Onrust, bersamaan
dengan puluhan siswa lainnya mengikuti kegiatan Fun Bike di Senayan dan Monas, juga
Gebyar Pendidikan di Silang Monas Jakarta pada hari Sabtu lalu.
Hari ini 13 siswa terbaik dari setiap kelas yang ada saat ini akan dibimbing untuk mengikuti
kegiatan pengembangan diri di Hotel Puncak Jawa Barat selama 4H3M dengan biaya
ditanggung oleh Dinas Olah Raga yang bekerja sama dengan sekolah. Kemarin
alhamdulillah, salah satu teman kita mengikuti kegiatan Debat Bahasa Indonesia berhasil
masuk ke tingkat Provinsi DKI Jakarta bersama perwakilan dari dua SMKN lainnya. Untuk
debat Bahasa Inggris akan diseleksi Sabtu ini, lalu kita juga akan mengikuti seleksi OSTN
Matematika Nonteknologi, selain sekolah juga sedang mempersiapkan kaka kelas kalian
untuk mengikuti LKS tingkat Nasional.
Kesemua ini adalah contoh bahwa berbagai kegiatan di sekolah akan membawa para siswa
menjadi lebih bernas lebih berkualitas. Oleh karena itu keaktifan kalian sebagai siswa yang
baik, siswa yang rajin, siswa yang pantas dipilih oleh guru, harus kalian tunjukkan kepada
sekolah, agar kalian dapat terpilih mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif, tanpa harus
mengeluarkan biaya sendiri, bahkan mungkin kalian akan menerima uang saku selain ilmu
pengetahuan yang kalian dapatkan. Dan yang perlu menjadi perhatian kita semua adalah
kegiatan kalian ini senantiasa didampingi oleh Bapak/Ibu Guru yang mengorbankan waktu
untuk diri dan keluarganya demi melaksanakan tugas pekerjaannya sebagai seorang pekerja
yang menghambakan dirinya pada duli Rabb Sang Pencipta.
Bapak/Ibu yang baik, melalui kesempatan ini izinkan saya menghaturkan terima kasih yang
tulus atas budi baik Bapak/Ibu dalam menolong siswa dan sekolah sehingga pendidikan di 28
kita lebih berkualitas, diiringi permohonan maaf bila selama hampir enam bulan ini saya
berada di tengah-tengah Bapak/Ibu semua, ada beberapa hal yang kurang berkenan di hati
kita. Semoga Allah YM Penyantun memberikan kita keluasan hati dan kedalaman jiwa untuk
ikhlas bersaudara dan mengabdi di 28 kita ini.

Akhirnya, Ibu mengucapkan sekali lagi selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional
kepada kita semua insan-insan pendidik khususnya guru-guru matahari di SMKN 28 Jakarta.
Semoga apa yang kita tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian
dari amal kebajikan di sisi Allah Subhanahu wa Taala.
Kita semua ingat ungkapan bijak, Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki
meskipun kamu tahu esok akan mati. dan Siapa yang menanam, dia yang akan memetik.
Marilah kita berlomba-lomba menanam kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan
memperoleh kebaikan itu di dunia dan akhirat kelak, amin. Terima kasih.
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang
tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan
nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era
kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah
Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda
atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.[2]
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda,
dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah
kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah
kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani ("di belakang memberi dorongan"),
digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26
April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia,
pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

You might also like