Professional Documents
Culture Documents
VITAMIN C
A. Tujuan
Tujuan praktikum Acara VI Vitamin C adalah sebagai berikut:
1. Memahami prinsip pengujian kadar vitamin C menggunakan metode titrasi
Iodometri.
2. Mengetahui kadar vitamin C pada sampel dengan menggunakan metode
titrasi Iodometri.
B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Teori
Vitamin C memiliki karakteristik berbrntuk kristal putih,
merupakan suatu asam organik dan terasa asam. Tetapi tidak berbau.
Didalam larutan, Vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen
dari udara, tetapi lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering.
gelombang yang sama dengan molekul vitamin C yaitu 269 nm. Analisis
dengan metode ini akan mendapatkan hasil yang lebih akurat (Ika, 2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi vitamin C adalah faktor
produksi dan kondisi iklim, tahap kematangan buah (spesies dan
menyebabkan
hilangnya
vitamin
dari
bahan
pangan
(Njoku, 2011).
Kadar Vitamin C dipengaruhi oleh temperatur, lama waktu proses
terkena panas, cahaya, dan udara sekitar yang menyebabkan oksidasi.
Penyimpanan buah berpengaruh terhadap kadar vitamin C yang akan
mengalami penurunan terus menerus hingga menjadi rusak. Hal ini
disebabkan oleh terjadinya proses respirasi dan oksidasi vitamin C
menjadi asam L-dehidroaskorbat dan mengalami perubahan lebih lanjut
menjadi asam Ldiketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C.
Penyimpanan vitamin C pada suhu kamar, dapat menyebabkan
penurunan kadar vitamin C, karena pada suhu kamar kondisi lingkungan
tidak
dapat
dikendalikan
seperti
adanya
panas
dan
oksigen
(Rahayu, 2009).
Beberapa langkah untuk meminimalisir kehilangan vitamin dalam
bahan pangan perlu dilakukan tindakan seperti menyajikan buah atau
sayur dalam kondisi masih segar, meminimalkan uap ketika merebus
bahan makanan, memasak beberapa jenis umbi-umbian berserta kulitnya,
menyimpan jus tidak lebih dari tiga hari serta menyimpannya dalam
kondisi digin, menyimpan potongan buah-buahan mentah dan sayuran
dalam wadah kedap udara, dalam kondisi dingin, dengan perendaman
atau menyimpannya dalam air (Izuagie, 2007).
Fortifikasi Vitamin C kedalam bahan dan produk pangan
dilakukan untuk tujuan menambah sumber Vitamin C dalam produk
karena Vitamin C merupakan suatu antioksidan yang dapat menangkap
radikal bebas dan senyawa esensial yang berperan dalam fungsi
Buah
Jambu batu
Jeruk lemon
Jeruk nipis
Jeruk orange
Mangga
Nanas
Peaches
302
50
27
49
41
24
26
oleh
asam
borat
sebagai
bahan
pengawet
3. Cara Kerja
Sampel (Nutrisari rasa Sirsak, Jeruk nipis, dan Leci)
Penambahan
D. Pembahasan
Tabel 6.1 Data Kadar Vitamin C
Kel.
Sampel
1
Nutrisari Sirsak
2
Nutrisari Jeruk nipis
3
Nutrisari Leci
4
Nutrisari Sirsak
5
Nutrisari Jeruk nipis
6
Nutrisari Leci
7
Nutrisari Sirsak
8
Nutrisari Jeruk nipis
9
Nutrisari Leci
10
Nutrisari Sirsak
11
Nutrisari Sirsak
12
Nutrisari Leci
13
Nutrisari Leci
14
Nutrisari Jeruk nipis
Sumber : Laporan Sementara
Berast sampel
(gr)
Volume Iod
(ml)
Kadar vitamin
C (%)
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
1,05
1,30
2,8
1,5
3
1,6
2,5
2
2,9
3,5
3,8
2,6
3,1
2,9
0,739
0,915
1,971
1,056
2,112
1,126
1,760
1,408
2,042
1,232
1,337
0,915
1,091
1,021
Sayur
Asparagus
33
Kacang-kacangan 19
Brussels sprout
94
Sawi
50
Kol kembang
69
Salada air
77
Cabe hijau
120
Bayam segar
59
Tomat
23
Sumber: (Sediaoetama, 1985).
Buah
Jambu batu
Jeruk lemon
Jeruk nipis
Jeruk orange
Mangga
Nanas
Peaches
302
50
27
49
41
24
26
basa, titrasi ini merupakan contoh analisis volumetri, yaitu suatu cara atau
metode yang menggunakan larutan yang disebut titran dan dilepas dari
perangkat gelas yang disebut buret. Bila larutan yang diuji bersifat basa
makan titran harus bersifat asam begitu sebaliknya. Untuk menghitung kadar
Vitamin C dengan metode adalah dengan mol NaOH = mol asam askorbat.
Metode lainya adalah metode spektrofotometri, pada metode ini larutan
sampel (vitamin C) diletakkan pada sebuah kuvet yang disinari oleh cahaya
UV dengan panjang gelombang yang sama dengan molekul vitamin C yaitu
269 nm. Analisis dengan metode ini akan mendapatkan hasil yang lebih
akurat (Ika, 2009).
Selain memahami prinsip titrasi tujuan dari praktikum ini adalah
mengetahui kadar vitamin C pada sampel dengan menggunakan metode titrasi
iodometri. Kadar vitamin C dapat dihitung denga persamaan:
kadar vitamin C ( )=
Dari Tabel 6.1 diperoleh data hasil pengamatan kadar vitamin C dari
sampel Nutrisari sirsak, Nutrisari jeruk nipis, dan Nutrisari leci. Kadar
Vitamin C pada Nutrisari sirsak kelompok 1, 4, 7, 10, dan 11 yaitu 0,739%,
1,056%, 1,76%, 1,232%, 1,3376%, sehingga memiliki rata-rata kadar Vitamin
C yaitu 1,224%. Menurut Nutrition Fact pada kemasan Nutrisari sirsak yaitu
90mg/11gr serbuk nutrisari atau setara dengan 0,818%, jadi hasil praktikum
tidak sesuai dengan Nutrition Fact pada kemasan Nutrisari sirsak. Sampel
Nutrisari jeruk nipis memiliki kadar Vitamin C menurut praktikum kelompok
2, 5, 8, dan 14 yaitu 0,915%, 2,112%, 1,408%, dan 1,0208%, sehingga
memiliki kadar rata-rata Vitamin C sebesar 1,364% . Menurut Nutrition Fact
pada kemasan Nutrisari jeruk nipis yaitu 90mg/11gr serbuk nutrisari atau
setara dengan 0,818%, jadi hasil praktikum tidak sesuai dengan Nutrition
Fact pada kemasan Nutrisari jeruk nipis. Sampel Nutrisari leci memiliki
kadar Vitamin C menurut praktikum kelompok 3, 6, 9, 12, dan 13 yaitu
1,971%, 1,126%, 2,042%, 0,915%, dan 1,0912%, sehingga memiliki kadar
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Analisa Pangan Kadar Vitamin C
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Titrasi Iodimetri adalah metode pengukuran kadar Vitamin C dengan
reaksi redoks yaitu menggunakan larutan iodin (I2) sebagai titran dan
larutan amilum sebagai indikator. Pada proses titrasi, setelah semua
vitamin C diaddisi dengan Iodin, maka kelebihan iodin akan bereaksi oleh
amilum membentuk komples berwarna biru.
2. Kadar Vitamin C pada sampel Nutrisari sirsak sebesar 1,224%, Nutrsari
jeruk nipis sebesar 1,364%, dan Nutrisari leci sebesar 1,429%. Sehingga
pada hasil praktikum didapatkan urutan sampel kadar Vitamin C dari
tinggi ke rendah yaitu Nutrisari Leci, Nutrisari Jeruk nipis, dan Nutrisari
Sirsak.
DAFTAR PUSTAKA
Ajayi A. A., Peter A., and Adedeji O. M. 2015. Modification of Cell Wall
Degrading Enzyme from Soursop (Annona muricata) Fruit Deterioration
for Improved Commercial Development Clarified Soursop Juice. Review
Medical and Aromatic Plants.
Day, R. A. dan A. L. Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Keempat.
Erlangga. Jakarta.
Ika, Dani. 2009. Alat Otolatisasi Pengukuran Kadar Vitamin C dengan Metode
Titrasi Asam Basa. Jurnal Neutrino Vol. 1,No.2.
Izuagie, A.A dan F.O. Izuagie.2007. Iodimetric Determination of Ascorbic Acid
(Vitamin C) in Citrus Fruits.Journal of Agriculture and Biological
Sciences, 3(5).
Mequanint, Tiruworkdkk. 2012. All-Solid-State Iodide Selective Electrode for
Iodometry of Iodozed Salts and Vitamin C.Oriental Journal of
Chemistry.Vol.28,No.4.
Milind, P. And C. Dev. 2012. Orange: Range of Benefits. International Research
Journal of Pharmacy, Vol. 3, No. 7 (59).
Njoku, P.C. dkk.2011. Temperature Effects on Vitamin C Contens in Citrus Fruits.
Pakistan Journal of Nutrition 10 (12).
Pratama, Anggi, Darjat dan Iwan Setiawan. 2007. Aplikasi LabView Sebagai
Pengukur Kadar Vitamin C dalam Larutan Menggunakan Metode Titrasi
Iodimetri. Jurnal Teknik Elektro.
Rahayu, E.S, R. Susanti dan Putik Pribadi. Perbandingan Kadar Vitamin dan
Mineral dalam Buah Segar dan Manisan Basah Karika Dieng (Carica
pubescens Lenne & K.Koch). Jurnal Biosaintifika, Vol 2, No.2.
Safaryani, N, Sri H. dan Endah D.H. 2007. Pengaruh Suhu dan Lama
Penyimpanan terhadap Penurunan Kadar Vitamin C Brokoli (Brassica
oleracea L).Jurnal Anatomi dan Fisiologi, Vol. XV, No. 02.
Sediaoetama, Achmad Djaeni. 1985. Ilmu Gizi. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta.
Supriyanti, F. M. T. dan Pipit Fajar F. 2014. Fortifikasi Lemon pada Produksi
Keju Cottage serta Analisis Kandungan Gizinya. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas MIPA, UKSW Vol. 5,
No. 1 (530).
Winarno, FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Zee F., Mike N., Melvin N., and Andrew K. Growing Lychee in Hawaii. Journal
CTAHR (1).
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Analisis data kelompok 1
Perhitungan kadar Vitamin C:
M Iodin x N Iodin x BM Vitamin C x fp
Kadar Vitamin C ( )=
x 100
2 x Berat Sampel ( gr ) x 1000
Sampel Nutrisari Sirsak
1,05 x 0,01 x 176 x 4
Kadar Vitamin C=
x 100
2 x 0,5 x 1000
LAMPIRAN FOTO