You are on page 1of 12
: JURNAL EKONOMI DAN BISNIS wn wm i cnt ALRLANGGA Wahana Karya Iimiah : Bidang fImu Ekonomi, Ekonomi Islam, Manajemen dan Akuntansi Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 ISSN : 2338-2686 REAKSI PASAR TERHADAP NILAI TAMBAH EKONOMI Eli Rohmawati| Andry Irwanto DAMPAK KETERBUKAAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL SEKTOR JASA TERHADAP. PERTUMBUHAN EKONOMI: PENDEKATAN PANEL DINAMIS Faizatul Amala | Unggul Heriqbaldt KUALITAS LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI Puput Tri Komatasari | I Gede Adi Permana PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL KINERJA MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENDEKATAN VRIO FRAMEWORK (STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA) Febriana Wurjaningram CAPITAL INTENSITY DAN RISIKO SISTEMATIS Rahmat Setiawan EMA IMPLEMENTATION AS AN ASSESSMENT FOR ECO-EFFICIENCY: A CASE FROM PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK. IN GRESIK, EAST JAVA, INDONESIA. Titisari Kusumawardhani | Basuki PERAN PARA AKTOR DALAM IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKRUAL SEKTOR PEMERINTAHAN DI INDONESIA (2000 - 2014) Rahadian Setyo Noegroho | Ade Palupi KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN: FAKTOR- FAKTOR PENENTU DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFISIENSI INVESTASI Lucia Jeni Setyawati Diterbitkan olch : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga S.K. No. 890/SK/DITJEN PPG/STT/1981 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXV, No, 2 Agustus 2015 ISSN : 0854 - 3038 DAFTAR ISI REAKSI PASAR TERHADAPNILAITAMBAH EKONOMI Eli Rohmawati | Andry Irwanto Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga DAMPAK KETERBUKAAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL SEKTOR JASA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI: PENDEKATAN PANEL DINAMIS Faizatul Amala | Unggul Heriqbaldi Partai Gerakan Indonesia Raya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 4 KUALITAS LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI Puput Tri Komalasari | I Gede Adi Permana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 125 PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL KINERJA MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENDEKATAN VRIO FRAMEWORK (STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA) Febriana Wurjaningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangea 135 CAPITAL INTENSITY DAN RISIKO SISTEMATIS Rahmat Setiawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 149 EMA IMPLEMENTATION AS AN ASSESSMENT FOR ECO-EFFICIENCY: ACASE FROM PTSEMEN. INDONESIA (PERSERO) TEKS INGRESIK, EAST JAVA, INDONESIA . Titisari Kusumawardhani | Basuki PTSemen Indonesia (Persero), Tbk. | Faculty of Economics and Business, Airlangga University 155 PERAN PARA AKTOR DALAM IMPLEMENTASI AKUNTANSI AKRUAL SEKTOR PEMERINTAHAN DI INDONESIA (2000 - 2014) Rahadian Setyo Noegroho | Ade Palupi Kementerian Keuangan Republik Indonesia | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN: FAKTOR- FAKTOR PENENTU DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFISIENSI INVESTASI Lucia Jeni Setyawati Universitas Widya Mandala Surabaya 165 186 ‘Alamat Editorial : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, JI Airlangga No. 4 Surabaya 60286 Telp. (031) 5036584, 5033642, 5026288 Fax. (031) 5026288 E-mail: majekon@feb.unair.ac.id Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 KUALITAS LABA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI Puput Tri Komalasari | I Gede Adi Permana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ABSTRAK Informasi laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi perusahaan dan sistem pelaporan kepada pihak eksternal yang telah diaudit serta menyajikan data kuantitatif tentang posisi keuangan perusahaan serta kinerja perusahaan Kualitas laba yang tinggi mampu memberikan informasi lebih banyak tentang karakteristik kinerja ‘euangan perusahaan yang relevan dengan keputusan spesifik yang harus dibuat oleh pengambil keputusan.Penelitian ini hendak menguji pengaruh kualitas laba yang diukur dengan discretionary acerwal terhadap pola investasi dan efisiensi investasi yang dilakukan perusahaan.Sampel penelitian ini adalah 82 perusahaan manufaktur pada tahun 2009. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kualitas laporan keuangan tidak mempengaruhi tingkat investasi yang dilakukan oleh perusahaan baik perusahaan yang sedang under ataupun over-investment. Peluang pertumbuhan dan ukuran perusahaan berpengaruh ierhadap keputusan investasi perusahaan. Kata kunci: kualitas laba, discretionary accrual, investasi, over-investment, under-investment Abtract ABSTRAK Financial statement is a product of the company's accounting and reporting systems that present quantitative data on the company's financial position and performance. High earnings quality provides more information about the company’s financial performance characteristics that are relevant to the specific decisions that must be made by decision-makers. This research examined the effect of earnings quality as measured by discretionary ‘accruals on investment and its efficiency made by the company. The research sample was 82 manufacturing ‘companies in 2009. The results of this study found that the quality of the financial statements do not affect the level of investment made by the company both companies that are under or over-invesiment. Opportunities for growth and firm size effect on corporate investment decisions. Keywords: earings quality, discretionary accrual, investment, over-investment, under $$$ wvestment. -125- Jurnal Ekonomi dan Bisnis PENDAHULUAN Aturan tentang pelaporan keuangan semakin marak dilakukan—termasuk penerapan IFRS—guna ‘meningkatkan kualitas dan manfaat dari laporan ‘keuangan tersebut. Namun pertanyaan yang kemu- dian muncul adalah “Apa peran ckonomis dari pelaporan keuangan?” (Ball, 2008), Perkembangan penelitian tentang peran laporan keuangan dalam pengambilan keputusan telah banyak dilakukan. Dewasa ini penelitian lebih difokuskan pada kualitas laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, Dechow, Ge dan Schrand (2010) menyatakan bahwa kualitas laba yang lebih tinggi mampu memberikan informasi lebih banyak tentang karakteristik kinerja ‘keuangan perusahaan yang relevan dengan keputusan spesifik yang harus dibuat oleh pengambil keputusan. Definisi ini mengimplikasikan bahwa kualitas laba menjadi tidak bermakna ketika tidak dikaitkan dengan konteks pengambilan keputusan. Meskipun penelitian mengenai kualitas laba sudah cukup banyak dilakukan, namun mayoritas peneli- tian tersebut menguji hubungan antara kualitas laba dengan likuiditas saham, return serta asimetri infor- ‘masi. Tidak banyak penelitian yang menguji pengaruh kkualitas laba terhadap keputusan investasi. Bushman dan Smith (2001); Healy dan Palepu (2001); Lambert, Leuz, dan Verrecchia (2007) menyatakan bahwa semakin tinggi kualitas laba yang dilaporkan perusa- haan scharusnya dapat meningkatkan efisiensi investasi. Biddle and Hilary (2006) menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi ‘menunjukkan efisiensi investasi yang semakin tinggi, Bushman dan Smith (2001) menjelaskan dari pers- pectif teori keagenan yaitu adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan outside investor KERANGKATEORI Kualitas Laporan Keuangan Bushman dan Smith (2001) meringkas 3 peran Japoran keuangan dalam mempengaruhi kinerja ekonomi: 1) Informasi akuntansi keuangan dapat digunakan oleh manajer dan investor untuk mengidentifikasi proyek yang “baik” dan yang “buruk”. 2) Informasi akuntansi keuangan yang berkualitas dapat menjadi mekanisme kontrol bagi manajer untuk mengalokasikan sumberdaya pada proyek- proyek yang memang bagus dan menghindari mis- Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 mengenai Kinerja perusahaan. Mekanisme pengen- dalian internal dan ekstemal diperlukan untuk ‘meminimalisir asimetri informasi yang terjadi antara prinsipal dan agen. Informasi laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi perusahaan dan sistem pelaporan kepada pihak ekstemal yang telah diaudit serta menyajikan data kuantitatif tentang posisi keuangan perusahaan serta kinerja perusahaan. Sistem akuntansi keuangan merupaken salah satu sarana untuk melakukan pengendalian terhadap perusahaan. Salah satu tujuan ‘tama riset bidang akuntansi adalah untuk member kan bukti mengenai peran sistem akuntansi finan: dalam mengurangi masalah keagenan yang ditimbul- ‘kan oleh pemisahan fungsi antara manajemen dengan pemilik, membantu alokasi sumber daya finansial secara efisien ketika menghadapi peluang investasi yang menjanjikan.Sistem akuntansi finansial yang handal diyakini mampu_membantu pengambilan ‘keputusan investasi yang efektif dan efisien. Penelitian ini hendak menguji pengaruh kualitas laba terhadap pola investasi dan efisiensi investasi yang dilakukan perusahaan pada periode berikuinya. Efisiensi investasi dapat tercipta melalui penurunan asimetri informasi antara_manajemen perusahaan dengan pihak penyedia sumber dana ekstemal (kreditur ataupun investor). Kualitas laba yang tinggi dapat membantu perusahaan untuk dapat memperoleh tambahan modal untuk melaksanakan investasi yang ‘menguntungkan (yaitu investasi dengan NPV positif) serta_membantu. menghindarkan investor dari peristiwa adverse selection tethadap penerbitan saham yang dilakukan oleh perusahaan, SE alokasi ke proyek-proyek yang sebenarnya merugikan. 3) Pelaporan keuangan dapat menurunkan informa- tion uncertainty yang pada akhimya dapat menu- runkan cost of equity dan cost of deb. Li dan Shroff (2010) menyatakan bahwa semakin baik kualitas informasi akuntansi maka identifikasi dan pemilihan proyek investasi akan lebih akurat sehingga cost of capital perusahaan menjadi rendah dan pada akhimya mendorong pada pertumbuhan perekonomian yang lebih cepat. Keduanya menemu- kan bahwa pertumbuhan ckonomi di negara yang Jurnal Ekonomi dan Bisnis ‘memniliki informasi akuntansi yang berkualitas lebih cepat dibandingkan negara dengan kualitas informasi yang lebih rendah. Jadi, secara tidak langsung, kkualitas informasi akuntansi memiliki _pengaruh tethadap pertumbuhan perekonomian, Disclosure yang diterbitkan oleh perusahaan disinyalir memiliki pengaruh terhadap perkembangan investasi dan pasar modal.Semakin berkualitas laporan keuangan yang disampaikan oleh emiten mendorong pada peningkatan transparansi dan likuiditas di pasar modal. Terdapat beberapa proksi untuk mengukur kualitas laporan keuangan. Beberapa peneliti menggunakan indeks disclosure untuk menilai kualitas laporan keuangan (Greenstein dan Sami, 1994; Welker, 1995; Heflin, Shaw dan Wild, 2005). Beberapa peneliti menggunakan earnings opacity sebagai indikator kualitas informasi (Riahi-Belkoui, 2005; Bhattacharya, Daouk, dan Welker, 2002), Bhattacharya, Daouk dan Welker (2001) mendefini- sikan earnings opacity sebagai ukuran seberapa besar informasi angka laba perusahaan merefleksikan true vvalue-nya atau kinerja ekonomisnya yang secara sifatnya tidak dapat diobservasi. Earnings opacity yang rendah mengindikasikan tingginya kualitas japoran keuangan dan kondisi ini akan mendorong terciptanya aktivitas yang produktif dan akumulasi ‘modal, akuisisi keahlian serta transfer teknologg Implikasi dari earnings opacity: tinggi kualitas laporan keuangan—sebagai hasil dari rendahnya earnings opacity—secara tepat dan jujur menggam- barkan output unit produktif perusahaan dan ‘mengurangi perilaku oportunistik oleh manajemen, Earnings opacity terjadi sebagai akibat dari tindakan insiders (yaitu manajer dan pemegang saham pengendali) untuk melakukan manajemen laba guna menutupi penyimpangan yang mereka lakukan dan tindakan rent-seeking dari pekerja dan outsiders. Belkaoui (2004) menemukan hubungan negatif antara output per pekerja dan earnings opacity di 34 negara. Negara-negara dengan earnings opacity yang rendah cenderung lebih produkktif. Kualitas Laba dan Alokasi Sumberdaya Kualitas laba seringkali diukur dengan menggunakan manajemen laba.Sedikit sekali penelitian yang menunjukkan hubungan antara kualitas laba dengan misalokasi sumberdayaHealy dan Wahlen (1999) menyatakan bahwa hanya sebagian kecil literatur yang membahas tentang dampak atau konsekuensi ari manajemen laba terhadap alokasi sumber daya, Tahun XV, No. 2 Agustus 2015 Salah satu penelitian yang sedikit menyinggung tentang alokasi sumber daya adalah penclitian Teoh et. al (1998) yang menemukan bahwa manajemen laba mendorong terjadinya IPO mispricing. Penelitian lain yang dilakukan oleh Foster (1979), Dechow et al. (1996) dan Palmrose et al. (2004) menemukan bahwa pasar bereaksi negatif terhadap pengungkapan informasi keuangan yang menyesat- kan. Hal ini menunjukkan bahwa investor mulai ‘menyadari adanya manipulasi yang dilakukan oleh ‘manajemen perusahaan. Namun demikian, pada tahap tertentu investor memilikiprediksi yang rasional tentang besarnya manipulasi yang dilakukan perusa- haan, ‘bahkan bisa jadi investor tidak mampu mengidentifikasi besarnya manipulasi yang dilaku- kan perusahaan sehingga investor bisa jadi bereaksi negatif terhadap sebuah pengumuman yang pada dasarnya tidak mengimplikasikan adanya misalokasi sumberdaya, Manajemen Laba dan Keputusan Investasi Dechow et al. (1996) menemukan bahwa salah satu motivasi perusahaan untuk melakukan manajemen laba adalah untuk menarik sumber pembiayaan ckstemnal dengan biaya yang murah yang selanjutnya digunakan untuk investasi barang modal. Manajer yang memiliki peluang investasi yang menguntung- ‘kan namun menghadapi kendala finansial bisa jadi memanipulasi labanya agar bisa memperoleh pembiayaan ekstemal dalam rangka mewujudkan rencana investasi mereka. Namun, penelitian Dechow etal (1996) tidak menunjukkan apakah investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut benar-benar optimal, Bar-Gill dan Bebchuk (2003) memprediksi bahwa perusahaan yang memiliki kualitas laba yang buruk seringkali melakukan investasi yang tidak efisien karena perusahaan menyajikan kinerja keuangannya lebih tinggi dari yang seharusnya dengan tujuan untuk ‘memperoleh pembiayaan yang lebih murah, Hal ini dibuktikan oleh Wang (2006) yang menemukan adanya over investment dalam R&D dan merger- akuisisi melalui saham pada perusahaan yang mela- kukan manajemen laba, Kualitas Laba, Keputusan Investasi dan Efisiensi Investasi Penelitian ini menguji pengaruh kualitas laba tethadap keputusan investasi sebagaimana penelitian Biddle dan Hilary (2006) dan Verdi (2006) yang memprediksi dan menemukan bahwa_informasi akuntansi yang lebih baik dapat mengurangi asimetri -127- Jurnal Ekonomi dan Bisnis informasi antara manajer dan penyedia dana ekstenal sehingga memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi investasi. Biddle dan Hilary (2006) menemu- kan bahwa ukuran kualitas laba akuntansi berpe- ngaruh negatif terhadap sensitivitas investasi-arus kas. Hal ini mengindikasikan bahwa batasan-batasan finansial untuk berinvestasi akan menurun ketika perusahaan menunjukkan kualitas laba yang tinggi. Verdi (2006) menemukan bahwa kualitas akrual berpengaruh negatif terhadap over-investment dan under-investment. Liang dan Wen (2007) mengemukakan hipotesis bahwa semakin tidak reliabel Iaba akuntansi suatu perusahaan akanberdampak pada keputusan investasi ‘yang tidak efisien baik dalam bentuk over- investment ‘maupun under-investment karena semakin. buruk kualitas laba akuntansi akan semakin tinggi tingkat mispricing di pasar modal. Berdasarkan prediksi Liang dan Wen (2007), maka keputusan investasi perusahaan dengan tingkat discretionary accrual ‘yang besar menjadi kurang efisien. Ketidakefisienan keputusan investasi yang diambil oleh perusahaan METODE PENELITIAN endekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam pendekatan kuantitatif, yyaitu penelitian yang menitikberatkan pada pengujian hhipotesis. Data yang digunakan harus terukur dan menghasilkan kesimpulan yang digeneralisasi, serta menggunakan alat bantu statistik dalam melakukan pengujian. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam peneli- tian ini adalah besamya investasi yang dilakukan perusahaan. 2) Variabel Independen, terdiri dari: a) Kualitaslaba (ADA) ) Over (Under) Investment(Ovetl) ©) Corporate governance yang diukur dengan jumiah kepemilikan institusional (Gov) 3) Variabel Kontrol Variabel kontrol yang bertindak sebagai variabel independen antara lain: a) Ukuran perusahaan b) Market to book value c) Variabilitas arus kas operasio(CFO) Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Jadi, perusahaan yang melakukan investasi cenderung memiliki kinerja keuangan yang rendah ketika mereka memiliki kualitas laba yang buruk pada saat berinvestasi. H, : Kualitas laporan keuangan berhubungan negatif tethadap over investment H, : Kualitas laporan keuangan berpengaruh negatif terhadap under investment ‘Model Penelitian Secara umum, model yang digunakan adalah: Investmentit+1 = a+f,ADA,+B,ADA,,* Overl,,, +B, Overl,., +B, Gov, +2yj Control, +. Keterang ADA. :kualitas laporan keuangan Over! :over-investment Gov _ : corporate governance perusahaan Control : variabel kontrol Se 4d) Variabilitas penjualan o(Sales) e) Tangibility Definisi Operasional Variabel Berikut ini disajikan pengukuran untuk masing- ‘masing variabel yang digunakan dalam penelitian ii. 1) Variabel Investasi diukur dengan menggunakan jumlah capital expenditure setelah dikurangi ‘dengan penjualan aktiva tetap. Variabel ini didefla- si dengan total asset pada tahun sebelumnya, 2) Kualitas laporan keuangan diukur dengan meng- gunakan discretionary accrual. Tong dan Miao (2011), untuk mengukur Kualitas, laba mereka menggunakan berbagai_proksi. Proksi pertama yakni ADA (absolute value of the performance-adjusted discretionary accruals) ‘mengacu pada model Kothari (2001). Model Kothari mengontrol faktor kinerja perusahaan (ROA) -untukmemodifikasi_ model Modified Jones's (1991). Model Modified Jones's mencoba ‘memperbaiki kelemahan model Jones yang hanya ‘menggunakan perubahan laba dengan menambah- kan perubahan piutang untuk estimasi model. Estimasi tersebut mengasumsikan bahwa semua perubahan dalam penjualan kredit merupakan ‘manipulasi. ADA menangkap tindakan oportunis- -128- Jurnal Ekonomi dan Bisnis tik manajemen atas laporan keuangan sehingga mengindikasikan akurasi laporan keuangan atas, kkinerja operasi saat ini, Semakin tinggi nilai ADA. semakin rendah kualitas laba. ADA diperoleh dari nilai absolut residual dari persamaan berikut: 1 (ASALE,—AAR,) TACG, A+ &s asser, — "aster, BPP E+ BOA, +b, Dimana: ‘TACC, = Total akrual perusahaan, yaitulaba sebelum, ‘pos luar biasa (EBEI) dikurangi arus kas ‘operasi (CFO) dibagi total aset pada dan tahun t ASSET, = Total ase perusahaan i pada tahun. ASALE,= Perubahan penjualan perusahaan i pada tahunt. AAR, = Perubahan piutang perusahaan i pada tahunt. PPE,, = Nilai dati property, plant, dan equipment perusahaani pada taunt. ROA,,, = Return on asset perusabaan i pada tahun t-1 & Error penelitian perusahaan i pada periodet 3) Over-invesiment merupakan kecenderungan perusahaan melakukan over investasi. Penelitian ini menggunakan karakteristik spesifik perusahaan yang berhubungan erat dengan kecenderungan terjadinya over-investment, yaitu likuiditas dan tingkat leverage. Likuiditas diproksikan dengan saldo kas yang dimiliki oleh perusahaan dengan argumentasi bahwa perusahaan yang memiliki saldo kas yang minim memunjukkan adanya financial constraint, sedangkan perusahaan ‘dengan saldo kas yang besar cenderung melakukan over-investment (Jensen, 1986). Tingkatleverage juga mencerminkan tingkat under atau over- investment. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi mengalami ketergantungan pada utang yang cukup besar dengan beban tetap yang tinggi pula, Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat fleksibilitas perusahaan untuk melakukan investasi dan perusahaan cenderung mengalami under investment(Myers, 1977). + Langkah pertama untuk mengukur tingkat over- investmentadalah dengan meranking perusahaan ke dalam desil yang didasarkan pada posisi kas (operating cash flow) perusahaan dan leverage. Sebelum di ranking ke dalam desil, leverage dikalikan dengan minus 1 untuk menunjukkan semakin tinggi kedua ranking variabel tersebut Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 (yaitu operating cash flow dan leverage) menun- jukkan semakin tinggi tingkat over-investment, Langkah kedua adalah mentransformasi_hasil ranking tersebut menjadi angka yang berkisar antara 0 (nol) dan I (satu). Langkah terakhir untuk mengukur variabel Overl adalah menghitung skor gabungan antara ranking (yang telah ditransformasi) berdasarkan operating cash flow dan leverage. Skor gabungan ini diper- oleh dengan menggunakan rata-rata_geometrik dari kedua variabel. 2) Corporate governance diukur dengan mengguna- kan proporsi kepemilikan saham oleh institusional. 3) Variabel kontrol ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan Ln dari total asset, sedangkan Tangibility diukur dengan menggunakan rasio aktiva tetap dibagi dengan total asset. Variabilitas arus kas operasi diukur dengan menggunakan deviasi standar dari CFO selama 6 tahun terakhir, ddan variabilitas sales diukur dengan menggunakan 0 dan signifikan secara statistik maka dapat disimpulkan bahwa kualitas laporan keuangan mempengaruhi tingkat investasi -131- Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 perusahaan dan investasi tersebut cenderung bersifat under-investment. Interpretasi ini didasar- kan pada kehadiran variabel Overl yang menun- jjukkan jika Over! meningkat menunjukkan over- investment dan jika menurun menunjukkan under-investment, Penelitian ini menggunakan discretionary acrual untuk mengukur kualitas informasi. Semakin besar nilai dari ADA maka kualitas informasinya semakin rendah. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan negatif antara ADA dengan tingkat investasi. Artinya, semakin tinggi kualitas informasi maka tingkat investasi juga semakin tinggi. Namun penelitian ini tidak ‘mampu menunjukkan pengaruh yang kuat antara kualitas informasi dengan tingkat investasi, Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 5%, Penelitian ini tidak berhasil menunjukkan pengaruh positif antara kualitas informasi dengan tingkat investasi. Pengaruh positif menunjukkan bahwa kualitas informasi mempengaruhi tingkat investasi bagi perusahaan yang mengalami kecen- derungan under-investment. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh proksi kualitas informasi yang belum cukup merepresentasikan kualitas infor- ‘masi yang dengan mudah bisa diamati dan dianalisis oleh pihak manajemen dan investor. Disamping itu, keputusan investasi bisa jadi lebih ‘mempertimbangkan free cash flow yang dimiliki perusahaan dan bukan pada kualitas laporan ‘keuangan. Pengaruh Corporate Governance terhadap Investasi Hasil ujihipotesis menunjukkan bahwa corporate governance yang diukur dengan menggunakan tingkat kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan investasi dan tidak signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan yang terjadi bahwa ketika tingkat kepemilikan institusional cenderung meningkat, maka tingkat investasi yang dilakukan perusahaan semakin lebih prudent karena tingkat investasi yang mereka lakukan akan dimonitor oleh peme- gang saham institusional. Namun hasil yang tidak signifikan ini menun- jukkan bahwa tidak semua aktivitas investasi termonitor oleh pemegang saham mengingat rapat dengan pemegang saham jumlahnya sangat terbatas.Investasi yang nilainya tidak cukup ‘material dan strategis bisa diputuskan langsung Jurnal Ekonomi dan Bisnis oleh manajemen, seperti pelepasan aset tetap, penggantian equipment dan sejenisnya. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Investasi Semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan memiliki kemampuan untuk mengem- ‘bangkan usahanya dan melakukan investasi yang. lebih banyak dibandingkan dengan perusshaan yang ukurannya keeil. Namun, hasil penelitian ini ‘menemukan bahwa ukuran perusahaan berpenga- rub negatif terhadap tingkat investasi perusahaan. Hasil ini signifikan secara statistik. Artinya bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka tingkat investasi yang dilakukannya semakin rendah. Hasil penelitian ini bisa jadi berhubungan dengan sikus bisnis perusahaan. Ketika perusahaan sudah semakin besar dan mendekati fase mature, maka peluang investasi yang diambil tidak sebanyak kketika perusahaan berada pada fase growth. Perusahaan yang sudah memiliki skala usaha yang besar lebih fokus untuk mempertahankan pangsa pasar melalui inovasi produk dan service excellent, dan tidak secara agresif melakukan investasi untuk ‘mengembangan perusahaan. Pengaruh Peluang Pertumbuhan terhadap Investasi Penelitian ini menggunakan rasio market to book (MTB) untuk mengukur tingkat peluang pertum- buhan dimata investor. Semakin tinggi nilai MTB. maka peluang pertumbuhan yang dihadapi oleh pperusahaan ke depan juga semakin besar. Penelitian ini menemukan bahwa peluang pertum- buhan berpengaruh positif terhadap tingkat investasi yang dilakukan perusahaan, Hasil ini onsisten dengan penclitian-penelitian sebelum- nya, Semakin besar peluang pertumbuhan perusa- than, maka tingkat investasi yang dilakukan oleh perusahaan juga semakin besa. Pengaruh Variasi Arus Kas Operasi dan Penjualan terhadap Investasi ‘Variasi arus kas operasi (CFO) mencerminkan tingkat stabilitas kas yang dimiliki oleh perusa- haan, Semakin tinggi variabilitas CFO mengindi kasikan bahwa perusahaan memiliki risiko yang tinggi sehingga akan mempengaruhi tingkat investasi yang dilakukannya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabili- tas CFO memiliki koefisien regresi yang negatif namun tidak signifikan secara statistik. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan tidak semata- -132- Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 mata mengandalkan arus kas operasinya untuk melakukan investasi. Terdapat sumber-sumber dana lainnya untuk meningkatkan investasi, diantaranya adalah dari kreditur maupun investor lainnya. Variabilitas sales yang mengukur kinerja penjualan perusahaan ditemukan tidak berpenga- uh secara signifikan terhadap tingkat investasi. Variabilitas sales yang tinggi mengindikasikan rrisiko yang tinggi karena ketidakstabilan profita- bilitas perusahaan. Namun demikian, tingginya variabilitas sales tidak semata-mata menurunkan tingkat investasi karena sumber dana eksternal Jainnya yang tersedia bagi perusahaan, Pengaruh Tangibility terhadap Investasi ‘Tangibility menunjukkan besarnya aset tetap yang dimiliki perusahaan. Semakin besar tangibility ‘memberikan indikasi bahwa nilai aset tetap yang dimiliki perusahaan juga semakin besar. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tingkat tangibility berhubungan positif namun tidak signi- fikan secara statistik. Hubungan positif ini bisa dijelaskan bahwa semakin besar aset tetap yang dimiliki perusahaan maka perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk menjaminkan aset ‘tetapnya guna memperoleh peningkatan kapasitas utang. Besamya utang yang bisa diperoleh perusa- haan memberikan peluang bagi perusahaan untuk ‘meningkatkan investasinya. Namun demikian, basil penelitian ini tidak berhasil menunjukkan pengaruh yang kuat antara tangibility dengan tingkat investasi.Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh kebijakan pendanaan yang diambil oleh perusahaan. Mayoritas perusahaan di Indonesia memilih menggunakan sumber dana internal terlebih dahulu untuk mendanai investasi- nya sebelum memilih untuk menggunakan sumber dana eksternal (utang), SS Jurnal Ekonomi dan Bisnis SIMPULAN DANSARAN Simpulan Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas informasi terhadap tingkat efisiensi investasi. Lebih lanjut, penelitian ini juga menguji asosiasi antara over dan under-invesiment dengan kcualitasinformasi, Penelitian ini menemukan bahwa kualitas laporan keuangan tidak mempengaruhi tingkat investasi baik bagi perusahaan yang cenderung mengalami under- investment maupun over-invesiment. Hasil yang serupa juga terjadi untuk variabel corporate gover- nance, Vvatiabilitas arus kas operasi dan leverage serta Tahun XV, No. 2 Agustus 2015 perusahaan, dan pertumbuhan penjualan berpengaruh posit terhadap investasi perusahaan, Hasil ini sangat mungkin dipengaruhi oleh siklus bisnis perusahaan serta kemudahan bagi perusahaan untuk memperoleh sumber dana altematif selain perusahaan. Saran Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional untuk menguji hipotesis dalam rangka menghindari adanya autokorelasi. Penelitian selanjut- nya hendaknya menggunakan model data panel agar dapat menangkap fenomena secara lebih Iuas dan ‘menguji beberapa alternatif pengukuran kualitas lapo- ran keuangan Siklus bisnis juga perlu dipertimbang- kan sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi ‘tangibilitas perusahaan. tingkat investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap tingkat investasi SE DAFTAR PUSTAKA Ball, Ray.,2008, Whatis the Actual Economic Role of Financial Reporting?, Accounting Horizon, Vol. 2,No. 4, 427-432. Bar-Gill,O.,andL, Bebchuk. 2003, Misreporting corporate performance. Working paper, Harvard University Bhattacharya, Utpal., Daouk, Hazem., dan Welker, Michael., 2003, The World Price of Earnings Opacity, Accounting Review, vol. 78, No.3, 641-678. Biddle, G.,and G. Hilary. 2006, Accounting Quality and Firm-Level Capital Investment. The Accounting Review, 81, 963-982 Bushman, R. dan A. Smith, 2001, Financial Accounting Information and Corporate Governance,Journal of Accounting and Economics,32, 237-333. Dechow, 1994, Accounting Earnings and Cash Flows as Measures of Firm Performance: The Role of Accounting Accrual, Joumal of Accounting and Economics, 17,3-42. Dechow, P, R. Sloan, and A, Sweeney, 1996, Causes and consequences of earings manipulation: An analysis of ‘irmssubjectto enforcement actions by the SEC. Contemporary Accounting Research 19: 1-36, Dechow, Ge. Weili, dan Schrand, Chaterine., 2010, Understanding earnings quality: A review of the proxies, their ‘determinants and their consequences, Journal of Accounting and Economics, 50, 344-401 Foster, G. 1979, Brloff and the capital market Journal of Accounting Research 17: 262-274 Greenstein, M. dan H. Sami, 1994, The Impact of the SEC's Segment Disclosure Requirement on Bid-Ask Spreads, Accounting Review 69, Januari, 179-199 Hayne, 1995, The Information Content of Losses, Journal of Accounting and Economics, 20, 125-153. Healy, P, and K. Palepu, 2001. Information asymmetry, corporate disclosure, and the capitalmarkets: A review of the ‘empirical disclosure literature, Journal of Accounting and Economics 31, 405-440, Heflin, Shaw dan Wild, 2005, Disclosure Policy and Market Liquidity: Impact of Depth Quotes and Order Sizes, ‘Contemporary Accounting Research, 22, 829-865. Jensen, M., 1986. Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review 76,323-329. Lambert, RC. Leuz, and R. Verrecchia, 2007. Accounting information, disclosure, and the costof capital. Journal of "Accounting Research 45, 385-420 Li, Feng,, dan Shroff, Nemit.,2010, Financial Reporting Quality and Economic Growth, working paper, www.ssrn.com. -133- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 Liang, P. and Xiaoyan Wen, 2007, "Accounting Measurement Basis, Market Mispricing,and Firm Investment Efficiency,” Journal of Accounting Research45(1), 155-197 Palmrose, 2-V., V. Richardson, and S. Scholz. 2004. Determinants of market reactions to restatement announcements. Journal of Accounting and Economies 37: 59-89 Teoh, Siew Hong, Ivo Welch, and T. J. Wong, 1998, "Earnings management and thelong-run market performance of initial public offerings," Joumal of Finance 53, 1935-1974. Verdi, R.2006. Financial Reporting Quality and Investment Efficiency. M.LT. Working Paper ‘Wang, T. 2006, Real investment and corporate securities fraud. Working paper, University of Minnesota ‘Welker, 1995, Disclosure Policy, Information Asymmetry, and Liquidity in Equity Markets, Contemporary Accounting Research, 11, 801-827.

You might also like