You are on page 1of 7

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terjadi sangat pesat, hal


tersebut disebabkan oleh faktor tingginya tingkat investasi terutama di sektor
publik. Pemerintah dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat
dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan investasi publik. Keputusan
investasi publik diperlukan untuk pelaksanaan program, kegiatan, dan fungsi
yang menjadi prioritas kebijakan.
Investasi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penganggaran
modal/investasi.

Namun

untuk

menilai

kelayakan

dan

menghindari

penyalahgunaan dana, diperlukan penilaian berupa analisa yang dapat


digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penilaian layak tersebut.
Analisis investasi sektor publik sangat diperlukan untuk menentukan suatu
proyek atau program yang sedang berjalan bernilai layak atau tidak. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu pemerintahan oleh masyarakat.
Penilaian tersebut merupakan proses untuk menganalisis proyek-proyek dan
memutuskan apakah proyek-proyek tersebut layak atau tidak untuk
diakomodasikan dalam anggaran modal/investasi.
Pengertian
Investasi
secara umum investasi adalah penanaman modal (baik modal tetap
maupun modal tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk
memperoleh keuntungan suatu perusahaan. Menurut Halim (2005: 4)

investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat


ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Sektor Publik,
menurut Muindro (2008 : 3) pengertian sektor publik adalah
merupakan suatu manajemen keuangan yang sumbernya berasal dari
publik sehingga menimbulkan konsekuensi untuk dipertanggung-jawabkan
kepada publik, akibatnya pengelolaannya memerlukan keterbukaan dan
akuntabilitas terhadap publik.
Investasi Sektor Publik
merupakan penanaman modal jangka panjang dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik. Ruang Lingkup
dari investasi sektor publik sangat terkait dengan peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan publik yang meliputi penyediaan atau penambahan
kapasitas fasilitas publik.

Contoh dari penilain inventasi pemerintah di sektor publik yang berada


di yogyakarta banyak sekali namun pada makalah ini kelompok kami
memilih di bidang taransportasi yaitu perbaikan dan pemindahan
terminal baru Giwangan yang berada di kabupaten bantul, Yogyakarta.
Namun pemerintah harus memperhatikan beberapa aspek kelayakan
invetasi yaitu:
o Aspek Teknis
o Aspek sosial dan budaya
2

o Aspek ekonomi dan finansial


o Aspek distribusi

Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan
proses pembangunan

proyek

secara

teknis

dilapangan

dan

pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Dalam hal ini


pemerintah memperhatikan lokasi proyeknya, skalanya bagaimana dan
bangaimana teknologi yang akan di gunakan untuk membangun proyek
tersebut. Akan tetapi pemerintah memperhatikan anggaran yang tersedia
untuk pengembangan terminal itu tersebut dan apakah anggaran yang di
sediakan cukup untuk membenah.
Menyangkut tentang lokasi terminal giwangan mulanya berada di
samping utara terminal yang saat ini sudah di bangun dan berada di
samping pasar tepatnya yang lokasinya sangat kumuh. Maka dari itu
pemerintah menginvestasikan untuk pengembangan terminal tersebut di
karenakan untuk melayani kenyamanan penumpang yang akan berpergian
dan kedatanagan di terminal. Serta letak fasilitas angkutan sangat mudah
di akses di karekan adanya trans jogja serta mini bus dan bus kecil yang
bisa di akses dengan mudah serta melihat juga tenaga kerjanya kabupaten
bantul dan masyarakat bantul akan lebih sedikit sejahterah di karenakan
adanya terminal baru giwangan tersebut. Cotohnya saja

tenaga kerja

kebnyakan dari kab. Bantul di karenakan letaknya terminal di kab. Bantul

dan masyarakat sekitar bisa berjualan di terminal untuk menyambung


hidup.

Aspek Sosial dan Budaya


Dari aspek ini menghasilkan dampak positf di karenakan
masyarakat sekitar terminal giwangan merasakannya yaitu dalam hal
peningkatan ekonominya, maka dari itu masyarakat sekitar pada
membangun toko jajanan, warung makan, penempatan penginapan motor
inap serta penginapan biasa dan hal itu merukapan roda perekonomian
masyarakat sekitar. Dalam aspek sosial budaya ini tersebut tergantung pada
diri sendiri setiap individunya yaitu harus berfikir luas dan pemanfaatan
lokasi yang telah di bangun dan di kembangkan oleh pemerintah setempat,
karena pemerintah yogyakarta akan berfokus pemekaran di kabupaten
bantul.
Aspek Ekonomi
Dalam pembangunan terminal Giwangan tidak terlepas dari
dampak ekonomi yang ditimbulkan dari adanya suatu proyek dimana hal
tersebut dijalankan. Maksudnya yaitu apakah suatu proyek yang dijalankan
akan

memberikan

kontribusi

yang

nyata

terhadap

pembangunan

perekonomian dan apakah kontribusinya cukup besar dalam menentukan


penggunaan sumber-sumber daya yang digunakan. Dengan adanya proyek
pembangunan memberikan dampak positif dari segi ekonomi diantaranya :

Menambah pilihan mata pencaharian. Masyarakat yang tadinya


merupakan masyarakat agraris dengan pilihan mata pencaharian
yang tentu tidak akan jauh dari menjadi pengolah sawah bagi yang
memiliki lahan atau menjadi buruh tani bagi mereka yang tidak
memiliki lahan pertanian berubah menjadi pedagang, tukang
parkir, penjual tiket dan beragam profesi lain dihasilkan dengan
dibangunnya Terminal Giwangan.
Bertambahnya pendapatan masyarakat juga menjadi salah satu
dampak positif, karena dengan ditemukannya mata pencaharian
baru, semakin banyak juga lapangan pekerjaan yang dihasilkan dan
jumlah usia kerja yang belum memiliki pekerjaan dapat mengisi
lapangan kerja yang baru ini, yang jelas berimbas pada pendapatan
masyarakatnya. Sebagai contoh dibangunnya kios - kios rumah
makan, toko - toko kelontong , ruko-ruko lain yang menjual
berbagai asesoris.
Bukan hanya pendapatan

masyarakat

yang

bertambah,

pemerintahan daerah setempat juga mendapatkan tambahan


pemasukan yang berarti bagi APBD.
Aspek Finansial
Pertimbangan aspek ekonomi terutama dari segi finansial meliputi
kegiatan menganalisis apakah suatu proyek yang diusulkan akan
memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan perekonomian
secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar dalam
menentukan penggunaan sumber-sumber daya yang digunakan.

Data (diambil dari penelitian Poegoeh Soedjito) yang digunakan untuk studi
kelayakan finansial meliputi dari dua macam, antara lain seperti :
1. Data Primer, data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lokasi
penelitian.
Harga Pembangunan Terminal

= Rp. 90.004. 457.000,00

a. Sarana penunjang lainnya


b. Mekanikal dan elektrikal
c. Funiture dan peralatan kantor
Harga Tanah

= Rp. 29.392.455.917,00

Jadi Investasi Total

= Rp. 119.396.912.917,00
2

Luas Tanah

= 58.850 m ; Umur Ekonomis

= 32tahun

Depresiasi

=5%

; Jumlah Armada Bis

= 1719

Bunga

= 16 %

; Masa Pelunasan

= 28tahun

Masa Konstruksi

= 2 tahun

Perubahan Nilai Mata Uang Terhadap Waktu

=7%

Modal Sendiri ( PT Perwita Karya )

= Rp. 90. 004.457.000,00

Modal Dari Pemkot

= Rp. 29.392.455.917,00

Jumlah Kios Yang Dibangun

= 524 Kios

2. Data Sekunder, data sekunder diperoleh dari studi pustaka beberapa


buku-buku, data dan referensi / rujukan yang memiliki spesifikasi sama.
Titik impas dapat tercapai bila pendapatan dapat menutup pengeluaran pokok
gedung. Pendapatan max = Jumlah operasional x 12 bln x (faktor pendapatan
diluar dari operasional) x R. Pengeluaraan-pengeluaraan pokok : Biaya

operasional dan pemeliharaan, Pembayaraan kembali pokok kredit, Pembayaran


bunga.

You might also like