You are on page 1of 2

Gigi copot (avulsion) karena kecelakaan cukup sering terjadi, khususnya pada anak-anak usia 8

sampai 10 tahun. Gigi yang terlepas atau avulsi ini umumnya terjadi pada gigi seri (gigi depan) dan
terjadi pada gigi tetap (bukan pada gigi susu). Bilamana insiden yang tak diharapkan ini terjadi,
apakah di sekolah atau di rumah, tindakan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau orangtua untuk
menyelamatkan gigi yang copot ini? Pertama, guru atau orangtua hendaknya tidak menjadi panik
agar dapat mengambil langkah yang tepat dalam situasi emergensi ini. Perlu diketahui bahwa gigi
yang tanggal ini dapat dimasukkan kembali ke dalam socket (lubang tempat gigi tertanam) asalkan
kita mengikuti ketentuan prosedur yang benar. SOP yang tepat dan benar oleh guru atau orangtua
akan dapat menyelamatkan pulihnya gigi depan tersebut pada kedudukan semula. Peganglah gigi
yang tanggal ini pada mahkotanya dan jangan pada bagian akarnya. Gigi yang tanggal ini juga
dilarang dicuci dan disikat kuat-kuat dengan air, karena tindakan ini akan menghilangkan jaringan
pengikat (ligamen) periodontal yang ada di sekeliling akar gigi. Ligamen periodontal inilah yang akan
memulihkan kokohnya ikatan akar gigi dengan tulang alveolar (tulang yang meliputi akar gigi)
setelah gigi yang copot itu ditanam kembali (replantation) ke dalam socket. Bila gigi tanggal ini
terkena pasir/tanah, maka dapat dibersihkan dengan air keran dingin yang mengalir perlahan. Gigi
ini kemudian dapat dimasukkan kembali ke dalam socket dengan hati-hati dan kita beri saputangan
untuk digigit agar gigi tersebut tetap pada posisinya. Selanjutnya penderita segera dibawa ke dokter
gigi. Apabila kondisi tak memungkinkan untuk ditanam kembali, maka gigi yang tanggal ini harus
segera direndam dalam medium penyimpan (storage medium) yang ada, di antaranya pada segelas
susu, atau cairan saline atau cairan fisiologis. Jangan direndam di dalam air putih. Bila kecelakaan
terjadi di rumah, maka cairan untuk soft lens dapat dipakai, karena bersifat mirip dengan cairan
saline. Bilamana cairan penyimpan ini tak tersedia, gigi yang tanggal ini dapat disimpan di dalam
mulut, diletakkan di antara gigi geraham dan pipi bagian dalam. Ini tentunya apabila si anak mampu
melakukannya dengan aman. Bilamana si anak terlalu muda dan dikhawatirkan gigi ini akan tertelan,
maka si guru atau si orangtua dapat mengambil alih mengeram gigi yang avulsi di dalam mulutnya.
Mungkin sedikit menjijikkan, namun ini demi menyelamatkan gigi tersebut. Yang paling penting gigi
ini tidak boleh dibiarkan menjadi kering, karena jaringan periodontal akan mati dalam kondisi kering.
Gigi copot karena kecelakaan merupakan kondisi emergensi dalam kedokteran gigi, yang berarti
penderita dan dokter gigi berkejaran dengan waktu. Setelah terjadi lepasnya gigi, maka tenggat
waktu untuk bisa ditanam kembali adalah 45 menit. Batas maksimal adalah 60 menit. Bila tenggat
waktu ini terlewati, gigi yang ditanam kembali biasanya tak akan pulih kencang dan kuat dan dalam
beberapa bulan akan goyang dan lepas kembali. Ada pasien dewasa yang mengalami gigi copot
karena kecelakaan, datang ke dokter gigi setelah 6 jam dan gigi yang tanggal ini disimpan dalam
saku celananya dalam keadaan kering. Sudah barang tentu, upaya replantasi akan sia-sia belaka
(hopeless). Bila prosedur di atas dilaksanakan dengan betul (gigi tersebut disimpan dalam media
yang fisiologis, tenggat waktunya di bawah 45 menit), maka yang akan dilakukan oleh dokter gigi
adalah sebagai berikut: menyuntikkan obat bius (anesthesi), menanamkan kembali gigi tersebut

dalam lubang (socket), posisi gigi dipaskan sehingga oklusi (gigitan) tak ada yang mengganjal, gigi
kemudian difiksasi (diikat) dengan splint berupa kawat lembut yang melintang dari sisi kiri dan
kanan. Lamanya fiksasi selama dua minggu. Untuk mencegah infeksi, pasien diberi antibiotika
Doxycycline 2 kali sehari selama 7 hari. Bilamana gigi yang tanggal jatuh tercemar tanah, maka
pasien juga perlu diberi suntikan ATS (Anti Tetanus Serum). infraposition (ilust cielo.br) Apakah yang
terjadi bilamana penanaman kembali gigi yang tanggal ini sudah melewati batas waktu satu jam?
Umumnya gigi akan mengalami ankylosis yaitu menyatunya akar gigi dengan tulang alveolar (tulang
yang memegang akar gigi) dan selanjutnya tulang ini akan mengalami resorpsi (penyusutan).
Akibatnya gigi bersangkutan sedikit demi sedikit akan terbenam yang dalam istilah kedokteran gigi
dinamakan infraposition (lihat gambar). Posisi gigi ini akan jauh melesap dibandingkan dengan
dengan gigi seri sehat di sampingnya. Bila infraposition ini sudah lebih dari 1 sentimeter, maka
pada gigi tersebut harus dilakukan decoronation (korona atau mahkota gigi dipotong habis dan
hanya menyisakan sisa akarnya saja). Setelah tindakan decoronation ini, maka sisa akar akan
terserap berubah menjadi tulang padat. Tindakan decoronation ini dilakukan, karena tindakan
pencabutan merupakan kontra-indikasi, mengingat pada gigi tersebut telah terjadi ankylosis
(penyatuan akar gigi dan tulang). Kecelakaan yang menyebabkan gigi copot tentu tidak pernah
diharapkan, namun bilamana kejadian naas ini terjadi, menjadi penting bagi guru dan orangtua untuk
mengetahui tindakan cepat dan tepat apa yang harus diambi
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gustaafkusno/tindakan-kita-bila-gigi-copot-karenakecelakaan_552ad6ed6ea834c37e552d22

You might also like