Professional Documents
Culture Documents
3.
4.
5.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mistar
Stopwatch
Neraca analitik
Bahan :
Kubus
Gotri
Silinder
Tabung atau gelas
Kawat
Air
C. TINJAUAN PUSTAKA
Alat ukur adalah alat yang sudah dakui sebagai acuan suat ukuran berdasarkan
strandar internasional. Dan alat ukur mekanik sendiri adalah alat ukur yang biasanya
digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti
panjang, lebar, tinggi, kerataan dan sebagainya. Dalam penggunaannya, pembacaan hasil
pengukuran dengan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala ukurnya. Contohnya
yaitu jangka sorong, mistar, mikrometer sekrup, neraca analitik, dam stopwatch ( Anonim,
2010).
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang panjang tebal, kedalaman lubang, dan
diameter dalam maupun diameter luar suatu benda dengan batas ketelitian 0.1 mm. Jangka
sorong memiliki dua rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap terdapat skala utama
dan pada rahang sorong terdapat skala nonius. Skala nonius ini panjangnya 9 mm yang
terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0.1 mm. Hasil pengukuran dengan jangka
sorong ditentukan berdasarkan angka skala utama ditambah angka pada skala nonius yang
berimpit dengan garis skala utama. Stopwatch adalah alat ukur waktu yang digunakan untuk
mengukur waktu. Stopwatch memiliki ketelitian 0.5 detik (Hidayat, 2004 : 87).
Mikrometer sekrup adalah alat ukur linear yang mempunyai batas ukur maksimal
25 mm. Alat ini mempunyai skala nonius sehingga ketelitiannya mencapai 0.01 mm. Tanpa
skala nonius, skala utama alat ini adalah 0.5 mm karena pada jarak 25 mm skala utama
terbagi dalam 50 skala sehingga jarak antara 2 skala utama terdekat adalah 25/50 mm atau 0.5
mm. Mikrometer sekrup mempunyai nonius dalam bentuk skala putar yang terdiri atas 50
skala (untuk 1 kali putaran yang sama harganya dengan jarak 1 skala utama). Mikrometer
sekrup mempunyai dua skala yaitu skala utama dan skala nonius , ini dtunjukkan oleh
selunbung lingkaran (Rochim, 2006 :169 ).
D.
1.
a.
b.
PROSEDUR PERCOBAAN
Menghitung waktu denyut nadi dengan menggunakan stopwatch
Dicari dan rasakan denyutan oada pergelangan tangan.
Diukur waktu dengan stopwatch untuk denyut nadi sebanyak 30 denyutan.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
a.
b.
c.
d.
6.
a.
b.
kesetimbangan.
c. Ditimbang benda menggunakan neraca analitik tersebut.
d. Diulangi percobaan pada masing-masing bahan sebanyak tiga kali.
e. Dicatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil pengamatan denyut nadi
Pengukuran
ke1.
19,47
0,65
2.
20,48
0,63
3.
19,80
0,66
4.
21,62
0,72
5.
19,44
0,65
Pengukuran dengan
Pengukuran dengan
an ke1.
mistar (mm)
20,0
2.
19,8
20,0
3.
20,8
20,0
4.
19,8
20,0
5.
20,8
20,0
F. ANALISIS DATA
1) Stopwatch
a. Mengukur 30 denyutan menggunakan stopwatch
No.
1.
(s)
19,47
(s)
20,162
2.
20,48
20,162
3.
19,80
20,162
4.
21,62
20,162
5.
19,44
100,81
20,162
(s)
0, 692
0, 318
0,362
1,458
0, 722
()
0, 479
0, 101
0, 131
2,125
0,521
3,357
=
=
= 20,162 s
=
=
=
=
= 0,408 s
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,020 x 100 %
=2%
b. Mengukur 1 denyutan menggunakan stopwatch
No.
1.
(s)
0,65
(s)
0,672
(s)
-0,022
()
0,00048
2.
0,68
0,672
3.
0,66
0,672
4.
0,72
0,672
5.
0,65
3,36
0,672
0,008
-0,012
0,048
-0,022
0,00006
0,00014
0,0023
0,00048
0,0034
=
=
= 0,672 s
=
=
=
=
= 0,013 s
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,02 x 100 %
=2%
2) Jangka sorong dan mistar
a. Kubus besi
Mengukur sisi kubus besi dengan jangka sorong
No
(mm)
(mm)
.
1.
20,8
20,4
2.
19,8
20,4
3.
20,8
20,4
4.
19,8
20,4
5.
20,8
102
20,4
=
=
= 20 mm
=
=
=
(mm)
0,4
-0,6
0,4
-0,6
0,4
()
0,16
0,36
0,16
0,36
0,16
1,2
=
= 0,244 mm
% error =
x 100 %
x 100 %
= 0,01 x 100 %
=1%
Mengukur sisi kubus besi dengan jangka sorong
No
(mm)
(mm)
.
1.
20
20
2.
20
20
3.
20
20
4.
20
20
5.
20
100
20
(mm)
0
0
0
0
0
()
0
0
0
0
0
0
=
=
= 20 mm
=
=
=
=
= 0 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0 x 100 %
=0%
b. Diameter tabung
1. Jangka sorong
Pengukuran dengan jangka sorong ( diameter dalam)
No.
1.
(mm)
80,1
(mm)
83,72
2.
80,1
83,72
(mm)
-3,62
-3,22
4,48
()
13,104
10,368
3.
80,1
83,72
4.
80,1
83,72
5.
80,1
418,6
83,72
1,38
0,98
20,070
1,904
0,960
46,406
=
=
= 83,72 mm
=
=
=
=
= 1,523 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,018 x 100 %
= 1,8 %
Pengukuran dengan jangka sorong ( diameter luar)
No.
1.
(mm)
117,6
(mm)
117,32
2.
117,1
117,32
3.
117,1
117,32
4.
118,1
117,32
5.
116,7
586,6
117,32
=
=
= 117,32 mm
=
=
=
=
= 0,240 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
(mm)
-0,28
-0,22
-0,22
0,78
0,62
()
0,078
0,048
0,048
0,608
0,384
1,166
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
2. Mistar
b. Pengukuran dengan mistar ( diameter dalam)
No.
1.
(mm)
115
(mm)
115
2.
116
115
3.
115
115
4.
115
115
5.
114
575
115
(mm)
0
1
0
0
-1
()
0
1
0
0
1
2
=
=
= 115 mm
=
=
=
=
= 0,316 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
Pengukuran dengan mistar ( diameter luar)
No.
1.
(mm)
120
(mm)
120,6
2.
121
120,6
3.
120
120,6
4.
121
120,6
5.
121
603
120,6
(mm)
-0,6
0,4
-0,6
0,4
0,4
()
0,36
0,16
0,36
0,16
0,16
1,2
=
= 120,6 mm
=
=
=
=
= 0,245 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
(mm)
(mm)
.
1.
53,5
53,76
2.
54,5
53,76
3.
50,6
53,76
4.
54,9
53,76
5.
55,3
268,8
53,76
=
=
= 53,76 mm
=
=
=
=
= 0,844 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
(mm)
-0,26
0,74
-3,16
1,14
1,54
()
0,067
0,547
9,985
1,299
2,371
14,269
= 0,015 x 100 %
= 1,5 %
b. Pengukuran dengan mistar
No.
1.
(mm)
58
(mm)
57,8
2.
57
57,8
3.
59
57,8
4.
58
57,8
5.
57
289
57,8
(mm)
0,2
-0,8
1,2
0,2
-0,8
()
0,04
0,64
0,44
0,40
0,64
3,16
=
=
= 57,8 mm
=
=
=
=
= 0,397 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,006 x 100 %
= 0,6 %
3) Pengukuran dengan micrometer sekrup
a. Gotri
No.
1.
(mm)
16,98
(mm)
16,89
2.
16,98
16,89
3.
16,97
16,89
4.
16,70
16,89
5.
16,85
84,48
16,89
(mm)
0,09
0,09
0,08
-0,19
-0,04
()
0,008
0,008
0,006
0,036
0,001
0,059
=
= 16,89 mm
=
=
=
=
= 0,04 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,002 x 100 %
= 0,2 %
b. Kawat
No.
1.
(mm)
0,34
(mm)
0,302
2.
0,33
0,302
3.
0,31
0,302
4.
0,28
0,302
5.
0,25
1,51
0,302
=
=
= 0,302 mm
=
=
=
=
= 0,014 mm
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,04 x 100 %
=4%
4) Timbangan analitik
a. Kubus
(mm)
0,038
0,028
0,008
-0,022
-0,052
()
0,0014
0,0007
0,000064
0,0004
0,0027
0,0052
No.
1.
(gr)
0,903
(gr)
0,903
2.
0,904
0,903
3.
0,902
2,709
0,903
(gr)
0
0,001
-0,001
(gr)
0
0,000001
0,000001
0,000002
=
=
= 0,903 gr
=
=
=
=
= 0,0005 gr
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,0005 x 100 %
= 0,05 %
b. Gotri
No.
1.
(gr)
6,73
(gr)
6,71
2.
6,70
6,71
3.
6,71
20,14
6,71
=
=
= 6,71 gr
=
=
=
=
= 0,009 gr
% error = x 100 %
= x 100 %
(gr)
0,02
-0,01
0
(gr)
0,0004
0,0001
0
0,0005
= 0,001 x 100 %
= 0,1 %
c. Silinder
No.
1.
(gr)
0,908
(gr)
0,902
2.
0,900
0,902
3.
0,898
2,706
0,902
(gr)
0,006
-0,002
0,004
(gr)
0,000036
0,000004
0,000016
0,000056
=
=
= 0,902 gr
=
=
=
=
= 0,003 gr
% error = x 100 %
= x 100 %
= 0,003 x 100 %
= 0,3 %
G. PEMBAHASAN
Praktikum mengenai alat ukur mekanik ini berujuan untuk mempelajari ala ukur
waktu (stopwatch) dan alat ukur panjang (jangka sorong, mikrometer sekrup, mistar) dengan
ketelitian tinggi dan mempelajari ketelitian alat uku waktu (stopwatch) dan alat ukur panjang
(mikrometer sekrup, jangka sorong, mistar) dengan ketelitian tinggi. Alat ukur mekanik
sendiri adalah ialah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan
kondisi fisik suatu komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan dan sebagainya.
Pada percobaan yang pertama yaitu menghitung waktu untuk denyut nadi sebanyak 30
denyutan dengan menggunakan stopwatch. Diperoleh rata-rata waktu untuk 30 denyutan
sebesar 20,16 sekon dengan % error 2%, sedangkan waktu untuk 1 denyutan rata-rata sebesar
0,67 sekon dengan % error 2 %. Untuk percobaan kedua yaitu mengukur sisi kubus dengan
menggunakan jangka sorong dan mistar. Pada percobaan yang menggunakan jangka sorong
didapatkan rata-rata sisi kubus sebesar 20,4 mm dengan % error sebesar 1% dan pada
percobaan yang menggunakan mistar didapatkan sisi kubus sebesar 20 mm dan % error 0 %.
Untuk percobaan ketiga yaitu mengukur diameter dalam dan luar tabung menggunakan
jangka sorong dan mistar. Untuk pengukuran diameter dalam tabung dengan jangka sorong
didapatkan nilai sebesar 83,72 mm dengan % error 1,8% dan diameter luarnya sebesar 117,32
mm dengan % error 0,2%. Sedangkan untukpengukuran menggunakan mistar didapatkan
nilai diameter dalam tabung sebesar 115 mm dan % error 0,2 % dan diperoleh diameter
luarnya sebesar 120,6 mm dengan % error 0.2%. Percobaan selanjutnya yaitu menghitung
kedalaman air dalam tabung dengan menggunakan mistar dan jangka sorong. Dari percobaan
ini didapatkan nilai rata-rata kedalamannya sebesar 53,76 mm bila diukur menggunakan
jangka sorong dan % errornya sebesar 1,5% dan jika diukur dengan mistar kedalaman air
rata-ratanya sebesar 57,8 mm dengan % error 0,6 %. Kemudian pada percobaan kelima yaitu
mengukiur diameter kawat dan gotri dengan menggunakan mikrometer sekrup. Berdasarkan
analisis data diperoleh diameter gotri jika diukur dengan mkrimeter sekrup sebesar 16,89 mm
dengan % error sebesar 0,2 % dan diameter kawat sebesar 0.302 mm dengan % error sebesar
4%. Dan untuk percobaan terakhir yaitu menghitung massa gotri, kubus, dan silinder dengan
menggunakan neraca analitik diperoleh massa kubus sebesar 0.903 gram dengan % error
sebesar 0.05 % dan diperoleh massa gotri 6.71 gram dengan % error 0.1 % sedangkan untuk
silinder diperoleh massa sebesar 0.902 gram dengan % error 0.3%.
Dari percobaan percobaan yang telah kami lakukan didapat % error yang berbeda
pada setiap pengukuran. Hal ini disebabkan karena ketidak telitian saat membaca skala pada
alat ukur, dan bisa juga karena kekeliruan saat menghitung dengan menggunakan kalkulator.
Dan berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat dikatakan bahwa alat ukur
panjang yang tingkat ketelitiannya paling tinggi adalah mikrometer sekrup dan karena
memiliki batas ketelitian 0,01 mm dan alat ukur panjang yang ketelitiannya paling rendah
adalah mistar karena batas ketelitiannya hanya 1.0 mm.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a.
Stopwatch merupakan alat ukur waktu. Jangka sorong, mistar, dan mikrometer sekrup
b.
termasuk alat ukur panjang, dan yang termasuk alat ukur berat adalah neraca analitik.
Stopwatch memiiliki ketelitian 0,5 sekon dan alat ukur panjang seperti jangka sorong
memiliki ketelitian 0.05 mm mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm dan mistar
memiliki 1,0 mm. Alat ukur yang ketelitiannya paling tinggi adalah mikrometer sekrup
karena memiliki ketelitian 0,01 mm dan alat ukur yang ketelitiannya paling rendah adalah
mistar memiliki ketelitian 1,0 mm
2. Saran
Saran saya agar lebih teliti saat membaca skala yang ditunjukkan pada alat ukur, dan
pada saat praktikum gunakanlah waktu sebaik-baiknya agar dapat selesai pada waktunya.