You are on page 1of 11

TUGAS 3

STRUKTUR ALJABAR

Oleh : Kelompok 2

Anggota :

1. Ikhsan Magribi NIM. 0907504


2. Novaliyosi NIM. 0907564
3. Tintin Kartini NIM. 0907604
4. Lia Yuliawaty NIM. 0907560

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2009
Soal halaman 47

4. a). Misalkan H adalah subgroup dari G dan a ∈ G .


{ }
aHa −1 = aha −1 h ∈ H . Tunjukkan bahwa aHa −1 adalah subgroup dari G.
Jawab:
Adt aHa −1 ≠ φ
Perhatikan
e = aea −1 ∈ aHa −1 , aHa−1 ≠ φ
ah1a −1 , ah2 a −1 ∈ aHa−1 , maka
( ah a ) ( ah a )
1
−1
2
−1 −1
= ah1 a−1 ah2−1 a−1 = ah1 h2 −1 a−1 ∈ aHa−1
Maka aHa −1 adalah subgrup dari G.

b). Jika H berhingga, apa itu ο (aHa −1 ) ?


Jawab:
−1
Untuk membuktikan: aHa = H
1−1
Adt f : H 
pada
→ aHa −1 dengan f (h) = aha −1 untuk semua h ∈ H
h, h1 ∈ H . Jika h = h1 maka aha −1 = ah1a−1
Misalkan f terdefinisi dengan baik, sehingga aha −1 ∈ aHa −1 .
1−1
f : H  → aHa −1 , maka f ( h) = f (h1 ) , maka aha −1 = ah1a−1 .
Dari hal tersebut maka h = h1 menunjukkan bahwa f adalah satu-satu.
Untuk menunjukkan f onto aHa −1 , x ∈ aHa −1
x = aha −1 = f ( y ) . Untuk beberapa y ∈ H , sebutlah y = a −1 xa .
Maka f onto aHa −1 .
1−1
∴ο (aHa −1 ) adalah f : H  pada
→ aHa −1

6. Tuliskan semua koset kanan H pada G dimana:


a). G = (a ) adalah grup siklik dengan order 10 dan H = (a 2 ) adalah subgroup G
dengan generator a 2 .
Jawab:
G = { a, a 2 , a 3 ,..., a10 = e} dan H = { a 2 , a 4 , a 6 , a8 , a10 = e}
Misalkan a k adalah sebarang unsur dari G. Koset kanan Ha k diberikan oleh
Ha k = { a 2 a k , a 4 ak , a6 ak , a8 ak , ak }
Ha k = { a 2+k , a 4+k , a6 +k , a8+k , ak }

b). G adalah bagian dari (a ) , H = (a 5 ) adalah subgroup G dengan generator a 5 .


Jawab:
G = { a, a 2 , a 3 ,..., a10 = e} dan H = {a 5 , a 10 = e}
Misalkan a k adalah sebarang unsur dari G. Koset kanan Ha k diberikan oleh
H = {a 5 a k , a 10 a k }
+k
H = {a 5+k , a 10 }

{
c). G = A( S ), S = { x1 , x2 , x3 } dan H = σ ∈ G x1σ = x1 }
Jawab:
x1σ = x1
x1e = x1
x1 x1 x −1 = x1
Maka koset kanannya adalah Hs = { x1 , x 2 , x3 }

7. Tuliskan semua koset kiri dari H pada G untuk H dan G sebagai bagian dari
(a ), (b), (c) pada soal nomor 6.
Jawab:
{
k +2 k +4 k +6 k +8
a). a H = a , a , a , a , a
k k
}
b). a k H = {a k +5 , ak +10 }
c). sH = { x1 , x2 , x3 }
8. Apakah setiap koset kanan H pada G merupakan koset kiri H pada G pada grup
nomor 6?
Jawab:
Benar, setiap koset kanan H pada G merupakan koset kiri H pada G.

9. Misalkan H adalah subgrup G sedemikian sehingga jika Ha ≠ Hb maka aH ≠ bH .


Buktikan bahwa gHg −1 ⊂ H untuk semua g ∈ G .
Jawab:
Asumsi bahwa H subgroup normal G, maka Ha = aH
Adt Ha = aH
Ambil h ∈ H
h ∈ H ⇒ ha ∈ Ha = aH
ha = ah1 untuk h1 ∈ H
a −1ha = a −1ah1
a −1ha = h1
aa −1ha = ah1
ha = ah1 ∈ aH
Ha = aH
Maka benar H ∆G

Adt gHg −1 ⊂ H
h ∈ H maka ghg −1 ∈ gHg −1
karena terbukti H ∆G maka gH = Hg , gh ∈ gH dan gH ∈ Hg
maka gh = h1 g untuk h1 ∈ H
ghg −1 = h1
gHg −1 ⊂ H
∴ gHg −1 ⊂ H ∀g ∈ G

21. Pemetaan τ ab untuk a, b bilangan real. Pemetaan bilangan real pada bilangan real

{ }
dengan syarat τ ab : x → ax + b . Didefinisikan G = τ ab a ≠ 0 . Buktikan bahwa G

adalah grup pada komposisi pemetaan. Temukan rumus untuk τ abτ cd .


Jawab:
Adt G adalah grup
τ ab ( x) = ax + b
Ambil
τ cd ( x) = cx + d
1) memenuhi sifat tertutup, sbb.
(τ ab ) o(τ cd ) = a(cx + d ) + b
= (ac) x + ( ad + b) ∈ G
2) memenuhi sifat asosiatif, sbb.
[ (τ ab ) o(τ cd )] o(τ ef ) = (τ ab ) o(τcd ) o(τef ) 
[ a(cx + d ) + b] o(ex + f ) = (ax + b) o[ c(ex + f ) + d ]
(acx + ad + b) o(ex + f ) = (ax + b) o(cex + cf + d )
ac(ex + f ) + ad + b = a (cex + cf + d ) + b
acex + ( acf + ad + b) = acex + ( acf + ad + b)

3) mempunyai identitas, sbb.


Misalkan e = x ∈ G
Ambil τ ab ( x) = ax + b
τ ab ( x).e = τ ab ( x)
τ ab ( x) = τ ab ( x)
ax + b = τ ab ( x)
4) mempunyai invers, sbb.
(ax + b) oτ ab −1 = x
aτ ab −1 + b = x
aτ ab −1 = x − b
x−b
τ ab −1 =
a
Rumus untuk τ abτ cd = (ax + b)(cx + d )
= axcx + axd + bcx + bd
= acx 2 + (ad + bc) x + bd
Misalkan ac = u;( ad + bc) = v; bd = w , maka: τ abτ cd = ux + vx + w
2

Tugas tambahan
Carilah subgrup dari S3 dimana setiap koset kirinya sama dengan koset kanannya.
Jawab:
S3 = { (1), (12), (13), (23), (123), (132)}
Misal: H subgroup S3 dimana H = { (1), (123), (132)}
Dicari H (12) dan (12) H
Perhatikan (1)ο (12) = (12)
(123)ο (12) = (13)
(132)ο (12) = (23)
Maka, Koset kanannya adalah H (12) = { (12), (13), (23)}
Perhatikan (12)ο (1) = (12)
(12)ο (123) = (23)
(12)ο (132) = (13)
Koset kirinya adalah (12) H = { (12), (13), (23)}
∴ H (12) = (12) H

Tugas tambahan
Carilah subgrup dari S3 dimana setiap koset kirinya sama dengan koset kanannya.
Jawab:
S3 = { (1), (12), (13), (23), (123), (132)}
Misal: H subgroup S3 dimana H = { (1), (123), (132)}
Dicari H (12) dan H (12)

Perhatikan (1)ο (12) = (12)


(123)ο (12) = (13)
(132)ο (12) = (23)
Maka, Koset kanannya adalah H (12) = { (12), (13), (23)}
Perhatikan (12)ο (1) = (12)
(12)ο (123) = (23)
(12)ο (132) = (13)
Koset kirinya adalah (12) H = { (12), (13), (23)}
∴ H (12) = (12) H

Soal halaman 53

2. Jika G grup dan H < G indeks 2, tunjukkan H∆G

Jawab
o(G )
o(G : H ) = 2 → ;grup siklis berorde 2
o( H )
Karena o(G : H ) = 2 maka hanya terdapat 2 koset dari H dalam G , yaitu
H sendiri dan y lainnya adalah Hg = gH dimana g ∈H

Akan ditunjukan H subgrup normal di G


Hg = gH , maka untuk sebarang h ∈ H , hg ∈ Hg = gH oleh karena itu,
Maka hg = gh1 untuk suatu h1 ∈ H dan ternyata:
g −1 hg = g −1 gh1
g −1 hg = h1 ∈ H
Jadi H adalah subgrup normal

Misalkan H∆G dan hg ∈ Hg serta g −1 hg = h1 ∈ H


maka hg = gh1 ∈ gH sehingga Hg ⊂ gH
diketahui bahwa ghg −1 = ( g −1 ) −1 hg −1 = h2 ∈ H
karena H normal maka gh = h2 g ∈ Hg , sehingga gH ⊂ Hg
jadi karena Hg ⊂ gH dan gH ⊂ Hg maka Hg = gH

Jadi H adalah subgrup normal G

3. Diketahui N∆G dan H sebarang < G buktikan NH < G

Jawab

5. H < G dan N∆G , tunjukkan H ∩ N∆H

Jawab

−1
8. Berilah sebuah contoh grup G , subgrup H dan a ∈ G ⇔ aH a ⊆ H tetapi
−1
aH a ≠ H N∆G
Jawab
diketahui o( S 3 ) = 6 ={(1), (12 ), (13 ), ( 23 ), (123 ), (132 )}
( H 1 ) = {(1)} ( H 4 ) = {(1), ( 23 )}
( H 2 ) = {(1), (12 )} ( H 5 ) = {(1), (123 ), (132 )}
( H 3 ) = {(1), (13 )} (H 6 ) = S3
salah satu contoh ambil a = (23 ), H = (13 ) sehingga a −1 = (23 ) −1 = (23 )
aHa −1 = ( 23 )(13 )( 23 ) −1 = (12 ) jadi
aHa −1 ≠ H
(12 ) ≠ (13 )

10. Jika H sebuah subgrup G , N ( H ) = {g ∈ G | gHg −1 = H } , Buktikan


a) N (H ) Subgrup G

Jawab

i. N (H ) ≠ φ ambil g ∈H
ge = e = eg ∈H
e ∈H
e ∈ N (H )
ii. Akan ditunjukkan N (H ) tertutup di G
Ambil g1 ∈ H dan g 2 ∈ H
g 1 , g 2 ∈ H → g 1 .g 2 ∈ H
−1
g1 ∈ H ⇔ g1 Hg 1 ∈ H
−1
g 2 ∈ H ⇔ g 2 Hg 2 ∈H
akibatnya
−1 −1
g1 Hg 1 = g 2 Hg 2 ∈H
−1 −1
g1 Hg 1 .( g 2 Hg 2 )

Belum selesai

iii. Memiliki invers


−1
Ambil g ∈ N (H ) tunjukkan g1 ∈ N ( H )
−1
Perhatikan bahwa g 1 ada di G
Sekarang perhatikan bahwa
−1 −1
g H =g He
−1 −1
=g Hgg
−1 −1
=g gHg
−1
= eHg
−1
= Hg

b) H adalah normal dalam N (H )


−1
Definisi : ∀a ∈ N ( H ); aHa ∈H
−1
Misalkan a = gh1 g ; h1 ∈ H
−1
x = aHa ∈H
−1
x = aha h ∈H
x = ( gh 1 g −1 ) h( gh 1 g −1 ) −1
−1
gh1 g −1 hgh1 g −1 ; hh1 ∈ H
−1
gh1 heh1 g −1
−1
gh1 hh1 g −1
gehg −1
ghg −1 ∈H
∴H∆N (H )

c) Jika H subgrup nomal dari subgrup K di G , K ⊂ N (H ) (sehingga N (H )


adalah sugrup terbesar di G dimana H normal)
Jawab :

d) H Normal di G jika dan hanya jika N ( H ) = G


Jawab :
H∆G maka ghg ∈H akan ditunjukan N ( H ) = G
−1

−1
ghg ∈H , ∀g ∈G, h ∈H
ghg −1 ∈H ⊆ N ( H )
G ⊆ N (H )
N (H ) = G
a b
21. Misal G himpunan semua bilangan real dengan matrik 2x2,  0  dimana
 d

 1 b 
ad ≠ 0 dengan perkalian matriks,   , buktikan :
 0 1 
a) N∆G
Jawab :
Untuk menunjukkan N∆G maka harus ditunjukkan jika g −1 ng ∈N∀g ∈G
dan n ∈ N
a b  1 n 
Ambil g =  
 n =
0 1 
−1
 akan ditunjukkan g ng ∈N
 0 d   
 a b 1 n  1  d − b 

0 d 
 
 
 
  0 1  ad  0 a 

 d −b
 a an + b  ad ad 
  
0 d  0 a 
 
 ad 
 ad − ab + a 2 n + ab 
   an 
 ad ad  = 1 d  ∈ N
 0 ad  0 1 
   
 ad 
an
Karena n ∈ N maka ∈ N sehingga Terbukti bahwa N∆G
d

b) G | N abelian
N ( g1 g 2 ) = N ( g 2 g 1 )

1 n a b1  a b2 
Ambil n =   g1 =  1  g 2 =  2 
0

1 0 d1  0 d 2 

1 n  a1 b1  a 2 b2  1 n  a1 a 2 a1b2 + b1 d 2 
n.g1 g 2 =     =   
 0 1  0 d 1  0 d 2 0 1  0 d1 d 2 
 a a a1b2 + b1 d 2 + nd 1 d 2 
n.g1 g 2 =  1 2 
 0 d1 d 2 

1 n  a 2 b2  a1 b1  1 n  a 2 a1 a 2 b1 + b2 d 1 
n.g 2 g 1 =     =   
 0 1  0 d 2  0 d 1   0 1  0 d 2 d1 
 a a a 2 b1 + b2 d1 + nd 2 d 1 
n.g 2 g 1 =  2 1 
 0 d 2 d1 
Karena n.g 1 g 2 = n.g 2 g1 maka abelian.

Soal Halaman 55

Contoh 270 :
Misalkan G1 , G2 adalah grup .
ϕ : G1 → G2 adalah pemetaan dengan aturan ϕ ( Χ ) = 
Untuk setiap Χ ∈ G, Tunjukkan ϕ : G1 → G2 homomorfisma
Jawab :
Adt ϕ : G1 → G2 pemetaan
AmbilΧ 1 dan Χ2 ∈ G maka ϕ ( Χ 1) =  dan ϕ ( Χ 2) =  = ϕ ( Χ1)
Maka ϕ : G1 → G2 pemetaan
Adt ϕ ( Χ Υ ) = ϕ ( Χ) . ϕ ( Υ )
Ambil Χ , Υ ∈ G berdasarkan definisi ϕ ( Χ Υ ) =  =   = ϕ ( Χ ) . ϕ
(Υ)
Jadi ϕ ( Χ Υ )= ϕ ( Χ) . ϕ ( Υ )
Jadi berdasarkan pembuktian di atas ϕ : G1 → G2 adalah sebuah homomorfisma.
Homomorfisma seperti ini disebut homomorfisme trivial.

Contoh hal 273


Diketahui G grup pada bilangan bulat dibawah operasi penjumlahan misal G=G
untuk setiap bilangan bulat X ∈ G didefinisikan ϕ( Χ) = 2 Χ buktikan ϕ
adalah sebuah Homomorfisme
Jawab :
(i). Akan ditunjukan ϕ pemetaan
Ambil X1, X2 ∈ G dengan X1 = X2 maka akan ditunjukan 2X1 = 2X2 atau
ϕ (X1) = ϕ (X2)
Ambil X1 ∈ ϕ maka ϕ (X1) = 2 X1
X2 ∈ ϕ maka ϕ (X2) = 2 X2
Karena X1 = X2 , maka 2X1 = 2X2 akibatnya ϕ (X1) = ϕ (X2)
(ii). Akan ditunjukan ϕ (X + Y) = ϕ (X) + ϕ (Y)
Ambil X dan Y ∈ G
ϕ (X + Y) = 2 (X + Y)
= 2 X + 2Y
= ϕ (X) + ϕ (Y)
Jadi ϕ (X + Y) = ϕ (X) + ϕ (Y)
Karena ϕ merupakan pemetaan dan ϕ (X + Y) = ϕ (X) + ϕ (Y)
Maka ϕ Homomorfisme

Contoh 274 :
Misal G adalah grup pada bilangan real positif G = { -1,1 } dengan 1.1
= 1 , -1.- 1 = 1 , 1. -1 = -1 , -1.1 = -1
Didefinisikan f : G → G dengan F ( Χ )= 1 ,jika Χ positif dan F(
Χ)= -1
Tunjukan G merupakan hoomorfisma.
Jawab :
(i). Adt f : G → G merupakan suatu pemetaan

Ambil Χ1= 1 dan Χ 2 = 1 ∈ G maka F ( Χ 1)= 1 dan F ( Χ 2)= 1


Jadi untuk Χ1= Χ2 = 1 maka F ( Χ 1)= F ( Χ 2).
(ii). Adt untuk F ( Χ Y)= F ( Χ ) . F (Y)
Ambil 1 ∈G dan −1 ∈G
F (1.1) =1 = F (1) . F(1) = 1 . 1 = 1
F (-1.1) = -1 = F (-1) . F(1) = -1 . 1 = -1
F (1.-1) =-1 = F (1) . F(-1) = 1 . -1 = -1
F (-1 . -1) =-1 = F (-1) . F(-1) = -1 . -1 = 1
Jadi berdasarkan (i) dan (ii) maka, F = G1 → G2 adalah suatu homomorfisme

Contoh 2.7.6 :
Misal G grup pada operasi perkalian bilangan real positif
Misal G grup untuk bilangan real penjumlahan
ϕ : G →G didefinisikan

ϕ( x )=10 log x
ϕ( xy ) =10 log( xy ) =10 log x +10 log y =ϕ( x).ϕ( y )
(i) Buktikan ϕ adalah homomorfisma dari G ke G
Jawab:
Adt ϕ pemetaan
Ambil x1 , x 2 ∈ G maka ϕ( x1 )=10 log x1
ϕ( x 2 )=10 log x 2
Karena x1 = x 2 maka ϕ( x1 ) = ϕ( x 2 ) =10 log x
(ii) Buktikan ϕ pada operasi penjumlahan homomorfisma 1-1 dan onto

Jawab :
Adt ϕ( xy ) =10 log( xy ) =10 log x +10 log y

Ambil x1 , x 2 ∈ G maka berdasarkan definisi

ϕ( xy )=10 log x1 x 2 =10 log x1 +10 log x 2


= ϕ( x1 ) +ϕ( x 2 )
Jadi terbukti bahwa ϕ adalah homomorfisma dari G ke G.

Contoh 2.7.7 :

a b
Misal G grup pada matrik 2 x 2 bilangan real   dengan ad – bc ≠ 0
d
c 

Missal G grup bilangan real tidak nol didefinisikan

a b
ϕ : G →G dengan ϕ   = ad – bc
d
b


Tunjukan ϕ Homomorfisme
Jawab :
(i) Akan ditunjukan ϕ pemetaan

a b  e f
(ii) 
Misal X =   Y  
d h
c  g

  
Akan ditunjukan ϕ ( x . y ) = ϕ (x) . (y)
b f ae +bg af + bh 
ϕ ( x . y ) = ϕ

a

e
Y   =  =
d h cf + dh 
  
c g ce +dg
 
a d e h + b c f g – b c e h – a d f g . . . (*)

a b
ϕ(x)= ϕ   = ad – { } bc
d
c


ϕ( x)ϕ( y ) = ( ad −bc )( eh − fg )
e f
ϕ (y) = ϕ 
g 
= e h – f g
= adeh +bcfg −bceh − adfg ...(**)

h
Dari … (*) dan (**) tersebut ϕ (xy) = ϕ (x) ϕ (y)
Jadi berdasarkan (i) dan (ii) ϕ merupakan Homomorfisma

You might also like