You are on page 1of 34

PENGELOLAAN DATA SUMBER DAYA

MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI

OLEH :

TIM SOSIALISASI
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
UU No. 23/1997
UU No. 5/1990
UUD 1945 Penguasaan Perencanaan UU No. 6/1994
Pengaturan
PS. 33/3 oleh negara Visi Presiden / UU No. 41/1999
Pemerintah /
PP No. 51/1993
Pemda
SUMBER Pelaku Usaha
UU No. 11/1967
DAYA Pengusahaan - BUMN/D
UU No. 32/2004
MINERAL - Koperasi
- Swasta Pengawasan
- Perorangan - Lingkungan
Bentuk - K3
Pengusahaan - Konservasi
PP. No. 27/1980 Pengelola SDM KP
- Golongan A KK
- Golongan B KKB
- Golongan C SIPD Pembangunan
UU No. 1/1967 PR Nasional
UU No. 6/1968 Penugasan Berkelanjutan
INVESTASI UU No. 11/1970
Pengelola Dana
- PMA
PP No. 20/1994 - PMDN
- Non PMA /
PMDN Masyarakat
- Pajak (UU 1994) Adil Makmur
- Royalty
KEKAYAAN ALAM - Bagi Hasil Kontribusi
NASIONAL - dll Pemerintah
- Inventarisasi
- Eksplorasi
- BUMN Pengelolaan dan
Pengembangan
Sumberdaya Mineral
Berkelanjutan
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MINERAL
Ps. 33 ayat 3 UUD’45
(Belum diatur)
UU No. 11/1967

PENGUSAHAAN
Penelitian Geologi
SUMBER - BUMN HASIL Penyediaan
dan Eksplorasi
DAYA MINERAL - Swasta Nasional & Bahan Baku
Sumberdaya
INDONESIA - Swasta Asing MANFAAT Industri di
Mineral
- Koperasi Dalam Negeri
- Perorangan (Rakyat)
HASIL BAGI NEGARA
- Iuran Tetap
- Dikuasai Negara KELEMBAGAAN - Iuran Produksi /
- Penyebaran belum - Pemerintahan - PADAT RISIKO Royaalty
seluruhnya diketahui - Swasta Nasional - PADAT MODAL - Pajak-pajak PENGEMBANGAN
- Besarnya cadangan belum - Internasional - SARAT TEKNOLOGI - Iuran Lainnya NASIONAL
diketahui (Perlu diatur) - PEKA TERHADAP - Dividen BERKELANJUTAN
- Kualitas belum diketahui LINGKUNGAN
- Tumpang tindih MANFAAT BAGI MASY.
- KEMAMPUAN
kepentingan lahan NASIONAL MASIH - Lapangan kerja
- Rawan terhadap TERBATAS - Penggunaan barang
kepentingan lingkungan - SLOW YIELDING dan jasa
- Tak terbarukan - Membuka isolasi
daerah terpencil /
pengembangan MASYARAKAT
wilayah ADIL & MAKMUR
PERLU DUKUNGAN
- IKLIM INVESTASI - Perolehan data dasar
YANG KONDUSIF penyebaran mineral
Pengaruh Internasional
- PERANAN SWASTA - Pengembangan
(Politik, Ekonomi, Teknologi,
- NASIONAL usaha setempat
Lingkungan)
- ASING
Pendanaan bagi
(Belum diatur) Penelitian &
Eksplorasi

MASALAH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MINERAL


P e n g a r u h I n t e r n a s io n a l / G lo b a l

- P a ja k
P e n g a r u h N a s io n a l
( P o lit ik , E k o n o m i, S o s b u d ,
H a n k a m , L in g k u n g a n d ll)
P o lit ik
P e m e r in ta h ] M a s y a ra k a t
-
-
T a r if , P B B
P e ra tu ra n
- L in g k u n g a n , d ll

P a ra m e te r U m u m E kon om i

H a rg a

K on su m si S D M

S u p p ly D em an d
P e m a s a ra n

P ro d u k s i

B ia y a O p e r a s i
K e g ia t a n U s a h a
P e r t a m b a n g a n / P e n g e lo la a n - T e n a g a K e r ja
- B a ha n B aku
- E n e rg i
E v a lu a s i E k o n o m i d a n
F in a n s ia l T e k n o lo g i

Biaya/Unit Produksi
K a r a k t e r is t ik S u m b e r D a y a M in e r a l
- K a d a r ( S if a t K im ia d a n F is ik a )
C a d a n g a n M in e r a l - L okasi
E n da pa n
D ik e t a h u i ( A ) - J u m la h
M in e r a l
- B e n tu k
E nd ap an S D M B e lu m
- K e d a la m a n , d ll
S u b E k o n o m is D ik e t a h u i ( C )
D ik e t a h u i ( B )

( K e p a s tia n C a d a n g a n /T in g k a t K e y a k in a n G e o lo g i)

K e g ia t a n P e n y e lid ik a n / K e g ia t a n P e n e lit ia n /
E k s p lo r a s i S D M P e m e ta a n G e o lo g i U m u m

P M G
S D M P V M
P L G
P S G

P A R A D IG M A P E N G E M B A N G A N P O T E N S I S U M B E R D A Y A M IN E R A L
PARADIGMA PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA MINERAL
FENOMENA INDUSTRI MINERAL
1. Konsentrasi Geografi / Geologi
- Mineral tergantung pada kondisi geologi
- Contoh : Sn, Cu, Al, Ni
Akibatnya : - Perdagangan
- Kerjasama bilateral / multilateral
- Konflik
2. Konsentrasi Pengolahan
- Negara maju : 2/3 produksi dunia
- 60 % berasal dari negara berkembang
3. Konsentrasi Perusahaan
- Kegiatan hulu-hilir dikuasai oleh perusahaan tertentu
- Reynold Wrap, BHP, Rio Tinto, Alcoa, Falcon Bridge
4. Konsentrasi Modal
5. Konsentrasi Teknologi
6. Monopoli, Oligopoli
DAYA TARIK INVESTASI MINERAL,
BATUBARA DAN PANAS BUMI
1. Perspektif Geologi
- Lingkungan geologi
- Data dan informasi geologi
- Intensitas liputan eksplorasi
2. Stabilitas Polsosbud
- Sistem politik dan isu demokratisasi
- Putusan-putusan
3. Kepastian Hukum
- UU, PP, dst
- Konsistensi penerapan kebijakan
4. Sarana
- Perhubungan
- Hak atas tanah
- Birokrasi
AGENDA

• Acuan
• Latar Belakang
• Maksud dan Tujuan
• Istilah
• Jenis data
• Alur data
• Pengelolaan Data
• Penutup
ACUAN

• SNI 13-4688-1998, Penyusunan peta sumber daya mineral,


batubara dan gambut
• SNI 13-4726-1998, Klasifikasi sumber daya mineral dan
cadangan
• SNI 13-5014-1998, Klasifikasi sumber daya dan cadangan
batubara
• SNI 13-6606-2001, Tatacara umum penyusunan laporan
eksplorasi bahan galian
• SNI 18-6009-1999, Klasifikasi Potensi Energi Panasbumi
di Indonesia.
• Kepmen ESDM No. 1636.K/13/MEM/2002, Pengelolaan
Data Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
• Kepmen ESDM No. 1637.K/12/MEM/2002, Pembentukan
Unit Pengelola Data Energi dan Sumber Daya Mineral
LATAR BELAKANG
• Data dan informasi sumber daya mineral, batubara
dan panas bumi mempunyai peranan penting dalam
mendukung kelancaran pengembangan industri mineral,
batubara dan pengembangan energi panas bumi

• Tugas Pusat Sumber Daya Geologi dalam menyelenggarakan


penelitian, penyelidikan, dan pelayanan bidang sumber daya
geologi dan fungsinya dalam perumusan pedoman dan
prosedur kerja

• Belum tertatanya pengelolaan data sumber daya mineral,


batubara dan panas bumi dengan baik
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD :
Menentukan prosedur pengelolaan data dari berbagai aspek

TUJUAN :
• Mewujudkan prosedur pengelolaan data dan informasi secara
sistematis, benar, akuntabel dan mudah diperoleh untuk
dimanfaatkan, serta mencegah kehilangan data dan informasi
• Menetapkan kriteria data, kerahasiaan data sumber daya
mineral, batubara dan panas bumi dan alur keluar masuk data
ISTILAH (1)

Pengelolaan Data :
Suatu kegiatan yang dilakukan secara professional dan
terpusat,meliputi penyimpanan, penataan, pengolahan
dan pemanfaatan

Sumber Daya Mineral :


akumulasi bahan galian yang terdapat di kerak bumi,
yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata dan
dapat ditingkatkan statusnya menjadi cadangan setelah
melalui studi kelayakan
ISTILAH (2)

Data :
Semua fakta, petunjuk, indikasi, dan informasi baik dalam
bentuk tulisan (karakter), angka (digital, gambar (analog
termasuk peta), media magnetic, dokumen, perconto batuan,
fluida (bitumen, fumarol, fluida iodium) dan bentuk lain yang
didapat dari hasil penyelidikan umum, eksplorasi dan
eksploitasi mineral, batubara dan panas bumi

Informasi :
Rangkuman data yang telah mengalami proses pengolahan dan
atau interpretasi yang disajikan dalam bentuk peta, laporan
baik hard copy maupun soft copy
JENIS DATA

Jenis Data Berdasarkan Data

Sumber Internal, Eksternal

Tahapan Kegiatan Primer, Sekunder

Sifat Dasar, Olahan, Interpretasi

Bentuk Fisik, Non Fisik / Elektronik

Kerahasiaan Terbuka, Tertutup


JENIS DATA
BERDASARKAN KERAHASIAAN
Data Terbuka :
Data hasil kegiatan penyelidikan di bidang mineral, batubara dan
panas bumi yang terbuka untuk umum dan dapat diperoleh
melalui prosedur tertentu.
Contohnya, antara lain adalah data hasil penyelidikan yang
dibiayai oleh negara yang tersedia di Perpustakaan dan
Pelayanan Informasi Teknis

Data Tertutup :
Data hasil kegiatan penyelidikan di bidang mineral, batubara dan
panas bumi yang bersifat rahasia dan belum terbuka untuk umum
tetapi dapat dipergunakan oleh pengguna melalui prosedur dan
ijin dari pejabat yang berwenang.
Contohnya, antara lain adalah laporan KP, KK, PKP2B
ALUR DATA
ALUR PENGELOLAAN DATA SUMBERDAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI

Simpan conto
T

Y Y
U
conto analisa Lab fisika / Sertifikat
Data S
kimia mineral analisa
E
R
T
T
I
Y perlu T Y Y Arsip / N
laporan terbuka prosedural T
didatabase Dokumentasi
E
Y T R
N
Perpustakaan A
T L

Server Pelayanan /
database Informasi
E
K
S
Y Pengolahan
peta T
peta
E
R
T
N
A
L
PELAYANAN INFORMASI

DIREKTUR

BAGIAN SUBDIT SUBDIT SUBDIT SUBDIT


TATA USAHA MINERAL MINERAL NON BATUBARA PANAS BUMI
LOGAM LOGAM

SUB BAGIAN
DOK. DAN
INFORMASI

PELAYANAN
INFORMASI BIMTEK
TEKNIK (PIT)
Kerangka Pelaksanaan Pemetaan dan Pengelolaan Data
Geologi & Sumber Daya Mineral Nasional

h Pemetaan hPemetaan
Skala 1 : 100.000 Skala 1 : 50.000
h Kompilasi Peta KABUPATEN
Skala 1 : 50.000 - Kabupaten
PROVINSI KABUPATEN

KABUPATEN

PUSAT

KABUPATEN

h Pemetaan Geologi Dasar Laut PROVINSI KABUPATEN


Skala 1 : 250.000
h Kompilasi Peta KABUPATEN
1 : 100.000 - Provinsi
1 : 50.000 - Kabupaten
Ruang Lingkup Pemanfaatan Data Geologi

h PENGEMBANGAN ENERGI MIGAS, BATUBARA, PANAS BUMI


º Pemanfaatan dan konservasi

h PENGEMBANGAN MINERAL
º Pemanfaatan dan konservasi

h PENGEMBANGAN AIR TANAH


º Pemanfaatan dan konservasi

DATA GEOLOGI
& MINERAL h ACUAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN
º Hutan, Perkebunan, Sawah, Industri, Pemukiman, TPS , dll

h ACUAN BENCANA ALAM


º Gempa bumi, Tanah longsor, gunungapi , tsunami

h PENGEMBANGAN PARIWISATA
º Pantai, Gua, Gunung, Ngarai , dll
TAKSONOMI INDUSTRI

TAKSONOMI INDUSTRI ENERGI


INDUSTRI ENERGI
USAHA PENUNJANG ENERGI (Energy Non-Core Business) INDUSTRI
JASA PENUNJANG ENERGI PENUNJANG ENERGI
(PABRIKASI)
JASA KONSTRUKSI ENERGI JASA NON-KONSTRUKSI ENERGI
PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANFAATAN
JASA JASA JASA INSOEKSI JASA PERALATAN
(Konsultansi) (Konsultansi) ENERGI (Energy
G&G PEMBORAN O&M TEKNIS LAINNYA ENERGI
Appliances)
JASA TERINTEGRASI
Engineering, Proccurement and Construction)

USAHA INTI ENERGI (Energy Core Business)

USAHA HULU ENERGI USAHA HILIR ENERGI

EKSTRAKSI / PENGANGKUTAN /
EKSPLORASI PRODUKSI PENGOLAHAN / TRANSMISI DAN PENYIMPANAN NIAGA
PEMBANGIKTAN DISTRIBUSI
PENGELOLAAN DATA

1. PEROLEHAN
2. PENATAUSAHAAN
3. PERTUKARAN
4. PENGOLAHAN
5. PENATAAN
6. PENYIMPANAN
7. PEMELIHARAAN
8. PELAYANAN
9. DISTRIBUSI
10. KERAHASIAAN DATA
11. PEMUSNAHAN
PEROLEHAN

Perolehan data dan informasi dalam bentuk fisik


dan digital tentang sumber daya mineral, batubara
dan panas bumi diperoleh dari :

Laporan-laporan, jurnal, buletin, majalah ilmiah, buku,


karya tulis, prosiding, hasil pertemuan ilmiah, publikasi
lainnya dan Conto batuan yang diperoleh dari hasil
kegiatan penyelidikan DIM dan instansi lainnya.
PENATAUSAHAAN

1. Pencatatan judul laporan, jumlah volume, perolehan laporan (langsung dari


perusahaan atau dari Direktorat Jenderal), ringkasan laporan, lampiran atau
data digital.
2. Disposisi pimpinan terhadap laporan dan proses penyelesaiannya. Bila
laporan harus diedarkan secara bergiliran, pihak pengguna wajib melakukan
pengawasan terhadap laporan tersebut dan apabila perlu diserahkan ke
perpustakaan atau unit kearsipan serta diberitahukan kepada yang
berkepentingan tentang keberadaan laporan tersebut.
3. Pengecekan kelengkapan lampiran seperti peta, hasil analisa, sertifikat, log
bor, lampiran perhitungan sumber daya dan sebagainya, mengacu pada
daftar isi laporan. Hasil pengecekan ditulis pada lembar halaman terakhir
laporan, sehingga pada saat laporan tersebut digunakan, lampiran harus
lengkap.
4. Kekurangan lampiran disampaikan kepada pihak pengirim dengan
menggunakan formulir permintaan kekurangan data yang telah ditentukan.
5. Penyimpanan laporan yang telah lengkap dilakukan sesuai dengan sistem
dan prosedur yang berlaku.
PERTUKARAN

Untuk melengkapi laporan sebagaimana aslinya,


pertukaran data perlu dilakukan. Pertukaran data dengan
pihak lain termasuk lembaga internasional dapat
dilakukan setelah memperoleh izin dari pimpinan. MoU
lembaga pemerintah dapat digunakan sebagai ijin
menggunakan data.
PENGOLAHAN

Pengolahan data dan informasi diatur sesuai dengan


kaidah dan peraturan yang berlaku.

Data dan laporan KK dan PKP2B akan diperlakukan


oleh pemerintah sebagai sangat rahasia sepanjang
diminta oleh perusahaan kecuali data dimaksud sudah
termasuk dipakai umum.
PENATAAN

Data, informasi dan laporan harus ditata sehingga mudah


dicari dan dilacak.

Data inti bor, conto untuk analisis kimia dan fisika


mineral perlu ditata sedemikian rupa sehingga data
tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kajian
ilmiah, pengawasan dan pemantauan konservasi bahan
galian.
PENYIMPANAN

Penyimpanan data, informasi dan pelaporan


disesuaikan dengan kepentingan dan tugas pokok dan
fungsi instansi pemerintah.

Khusus untuk keperluan evaluasi teknis, seperti


evaluasi kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi
maupun studi kelayakan yang sedang berjalan
dilaksanakan oleh Penyelenggara yang diatur oleh
instansi pemerintah itu sendiri.
PEMELIHARAAN

Laporan penyelidikan umum, eksplorasi, kajian, studi


kelayakan dan laporan lain yang diterima oleh
pemerintah wajib dipelihara dengan anggaran yang
memadai.

Demikian juga dengan conto batuan, conto geokimia,


wajib dipelihara oleh penyelenggara yang diberi tugas
dan bertanggungjawab untuk kegiatan tersebut.
PELAYANAN

Pelayanan informasi sumber daya mineral, batubara dan


panas bumi secara terbuka dilakukan oleh Perpustakaan dan
hanya melayani data terbuka.

Laporan KK, PKP2B diperlukan administrasi perijinan secara


khusus dari pejabat minimal eselon III atau membawa surat
dari Direktur Jenderal/Direktur Pengusahaan Mineral dan
Batubara.

Data KK, PKP2B dan KP dilaporkan ke pemerintah dalam


bentuk laporan berkala, laporan tahunan dan laporan akhir
tahap penyelidikan
DISTRIBUSI

Pengiriman, penyerahan atau pindah tangan data


wajib memperoleh ijin dari Menteri/Direktur Jenderal
terutama data yang diperoleh dari KK dan PKP2B.

Data elektronik dilayani berdasarkan disposisi


pimpinan dengan mempertimbangkan peraturan
yang berlaku.
KERAHASIAAN DATA

Data sumber daya mineral, batubara dan panas bumi


yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelidikan
umum dan eksplorasi dengan biaya APBN sifatnya
terbuka.

Khusus untuk data penyelidikan umum dan


eksplorasi sumber daya panas bumi dalam wilayah
ijin usaha panas bumi merupakan data milik negara
dan pengaturan pemanfaatannya dilakukan oleh
pemerintah (UU 27/2003 pasal 4 ayat 3).
PEMUSNAHAN (1)

Menghapus keberadaan data dan informasi/arsip dari tempat


penyimpanan, karena sudah tidak mempunyai nilai guna lagi.

Pemusnahan data, informasi dan laporan penyelidikan umum


dan eksplorasi sumber daya mineral, batubara dan panas bumi
dapat dilakukan setelah dilakukan kajian oleh ahli geologi,
teknik pertambangan, ahli administrasi, sebagai berikut :

1. Data tersebut betul-betul tidak benar.


2. Data tersebut tidak lengkap misalnya data hasil analisa conto
yang tidak dilengkapi koordinat geografis, lokasi tidak jelas,
lepas dari laporan induk diusulkan untuk dapat dimusnahkan.
PEMUSNAHAN (2)

3. Data hasil analisa conto batuan, pasir sungai, batu hanyut yang
menyebutkan lokasi nama sungai tidak boleh dimusnahkan.

Pemusnahan seharusnya menjadi keputusan terakhir dan


sebaiknya dicegah. Dengan tidak dimusnahkan data yang
diragukan, suatu saat muncul digunakan oleh pihak lain, maka
intansi pemerintah mengetahui ketidak benarannya.
PENUTUP

Data hasil penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral oleh


pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten seyogyanya dikelola
secara bersama sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawab
masing-masing pihak.

Di tingkat nasional, pengelolaan meliputi data seluruh propinsi


dan kabupaten. Di tingkat propinsi meliputi kabupaten yang
berada di wilayahnya, dan pada tingkat kabupaten meliputi
data di wilayah kabupaten.

Pengelolaan secara struktural seperti ini kiranya akan mampu


menciptakan manajemen sumberdaya nasional secara optimal,
dalam rangka pemanfaatan kekayaan alam bagi kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia, sesuai amanat UUD 1945 pasal 33.
Terima Kasih

You might also like