Professional Documents
Culture Documents
AIR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan pangan umumnya tersusun atas air, protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, serat dan mineral. Komponen – kompenen ini berperan
penting dalam memberikan karakter bahan pangan baik sifat fisik, kimia,
biologi, maupun fungsionalnya. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi
pangan, berbagai jenis pangan dapat dibuat lebih awet, lebih menarik
penampilannya, lebih aman, lebih enak dan lebih praktis bagi konsumen
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan kadar air pada
Kukis dengan metode Thermogravimetri.
III. METODELOGI
A. Alat
1. Botol timbang
2. Eksikator
3. Oven
4. Penjepit
5. Neraca analitik
B. Bahan
1. Kukis
C. Cara kerja
Prinsip: menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan
pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan yang
berarti semua air yang berada dalam bahan sudah diuapkan.
Dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C selama 1 jam dengan tutup
dibuka
Dikeringkan botol timbang dan sampel dalam oven pada suhu 1050C
dengan tutup dilepas selama 8 – 24 jam
Sampel Berat awal (gr) Berat akhir (gr) Kadar air (% wb)
1 24,4867 26,8879 7,43
25,4525 14,9366 6,41
2 24,1214 23,5755 6,8
24,0006 23,5560 5,6
3 27,3490 26,9510 4,941
24,6326 24,4338 2,45
4 25,3875 24,9604 5,30
27,4955 27,0804 5,208
5 27,3660 26,9504 5,33
26,1658 25,6822 6,045
Sumber : Laporan Sementara
Kelompok 3B
Bahan B S S’ B+S B + S’
Kukis 16,5326 gr 8,1 gr 7,9012gr 24,6326g 24,4338gr
r
Sumber : Laporan Sementara
Keterangan :
B = botol timbang
S = sampel basah
S’ = sampel kering
Analisis Hasil Percobaan
(B + S ) − (B + S ' )
% Air (wb) = x100 %
S
(24 ,6326 − 24 ,4338 ) gr
= x100 %
8,1gr
= 2,45 %
(B + S ) − (B + S ' )
% Air (db) = x100 %
S'
(24 ,6326 − 24 ,4338 )gr
= x100 %
7,9012 gr
= 2,51 %
(B + S ' ) − B
% Berat kering = x100 %
S
( 24 ,4338 −16 ,5326 )gr
= x100 %
8,1gr
= 97,54 %
Pembahasan
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan analisis kadar air
pada kukis ini adalah :
1. Beberapa teknis analisis kadar air diantaranya :
Thermogravimetri, Thermovolumemetri, Kimiawi (Asetil Kholorida, Karl
Fisher), Fisis pengukuran secara langsung.
2. Prinsip Thermogravimetri yaitu menguapkan air yang ada
dalam bahan dengan jalan pemanasan, kemudian menimbang bahan
sampai berat konstan yang berarti semua air yang berada dalam bahan
sudah diuapkan.
3. Keunggulan metode Thermogravimetri adalah caranya
relatif mudah dan murah serta dapat dilakukan secara massal.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Leny R. 2003. Pengaruh Jenis Tepung Terigu dan Subtitusi Tepung Kacang
Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Biskuit.
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-
s1-2003-leny-8955-biskuit&q=Penelitian. Diakses tanggal 10 0ktober
2008.
Anonim. 2008. Biskuit. http://id.wikipedia.org/wiki/Biskuit. Diakses tanggal 10
0ktober 2008.
Sediaoetama, A.D. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian
Rakyat.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia.