You are on page 1of 6

Amanat Datuk Perpatih Nan

Sebatang
• Pesan ini disampaikan kepada Penghulu yang Berempat dan yang Berlima
Sekota serta orang-orang cerdik pandai dan orang-orang yang bertuah
dalam Lareh Bodi Caniago, beliau berkata :

• Rasanya umur hamba tidak akan lama lagi, hamba hendak pergi ke
Solok Selayo, entah kembali ataupun tidak, oleh sebab itu hendaklah
pegang pitaruh (pesanan/amanah) hamba oleh segala penghulu dan
orang cerdik pandai :

• Pertama : Hendaklah kalian kasih kepada negeri, kepada isi negeri, kepada
orang kaya-kaya, kepada orang bertuan, kepada alim ulama, kepada
tukang, kepada segala penghulu, kepada orang yang mempunyai bicara
meskipun kanak-kanak sekalipun. Apabila ia berbicara, ikuti olehmu
segala karena itulah yang tangkai negeri dan tangkai alam. Jangan kalian
ubahi sepeninggalan hamba supaya selamat apa-apa yang kalian kerjakan.
Samb..
• Malu orang kepada kalian yang mempunyai bicara ada enam perkara :-

• Pertama - kuat melawan kepada yang benar

• Kedua - memperbaiki parit pagar sekeliling negeri

• Ketiga - kuat membelanjakan kepada segala pekerjaan yang baik

• Kelima - tahu kepada yang benar

• Keenam - kuat menyelesaikan yang kusut dalam negeri dan tahu dengan
basa basi.
• Apabila ini dapat terpakai nescaya jadilah kalian penglima besar dalam
negeri menjadi segala ikutan segala isi alam dan luhak dan kalianlah
penghulu pilihan dalam alam ini.
Samb..
• Kata yang empat yang akan dipakai :

• Pertama - jangan berdengki-dengkian

• Kedua -  jangan hina menghina

• Ketiga - jangan bertolong tolongan kepada pekerjaan


maksiat

• Keempat - jangan menghasut orang dalam negeri untuk


berkelahi
Samb..
• Jagalah duabelas perkara yang akan dipakai :

• Pertama - kuat memberi makan isi negeri

• Kedua - benci kepada segala kejahatan

• Ketiga - banyak harta

• Keempat - banyak ilmu pengetahuan yang baik

• Kelima - berhati baik kepada orang banyak

• Keenam - giat berusaha


Samb..
Ketujuh - menerima umpat dan puji dengan lapang dada

• Kelapan - kasih dan sayang kepada yang teraniaya

• Kesembilan - pandai berbicara

• Kesepuluh - nasihat lidah

• Kesebelas - tahu kepada yang benar

• Kedua belas - ingat-ingat kepada kata-kata kias


Samb..
• Selanjutnya kuatlah kalian beriman kepada ALLAH
Ta'ala, senantiasa takut dan tiada lemah kalian kepada
mengerjakan titah ALLAH, itulah kesudahan ilmu adat.
Jika dinanti kalian mau, bila berat di nanti ringan, bila
sempit di nanti lapang maka ditumbuhkan fikiran oleh
ALLAH kerana fikiran itu pelita hati, menerangkan
pandangan hati terus kepada petala langit dan bumi,
sebab itu berlebih orang yang berakal di muka bumi ini.

(Sumber : Tambo Minangkabau : Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang


Orang Minang : Ibrahim Dt. Sanggoeno Diradjo)

You might also like