You are on page 1of 7

ANALISIS SWOT

S WOT adalah suatu kerangka analisis yang mempertimbangkan


empat faktor: strength (kekuatan), weakness (kelemahan),
opportunity (peluang), dan threat (ancaman). Sebagai kerangka
analisis, SWOT harus diterapkan dalam konteks persaingan
(competition) di mana suatu entitas terlibat dalam persaingan
dengan entitas lain. Misalnya, suatu perusahaan bersaing dengan
perusahaan lainnya, suatu negara bersaing dengan negara lainnya,
dan suatu daerah berkompetisi dengan daerah lainnya.

Supaya mudah dipahami, anggaplah kita adalah sebuah


kesatuan pasukan tempur, yang siap menghadapi peperangan
dengan kesatuan pasukan tempur lainnya yang kita sebut mereka
(musuh). Tugas kita adalah mengalahkan mereka. Dalam
terminologi ekonomika, kita ingin meraih keunggulan daya saing
(competitive advantage) atas mereka.

KEKUATAN DAN KELEMAHAN

K ekuatan (strength) adalah semua kejadian, tindakan, dan sum-


berdaya—yang berada di dalam (internal) lingkungan
kewenangan dan pengendalian kita—yang dapat menguntungkan
kita. Misalnya, (1) semangat tempur pasukan kita yang tinggi, (2)
medan tempur yang kita kuasai (karena peperangan akan terjadi di
wilayah kita), dan (3) kemenangan kita dalam pertempuran
sebelumnya. Secara ekstrem, kekuatan adalah pemanfaatan atas
segala sesuatu yang berada di dalam lingkungan kita.

Sedangkan kelemahan (weakness) adalah semua kejadian,


tindakan, dan sumberdaya—yang berada di dalam (internal)
lingkungan kewenangan dan pengendalian kita—yang tidak dapat
menguntungkan kita. Dalam kata lain, kelemahan adalah bagian
dari kekuatan kita yang tidak terkendali. Misalnya, (1) persenjataan
kita yang sudah kuno dan (2) beberapa komandan kita yang tidak
terkoordinasi dengan baik.

Kata kunci strength dan weakness adalah “pengendalian atas


semua yang berada di dalam (internal) ruang kemampuan dan
kewenangan kita”. Semua yang berada di dalam ruang
kemampuan dan kewenangan kita dan kita dapat

Page | 1
mengendalikannya, adalah kekuatan kita; sedangkan semua
yang berada di dalam ruang kemampuan dan kewenangan
kita tetapi kita tidak dapat mengendalikannya, adalah
kelemahan kita.

Kita tidak bisa mengatakan bahwa cuaca yang berpihak


kepada kita adalah kekuatan kita. Sebab, perubahan cuaca adalah
berada di luar kemampuan dan kehendak kita untuk
mengendalikannya, kecuali jika kita sudah menguasai teknologi
yang mampu mengubah dan mengendalikan cuaca. Seandainya kita
sudah menguasai teknologi itu, tetapi kita tidak memanfaatkannya,
maka tidak digunakannya teknologi itu menjadi kelemahan kita.

Kita juga tidak bisa mengatakan bahwa tentara musuh yang


loyal kepada jenderalnya adalah kelemahan kita. Sebab sudah seha-
rusnya tentara musuh berada di bawah pengendalian mereka. Sean-
dainya beberapa tentara musuh tersebut adalah mantan anggota
kita yang minggat dari pasukan kita, kasus minggatnya tentara kita
(yang seharusnya di bawah pengendalian kita) adalah kelemahan
kita.

Jadi, semua kejadian, tindakan, dan sumberdaya yang berada


di dalam (internal) lingkungan kemampuan dan kewenangan kita,
seharusnya kita kendalikan. Jika belum/tidak terkendali, kejadian,
tindakan, dan sumberdaya kita bisa menjadi “titik lemah” kita. Impli-
kasinya adalah bahwa strength harus dijaga supaya tidak
berubah menjadi weakness, sedangkan weakness harus
dikuatkan untuk menambah strength.

Kekuatan : Semua kejadian, tindakan, dan sumberdaya—yang


berada di dalam (internal) ruang kewenangan dan
pengendalian kita—yang dapat menguntungkan
kita.

Kelemahan : Semua kejadian, tindakan, dan sumberdaya—yang


berada di dalam (internal) ruang kewenangan dan
pengendalian kita—yang tidak menguntungkan
kita.

PELUANG DAN ANCAMAN

P eluang (opportunity) adalah semua kejadian, tindakan, dan


sumberdaya—yang berada di luar (external) lingkungan

Page | 2
kewenangan dan pengendalian kita—yang dapat menguntungkan
kita. Misalnya, (1) beberapa tentara tentara musuh yang bisa kita
suap untuk menjadi mata-mata kita, (2) pihak ketiga yang ternyata
juga bermusuhan dengan musuh kita, (3) cuaca yang memihak
kepada pasukan kita. Secara ekstrem, peluang adalah pemanfaatan
atas segala sesuatu yang berada di dalam lingkungan mereka.

Sedangkan ancaman (threat) adalah semua kejadian,


tindakan, dan sumberdaya—yang berada di luar (external)
lingkungan kewenangan kita—yang tidak menguntungkan kita.
Misalnya, (1) senjata musuh yang modern, (2) serangan mendadak
dari musuh kita, dan (3) pihak ketiga yang kemungkinan akan
mengambil manfaat dari kekalahan kita.

Kata kunci opportunity dan threat adalah “pengendalian atas


semua yang berada di luar (eksternal) kemampuan dan
kewenangan kita”. Semua yang berada di luar kemampuan dan
kewenangan kita dan kita dapat memanfaatkannya, adalah
peluang kita; sedangkan semua yang berada di luar
kemampuan dan kewenangan kita tetapi kita sama sekali
tidak dapat mengendalikannya dan memanfaatkannya,
adalah kelemahan kita.

Rendahnya moral pasukan kita bukanlah ancaman, melainkan


kelemahan kita. Karena sudah seharusnya kita sebagai “yang ber-
wenang dan pengendali” untuk senantiasa meningkatkan moral
pasukan kita. Rendahnya moral pasukan musuh bukanlah kekuatan
kita, melainkan peluang. Karena kita—yang tidak memiliki kewe-
nangan atas pasukan musuh—dapat memanfaatkan momentum
ketika pasukan musuh menderita moralitas yang rendah.

Jadi, semua kejadian, tindakan, dan sumberdaya yang berada


di luar (internal) lingkungan kewenangan kita, adalah bukan tugas
kita untuk mengendalikannya. Tetapi jika kita dapat
mengendalikannya dan memanfaatkannya, sumberdaya mereka itu
bisa menjadi “titik kuat” kita. Implikasinya adalah bahwa
opportunity harus dimanfaatkan untuk menambah strength,
sedangkan threat harus diantisipasi supaya tidak
melemahkan strength.

A nalisis SWOT dapat digunakan dalam berbagai pemilihan


strategi untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh: berdasarkan

Page | 3
perhitungan LQ Kabupaten X mempunyai comparative advantage
pada sektor perikanan. Pemilihan strategi pada pengembangan
perikanan di Kabupaten X menggunakan analisa SWOT:

Page | 4
Faktor Internal

Kekuatan (Strengh/S) Kelemahan (Weakness/W)

 Posisi geografis Kabupaten X di  Modal yang dimiliki nelayan terbatas


dekat Samudra Pasifik
 Perahu yang digunakan nelayan
 Ada dukungan dari pemerintah lokal merupakan perahu kecil yang
berupa pinjaman tanpa bunga jangkauannya terbatas
 Nelayan mampu membuat  Peralatan sederhana
peralatan sendiri
 Jalan raya dan transportasi kurang
 Ada pasar di setiap distrik memadai
 Teknologi sederhana.

 Hasil produksi tidak tahan lama


(tidak awet) sehingga hasil
tangkapan harus secepatnya
diproses/dipasarkan.
 Nelayan bekerja secara individual.

Faktor Eksternal

Peluang (Opportunity/O) Ancaman (Threat/T)

 Pertumbuhan ekonomi wilayah  Cuaca/musim tidak menentu.


meningkatkan pendapatan  Ketidakpastian harga.
masyarakat, dan berpotensi untuk
meningkatkan permintaan ikan.  Pengaruh bauran sektoral
menggeser peranan perikanan ke
 Potensi sumber daya melimpah. lapangan usaha lain.
 Pertumbuhan penduduk yang
menjadi sumber permintaan.  Belum ada budaya
membudidayakan ikan laut,
 Ada peluang untuk bermitra dengan sehingga penangkapan yang berle-
industri pengolahan ikan/makanan, bihan membuat populasi ikan teran-
restoran, hotel. cam punah.

 Ada potensi pengembangan dengan  Sifat laut yang terbuka (open acces)
teknik budidaya ikan yang belum membuat nelayan dari wilayah lain
dilakukan. mudah untuk menangkap ikan di
wilayah ini dan menyaingi nelayan
 Kesadaran masyarakat terhadap lokal.
asupan gizi memberi peluang pasar
baru.  Pengembangan industri/jasa yang
membuat terganggunya ekosistem
laut dapat menghambat
perkembangbiakan ikan (misalnya
limbah industri atau pariwisata)
yang mengalir ke laut).

Page | 5
Dari hasil identifikasi faktor internal (FI) dan faktor eksternal
(FE), kemudian dilakukan analisa strategis SO (Strengh-
Opportunity), WO (Weakness-Opportunity), ST (Strengh-Threat) dan
WT (Weakness-Threat). Kekuatan-kekuatan yang dimiliki
dimaksimalkan untuk menutup kelemahan (faktor internal), dan
peluang-peluang yang ada dipergunakan untuk meminimalkan
ancaman-ancaman yang mungkin timbul.

FI

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

FE
Peluang (O)

SO WO

 Mengoptimalkan kemam-  Menjalin kemitraan


puan nelayan (dengan dengan industri
dukungan permodalan dan pengolahan ikan, restoran
peralatan dari pemerintah dan perdagangan, untuk
lokal) melalui pembinaan menjamin terserapnya
dalam pengembangan hasil produksi dan mem-
budidaya ikan serta perluas pasar.
pengolahannya.
 Meningkatkan
kemampuan nelayan
dalam memasarkan
perolehan ikan dengan
memberdayakan sarana
pengangkutan dan
komunikasi untuk
memperpendek waktu
pemasaran dan mencegah
pembusukan.

Page | 6
ST WT

 Memberdayakan  Pembentukan
penggunaan sistem kelompok-kelompok
informasi cuaca nelayan dapat mem-
pemerintah untuk percepat informasi baik
mengatur waktu dan mengenai ramalan
lokasi penangkapan cuaca, perkiraan
ikan. mengenai arah gerak
ikan, teknik-teknik baru
 Meningkatkan dalam penangkapan,
pengetahuan dan ataupun pembentukan
ketrampilan nelayan
n (T) Ancama

permodalan dan
dalam penangkapan peralatan yang lebih
dan atau baik dengan saling
pembudidayaan ikan mendukung satu sama
melalui kerjasama lain.
dengan pihak-pihak
yang berkompeten
dengan mediasi
pemerintah lokal.

 Penerapan aturan-
aturan dalam
penangkapan ikan
yang mendukung dan
melindungi nelayan
lokal

Page | 7

You might also like