You are on page 1of 5

Autraumatik care

Autraumatik care adalah suatu perawatan yang tidak menimbulkan adanya


suatu trauma, pada anak dan keluarga. Perawatan tersebut difokuskan dalam
pencegahan terhadap trauma, yang merupakan bagian dalam keperawatan anak
yang mendapatkan perhatian khusus sebab anak sebagai individu yang masih
dalam usia tumbuh kembang, sangat dilindungi secara khusus dari adanya trauma
karena masa anak merupakan masa menuju prosese kematangan, kalau proses
menuju kematangan tersebut terdapat hambatan atau gangguan, maka anak tidak
akan mencapai kematangan.
Upaya atraumatik care sebagai bentuk perawatan yang teraputik dapat
diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis
(cemas, marah, nyeri, dan lain-lain) dari tindakan keperawatan yang diberikan,
seperti memeperhatikan dampak tindakan yang diberikan dengan melihat prosedur
tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma. Untuk
mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat,
antara lain:
1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
Dengan adanya perpisahan dengan keluarga, maka anak akan
mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, ketakutan, kurangnya
kasih sayang, dan menghambat proses penyembuhan anak dan dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Meningkatkan kemampuan orng tua dalam mengontrol perawatan pada
anak.
Melalui kontrol orang tua pada diri anak diharapkan anak akan
mampu mandiri dalam kehidupan dan anak akan selalu berhati-hati dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, selalu ada sikap kewaspadaan dalam
segala hal, serta pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan orang
tua dalam mengawasi perawatan anak.
3. Mencegah atau mengurangi injuri dan nyeri (dampak psikologis).
Mengurangi nyeri merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan anak, proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa
dihilangkan secara tepat, akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai
teknik, misalnya distraksi sebab injuri dan nyeri bila berlangsung lama
pada anak akan mengganggu pertumbuhan, dan perkembangan anak.
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak.
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang
sangat berarti dalam kehidupan anak, hal ini bila terjadi pada saat anak
dalam proses tumbuh kembang maka kemungkinan pencapaian
kematangan akan terhambat, maka sebagai perawat tindakan kekerasan
pada anak sangat tidak dianjurkan karena akan memperberat kondisi anak.
5. Modifikasi lingkungan fisik.
Melalui modifikasi lingkungan fisik yang bernuansa, anak dapat
meningkatkan perubahan keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi
lingkungan anak, sehingga anak selalu berkembang dan nyaman
dilingkungannya.
Peran Perawat dalam Keperawatan Anak

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan anak, perawat mempunyai


peran dan fungsi sebagai perawat anak, diantaranya:

1. Pemberi perawatan
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan
anak, sebagai perawat anak pemberi pelayanan keperawatan anak dapat
dilakukan memenuhi kebutuhan dasar anak seperti kebutuhan asah, asih,
dan asuh.
Kebutuhan asah adalah kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak,
untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan
sesuai dengan usia tumbuh kembang.
Kebutuhan asih adalah kebutuhan yang berdasarkan kasih sayang
pada anak atau memperbaiki psikologi anak.
Kebutuhan asuh adalah kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan
fisik yang harus dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan,
meliputi gizi atau nutrisi, pemenuhan tempat tinggal yang layak,
kebutuhan akan higene dan sanitasi yang baik, dan lain-lain.
2. Advocat keluarga
Selain melakukan tugas utama dalam merawat anak, perawat juga
harus mampu sebagai advocat keluarga sebagai pembela keluarga dalam
beberapa hal, seperti dalam menentukan haknya sebagai klien.
3. Pencegahan penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari salah satu bentuk
pelayanan keperawatan, sehingga setiap dalam melakukan asuhan
keperawatan perawat harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan
terhadap timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau
masalh yang diderita.
4. Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak seorang
perawat harus mampu memainkan perannya sebagai seorang pendidik,
sebab beberapa pesan dan cara merubah perilaku pada anak atau keluarga
harus selalu dilakukan dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam
keperawatan, melalui pendidikan ini diupayakan anak tidak lagi
mengalami gangguan yang sama dan dapat merubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat.
5. Konseling
Merupakan upaya perawatan dalam melaksanakan perannya
dengan memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah yang
dialami oleh anak maupun keluarga. Berbagai masalah tersebut diharapkan
mampu diatasi dengan cepat dan diharapkan pula tidak yerjadi
kesenjangan antara perawat, keluarga maupun anak itu sendiri. Konseling
ini dapat memberikan kemandirian kepada keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan.
6. Kolaborasi
Merupakan tindakan kerjasama dalam menentukan tindakan yang
akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan yang lain.
Pelayanan keperawatan anak tidak akan dapat dilaksanakan secara mandiri
oleh tim perawat saja, akan tetapi harus melibatkan oleh tim kesehatan lain
seperti, dokter, ahli gizi, psikolog, dan lain-lain, dimana mengingat anak
merupakan individu yng kompleks yang membutuhkan perhatian dalam
perkembangannya.
7. Pengambil keputusan etik
Dalam mengambil keputusan etik, perawat memiliki peran yang
sangat penting, sebab perawat selalu berhubungan dengan anak kurang
lebih 24 jam selalu disamping anak, maka peran sebagai pengambil
keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat, seperti akan melakukan
tindakan pelayanan keperawatan.
8. Peneliti
Peran ini harus dimiliki oleh semua perawat anak, sebagai peneliti
perawat harus melakukan kajian-kajian keperawatan anak, yang dapat
dikembangkan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) keperawatan. Peran sebagai peneliti dapat dilakukan dalam
meningkatkan mutu pemberian pelayanan keperawatan anak. (Wong, D.L,
1995)

Reference:
Hidayat, Alimul. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. 2004. Surabaya

You might also like