Professional Documents
Culture Documents
Sejarah Telepon
Alexander Graham Bell (1847-1922) adalah penemu dari Amerika dan pengajar bagi
orang tuli, dan dia dikenal sebagai penemu telepon, dimana telepon berasal dari dua kata yakni,
tele: jauh dan phone: suara yang artinya Sebuah alat komunikasi berupa suara jarak jauh.
Bell lahir pada 3 Maret 1847, di Edinburgh, Skotlandia, dan mendapat pendidikan di
Universitas Edinburgh dan London. Kemudian tahun 1870 dia pindah ke Canada dan kemudian
pindah lagi ke Amerika pada tahun 1871. Di Amerika dia mulai mengajar orang yang bisu dan
tuli, mempopulerkan sistem yang disebut 'bahasa visual'. System yang dikembangkan oleh
ayahnya, Alexander Melville Bell, yang menunjukkan bagaimana bibir, lidah, dan tenggorokan
digunakan dalam menggambarkan suara.
Pada masa kanak-kanaknya, dia telah memperlihatkan rasa ingin tahu yang sangat besar
pada dunia ini, yang menyebabkan dia sering mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan. Bersama
teman baiknya yang memiliki penggilingan gandum yang juga merupakan tetangganya, dia
sering membuat keributan, dan suatu hari ayah temannya berkata, "Mengapa kalian tidak
membuat sesuatu yang lebih berguna?". Semenjak itu Alexander Graham Bell berpikir alat
berguna apa yang akan ia buat. Pada umur 12 tahun, Alexander membuat peralatan sederhana
yang mengkombinasikan dayung yang berputar dengan serangkaian sikat dari paku untuk
memisahkan gandum dengan kulitnya. Peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama
bertahun-tahun, dan sebagai 'hadiahnya', ayah temannya memberikan mereka kesempatan untuk
bermain di sebuah bengkel (workshop) kecil untuk membuat 'penemuan baru'.
Sejak usia 18 tahun, Bell telah meneliti gagasan bagaimana mengirimkan dan
mentransfer perkataan. Tahun 1874 saat dia mengerjakan telegraph, dia mengembangkan
gagasan dasar yang baru bagi telephone. Percobaan yang dilakukannya bersama asistennya
Thomas Watson akhirnya terbukti berhasil pada tanggal 10 Maret 1876, saat itu kata yang
ditransmit adalah: "Watson, come here; I want you." (Watson, datanglah kemari, saya
membutuhkanmu). Serangkaian demonstrasi penggunaan telephone, telah memperkenalkan
telephone ke seluruh dunia dan dipimpin oleh perusahaannya, Bell Telephone Company pada
tahun 1877.
Jadi dari sebuah keisengan seorang anak lah, alat komunikasi telepon tercipta.
Pada dasarnya prinsip kerja telepon adalah ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon
disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi
sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai
Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan
dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal
elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat
didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan
dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer
telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian
dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang
ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang
muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
C. Perkembangan Telepon
D. Telepon digital
E. Telepon IP
F. Telepon Seluler
i) Generasi I
Telepon seluler generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan telepon seluler
pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon
seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang
ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah
mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal
dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan
dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih
bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu
besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan
performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan
mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada
jangkauan area telpon seluler.
ii) Generasi II
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah
menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM
menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut,
GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah
diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon seluler dengan
pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki ukuran
yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih
kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G
adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga
mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.
iv) Generasi IV
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon seluler
yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrstruktur yang mengintegrasikan teknologi
wireless yang telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN,
Bluetooth, dlll. sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna
untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan
penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas
utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G memberikan pelayanan pengiriman
data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game
on-line , dll.
Ketika melakukan panggilan dari telepon seluler ke telepon rumah biasa, panggilan
tersebut akan berjalan-jalan di melalui antena wireless terdekat dan akan diubah oleh penghantar
wireless ke sistem telepon landline tradisional. Panggilan tersebut kemudian akan langsung
diarahkan ke jaringan telepon tradisional dan ke orang yang menjadi tujuan panggilan.
Ketika melakukan panggilan dari ini, panggilan akan dirutekan melalui jaringan landline
kepada pengantar wireless penerima atau akan dirutekan dalam jaringan wireless ke tempat sel
terdekat dengan orang yang menjadi tujuan panggilan. Pada saat berbicara di telepon seluler,
maka telepon seluler akan menangkap suara dan mengubah suara menjadi energy frekuensi radio
(gelombang radio). gelombang radio akan berjalan melalui udara hingga menemukan penerima
di stasiun dasar terdekat. Stasiun dasar kemudian akan mengirimkan panggilan tersebut melalui
jaringan wireless hingga sampai pada orang yang menjadi tujuan telepon.