You are on page 1of 7

Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de

Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup
semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh
invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup
sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia.

Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes
(cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari
organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks
seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda.

Ada 9 filum dalam klafisikasi avertebrata yaitu:

• Annelida
• Arthropoda
• Coelenterata
• Echinodermata
• Mollusca
• Nemathelminthes
• Platyhelminthes
• Porifera
• Protozoa

Annelida

Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar
15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di
sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya
mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan
menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudenia.

Arthropoda

Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-
laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-
buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk
berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui
orang adalah Arthropoda. Arthropoda memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan
filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah
yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri
bilateral, eksoskeleton berkitin; secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan
hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya
pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal
alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau
hemosol dan selom tereduksi, sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang
berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar
kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi
biasanya oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil
ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada
silia atau nefridia.

Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan
jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal
Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta
termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.

Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.

Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Jumlah spesiesnya
yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies
hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis
semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat
hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum
ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh
utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh
jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada
annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima
kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida,
dan kelas Insecta.

Cnidaria

Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang
hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria
berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat
cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang
merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan
membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli,
terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua
bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan
mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan
masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang
digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi koloni yang
meruapakan organisme tunggal terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau keduanya.
Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-jaring saraf tak terpusat serta reseptor sederhana.
Beberapa Cubozoa dan Scyphozoa yang berenang bebas memiliki indera penyeimbang statokista
dan ada yang punya ropalia, suatu struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata
pembentuk citra dengan lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara
seksual. Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan polip
aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki medusa.
Dalam waktu lama, Cnidaria dikelompokkan dengan Ctenophora dalam filum Coelenterata, akan
tetapi setelah lebih disadari perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum
yang terpisah. Cnidaria diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama: Anthozoa yang sesil
terdiri dari anemon laut, koral, dan pena laut; serta Scyphozoa (ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur
kotak) dan Hydrozoa yang ketiganya perenang, kelompok beranekaragam yang termasuk
cnidaria air tawar dan juga cnidaria laut, dan memiliki baik anggota yang sesil seperti Hydra dan
perenang berkoloni seperti ubur-ubur kapal perang portugis. Staurozoa baru-baru ini diakui
sebagai satu kelas tersendiri dan bukan bagian kelompok Scyphozoa, dan ada perdebatan tentang
apakah Myxozoa dan Polypodiozoa merupakan cnidaria atau lebih dekat pada bilateria (hewan
yang lebih kompleks).

Banyak cnidaria memangsa organisme yang berukuran dari plankton hingga binatang yang
berukuran beberapa kali lebih besar dari mereka sendiri, tetapi banyak dari mereka mendapatkan
nutrisi dari alga endosimbiotik, dan ada yang bersifat parasit. Banyak cnidaria yang dimangsa
oleh binatang lain termasuk bintang laut, ikan dan penyu. Terumbu karang yang polipnya kaya
akan alga endosimbiotik, menopang beberapa ekosistem paling produktif di dunia, dan
melindungi vegetasi di daerah pasang-surut dan pada garis pantai dari arus yang kuat dan juga
pasang air laut. Sementara koral terbatas hidup di air laut hangat dan dangkal, cnidaria lain hidup
di laut dalam, dai lautan kutub dan di air tawar.

Fosil cnidaria telah ditemukan di bebatuan yang terbentuk 580 juta tahun lalu, dan fosil lain
menunjukkan bahwa koral sudah ada tak lama sebelum 490 juta tahun lalu dan menjadi
beranekaragam beberapa juta tahun kemudian. Fosil cnidaria yang tidak membuat struktur
bermineral sangat jarang Ilmuwan saat ini berpikir bahwa cnidaria, ctenophora dan bilateria
loebih dekat kekerabatannya dengan spons calcarea daripada dengan spons lain, dan bahwa
anthozoa adalah "bibi" atau "saudara" evolusioner dari cnidaria lain, dan lebih berkerabat dekat
dengan bulateria. Analisis baru-baru ini menyimpulkan bahwa cnidaria, meskipun dianggap lebih
"primitif" dari bilateria, memiliki rentang gen yang besar.

Sengat ubur-ubur membunuh beberapa ratus orang pada abad ke 20 , dan ubur-ubur kotak lah
yang terutama sekali berbahaya. Di pihak lain, beberapa ubur-ubur besar dianggap sebagai
makanan enak di Asia timur dan selatan. terumbu karang telah lama dianggap penting secara
ekonomi sebagai tempat memancing, pelindung bangunan di pantai dari arus dan pasang air laut,
dan baru-baru ini sebagai pusat wisata. Namun, mereka rentan terhadap penangkapan ikan
berlebih, pertambangan material bangunan, polusi, dan kerusakan akibat pariwisata.

Filum Echinodermata

Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut
yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini
ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan
terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau
enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup

• Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan
mereka sendiri
• Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri
dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
• Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
• Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu
digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
• Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar
1.000 spesies.
• Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata
terbesar; sekitar 1.500 spesies.

Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea,
Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa,
dan Eocrinoidea seperti Gogia.

Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar
atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki
simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif,
Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya
tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut
misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.

Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem
litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut
Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat
Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies
yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara
berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-
Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A.
planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga
terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan
kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.

Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang


hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan
menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak,
organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali.

Moluska

Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak) merupakan hewan triploblastik
selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa
cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.

Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum Arthropoda.
Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Moluska hidup
di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi,
bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.

Moluska dipelajari dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).

[sunting] Ciri tubuh


Tubuh tidak bersegmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala
yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di
substrat, menggali dan membor substrat, atau melakukan pergerakan.

[sunting] Ukuran dan bentuk tubuh

Ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya
beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan
bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18m.

[sunting] Strukur dan fungsi tubuh

Tubuh hewan ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kaki, badan, dan mantel.

Sistem saraf moluska terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang
menyebar. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.

Anatomi moluska relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli
memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal
ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang
berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.

Nemathelminthes atau Aschelminthes

Nemathelminthes atau Aschelminthes adalah filum yang pernah dipakai pada Kerajaan Hewan
(Animalia). Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi karena polifiletik[1]. Meskipun
demikian, pengelompokannya kadang-kadang masih dipakai untuk kemudahan.

Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai cacing gilig: hewan
dengan tubuh berbentuk silinder memanjang, bahkan sangat panjang sehingga muncullah nama
'Nemathelminthes', yang berarti "cacing berkas" (dari bahasa Yunani).[2] Tubuhnya tidak beruas-
ruas.[2]

Platyhelminthes

Platyhelminthes adalah filum dalam Kerajaan Animalia (hewan). Filum ini mencakup semua
cacing pipih kecuali Nemertinea, yang dulu merupakan salah satu kelas pada Platyhelminthes,
yang telah dipisahkan.[1]
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen. Umumnya, golongan cacing pipih hidup di
sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.[2]. Cacing golongan ini
sangat sensitif terhadap cahaya.[2] Beberapa contoh Platyhelminthes adalah Planaria yang sering
ditemukan di balik batuan (panjang 2-3 cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembab
(panjang mencapai 60 cm), Clonorchis sinensis, cacing hati, dan cacing pita.[2]

Porifera (Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah sebuah
filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.

Ciri-ciri morfologinya antara lain:

• tubuhnya berpori (ostium)


• multiseluler
• tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
• berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
• warnanya bervariasi
• tidak berpindah tempat (sesil)

Ciri-ciri anatominya antara lain:

• memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan leukonoid
• pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk
ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan.
Habitat porifera umumnya di laut.

Protozoa

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. [1]
.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan
protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh
algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi
dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan
memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas
yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini
merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa.
Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik.
Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat
bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat
membentuk badan buah. [2]

You might also like