Professional Documents
Culture Documents
~
PENDIDIKAN
Kewargaan Negara
PROPINSI D A E R A H ISTIMEWA A T J E H
(ILMU BUMI - SEDJARAH - K E W A R G A A N NEGARA)
UNTUK S E K O L A H DASAR
KELAS IV
DJILID II
Disusun oleh :
DJAUHAR! ISHAK B.A.
dan
CHALID IBRAHIM
Tjetgkan kedu-a
Penerbit
P.T, „ S A K T ! "
P. T. Pusiaka & Pe^jetakan Sari Kebudajaan Timur
BANDA ATJEH
1968
KATA PENGANTAR
DASAR PENDIDIKAN adalah Fahafah Negara Pantja Sila, dan tudjuan Pen-
didikan Nasional kita ialah membentuk manusia Pantja Sila sedjati.
Untuk mentjapai dasar dan tudjuan tersebut, ialah tatu ialah dengan mempertinggi
mtntal-moral budi-pekerii jang didjiwai oleh agama.
Ptrlu dimiliki pengetahuan dan pengertian data? mengenai kewadjiban dan haknja
sebflflai manuiia Pantja Sila.
Ptmbinaan djiwa dan moral Pantja Sila, salah tatu dianlaranja dengan media
Pendidikan Kewargaan Negara.
Ktwargaan Negara ini tcrmasuk dalam kelompok mata peladjaran PEMB1NAAN
D]IWA DAN MORAL PANT]ASILA, jang bcrkorelasi dengan peladjaran Pendidikan
Agama, dan Pendidikan Bahasa Indonesia.
Pendidikan Kewargaan Negara ini merupakan integrasi anlara llmu Bumi, Stdjarah
dan Civiel jang harus diberikan jet/ara intensif, btrdjendjang naik dtngan prinstp
integralitaj, konïinuitas dan sirikronisasi.
Dengan demikian langkah kita, menudju kepaèta tudjuan Pendidikan Nationaï, mem-
bentuk mamijia Pantja Sila sedjati menurut kehendak Undang-Undang Dasar 1945.
Mudah-mudahan dengan landasan diatas jang dibarengi oleh didaktik-metodik jang
baik. kita antarkan anak didik kita sampai ketudjuannja, mendjadi manuiia jang ber-
llmü, beramal dan berbudi luhur.
Perlu kami djelaskan bahwa buku Pendidikan Kewargaan Negara ini terdiri dari
dua bahagian. Keduanj'a mempunjai hubimgan jang amat erat.
Keduanja dipakai untuk kelas IV Sekolah Dasar. Sekiranja tidak sthsai dapat <fi-
landfutkan pada permulaan tahun adjaran di kelas V.
Utjapan terima kasih kami sampaikan keharibaan Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan
Prasekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Luar biasa, Propinsi Daerah ïtlimawa Atjeh, atas
penelitian dan persetudjuan beliait unluk mempergunakan buku ini pada Sekolah-sekola}i
Dasar dalam Propinsi Daerah Istimewa Atjih.
Kemudian keharibaan para pendidik, kami mohonkan tegur sapa demi perbaikannja.
Kepada Sdr. Moehd. Noer Hanafiah Direktur Penerbit „P.T. Pustaka & Pertjetakan
Sari Kebudajaan Timur" (P.T. SAKTl) jang telah bersedia menerbltkannja, kami me-
njampaikan penghargaan dan terima kasih jang setinggi-tingginja.
Achimja marilah kita pandjatkan do'a kehadirat Allah Subhanahu Wata'ala, mega-
nxoga kita selalu ttiendapal taufiq dan hidajahnja.
No: 5lT/B-3/Um.
\ ttd/tjap
(Z.A. IBRAHIM)
Rekaman :
1. Dipdap di Djakarta.
2. Biro Pembinaan Buku dan Perpustakaan di Djakarta.
3. Kep. Dinas PD. dan K. Prop. Dista ii Banda Atjeh.
4. Penerbit P T. Sakti di Banda Atjèh.
KATA PENGANTAR
Kami menjambut dengan gemhira usaha saudara* Chalid Ibrahim dan Djauhari
Uhak B.A. jang telah menjusun buku " P E N D I D I K A N K E W A R G A A N N E G A R A " i n i .
Usaha ini merupakan langkak pertama dalam penjusunan buku peladjaran untuk
Sekolah Dasar di Propinsi Daerah Isfimewa Atj'èh sebagai realiiasi dari pada Rentjana
Peladjaran terbaharu jang sesuai dengan Dasar dan tudjuan Pendidikan Nasional
Pantjasila.
lsinja sesuai dengan keadaan daerah, dengan nama-nama negeri jang sesuai dengan
edjaan Bahasa Atjeh,, dihiasi pula dengan peta dan gambar-gambar j'ang tjotjok dengan
minat anak didik.
Bahasanja jang sesuai dengan psychoïogy anafe menjebabkan pula buku ini langat
baik dipergunahan pada Sekolah-iekolah Dasar dalam Propinsi Daerah Istimewa Atjèh.
Buku ini telah merupakan integrasi antara ïhnu Bumi, Sedjarah dan Kewargaan
Negara dengan tudjuan mama pembinaan djiwa dan moral Pantjasila menudju kepada
pembinaan manusia-manusia Pantjasilais sedjati jang berihnu dan taqwa kepada Tuhan
jang maha Esa.
Oleh karena itu kami andjurkan kepada seluruh Sekolah Dasar di Daerah Ijlimewa
Atjèh menggunakan buku ini, karena telah memenuhi sjarat-sjarat jang diperlukan.
Achirnja kepada para penjusun buku ini, kami sampaikan penghargaan dan terima
kasih, karma usaha ini sangat berguna dalam pengisian keistimewaan Atj'èh dibidang
pendidikan.
Banda Atjeh, 9 April 1966
KEPAIA
ttd/tj'ap
7
Dengan demikian semendjak dahulu kala Daerah Atjèh
selalu tempat persinggahan kapal-kapal asing dari Timur dan
dari Barat.
Hal ini dapat kita ketahui dalam peladjaran Sedjarah.
Semendjak abad ke 13 telah terkenal Keradjaan Samudera-Pasai
(Kabupaten Atjèh Utara), mempunjai pelabuhan dan perdagang-
an jang baik dengan luar Negeri.
Lebih-lebih lagi pada abad ke 16, termasjhur Keradjaan
Atjèh Darussalam, dimana pemerintahan Sultan Iskandar Muda,
perhubungan di laut dan perdagangan sangat masjhur dan
madju.
Banjak bangsa asing datang ke Atjèh Darussalam untuk
berniaga.
Dari Eropah datang bangsa Portugis, Inggeris dan Belanda.
Dari Asia datang bangsa Arab, India, Kambodja dan Tjina.
Barang perniagaan pada waktu itu ialah lada, emas dan
timah. Hingga sekarang Daerah Istimewa Atjèh merupakan
daerah tempat pengeluaran hasil-hasil: lada, kopra, kopi, karet,
minjak terpentin, minjak nilam, hasil hutan, temak, djuga ba-
rang-barang tambang emas dan minjak tanah.
Untuk kemadjuan perniagaan dan perhubungan laut, Peme-
rintah telah berusaha dengan se-baik2nja agar Sabang dipulau
Wèh, mendjadi Pelabuhan Bebas (tempat penerimaan barang-
barang dari Luar Negen dan pengiriman barang-barang ke Luar
Negeri, dengan tidak membajar bea).
Djuga pelabuhan Lhókseumawè, Kuala Langsa, Meulabóh,
dan Ulèe Lheue didjadikan Pelabuhan Samudera (pelabuhan
jang dapat disinggahi oleh kapal-kapal besar dari Luar Negeri,
dari seluruh dunia).
Karena itu pemerintah sedang berusaha menjempurnakan
pelabuhan-pelabuhan tersebut.
Dengan demikian perdagangan dan perhubungan laut, men-
djadi madju, sesuai dengan letak Propinsi Daerah Istimewa
Atjèh.
8
TAN A H DAN A L A M
Tapaktuan.
10
SEDJARAH PERDJUANGAN
RAKJAT ATJEH
Z A M A N PURBA :
Penduduk asli di Atjèh, dizaman purba sudah ada. Tetapi
sedikit sekali diketahui orang. Penduduk dari Asia Tenggara
pada masa dahulu berpindah ketanah air kita. Begitu djuga ia
menetap di Atjèh dan disana mereka bertjampur dengan pen-
duduk asli.
Diwaktu itu banjak pula datang pedaganga dari India untuk
berniaga ke Atjèh. Dengan demikian kehidupan rakjat banjak
dipengaruhi, karena mereka bergaul rapat. Sampai sekarang
terlihat dalam adat istiadat rakjat di Atjèh.
SAMUDERA PASAI:
Menurut penjelidikan musafir orang2 jang datang ke Atjèh,
jaitu M a r c o P o l o orang Italia dan I b n u B a t u t a h
orang Arab, mengatakan di Atjèh Utara pada abad ke 13 telah
berdiri sebuah keradjaan I s l a m namanja Samudera
P a s a i. Negaranja makmur dan perdagangannja ramai. Radja-
nja ialah Sultan M a l i k u s S a l e h .
S U L T A N A L A U D D I N RIAJAT S J A H A L K A H H A R :
Keturunan sultan ini bergelar A l Kahhar, artinja Agung.
Dizamannja Atjèh membangun armada laut dan angkatan perang
jang besar dan kuat.
Hubungan dengan luar negeri sangat baik, terutama dengan
Turki, Arab dan India.
Para ahli tehnik terutama perlengkapan dan alat perang
didatangkannja dari luar negeri.
Pada zaman ini pula tersusun adat Lembaga Keradjaan
Atjèh jang didukung oleh 4 kaum (sukèe) jaitu: 1. Kaum Lhèe
Reutöh, 2. Kaum Dja Sandang, 3. Kaum Tok Batèe, 4. Kaum
Imeum Peuet.
Gerilja Atjèh.
12
Pada tahun 1547 pernah keradjaan Atjèh mengusir banesa
Portugis dari Malaka. Pada tahun 1571 Sultan Alauddin Riajat
Sjah meninggal.
KEDATANGAN BELANDA :
S U L T A N A L A U D D I N RIAJAT S J A H A L M U K K A M M A L :
13
SULTAN ISKANDAR MUDA :
Waktu masih muda dikenal dengan naraa D a r ma W a n g -
s a, kemudian karena kegagahannja digelar P e r k a s a A l a m .
Dia adalah keturunan dari Sultan-sultan jang terkenal. Pihak
ajahnia ia berasal dari keturunan Sultan A l Kahhar dan pinak
ibunia ia keturunan Sultan A l Mukammal. Dia lahir pada tahun
1590. Dia seorang jang tjepat, tampan, perawakannja gagah.
Semendiak ketjil sudah gemar beladjar mempergunakan sen-
djata. Kesukaannja bergaul dengan gadjah, sehingga mudah di-
perintahnja. Ketika Belanda datang ke Atjèh dia baru berumur
10 tahun. Dan ketika memimpin peperangan merebut benteng
Portugis dekat Krueng Raja, dia berumur 16 tahun. ndak meng-
herankan kalau dia seorang jang luar biasa.
Pada tahun 1607 dia diangkat mendjadi Sultan, dinamakan
Sultan Iskandar Muda. Setelah daerah Atjèh bertambah luas,
dia d S U t o pula M a h k u t a A l a m . Namanja termasjhur
didalam negeri maupun keluar negen. u . -
Semendiak Sultan Iskandar Muda naik tachta wilajah Atjeh
diperluas ke Timur sampai ke T a m i a n g, dan ke Barat sam-
nai ke N a t a l , P a r i a m a n , dan I n d e r a p u r a .
Pada tahun 1612, Atjèh telah merebut keradjaan A r u (di
Sumatera Timur) dan pada tahun 1613, Atjèh menjerang kera-
diaan D i o h o r dan menaklukkannja.
3
Padi tahun 1615 Atjèh menjerang Portugis di Bandar Ma-
laka. Pada tahun 1618, Atjèh menjerang Pahang dan pada tahun
1619, diserang pula Kedah.
Pada tahun 1629, Atjèh menjerang kembali Malaka dengan
kekuatan 236 buah kapal perang, 200.000 peradjurit. Inilah se-
rangan Atjèh jang sangat dahsjat, sehingga Portugis hantjur di
bandar Malaka. Pada masa Sultan Iskandar Mudalah keradjaan
Atjèh Darussalam, dipuntjak keemasan dan kemegahannja.
Perniagaan, terutama l a d a , tïmah dan e m a s , serta lalu
Mntas dilautan sangat diperhatikan. Selat disebelah timur Pulau
Wèh selalu ramai oleh kapal-kapal dagang jang keluar masuk
pelabuhan, ditambah lagi dengan kapal-kapal Armada Laut
jang kuat. •
Sultan mempunjai minat jang besar untuk mendmkan mes-
djid-mesdjid atau rumah ibadah, pesantren* tempat beladjar.
Mesdjid jang besar dan indah dibangun di Banda Atjeh
Darussalam dengan nama Baiturrahman. _
Djuga mengadakan perundang-undangan jang disebut Adat
M e u k u t a A l a m (Mahkota Alam) jang terkenal sampai
ke Laar Negeri.
14
K E R A D J A A N ATJEH
Sedjak tahun 1623 Atjèh benar mcnguasal Indonesia — Batat.
15
Gunongan.
Ptntö Khób.
16
Bangunan-bangunan dan taman jang indah telah dibangun-
kan. Bekas-bekasnja terliha; sampai sekarang, misalnja Kuta
g u n o n g a n dan P i n t ö K h ö b .
Angkatan darat dan angkatan laut sangat kuat. Angkatan
darat diperkuat lagi dengan pasukan gadjah, tidak kurang dari
900 ekor. Djuga dibentuk pasukan wanita dengan nama
Keumala Tjahaja.
Pada pelabuhan besar Banda Atjèh Darussalam, Daja dan
Pidie tersedia beratus-ratus kapal perang.
Orang Atjèh ahli membuat kapal perang, ahli menuang
tembaga dan besi. Dalam istana tidak kurang 300 orang pandai
mas (pandé meuh). Istana sungguh indah dan megah dibawah-
nja mengalir sungai jang djernih airnja. Didjaga oleh 4000 orang
peradjurit dan pasukan gadjah sebanjak 300 ekor. Masa itu
Atjèh sangat djaja. Konon kabarnja rakjat Atjèh dan daerahnja
pada waktu itu telah berdjumlah 10 djuta djiwa.
Sultan Iskandar Muda mangkat pada 27 Desember 1636,
dalam usia jang masih muda (46 tahun).
Beliau digantikan oleh menantunja Sultan I s k a n d a r
T h a n i , jang memerintah hanja lima tahun sadja.
T A D J U L A L A M SHAFIATUDDIN S J A H :
P E R A N G A T J E H :
17
PERTEMPURAN DENGAN BELANDA I:
Pada tanggal 8 April 1873, Belanda telah mentjoba men-
darat di Kuta P a n t é Tjeureumèn (Ulèe Lheue). Terdjadilah per-
tempuran jang dahsjat. ,
Belanda madju terus mendesak sampai ke Mesdjid Baitur-
rahman. Dalam pada itu rakjat Atjèh berdjuang sampai tetesan
darah terachir. Mesdjid dibakar oleh Belanda. Rakjat marah
bukan kepalang. Mereka berdjuang dengan gagah berani, terus
melawan Belanda.
Panglima perang Belanda Djendral Major K ö h 1 e r tewas
oleh peluru pedjuang Atjèh. Tentara Belanda kalah dan kembali
ke Djakarta (Batavia).
P E R T E M P U R A N D E N G A N B E L A N D A II ;
18
mernpertahankan Mesdjid Raja dan Imeum Lueng Bata memper-
tanggung djawabkan pertahanan D a l a m (istana Sultan).
Pada 9 Desember 1873, dibawah pimpinan Djendral Van
Swieten tentara Belanda menjerang Atjèh di Kuala G i g i e n g.
Perang berketjamuk amat hebat. Rakjat Atjèh melawan dengan
gagah perkasa. Tetapi oleh karena ada pemimpin jang ber-
chianat maka tentara Belanda dapat masuk terus. Istana (Dalam)
djatuh kepada Belanda tanggal 24 Djanuari 1874.
19
Djendral Van Swieten merobah nama Banda Atjèh Darus-
salam mendjadi K u t a r a d j a , pada tahun 1874.
20
kali» pada tahun 1878. Sebab ituiah Djendral Van der Heyden
datang dari Kutaradja dengan lasjkarnja menjerang bentengnj?
di G a r o t . Van der Heyden tak dapat menembus benteng itu
dan dengan hampa tangan kembali ke Kutaradja.
Sultan mengangkat Teungku Tjhik D i Tiro mendjadi Wazir
dan diserahkan memimpin perang,
Pengikutnja banjak dengan tugas utama mengusir Belanda
jang didjiwai oleh semangat fi s a b i 1 i 1 1 a h (pada djalan
Allah).
Perang sabil berketjamuk dimana-mana. Dimana-mana Be-
landa mengalami kekalahan. Dalam pimpinan Teungku Tjhik
Di Tiro rakjat sangat patuh dan taat dalam membela agama dan
negara.
Dalam pertempuran di Atjèh Rajek (Atjèh Besar) beliau
didampingi oleh panglima perang lain.
2
TEUKU UMAR:
22
Sesuai dengan keputusan pemimpin perang Atjèh di G a r êt,
lasjkar Teuku Umar sebagian ditempatkan di P i d i e untuk
menjambut serangan Belanda.
Berkali-kali pertempuran antara Van Heutz seorang Pang-
lima Perang Belanda dengan Teuku Umar waktu di Pidie.
Achirnja Sultan dan Panglima Polém pindah kedudukan ke
T a n g s é.
Teuku Umar pindah ke Atjèh Barat. Dengan demikian dae-
rah perlawanan rakjat bertambah ke Atjèh Barat.
Van Heutz telah berada di Meulaböh pula.
Pada 11 Februari 1899, malam hari tatkala Teuku Umar
akan menjerang Meulaböh untuk menangkap Van Heutz, beliau
tertembak oleh suatu pengchianatan. Teuku Umar gugur ke-
pangkuan Ibu Pertiwi.
Teuku Umar dikebumikan di Putjök Mugoe, dekat Kuala-
tutut (Atjèh Barat).
Atas djasa dan keuletan dalam membela Tanah A i r sampai
achir hajatnja, maka pemerintah telah menetapkan Teuku Umar
Djohan Pahlawan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
TJUT N J A K DIEN
23
Dikala itu Teuku Umar telah berada di Montasiek. Teuku
Umar adalah saudara sepupu dari Tjut Njak Dien. Teuku Umar
kawin dengan Tjut Njak Dien.
Rakjat menjambut dengan gembira perkawinan mereka,
dengan harapan dapat mengusir Belanda dari Tanah Rentjong.
Dari Atjèh Besar mereka pindah ke Atjèh Barat. Berkali-kali
Tjut Njak Dien dan Teuku Umar, menggagalkan pendaratan
Belanda. Pendaratan Belanda di Paték dan Rigah pada tahun
1881 digagalkan.
Pada tahun 1882, mereka telah kembali pula kemedan pe-
rang Atjèh Besar.
Mendjelang Agustus 1893, Teuku Umar telah menghubungi
Belanda untuk bekerdja sama. Hal ini tidak disetudjui oleh Tjut
Njak Dien.
Tetapi Teuku Umar meneruskan maksudnja itu, dengan
niatnja kemudian akan melawan Belanda kembali.
Waktu Teuku Umar bekerdja sama dengan Belanda, Tjut
Njak Dien selalu mendesaknja supaja Teuku Umar segera kem-
bali melawan Belanda.
Dan benarlah pada tanggal 30 Maret 1896, Teuku Umar
kembali melawan Belanda, setelah berhasil mendapatkan sen-
djata jang banjak. Demikian djuga uang disamping perlengkapan
lainnja untuk berperang.
Tanpa mengenai lelah, lasjkar Teuku Umar bergerilja di
Atjèh Besar, Pidie dan Atjèh Barat.
Disegala tempat dimana sadja ia berada, Tjut Njak Dien
mengadjak Rakjat, ikut berperang melawan Belanda.
Kemudian, sampai mereka kedaerah Woila (Kabupaten
Atjèh Barat) dan menudju ke Meulaböh untuk mengedjar Djen-
dral Van Heutz.
Sebelum tudjuan mereka berhasil, mereka dichianati oleh
bangsanja sendiri. Akibatnja Teuku Umar tertembak dan
S j a h i d diluar kota Meulaböh.
Peristiwa jang mengharukan ini terdjadi pada tanggal 11
Februari 1899.
Tinggallah Tjut Njak Dien, walau dalam rasa kesedihan
jang tak ada taranja, tetapi dengan gagah berani melandjutkan
perdjuangan, melawan Belanda.
Sudah dua kali ia ditinggalkan suaminja, kedua-duanja
sjahid dalam membela kemuliaan bangsa dan tanah air.
Tjut Njak Dien, dengan penuh keberanian, langsung me-
mimpin lasjkar. Beliau menjerukan kepada pemuda-pemuda un-
tuk bertempur melawan Belanda.
24
Tjut Njak Dien telah mendjadi tua karena penjakit, tetapi
djiwa dan semangatnja tetap berkobar-kobar untuk melawan
Belanda.
Beliau berpindah dari hutan kehutan sampai kepedalaman
Atjèh.
Tetapi kemudian beliau tertangkap dan dibawa ke Kuta-
radja (Banda Atjèh).
Karena Belanda merasa takut akan pengaruh Tjut Njak Dien
kepada rakjat dan patriot Atjèh, beliau diasingkan Belanda ke
Sumedang (Djawa Barat).
Beliau berperang melawan Belanda selama lebih dari
30 tahun.
Beliau meninggal di Sumedang pada tahun 1908.
Atas djasa dan keberanian beliau, serikandi Tjut Njak Dien
oleh Pemerintah Republik Indonesia telah ditetapkan sebagai
Pahlawan Nasional Indonesia.
TJUT M E U T I A :
Tjut Meutia lahir pada tahun 1875, didaerah K e u r e u t o e
CT.hrMc S n k r i n Y
25
Dengan akal busuk, Belanda mengundang T. Tjhik Muham-
mad ke Lhókseumawè katanja untuk berunding, tetapi kemudian
ia ditangkap.
Maka kemudian T. Tjhik Muhammad ditembak mati. Dalam
pada itu Tjut Meutia bersama anaknja T. Radja Sabi melandjut-
kan perlawanan melawan Belanda. Dengan diikuti oleh beratus
pedjuang Atjèh, Tjut Meutia bersama anaknja tak henti-hentinja
berperang dan setjara bergerilja berpindah-pindah menjerang
pos-pos pertahanan Belanda.
Atas perdjuangan jang tak ada taranja ini, maka pada tahun
1964, beliau telah ditetapkan mendjadi Pahlawan Nasional,
disamping Tjut Njak Dien dan Kartini.
26
TUANKU MUHAMMAD DAWOD ;
27
Iliek djatuh ketangan Belanda, setelah dikosongkan oleh rakjat
Atjèh.
Sultan dengan para Panglima Perang jang lain pindah ke
Gajo. Disana peperangan dipimpin pula oleh Teungku Tapa dari
Telong.
Achirnja Belanda mengadakan akal busuknja dengan me-
nangkapi isteri Sultan lebih dahulu (1902).
Karena keadaan jang demikian, Sultan terpaksa merijerah.
28
PERANG BAKONGAN
Sungguhpun Sultan Tuanku Muhammad Dawod telah me-
njerah kepada Belanda, tetapi dalam hatinja tak kundjung pa-
dam melawan Belanda.
Pada tahun 1905 diadakannja gerakan rahasia untuk meng-
usir Belanda.
Rentjana ini diketahui oleh Belanda. Oleh sebab itulah
beliau diasingkan ke Ambon, kemudian dipindahkan ke Djati-
negara. Disanalah beliau meninggal pada tahun 1939.
Dalam pada itu semangat djihad fisabiïillah, terus berkobar
tak kundjung padam. Dimana-mana terdjadi perlawanan dan
peperangan mengusir Belanda.
Di Lamno Daja, dengan pahlawannja Njak A l i Daja dan di
Hulu Teuripa (Atjèh Barat) dibawah pimpinan Radja Tampok
terdjadi pertempuran melawan Belanda.
Pulau Simeulue pun tidak ketinggalan dibawah pimpinan
Panglimanja Datuk M . Zain.
Diantara pertempuran jang terdjadi setelah Sultan me-
2
29
Teuku Radja Angkasah.
SUMPAH PEMUDA :
1. Kami putera puteri Indonesia mengaku berbangsa satu,
bangsa Indonesia.
31
Makam Pahlawan. Tempat bersemajam Kesuma Eangsa, Banda Atjèh.
22
Semangat persatuan dikumandangkan dengan tegas dalam
sumpah pemuda itu. Semangat sumpah pemuda ini sangat mem-
pengaruhi djiwa pemuda-pemuda kita.
Pemuda dengan penuh keichlasan, rela berkorban, lahir
batin, mengantarkan tanah air dan bangsa Indonesia pada Pro-
klamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
PEMERINTAHAN DJEPANG
Setelah Belanda meninggalkan Atjèh, mendaratlah Djepang
jang telah menang perang di Asia.
Demikianlah Daerah Atjèh diperintah oleh Djepang sedjak
tahun 1942.
Dalam zamsn Djepang berdujun-dujun pemuda^ Atjèh me-
masuki ketenteraan. Mereka dilatih untuk membela Asia Raja.
Mula-mula Djepang sangat baik dengan rakjat. Tetapi ke-
mudian kedjam tak ada taranja. Rakjat dipaksa bekerdja keras
untuk kepentingan Djepang.
Rakjat tak sabar lagi. Perlawanan dan pemberontakan
terdjadi dimana-mana.
Pemberontakan rakjat melawan Djepang di Pandrah (dekat
Bireuen) dan di Baju (dekat Lhókseumawè) adalah puntjak dari
kemarahan hati rakjat.
Pemberontakan itu membawa pengorbanan jang amat besar
bagi kedua belah pihak.
Achirnja pada 14 Agustus 1945, Djepang kalah perang.
Dan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia mem-
proklamirkan kemerdekaannja keseluruh dunia.
33
INDONESIA M E R D E K A
34
N E G A R A K U
P A N T J A SILA
35
Pantja Sila, falsafah negara Republik Indonesia.
Pantja Sila lahir pada tanggal 1 Djuni 1945.
Lahir dalam sidang Badan Penjelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia di Djakarta.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Pantja Sila dimasukkan da-
lam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, jaitu:
Negara Republik Indonesia jang berkedaulatan Rakjat de-
ngan berdasar kepada:
K E T U H A N A N J A N G M A H A ESA :
K E M A N U S I A A N J A N G ADIL D A N B E R A D A B .
PERSATUAN INDONESIA:
36
Dengan persatuan jang kuat kita memperdjuangkan bangsa
Indonesia, mempunjai kedudukan jang sama dengan bangsa-
bangsa lain didunia.
KERAKJATAN :
K E A D I L A N SOSIAL :
Dalam negara kita tidak ada lagi kemiskinan, tidak ada lagi
kemelaratan. Kita harus bantu-membantu. Oleh karena itu se-
mua kita harus bekerdja keras lagi djudjur. Dengan demikian
akan tertjapai kemakmuran dan kesedjahteraan.
Tjukup makan, pakaian, rumah dan semua mendapat pe-
kerdjaan serta pendidikan.
Djelas kepada kita bahwa Pantja Sila mendjadi pelindung,
bangsa Indonesia, karena semua keperluan kemanusiaan ter-
penuhi.
37
L A M B A N G N E G A R A KITA
Lambang Negara Republik Indonesia, mula-mula adalah
Lambang Negara Republik Indonesia Serikat. Lambang ini di-
sahkan oleh Sidang Dewan R.I.S. pada tanggal 11 Pebruan 1950.
Pada tanggal 17 Agustus 1950, ditetapkan mendjadi Lambang
Negara Republik Indonesia.
Lambang Negaia.
Lambang ini menggambarkan seekor burung garuda seperti
terkenal dalam dunia mistik (ilmu gaib) peradaban Indonesia,
jang berarti Negara Pembangunan.
Pada rantai jang dikalungkan pada leher garuda tergantung
sebuah perisai berbentuk djantung jang melambangkan per-
djuangan pembelaan Nusa dan bangsa.
Lukisan garuda dan perisai ini mengingatkan pada tanggal
17 Agustus 1945, ialah hari petjah Revolusi jang bersedjarah,
jaitu angka 17 dari djumlah helai bulu pada tiap sajap garuda,
2
Alam Atjèh
40
Pcnaikan Sang Merah Putih.
41
U N D A N G - U N D A N G D A S A R 1945
tahun 1949.
Kemudian diganti dengan Undang-undang Dasar R.I.S.,
setelah Negara kita mendjadi Negara Republik Indonesia Serikat
(kira-kira 1949 — 1950).
Tahun 1950 — 5 Djuli 1959, Negara kita berubah kembali
mendjadi Negara Kesatuan, dengan undang Dasar Sementara
2
Negara kita.
Undang Dasar itu berisi pembukaan U.U.D., tentang dasar
2
43
INDONESIA R A Y A
Pada zaman Belanda, lagu ini tidak dilarang, asal tidak di-
pakai perkataan "Indonesia Merdeka" tetapi diganti dengan
"Indonesia Mulia."
Baru pada tahun 1949, Lagu Indonesia Raja ditetapkan
sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia dan dimasukkan dalam
Undang-undang Dasar sementara, Negara Republik Indonesia
Serikat.
Djadi ini terdjadi sebelas tahun setelah Supratman me-
ninggal (1938).
. INDONESIA R A J A
1. Indonesia Tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
44
Hicluplah tanahku,
Hiduplah negriku,
Bangsaku, Rakjatku sem'wanja.
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.
Ulangan :
Indonesia Raja, merdeka, merdeka
Tanahku, Negeriku, jang kutjinta
Indonesia Raja, merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raja.
n.
Indonesia tanah jang mulia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berada,
Untuk s'lama-lamanja.
Suburlah tanahnja
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rakjatnja, sem'wanja.
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.
Ulangan:
Indonesia Raja, merdeka, merdeka,
Tanahku negriku jang kutjinta,
Indonesia Raja merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.
45
ui.
Indonesia tanah jang sutji,
Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
'Ndjaga ibu sedjati.
S'larnatlah Rakjatnja,
S'lamatlah Put'ranja,
Pulaunja, Lautnja sem'wanja.
Madjulah Negrinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.
Ulangan:
Indonesia Raja, merdeka, merdeka,
Tanahku, Negriku jang kutjinta,
Indonesia Raja, merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.
4i,
WARGA NEGARA.
1. Kemerdekaan berserikat,
2. ,, berkumpul,
3. ,, bersuara,
4 ,, beragama,
5. ,, berpendidikan dan
6. Perlindungan rahasia surat.
47
SERAMBI MEK AH
48
Beliau mengadakan peraturan Hukum (Perundang-undang-
2
49
1
KOT A PELADJ A R / M A H AS i S W A
DARUSSALAM"
ATJEH DARUSSALAM :
Pada zaman dahulu, ratusan tahun jang lampau, Atjèh ber-
gelar "Atjèh Darussalam."
Pada waktu itu Atjèh termasjhur bukan sadja karena Arma-
danja jang besar, lagi angkatan perangnja jang kuat. Bukan sa-
dia karena rakjat jang gagah berani. Tetapi djuga karena Atjeh
dipimpin, oleh Pemimpin jang tjakap. Pemimpin jang berkepn-
badian jang mulia. Pemerintahan jang teratur. Disegam didalam
dan diluar negeri.
80
Adat' bak poteu meureuhöm
51
Kota Peladjar/Mahasiswa ini terletak di Lamnjong. Lebih
kurang 7 Kilometer dari Banda Atjèh.
Pada 2 September 1959, Kota Peladjar/Mahasiswa Darus-
salam dibuka dengan resmi.
Tanggal ini kemudian oleh Pemerintah Daerah ditetapkan
mendjadi Hari Pendidikan Daerah untuk Propinsi Daerah Isti-
mewa Atjèh.
2 September tiap tahun selalu diperingati dan penjerahan
Piala Pendidikan, setjara bergilir kepada Kabupaten jang men-
djadi djuara dalam kemadjuan Sekolah Dasar.
Kota Darussalam dewasa ini sebuah kota baru. Kota jang
indah dan megah dengan bangunan bertingkat.
Disini terdapat Tugu Kota Peladjar/Mahasiswa Darussalam,
jang berdiri dengan megahnja.
Gedung bertingkat Fakultas Ekonomi, Gedung Akademi Pe-
merintahan Dalam Negeri (A.P.D.N.), Gedung bertingkat Institut
Agama Islam Negeri, Mess bertingkat untuk para dosen, Asrama
Mahasiswa, Gedung S.U.T.M, dengan asramanja, Poliklinik, Ru-
mah listrik, Sumur bor dan Rumah-rumah Dosen dan beberapa
bangunan lainnja disana sini.
Sekarang di Darussalam telah ada Universitas Sjiahkuala,
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (I.K.I.P.), Institut Agama
Islam Negeri (I.A.I.N.) Arraniry, Akademi Pemerintahan Dalam
Negeri (A.P.D.N.) dan Dajah Manjang Teungku Panté Kulu (Pe-
santren Tinggi).
Masing-masing perguruan tinggi ini, lengkap dengan
Fakultas-fakultas beserta berbagai-bagai djurusan.
Dalam membangun Kopelma Darussalam ini, sedjak per-
mulaan sampai sekarang, patut kita sampaikan penghargaan
kepada Bapak Pendidikan Atjèh A . Hasjmy.
Marilah kita berdoa kepada Tuhan, semoga Darussalam
mendjadi kenjataan.
Darussalam, tempat jang aman, tempat kedamaian, tempat
mentjari Ilmu Pengetahuan.
52
D A F T A R ISI
NEG A R A K U : 35
Pantja Sila ... 35
Lambang Negara kita ... ... ... 38
Bendera Indonesia ... ... ... ... 40
Undang-Undang Dasar 1945 ... 42
Bahasa Indonesia ... ... ... 43
Lagu Indonesia Raya ... ... 44
Warga Negara 47
SERAMBI M E K A H ... 48
Hubungilah :
P.T. „ S A K T I "
„P.T. Pustaka & Pertjetakan Sari Kebudajaan Timur"
Dj. Bakongan 2 C - Talipon 272 S . O . / 4 9 6 S . O .
BANDA ATJEH
DALAM PERSEDIAAN DAPAT DIPESAN S E K A R A N G
MARS DARUSSALAM
Penjusun C h a l i d Ibrahim dklc.