Professional Documents
Culture Documents
2. Rumusan Masalah
• Bagaimana penularan flu burung dari unggas ke
manusia maupun antarmanusia menurut jurnal kedokteran?
• Apa tanda dan gejala flu burung pada unggas dan
manusia berdasarkan referensi-referensi ilmiah?
• Apa perbedaan gejala flu burung dengan flu biasa
untuk menanggapi animo dalam masyarakat?
3. Tujuan
1
• Mengetahui penularan flu burung dari unggas ke manusia maupun
antarmanusia dengan jalan berpikir kritis.
• Mengetahui gejala flu burung pada unggas dan manusia berdasarkan
sumber terpercaya.
• Mengetahui perbedaan gejala flu burung dengan flu biasa pada
manusia.
4. Manfaat
• Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk
menghimpun data relevan.
• Menerapkan keterampilan menilai data untuk melakukan validasi
informasi ilmiah secara sistematik.
• Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktek kedokteran
berdasarkan data yang valid.
2
penularan virus dari unggas ke manusia (Russel CJ and Webster RG,
2005)
Dalam trakea manusia juga ditemukan sel epithel berbulu getar
(ciliated cells) yang memiliki glikoprotein berupa reseptor unggas
dengsn densitas yang rendah. Hal ini yang dapat menjelaskan mengapa
manusia tidak sepenuhnya kebal terhadap virus influenza unggas strain
tertentu.
b) Penularan Antarmanusia
Penularan virus flu burung antar manusia belum dapat dipastikan
karena belum ada bukti yang pasti. Penularan antar manusia memerlukan
proses mutasi dari virus itu sendiri, karena virus H5N1 tidak memiliki
karakteristik yang cukup kuat untuk menular antar manusia.
Ada dua kemungkinan yang dapat menghasilkan subtype baru
dari H5N1 yang dapat menular dari manusia ke manusia, yaitu:
(i) Mutasi Drift
Virus mengalami perubahan susunan asam amino pada saat
bereplikasi sehinnga menimbulkan galur baru yang mempunyai
sifat baru
(ii) Mutasi Shift
Virus berbeda (human virus dan avian virus) dari dua
penjamu berbeda menginfeksi penjamu lain, misalnya babi. Babi
juga memiliki sel silia bergetar sehingga babi rentan terhadap
human virus dan avian virus Dalam tubuh babi kedua virus
mengalami mix dan menimbulkan sifat virus yang baru.
3
para ahli bahwa virus flu burung nantinya akan sangat mungkin dapat
menular antar manusia (Yuen, KY and Wong SS, 2005)
Bab 3 : Pembahasan
Kembali kepada kasus, pendapat manakah yang benar sesuai
dengan data? Dalam skenario ini kita dituntut untuk berfikir kritis untuk
menentukan perbedaan pendapat. Berdasarkan data dan penelitian,
pendapat yang paling memungkinkan adalah pendapat si Guru, karena
penularan antar manusia masih belum dapat dibuktikan dan harus ada
mutasi dari virus flu burung (Beigel JH,et. al. 2005).
4
Mutasi bisa terjdi dan berbeda – beda waktunya di setiap negara.
Di Thailand virus flu burung sudah dapat menular antar manusia, namun
tidak berkembang lebih jauh karena penderita terakhir berhasil sembuh.
Sedangkan di Indonesia (dalam skenario yang dibahas adalah Medan)
virus ini belum dapat dibuktikan menular antar manusia, berdasarkan
sumber dari Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat dikatakan bahwa dugaan penyebaran flu burung
antar manusia diperkiran negatif karena di sekitar daerah penjangkitan
ditemukan unggas yang positif terkena flu burung.
Jadi, dalam skenario yang ada, pendapat si Guru lebih valid,
apalagi saat itu Budi dalam keadaan sehat, jadi tidak mungkin Budi
dapat menularkan virus flu burung ke teman – temannya. Selama Budi
menjaga perilaku hidup sehat dan bersih (menjaga kebersihan pakaian,
dan barang sehari – hari) di sekitar rumah dan peternakannnya, serta
mengikuti saran dan tindakan – tindakan pencegahan penularan flu
burung, maka Budi tidak bisa menjadi pembawa atau penyebar virus
bagi teman – temannya.
5
DAFTAR PUSTAKA
Russel CJ and Webster RG. 2005. The genesis og a pandemic influenza virus.
Cell. 123(3): 368-371.
Yuen, KY and Wong SS. 2005. Human Infection by Avian Influenza A H5N1.
Hong Kong Med J. 11 (3) 189-199