Professional Documents
Culture Documents
Untuk memenuhi keperluan kemajuan teknologi di bidang pengobatan mata, serta keperluan dari
kasus-kasus vitreoretinal yang memerlukan tindakan bedah yang terjadi di masyarakat semakin
meningkat.
Pengertian operasi VITREORETINAL adalah operasi mata untuk mengatasi kelainan retina
(selaput saraf mata) atau vitreus (jaringan jernih berbentuk agar yang mengisi bola mata).
Operasi ini dikerjakan antara lain pada:
1. Ablasio retina (retinal detachment)
Ablasio retina umumnya disebabkan oleh robekan pada retina akibat: faktor bawaan, benturan,
dll. Ablasi retina dapat menyebabkan kebutaan apabila retina tidak dilekatkan kembali dalam
waktu relatif singkat.
Tujuan
Tujuan Operasi Vitreoretinal:
• Melekatkan kembali retina yang lepas dan mengupas jaringan ikat pada permukaan retina
• Membersihkan vitreus yang keruh akibat perdarahan atau infeksi
• Memungkinkan tindakan laser pada retina yang sebelumnya terhalang oleh darah atau jaringan
ikat.
Jenis Operasi
• Pneumoretinopeksi: operasi singkat untuk melekatkan kembali retina yang lepas (ablasio
retina).
• Scleral Buckling: Operasi untuk melekatkan kembali retina yang lepas.
• Vitrektomi: Operasi ini memerlukan alat khusus, ahli bedah akan melakukan operasi didalam
rongga bola mata untuk membersihkan vitreus yang keruh, melekatkan kembali vitreus yang
mengalami ablasio, mengupas jaringan ikat dari permukaan retina, dan tindakan-tindakan lain
yang diperlukan.
Keberhasilan:
Tajam penglihatan setelah operasi Vitreoretinal tergantung pada banyak hal antara lain:
• Ablasio Retina: tajam penglihatan setelah operasi ablasio retina tergantung kepada keadaan
makula sebelum operasi.
• Retinopati Diabetik: Perbaikan tajam penglihatan setelah operasi vitrektomi untuk retinopati
diabetik tergantung kepada:
1. Keadaan makula dan saraf mata sebelum operasi
2. riwayat laser sebelum operasi
3. keadaan umum penderita
4. dan keberhasilan menjaga kadar gula darah dalam batas-batas normal setelah operasi
5. keberhasilan operasi vitrektomi untuk retinopati diabetik lebih tinggi pada penderita yang
sudah menjalani laser cukup sebelum operasi dan pada penderita dengan kontrol gula darah yang
baik.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi setelah terjadi pembiusan umum adalah rasa mual dan muntah-
muntah.
Pemeriksaan lapang pandangan sentral dan perifer dipergunakan untuk tiga alasan:
• Mendeteksi kelainan tajam penglihatan
• Mencari lokasi kelainan disepanjang jaras saraf penglihatan
• Melihat besar kelainan mata dan perubahannya dari waktu ke waktu/ follow up
Pemeriksaan ini dipergunakan untuk mengeliminir defferential diagnosis dan dipergunakan
untuk melihat progresifitas penyakit, dan biasanya menyertai pemeriksaan lain misalnya:
pemeriksaan ketajaman penglihatan, penglihatan warna atau pemeriksaan mata lainnya.
Pemeriksaan lapang pandangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari yang sangat
sederhana bahkan tanpa alat, sampai dengan pemakaian alat canggih. Pemeriksaan ini selalu
dilakukan pada satu mata baru kemudian dilakukan pada mata yang lain.
Pemeriksaan lapang pandangan bisa dilakukan dengan cara yaitu dengan uji konfrontasi dan kisi
Amsler, atau dengan cara yang lebih canggih (dengan perimeter Goldmann).
Pemeriksaan lapang pandangan sederhana apabila dikerjakan dengan benar dan didukung dengan
pemahaman teori yang memadai, akan dapat mengungkapkan berbagai kelainan lintasan visual.
Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat teknik pemeriksaan lapang pandangan:
• Melihat wajah pemeriksa
Dengan salah satu mata, pasien diminta mengarahkan pandangannya kehidung pemeriksa
kemudian diminta menerangkan mengenai perasaan penglihatannya misalnya:
1. pasien mengatakan hidung tampak tertutup kabut bulat sedangkan disekitarnya jelas. Ini
menunjukkan skotoma sentral yang bersifat positif. Keadaan ini sering terjadi pada retinopati
serosa sentralis
2. Pasien mengatakan ujung hidung hilang seperti terhapus sedangkan disekitarnya tampak jelas.
Ini menunjukkan skotoma sentral yang bersifat negatif. Keadaan ini sering terjadi pada neutritis
retrobulbaris
3. Pasien mengatakan bagian bawah hidung tampak kabur sedangkan bagian atas hidung tampak
lebih jelas. Ini menunjukkan adanya hemianopia altitudinal inferior. Keadaan ini sering terjadi
pada neuropati optik iskhemik anterior akuta.
PERIMETER GOLDMANN
Perimeter Goldmann berupa alat berbentuk mangkok setengah bola, dioperasikan secara manual,
menggunakan target uji yang diproyeksikan, serta target uji dijalankan dari luar lapang
pandangan kedaerah lapang pandangan atau daerah skotoma ke tepi skotoma. Perimeter ini
dibuat oleh dokter Goldmann, sehingga nama lengkapnya perimeter ini adalah perimeter
mangkok, manual, proyeksi, kinetik, Goldmann.