You are on page 1of 2

ACCELEROGRAPH

PENDAHULUAN

Seismologi akan menjadi ilmu pengetahuan yang tak berarti tanpa adanya instrument,
perkembangan pengetahuan seismologi yang terjadi pada tahun 1900. Utamanya setelah
diketemukannya seismograph yang lebih sensitive dan system tanda waktu(pewaktuan),
Sehingga gempabumi dapat diketahui dimana lokasinya. Kemampuan untuk melokalisasi event
gempabumi dan perhitungan magnitude membutuhkan dua dasar pengukuran dari instrument,
yaitu akurasi waktu dan penentuan hubunga n frekuensi antara pengukuran dan gerakan tanah.

Accelerograph atau strong motion seismograph adalah instrument yang digunakan untuk
merekam guncangan permukaan tanah yang sangat kuat yang mengukur percepatan permukaan
tanah. Seismograph yang sensitive yang digunakan secara rutin untuk penentuan lokasi event
gempabumi akan off scale dan bahkan berhenti beroprasi apabila ada goncangan yang sangat
kuat. Sehingga tidak memberikan informasi data yang bermanfaat selama goncangan yang sangat
kuat terjadi.

Rekaman strong motion pada event event gempa yang telah terjadi sangatlah bermanfaat salah
satunya untuk mendesain bangunan tahan gempa.

Pada umumnya peralatan accelerograph di tempatkan pada daerah daerah perkotaan yang
populasinya lebih padat akan penduduk, dimana diperuntukan untuk investigasi variasi terhadap
response guncangan/getaran karena struktur geologi setempat. Dengan adanya informasi dari
accelereograph terhadap gempa gempa kecil dan kuat dapat dicirikan karakterisitik semua jenis
permukaan tanah yang dapat digunakan untuk konstruksi bangunan. Daerah rawan gempabumi
dapat dirancang konstruksi bangunannya sebelum gempabumi besar yang terjadi. Rekaman
gerakan tanah akan sangat berarti pembuatan building kode untuk keamanan bangunan.
Informasinya juga dapat dijadikan masukan/infut terhadap pengambilan keputusan dalam
rencana pengembangan kota.

ACCELEROMETER

Dengan semakin berkembangnya tehnologi semikonduktor, sehingga memungkinkan untuk


membuat suatu system sensor yang lebih praktis dan kmpak.

Dengan ditemukannya system piezoresistive maka sensor accelerasi menjadi semakin praktis.

Adapun sisitem kerja ini berdasarkan gaya yang bekerja pada salah satu permukaan
semikonduktor. Berdasarkan hokum Newton bahwa gaya itu sebanding dengan masa kali
percepatan :

F = m*a
Peizoelektrik transduser secara mendasar.

You might also like