Professional Documents
Culture Documents
in Indonesia :
Case management & Surveillance
Agus Suharto
SubTotal 84
Distribusi kasus AI di
peternakan unggas Indonesia
Provinsi Kabupaten / Distrik
8. Lampung 9
9. Sumatera Selatan 1
10. Bengkulu 1
11. Sumatera Barat 4
12. Kalimantan Tengah 2
13. Kalimantan Selatan 1
14. Kalimantan Barat 2
15. NTB 2
Total 98
Mengapa perlu waspada ?
Kebanyakan H5N1 sangat patogen, mempunyai
kapasitas menembus barier spesies lainnya ( tms
manusia) & menyebabkan penyakit yg berat.
Dapat menimbulkan pandemi influenza lainnya pada
manusia ( avian flu + influenza man mutasi strain
baru infeksi manusia memungkinkan penularan
dari man ke man)
Apakah tsb di atas sudah terbukti? belum !
Penularan (1)
Melalui sekresi, feces, leleran hidung
unggas sakit
Telur pecah yang terkontaminasi pada
inkubator : menulari ayam sehat
Pergerakan ayam tertular
Peralatan terkontaminasi : rak telur,
kendaraan pengangkut makanan, baju,
sepatu pekerja
Kontak dengan unggas reservoir virus AI
alami (burung liar dan waterfowl)
Penularan (2)
Air minum terkontaminasi feces yang
mengandung virus AI
Penularan dari induk tidak terjadi
Satu gram sisa feces mengandung
virus HPAI (Highly pathogenic avian
influenza) dapat menginfeksi satu juta
unggas
Penularan (3)
Pengobatan &
Kasus MRS Dx Penanggulangan KRS
infeksi
Lapor
Kontak Investigasi
Surveillance &
Laboratory
investigation
Surveillance
Avian Influenza Surveillance
Difokuskan pada kasus pneumonia yang
disertai riwayat kontak atau paparan
terhadap peternakan
Mencakup seluruh wilayah dalam negara
(terutama wilayah yang unggasnya tertular
avian influenza)
Investigasi oleh tim epidemiologi yang terlatih
Pemeriksaan laboratorium di Balivet, Bogor
Monitoring dan update hasil surveillance
harian
Komunikasi, Informasi, & Edukasi
BOOTS MASKS
Uji laboratorium
Isolasi virus dari bahan :
darah
Internal organ /alat dalam : paru, jantung, ginjal, dll
Apusan hidung dan mulut
Serologi :
Antibodi detection (ELISA/EIA, HI, CFT)
Antigen detection (HI, IF/TA)
Indonesia laboratorium rujukan : Badan Litbang
Kes
Imunisasi Influenza
Diberikan kepada mereka yang berisiko tinggi :
Peternak dan keluarganya, petugas kesehatan yang
merawat penderita flu-burung
Komposisi vaksin yang saat ini tersedia adalah: A/H1N1
strain New Caledonian, A/H3N strain Moscow, B/Strain
Hongkong
Kontraindikasi: hipersensitif terhadap komponen vaksin
dan putih telur, individu dg sindrom Gulliain Barre,
demam dan kehamilan trimester pertama.
(Vaksin yg ada saat ini tidak memproteksi dari srtain
H5N1 pd manusia, karenanya WHO Global Influenza
Surveillance Network segera mengembangkan prototype
virus H5N1untuk pembuatan vaksin)
Bahaya reassortment virus
Poultry
Migratory
water birds
Vaksinasi
Vaksinasi dengan human influenza
vaccine tidak akan mencegah Flu
burung tetapi dapat mengurangi
kemungkinan Antigenic Shift melalui
proses reassortment pada tubuh
manusia
Vaksin yang tersedia adalah :
Virus Influenza A H1N1, H3N2, dan
virus Influenza B (Vaxigrip)
Tindakan pada saat wabah
Pendidikan kesehatan pada masyarakat, program
imunisasi untuk mereka yang berisiko tinggi tertular,
surveilans dan hasilnya dilaporkan kepada
masyarakat
Rumah Sakit harus mengantisipasi peningkatan
pasien selama periode wabah. Sediaan obat-obatan
termasuk antiviral apabila mungkin harus ditambah.
Selain itu sebaiknya petugas di Rumah Sakit harus
pula diimunisasi
Rangkuman (1)
Virus H5 masih akan tetap ada dan
dijumpai pada unggas di Asia
Ada kemungkinan peningkatan infeksi
oleh virus H1 dan H3 pada manusia
dengan hasil akhir yang tidak dapat
diprediksi
Karenanya Public Health harus
mengenali langkah-langkah
penanggulangan yang penting
Rangkuman (2)
Langkah-langkah penanggulangan:
Melaksanakan surveillance sesuai
petunjuk WHO
Meningkatkan kemampuan konfirmasi
diagnostik adanya virus H5
Meningkatkan kemampuan untuk
talaksana kasus influenza
Mengembangkan rencana
kesiapsiagaan menghadapi pandemi