You are on page 1of 2

ACARA VI PRAKTIKUM LAPANGAN di RPH PANGGANG

I.

TUJUAN a. Untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategik jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan Kerjalaman inventarisasi yang dilaksanakan. b. Untuk memperoleh data dan informasi mengenai sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan hutan dalam mewujudkan kelestarian SDH sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam/sekitar hutan.

II. DASAR TEORI Inventarisasi Hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanan pengelolaan sumber daya tersebut. Hasilnya dikelola dalam suatu sistem informasi yang disusun berjenjang meliputi nasional, provinsi, kabupaten/kota dan unit pengelola; diselenggarakan paling sedikit 1 kali dalam 5 tahun, terdiri dari: a. Inventarisasi hutan tingkat nasional; diselenggarakan oleh Menteri. b. Inventarisasi hutan tingkat wilayah; untuk provinsi diselenggarakan oleh Gubernur, untuk kabupaten/kota diselenggarakan oleh Bupati/Walikota. c. Inventarisasi hutan tingkat Daerah Aliran Sungai; diselenggarakan oleh lingkup pemerintahan dimana DAS berada. d. Inventarisasi hutan tingkat unit pengelolaan; dilaksanakan oleh pengelola dengan mengacu pada pedoman penyelenggaraan inventarisasi hutan tingkat wilayah. Ruang lingkup Inventarisasi Hutan meliputi : survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumber daya manusia, serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Inventarisasi hutan wajib dilaksanakan karena hasilnya

digunakan sebagai bahan perencanan pengelolaan hutan agar diperoleh kelestarian hasil. Tujuan inventarisasi hutan adalah untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategik jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan Kerjalaman inventarisasi yang dilaksanakan. Hirarki inventarisasi hutan adalah Inventarisasi hutan tingkat Nasional, Inventarisasi hutan tingkat wilayah, inventarisasi hutan tingkat Daerah Aliran Sungai, Inventarisasi hutan tingkat Unit Pengelolaan Inventarisasi Sosial, ekonomi dan budaya adalah pengumpulan data dan informasi mengenai sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang tinggal di dalam/sekitar hutan, yakni mengenai permasalahanpermasalahan mendasar serta potensi yang dimiliki oleh masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan yang telah dan sedang berjalan. Ruang lingkup :
y

Sasaran kegiatan adalah diperolehnya data mengenai sosial, ekonomi dan

budaya masyarakat di dalam/sekitar hutan yang digunakan sebagai input perencanaan kehutanan bottom up.
y

Lokasi di dalam dan di lauar kawasan hutan.

Tujuan Inventarisasi sosial, ekonomi dan budaya adalah tersedianya data dan informasi mengenai sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijakan pengelolaan hutan dalam mewujudkan kelestarian SDH sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam/sekitar hutan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yakni pengambilan sample secara sengaja dengan beberapa pertimbangan menyangkut wilayah/lokasi, informan (tokoh kunci), responder. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Inventarisasi Bersama Masyarakat, yakni membangun hubungan baik dengan warga setempat sambil melakukan observasi dan wawancara).

You might also like