You are on page 1of 2

NAMA NIM KELAS

: RASYID RIDHA : 10.6428 : ID

PENGANTAR STUDI KEPENDUDUKAN

KERUSUHAN ETNIS DAN MIGRASI DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Menurut kebanyakan orang, migrasi adalah perpindahan penduduk dimana orang-orang yang pindah ke deerah lain telah ditetapkan sebagai migran.Pengertian migrasi yang sebenarnya menurut Badan Pusat Statistik adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan memperhatikan batas administratif dan batas politik suatu wilayah, dan juga adanya batasan waktu minimal 6 bulan seseorang dikatakan melakukan migrasi atau juga kurang dari 6 bulan tetapi orang tersebut telah berniat untuk menetap. Migrasi di Indonesia memberikan pengaruh pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai aspek aspek kehidupan, terutama terhadap aspek sosial, budaya, dan ekonomi.Pada esai ini saya akan membahas pengaruh migrasi yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah.Kita mengetahui bahwa terjadinya migrasi dikarenakan adanya faktor faktor penarik dan faktor faktor pendorong.Sebagai acuan, disini kita mengingat lagi tragedi kerusuhan etnis antara Suku Dayak dan Suku Madura di Kota Sampit yang terjadi pada tahun 2001.Terjadinya pembataian besar besaran sebagai akibat kerusuhan tersebut mempengaruhi migrasi di Provinsi Kalimantan Tengah.Sebelum terjadinya kerusuhan, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan daya tarik bagi para transmigran terutama bagi masyarakat Pulau Jawa karena banyaknya lahan lahan pertanian yang dapat memberikan keuntungan besar seperti lahan sawit dan karet, jumlah penduduk yang masih sedikit sehingga peluang untuk mendapatkan pekerjaan lebih besar, serta lahan penambangan emas dari sungai sungai di Kalimantan Tengah, seperti Sungai Kahayan, Sungai Barito, dan Sungai Kapuas.Pada saat itu, transmigran dari Pulau Jawa banyak yang menetap dan terbilang sukses saat menetap di Provinsi Kalimantan Tengah.Namun ketika adanya konflik antara Suku Dayak dan Suku Madura, kerusuhan mulai terjadi dan meluas, terjadinya pembantaian masal, pemenggalan kepala, pembakaran rumah, serta hal ekstrim lainnya.Hal itu secara spontan menyebabkan Provinsi Kalimantan Tengah diasosiasikan sebagai provinsi yang kejam di mata masyarakat Pulau Jawa.Pasca terjadi kerusuhan tersebut, masyarakat Suku Madura dan masyarakat Pulau Jawa lainnya segera bermigrasi entah ke Pulau Jawa atau bertolak ke pulau lainnya, dengan niat segera meninggalkan Provinsi Kalimantan Tengah.Satu dekade pasca kerusuhan etnis tersebut, masih menyisakan dampak dampak yang cukup signifikan yaitu berkurangnya jumlah transmigran dari Pulau Jawa, sebagai akibat trauma dari kerusuhan yang telah melanda sahabat satu pulau, yaitu masyarakat Suku Madura.

Hal ini yang menyebabkan terjadinya perubahan perubahan aspek sosial, budaya, dan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah akibat terjadinya migrasi pasca kerusuhan etnis. 1. Sosial Kerusuhan etnis ini cukup berpengaruh bagi keadaan sosial di Provinsi Kalimantan Tengah dan Pulau Jawa.Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan distribusi penduduk di Indonesia.Itu terjadi karena masih adanya trauma masyarakat Pulau Jawa terkait dengan kerusuhan etnis di masa lalu, sehingga jumlah transmigran dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan khususnya Provinsi Kalimantan Tengah sangat kecil.Padahal jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah masih tergolong rendah, lahan pekerjaan masih terbuka lebar, dan luas daerahnya pun masih memadai.Secara tidak langsung ini menyebabkan tingkat pengangguran, kriminalitas, dan ketimpangan sosial lainnya di Pulau Jawa semakin tinggi. 2. Budaya Dari segi budaya, terlihat jelas ini sangat berpengaruh besar.Walaupun kejadian ini telah terjadi di masa satu dekade terakhir, namun tragedi kerusuhan etnis masih membekas di masyarakat.Hal ini terbukti pada kejadian di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (13 Februari 2011), saat ketegangan bernuansa etnis kembali terjadi akibat bersenggolan sepeda motor dan berujung pembacokan, dimana yang bertikai melibatkan beberapa orang dari suku yang dulu pernah terlibat pertikaian dalam kerusuhan Sampit.Namun, ketegangan ini segera disigap oleh pihak berwajib dan tidak meluas ke masyarakat. 3. Ekonomi Kerusuhan etnis ini juga berpengaruh terhadap keseimbangan ekonomi.Sebelum terjadinya kerusuhan etnis, siklus pendapatan tidak hanya dirasakan oleh penduduk asli Suku Dayak tetapi juga dirasakan oleh transmigran transmigran yang berasal dari Pulau Jawa melalui sektor perkebunan seperti karet dan sawit, bahkan ada yang menjadi pengusaha pengusaha yang terbilang sukses saat menetap di Provinsi Kalimantan Tengah.Namun, saat terjadinya kerusuhan dan pasca kerusuhan, dengan keadaan terpaksa mereka pun harus bisa merelakan apa yang telah mereka usahakan dan dapatkan. Ketiga ranah tersebut yang setidaknya masih berimbas pada pola kehidupan di Provinsi Kalimantan Tengah.Secara tidak langsung, masih banyak dampak dampak yang bermunculan akibat kerusuhan etnis dan migrasi di Provinsi Kalimantan Tengah, entah itu dari segi pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Jadi, itulah dampak dampak terjadi akibat migrasi yang juga disebabkan oleh kerusuhan etnis di Provinsi Kalimantan Tengah.Seharusnya janganlah kita menyimpan dendam sesama umat kita.Kita adalah makhluk Tuhan yang sama, suku bukan untuk pemecah melainkan untuk pemersatu agar saling mengenali satu sama lain.Sungguh Maha Mulia, Tuhan yang menciptakan kita dalam keadaan berbeda beda.

You might also like