You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DIGITAL ACARA VI SIMBOL DIAGRAM (CHART)

DISUSUN OLEH : Nama Nim Semester/Kelas Kelompok Hari/Tanggal Instruktur : : : : : : Tityas Margawati 10192547 II/B VIII Senin/20 Juni 2011 Dwi Wulan Titik Andari, A.Ptnh, M.Pd

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN YOGYAKARTA 2011

ACARA VI

1. T 2. T

IK

: Si b l Di

(Chart

AN INSTRUKSIONAL KHUSUS :

a. Mahasiswa mampu memahami berbagai macam simbol peta; b. Mahasiswa mampu membuat peta tematik dengan simbol diagram; c. Mahasiswa mampu melakukan layout peta sesuai NSPM.

3. DASAR TEORI Setelah data diperoleh dan dikumpulkan melalui metode

pengumpulan data tertentu, kemudian data tersebut disajikan. Di antara metode penyajian data yang sangat sering digunakan adalah diagram atau kurva. Dengan diagram, seseorang akan lebih mudah untuk membaca dan menafsirkan data tersebut. Bentuk diagram yang akan kita pelajari adalah diagram garis, diagram lingkaran, diagram batang, diagram batang daun, dan diagram kotak garis. a. Diagram Gari Diagram garis adalah suatu cara penyajian data statistik menggunakan garis-garis lurus. Biasanya, diagram garis digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap suatu objek dari waktu ke waktu secara berurutan. Dalam hal ini, sumbu X menunjukkan waktu pengamatan, sedangkan sumbuY menunjukkan hasil pengamatan. Kemudian, pasangan antara nilai pada sumbu X dan nilai pada sumbu Y digambarkan sebagai satu titik pada suatu sistem koordinat Cartesius. Kemudian, di antara dua titik yang berdekatan secara berturutturut dihubungkan dengan sebuah garis lurus. Untuk lebih memahami penyajian data dengan diagram garis, perhatikan contoh berikut.

b. Diagram Lingkaran Diagram lingkaran adalah diagram untuk menyajikan data statistik dengan menggunakan daerah lingkaran. Seluruh daerah lingkaran menunjukkan keseluruhan data (100%). Kemudian, daerah lingkaran itu dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sehingga masing-masing bagian berbentuk juring lingkaran yang menunjukkan bagian atau persentase data. Untuk lebih memahami penyajian data dengan diagram garis, perhatikan contoh berikut.

c.

Diagram Batang Diagram batang adalah diagram yang digunakan untuk

menyajikan data statistik, dengan batang berbentuk persegi panjang. Caranya adalah batang-batang itu digambar tegak untuk diagram batang tegak atau mendatar dengan lebar sama pada sumbu-sumbu horizontal atau vertikal. Pada diagram batang, antara batang yang satu dengan yang lainnya digambarkan tidak berimpit. Ada kalanya, batang itu digambar tiga dimensi sehingga batang-batangnya digambar-kan sebagai balok atau silinder. Perhatikan contoh berikut.

d. Diagram Batang Daun Diagram batang daun merupakan bentuk penyajian data yang memperlihatkan data asli dan disusun secara vertikal dengan menyertakan masing-masing satuan untuk batang dan daun. Diagram ini cukup efektif untuk menggambarkan pola penyebaran data yang berukuran kecil. Sesuai dengan namanya, diagram ini terdiri atas kolom batang dan kolom daun. Setiap kumpulan data yang akan dibuat diagram batang daun dipisah menjadi dua kelompok digit, yaitu satu kelompok digit pertama ditulis pada kolom batang dan satu kelompok lain ditulis pada kolom daun. Pemilihan digit untuk batang dan dauntidaklah baku, tetapi perlu

diperhatikan bahwa batang harus memuat nilai terbesar dan terkecil. Kolom paling kiri digunakan untuk menuliskan banyaknya data atau jumlah daun kumulatif sebelum atau sesudah letak median setiap baris.

e. Diagram Kotak Garis (Box Plot) Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3.

4. Bahan dan Alat a. Komputer atau laptop yang telah terinstal perangkat lunak ArcGIS 9.3 b. Peta digital dalam format shp c. Data Penduduk

5. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah Kerja: 1) Buka data shapefile dengan klik file Add Data

Akan muncul kotak add data kemudian cari file .shp yang akan digabung dengan data tabel kependudukan Add (lakukan hal ini sebanyak dua kali

sehingga muncul dua shapefile yang sama.

2) Membuka data tabel dalam format Dbase (*.dbf) Buka data tabel dengan klik File digabungkan Add Add Data pilih file (*.dbf) yang akan

Data shapefile dan tabel data base tambahan siap digabungkan

3) Menggabungkan data tabel penduduk (*.dbf) dengan data atribut peta Bantul. Klik kanan pada shapefile yang akan ditambahkan database baru Join and Relates Join

Akan muncul kotak Join Data. Pilih field yang akan dijadikan kunci untuk penggabungan misalnya Kelurahan OK (lakukan hal yang sama untuk shapefile Bantul lainnya)

Untuk membuka tabel hasil penggabungan klik kanan di shapefile Open Atribute Table

Didapat tabel hasil penggabungan dengan database yang baru

4) Untuk mengubah simbol warna dalam membuat peta kepadatan penduduk, klik kanan pada layernya Properties

Keluar kotak Layer Properties Colors PDD90

Symbology

Quantities

Graduated

pada Field Value pilih data yang ingin di tampilkan misalnya

10

Ubah labelnya sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan pilih gradasi warna yang sesuai OK

Peta Kepadatan Penduduk Tahun 1990 Kabupaten Bantul siap digunakan

11

Untuk menampilkan data perbandingan jumlah penduduk pria dan wanita, klik kanan pada layer Bantul Properties

Keluar kotak Layer Properties

Symbology

Charts pilih bentuk chart

misalnya Bar/Column pada Field Selection pilih data yang akan ditampilkan kemudian klik tanda >

12

Setelah memilih data penduduk pria dan wanita pilih warna yang akan digunakan di Color Scheme OK

Data kepadatan penduduk lengkap dengan jumlah penduduk pria dan wanita siap digunakan

13

6. Hasil Praktikum Hasil Praktikum dari Acara IV Simbol Diagram (Chart) ini adalah berupa lay out Peta Kepadatan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 1990 di Kabupaten Bantul. Kepadatan penduduk yang disimbolkan dengan gradasi warna dan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yang disimbolkan dengan diagram (chart).

7. Pembahasan Dalam ArcGIS bias digunakan untuk menampilkan dua atau lebih informasi dari suatu data yang sama. Langkah yang digunakan cukup sederhana, tidak perlu melakukan overlay data, namun cukup melakukan simbolisasi untuk masing-masing data. Manfaat dari praktikum ini kita bisa memanfaatkan data yang ada untuk menampilkan berbagai bentuk informasi yang disajikan dengan berbagai macam simbol, baik warna maupun diagram.

8. Kesimpulan Kelengkapan data yang dapat disampaikan tergantung dari data yang tersedia. Semakin banyak data yang ada dalam file tersebut makin banyak juga variasi tampilan informasi yang dapat disampaikan. Perpaduan simbolisasi warna dan diagram dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai data atau informasi yang disampaikan.

14

You might also like