You are on page 1of 11

Amankah Minum Obat Selama Hamil?

Mungkin selama ini Anda tidak berpikir apa-apa saat menenggak aspirin untuk mengatasi migren Anda. Tapi tidak demikian halnya ketika Anda hamil. Seperti kita tahu, banyak label obat bebas bertuliskan, Tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Lalu bagaimana cara mengenali obat bebas yang aman untuk ibu hamil? Obat batuk dan flu Bila Anda terserang flu atau batuk, konsultasikan dulu kondisi kehamilan Anda dengan dokter atau apoteker, ketimbang Anda langsung membeli obat bebas di toko obat atau supermarket. Sekarang ini pengobatan batuk dan pilek sering mengandung kombinasi obat-obatan yang berbeda , bahkan tak jarang juga mengandung alkohol. Untuk mengobati batuk dan pilek, sebaiknya Anda menggunakan obat yang dianjurkan dokter dan minumlah sebanyak-banyaknya cairan. Obat pencernaan Obat bebas untuk pencernaan biasanya tidak membahayakan kehamilan. Namun bila Anda mengalami gangguan pencernaan ringan atau perut terasa panas, akan lebih aman bila Anda meminta saran dari apoteker terlebih dahulu sebelum Anda membeli obat. Bila sakit tak kunjung sembuh atau bahkan semakin parah, pergilah ke dokter kandungan untuk memastikan apa penyebab sakit yang Anda derita. Obat pereda sakit Kebanyakan wanita hamil menganggap parasetamol cukup aman untuk dikonsumsi. Namun ada juga beberapa wanita yang sensitif dengan obat ini. Maka, jangan malas untuk berkonsultasi dahulu dengan bidan atau dokter sebelum mengkonsumsinya. Aspirin dan ibuprofen tidak dianjurkan untuk ibu hamil di atas 30 minggu, karena dapat mempengaruhi katup jantung bayi. Bila Anda sakit kepala atau merasa nyeri saat hamil, konsumsilah parasetamol dalam jumlah yang dianjurkan, dan bila tidak sembuh juga, konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan. Obat jamur Menggunakan obat bebas seperti krim atau pil untuk mengatasi jamur tanpa rekomendasi dokter sama sekali tidak dianjurkan saat Anda tengah hamil. Bila Anda menderita jamur, lebih baik kunjungi dokter kandungan sehingga ia dapat mendeteksi kemungkinan adanya infeksi vagina. Jamur yang tak kunjung sembuh juga dapat menjadi pertanda Anda berbakat mengidap diabetes dalam kehamilan. Obat sembelit Meskipun obat bebas untuk sembelit relatif aman untuk kehamilan, namun tetap saja Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya. Dokter Anda akan memilihkan obat yang cocok untuk Anda dan masalah Anda pun dapat teratasi dengan cepat. Obat jerawat Beberapa obat jerawat mengandung retinoids yang merupakan bahan campuran vitamin A. Obat jerawat yang mengandung retinoids dalam dosis tinggi (biasanya harus menggunakan resep dokter) tidak aman bagi kehamilan karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Kulit Anda juga lebih sensitif selama kehamilan, sehingga sebelum melakukan pengobatan jerawat, sebaiknya Anda berkonsultasi dulu dengan bidan, dokter kandungan, atau apoteker.

Obat Antibiotik Kebanyakan antibiotik, termasuk penisilin, cukup aman untuk kehamilan. Namun tetracyline dapat mengubah warna gigi bayi saat dikonsumsi setelah usia 12 minggu kehamilan. Konsultasikan pada dokter, agar Anda mendapatkan pengobatan antibiotik yang paling aman bagi Anda dan bayi yang Anda kandung. Obat Cystitis Obat bebas untuk cystitis biasanya mengandung sodium dalam kadar tinggi dan tidak dianjurkan selama kehamilan. Jadi, bila Anda terserang cystitis, segeralah berkonsultasi ke dokter dan konsumsi cairan sebanyak-banyaknya. Bagaimana bila Anda sedang menjalani pengobatan rutin? Bila Anda menderita penyakit kronis dan tengah menjalani pengobatan rutin, misalnya Anda menderita penyakit asma, eksim, psoriasis, epilepsi atau diabetes, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berencana hamil. Walaupun mungkin pengobatan ini tidak sampai membahayakan kehamilan, tapi dokter akan mengontrol untuk memastikan kondisi Anda, serta menyesuaikan dosisnya. Bagi Anda yang menderita diabetes, kehamilan Anda juga harus senantiasa dikontrol, dan lebih dianjurkan bila Anda juga berkonsultasi dengan dokter spesialis.

Kencing Manis saat Hamil

Kasus Diabetes Mellitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis pada kehamilan sangat mungkin terjadi. Sekitar satu persen perempuan subur menderita DM dan 1-2 persen di antaranya menderita diabetes gestional. DM gestional adalah diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan. Ada juga DM pregestasional, yaitu DM yang sudah ada sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil. Di Indonesia, prevalensi DM gestional sekitar 1,9-3,6 persen kehamilan pada umumnya. Yang paling berisiko tinggi mengalami DM gestional adalah mereka yang berumur lebih dari 30 tahun, menderita obesitas, memunyai riwayat DM dalam keluarga, pernah menderita DM gestasional sebelumnya, pernah melahirkan anak lebih berat dari empat kilogram, glukosuria (keadaan sakit berupa adanya glukosa dalam air seni), riwayat bayi cacat bawaan, riwayat bayi lahir mati, riwayat keguguran, riwayat infertilitas, dan hipertensi. Jika seorang perempuan hamil, dia membutuhkan lebih banyak insulin untuk mempertahankan metabolisme karbohidrat yang normal. Jika tidak mampu menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi kebutuhan itu, ia dapat mengalami diabetes yang mengakibatkan perubahan pada metabolisme karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah perempuan hamil merupakan ukuran kemampuannya untuk memberikan respons terhadap tantangan kehamiltan itu. Kadar glukosa darah maternal dicerminkan dalam kadar glukosa janin, karena glukosa melintasi plasenta dengan mudah. Insulin tidak melintasi penghalang plasenta sehingga kelebihan produksi insulin oleh ibu atau janin tetap tinggal bersama yang menghasilkan. Akhirnya, glukosuria lebih sering terjadi pada perempuan hamil dibandingkan pada perempuan tidak hamil. Gejala kencing manis pada kehamilan ini terkadang tidak dirasakan secara jelas oleh ibu hamil karena gejalanya tertutup oleh gejala hamil seperti banyak kencing, lemas, dan banyak makan. Oleh sebab itu, perempuan hamil disarankan untuk memeriksakan kadar gula darah pada waktu hamil paling tidak dua kali selama masa kehamilan. Ibu yang menderita kencing manis saat hamil akan berpeluang mengandung bayi besar. Ini bisa menyulitkan proses kelahiran kelak. Bayi kemungkinan akan mengalami gagal napas pada menit pertama kelahirannya. Sedangkan pada ibunya, kejadian kencing manis kehamilan ini dapat menetap dan si ibu menjadi penderita kencing manis baru. Setelah melahirkan, ibu diwajibkan kontrol kadar gula darah enam minggu kemudian. Pengobatan kencing manis semasa hamil dapat dilakukan. Caranya dengan mengatur makan, olah raga, dan memantau insulin. Sampai saat ini, tidak ada obat makan yang aman yang bisa

dimakan oleh perempuan yang sedang menderita kencing manis kehamilan. Maka, sangat disarankan untuk terus menjaga berat badannya agar tidak terlalu gemuk karena banyak penyakit yang mengancam akibat kegemukan. Selain itu, pengaturan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi dan roti perlu diperhatikan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan berkarbohidrat bisa mengakibatkan kencing manis dan darah tinggi. Makanan yang dikonsumsi saat hamil sebaiknya yang mengandung protein, vitamin, dan zat besi, seperti daging, ayam, sayur-mayur, dan biji-bijian. Ibu hamil yang memunyai DM harus diawasi oleh dokter, terutama dalam penggunaan obat. Dengan perawatan yang baik, penderita DM bisa melahirkan secara normal. Apabila DM tidak bisa distabilkan atau ada tanda yang menunjukkan bayi dalam kandungan terancam, kemungkinan persalinan akan dilakukan melalui pembedahan. DM memang tidak membahayakan ibu sepenuhnya, tetapi bisa mengancam kandungan sehingga tingkat kematian janin cukup tinggi.

DIARE ATAU MENCRET PADA IBU HAMIL

Bila anda sedang hamil, pada umur kehamilan berapapun, umumnya rawan terkena diare/mencret, entah karena memakan sesuatu yang tidak cocok dengan tubuh, atau karena masuk angin. Kejadian ini pun terjadi pada saya baru-baru ini. Mengingat wantiwanti dari orang tua, saya menghindari sejauh mungkin obat-obatan kimia selama kehamilan. Sehingga tanpa obat kimiawi mungkin mencret (maaf) yang diderita bisa terjadi agak lama, maka penanganan obat alami yang tepat amat diperlukan.

Buang-buang air (mencret) yang terjadi pada saya, tergolong agak parah karena disertai dengan muntah-muntah yang berketerusan. Badan agak lemas, namun tidak mencapai tahap yang mengkhawatirkan karena alhamdulillah setiap hari rajin meminum sari kurma dan minum air putih yang banyak selama sakit. Derita diare/mencret yang saya alami cukup lama, sekitar 5 hari, karena saya cukup bandel dalam penanganan makanan. Selama sakit saya tetap biasa mengkonsumsi nasi dan sayur, daging, juga tetap mengkonsumsi sambal, padahal saat diare tubuh jangan terlalu berat mengolah makanan dulu, cukup hanya makan bubur nasi selama sakit. Dan juga saya tidak rutin meminum teh pahit yang disarankan orangtua, padahal saat diare/mencret menurut beliau, minum teh daun yang diseduh pahiiiiiit sekali dapat menjadi obat alamiah untuk membersihkan bakteri penyebab diare, saya disarankan tahan pahitnya sementara waktu. Beberapa hal sesuai pengalaman saya yang dapat anda lakukan bila mencret: (jika tidak ada bahan2 yang saya sebutkan, harap mencari subtitusinya/penggantinya) 1. rajin minum air putih selama diare/mencret agar tidak dehidrasi 2. minum teh pahiiiit sekali (teh daun yang diseduh dengan air mendidih komposisi 4:1, dan diminum hangat2) teh sekali2 boleh dicampur sedikit garam dan gula pasir sedikit (pengganti cairan tubuh yg hilang) 3. selama diare minum sari kurma atau madu agar asupan ibu hamil tetap memiliki energi (tidak terlalu lemas) 4. makan bubur nasi setiap hari selama sakit (jangan makan makanan yg keras dulu) 5. cemilan cracker/biskuit agar ada makanan yang masuk sedikit sedikit meski kadang karena belum sembuh bisa keluar lagi dari tubuh Setelah baru tadi malam mengikuti anjuran Ibu di Bogor untuk meminum teh yang pahiiiit sekali, dan makan bubur nasi saja selama sakit, keesokan harinya badan langsung terasa segar dan derita sakit selama 4 hari berangsur2 hilang, hingga hari ini tidak terasa lagi sakit perut tersebut juga tiada lagi diare/mencret. Alhamdulillah, mungkin juga doa seorang ibu mempercepat kesembuhan saya. Terimakasih mom Terimakasih juga suami yang sangat sabaaaar dan telaten membantu selama sakit..

Ibu Hamil Boleh Minum Obat Flu?

Obat-obatan untuk mengatasi influenza memang banyak dijual di pasaran. Umumnya, obat ini mengandung atau merupakan kombinasi beberapa macam obat penghilang gejala seperti antidemam, antinyeri, antihistamin, dan dekongestan (menghilangkan sumbatan), antibatuk, pengencer dahak, dan sebagainya. Padahal, mungkin saja ada yang pilek tanpa disertai demam, ada yang hidungnya tersumbat tapi kepala tidak pusing dan otot-otot tidak nyeri. Belum lagi alasan apakah kandungannya aman dikonsumsi. Lantaran itu, untuk menghapus seluruh keraguan, sebaiknya konsultasikan setiap keluhan atau obat bebas yang ingin digunakan kepada dokter. Yang penting lagi, selain mengonsumsi obat di bawah pengawasan dokter, untuk mengatasi flu, ibu juga perlu beristirahat dan menyantap makanan bergizi. Jangan lupa buah-buahan, terutama yang mengandung vitamin C, untuk mempertinggi daya tahan tubuh. Dengan begitu, ibu tetap dapat melakukan aktivitas dan kehamilan bisa berjalan baik tentunya. Pada dasarnya, influenza adalah self limiting disease (SLD) yang akan sembuh dengan sendirinya, kecuali bila ada komplikasi berat yang menyertainya. Karena bersifat SLD, usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan beristirahat dan makan makanan bergizi cukup dapat menghambat infeksi influenza. Barulah jika setelah lebih dari 5 hari gejala flu masih mengganggu, obat akan digunakan untuk meredakannya. Pemberian antibiotik dipakai untuk mencegah infeksi sekunder/penyerta pada penderita flu. namun, antibiotik tidak rutin diberikan kepada ibu hamil. Itu pun, harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter kandungan. Aturan Pakai Obat - Sebelum memakai obat, atasi gejala penyakit dengan banyak beristirahat dan makan makanan bergizi. Terutama pada trisemester pertama kehamilan yang sangat rentan terhadap efek samping obat-obatan. Kalau pun harus mengonsumsi obat, dapatkan dengan resep dokter. - Selama hamil, hindari penggunaan obat polifarmasi yaitu gabungan lebih dari empat macam obat dalam satu racikan. - Cari tahu apakah obat yang akan dikonsumsi aman bagi ibu hamil dan janin lewat catatan penggunaan produk yang dilampirkan dalam kemasan. Kalau keterangan itu tidak ditemukan, mintalah keterangan dari apoteker atau konsultasikan kepada dokter kebidanan dan kandungan.

Makan Obat Flu Saat Hamil

Batuk pilek adalah penyakit yang paling banyak ditemukan dalam praktek sehari2, tidak terkecuali ibu hamil juga bisa terkena. Obat-obatan buat batuk pilek banyak dijual bebas dipasaran. Bumil pada umumnya takut uuntuk mengkonsumsi obat sembarangan, takut ada efek terhadap bayi yg dikandungnya. Memang dalam obat batuk pilek ada yang aman untuk di konsumsi ada juga yang harus di hindari. Pada umumnya obat batuk pilek mengandung lebih dari satu macam obat. Biasanya merupakan kombinasi beberapa macam obat penghilang gejala seperti anti demam/anti nyeri, anti histamin dan dekongestan (menghilangkan sumbatan) , anti batuk dan pengencer dahak. Prinsip yang harus selalu dipegang adalah tidak ada obat yang seratus persen aman buat kehamilan. Berikut beberapa jenis obat yang aman untuk dikonsumsi bumil: Antihistamin seperti chlorpheniramine (CTM), loratadine, doxylamine, brompheniramine, phenindamine, pheniramine, triprolidine, dan diphenhydramine , tetapi obat2 ini bisa membuat ngantuk terutama doxylamine and diphenhydramine. Ekspektoran (pengencer dahak) seperti guaifenesin (GG) cukup aman untuk dikonsumsi. Penekan batuk seperti dextromethorphan (DMP) aman digunakan, karena sudah ada penelitian pada wanita hamil tdak menyebabkan cacata bawaan. Obat penghilang nyeri atau demam seperti acetaminophen (parasetamol) sangat aman dipergunakan, dan sudah banyak penelitian yang mendukungnya. Asalakan memakainya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Berikut ini kandungan obat yang sebaiknya dihindari: Dekongestan seperti pseudoephedrine dan phenylephrine, terutama pada TM I, karena ada laporan penenlitian yang menyatakan bisa menyebabkan cacat bawaan. Walaupun risikonya rendah, namun jika si ibu perokok maka risikonya bisa menjadi tinggi. Jika dipergunakan setelah TM pertama dengan dosis tidak melebihi 2 kali perhari cukup aman. Pemakaian lebih dari itu akan menyebabkan menurunnya aliran darah ke ari-ari. Obat2 penghilang nyeri seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, sodium salicylate, dan obat2an nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAID) sebaiknya dihindari. Karena jika dikonsumsi pada TM I kehamilan bisa menyebabkan keguguran. Informasi terbaru menyebutkan penggunanaan NSAID pada TM II dan III bisa meningkatkan risiko cacat bayi terutama cacat jantung. Usahaklan juga mengkonsumsi obat batuk pilek yang bebas alkohol. Jadi tinggal dilihat saja kandungan obat batuk flu yang dibeli, kemudian jika mengandung obat yang sebaiknya tdak dimakan ya jangan dimakan...begitu juga sebaliknya.

Obat batuk Ibu Hamil


Jika saat ini anda sedang hamil dan mengalami batuk-batuk pasti menyiksa sekali. Batuk yang terjadi juga dapat menyebabkan tekanan di perut bagian bawah sehingga mungkin anda *maaf* mengeluarkan kencing setiap kali batuk. Sejauh mungkin hindari obat kimia. Dokter yang baik pun selalunya menganjurkan sang ibu untuk istirahat, minum banyak air putih dan buah-buahan segar sebagai sumber vitamin C. Separah-parahnya batuk anda, kemungkinan dokter yang baik akan memberikan Obat Batuk Hitam sebagai obat. Namun sebaiknya hindari deh ya..

Selain cukup istirahat, minum banyak air putih dan banyak makan buah-buahan sumber vit. C, coba bantu juga dengan obat batuk dari bahan alami yang bahan2nya mudah dibeli: Sedikit teh, Madu, Jahe bubuk, Jeruk nipis peras ambil airnya, Campur dalam satu gelas beri air panas, dan diamkan sesaat, kemudian campur dengan sedikit air agar tidak terlalu panas, setelah cukup hangat minum sedikit demi sedikit. Obat alami bisa diminum sesering anda inginkan. Namun untuk takaran daun teh diharapkan jangan terlalu banyak, karena teh bisa mengikat garam pada tubuh, secukupnya saja untuk memberi rasa enak. Jangan dilupakan pantangan seperti makan gorengan, minum air dingin/es. Sementara masih batuk minum air hangat dulu ya..

Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi) Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack). Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary : Hipertensi Primary Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi. Hipertensi Secondary Hipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut). Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu. Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia. Penyebab Hipertensi Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah

satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic! Penanganan dan Pengobatan Hipertensi a. Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi) * Kandungan garam (Sodium/Natrium) Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ; - Jangan meletakkan garam diatas meja makan - Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan - Batasi konsumsi daging dan keju - Hindari cemilan yang asin-asin - Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium * Kandungan Potasium/Kalium Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi). Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;

Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan. Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah. Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

You might also like