You are on page 1of 1

Awal dan akhir khotbah Apakah permulaan atau akhir khotbah yang penting ?

? Membuat sebuah permulaan Sebuah permulaan yang baik adalah penting. Memulai sesuatu dengan buruk adalah memulai dengan sebuah rintanga. Memulai dengan baik pada kesempatan pertama Suasana hati pengkhotbah dipengaruih oleh pendahuluan. Jika keterangan-keterangan pembuka itu efektif, pengkhotbah merasa percaya diri dan santai. Kadang-kadang pendahuluan datang dengan mudah. Bahkan ia dapat muncul dalam benak pengkhotbah ketika gagasan untuk khotbah itu muncul. Kadang-kadang pendahuluan datang setelah batang tubuh terbentuk. Beberapa Pendeta dengan sengaja menunda penulisan pengantar sampai akhir sehingga mereka mengetahui dengan tepat apa yang ingin mereka sampaikan sebagai pengantar. Ciri-ciri suatu permulaan yang baik : Pendahuluan yang baik biasanya singkat. Contoh sebuah pengantar : Si Polan naik kapal dari medan ke Jakarta. Tiba-tiba ia merasa kesepian karena ia tampaknya menjdi satusatunya penumpang yang tanpa teman-teman di dermaga yang melambaikan tangan dengan mengucapkan selamat jalan. Maka ia segera berlari menuruni tangga dan mendapatkan seorang anak penyemir sepatu. Ia menanyaninya siapa namamu Ucok, sahut anak itu. Nah, Ucok, kamu adalah temanku. Dan ini lima ribu rupiah. Lambaikanlah tanganmu kepadaku ketika kapai ini akan berangkat. Anak itu melambaikan selembar kain pengelap sepatunya dengan tangannya yang dekil, sambil berteriak selamat jalan kawan. Perjalanan hidup manusia adalah sebuah msalah yang lebih sunyi. Kapal kehidupan manusia berlayar dari pelabuhan yang tidak jelas, karena tidak seorangpun mengetahui bagaimana atau dimana atau mengapa kehidupan manusia dimulai. Dan pelabuhan yang dituju manusia dalam pelayarannya juga tidak jelas, karena setiap penumpang dalam kapal ini hidup dalam kesibukan masing-masing. Kita sebenarnya sedang dalam sebuah perjalanan sendirian. Ketika kita menyadari dengan kenyataan ini, bagaimanakan Firman Allah memberi kita pegangan ? Pendahuluan yang baik pada umumnya menarik minat pendengar. Pendahuluan yang baik sering tak mudah terlupakan. Pendahuluan yang baik bersifat perantara. Contoh Pendahuluan : 1. Pendahuluan yang terpusat 2. Pendahuluan yang informatif 3. Pendahuluan yang penuh wawasan 4. Pendahuluan yang mengejutkan 5. Pendahuluan yang bersifat pribadi 6. Pendahuluan yang menarik 7. Pendahuluan yang berpusat pada masalah Akhir khotbah : Sebuah khotbah tanpa suatu akhir yang tepat adalah seperti khotbah yang tidak terselesaikan. Sebuah akhir haruslah benar-benar menyimpulkan sebuah khotbah. Pengkhotbah menyiapkan kesimpulan, ketika menuiapkan kerangka seluruh khotbah. Cara menyimpulkan : 1. Biarkan bagian terakhir berfungsi sebagai suatu akhir 2. Mengikhtisarkan apa yang telah dikatakan 3. Menyimpulkan dengan sebuah ilustrasi 4. Menyimpulkan dengan sebuah kutipan 5. Menyimpulkan dengan teks Alkitab 6. Cukup mengikuti lewat garis-garis kekuatan yang telah dimulai dalam khotbah. 7. Akhir tanpa sebuah akhir.

You might also like